Anda di halaman 1dari 4

ANALISA DATA

Nama Klien : Tn. A No. Register : 123


Umur : 35 tahun Diagnosa Medis : Ca. Colon
Ruang Rawat : Paviliun Asri 3 Alamat : Kalirejo
TGL/JAM DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
05/05/12 DS : Nyeri akut Obstruksi tumor pada
08.00 WIB- Klien mengatakan perutnya usus dengan
sangat sakit bagian bawah kemungkinan
- Klien mengatakan perutnya menekan organ yang
bertambah sakit saat bergerak lain
- Klien mengatakan nyeri
hilang timbul
DO :
- Klien tampak meringis
kesakitan
- Klien tampak gelisah
- Skala nyeri klien 8
- Klien tampak tidak nyaman
dengan perutnya

06/05/12 DS : Nyeri akut Agen cedera fisik


13.00 WIB- Klien mengatakan nyeri pada (insisi pembedahan)
daerah yang di insisi
- Klien mengatakan tubuhnya
masih lemah
DDO :
- Klien tampak lemah
- Klien tampak menahan nyeri
- Ekspresi wajah klien
cemberut
- Tampak kemerahan pada
daerah bekas operasi
06/05/12 DS : Risiko infeksi Tindakan invasif,
13.30 WIB- Klien mengatakan gatal pada insisi post
daerah yang di insisi pembedahan
- Keluarga klien mengatakan
badan klien hangat
DO :
- Daerah pembedahan tampak
masih baru dan terfiksasi
- Leukosit : 15.000 /Ul
- Suhu : 37,5 C
06/05/12 DS Intoleransi aktifitas Kelemahan fisik
14.00 WIB- Klien mengatakan
punggungnya terasa panas
- Klien mengatakan susah
bergerak
- Klien mengatakan tidak
mampu beraktifitas secara
mandiri
DDO :
- Klien terlihat berbaring di
tempat tidur
- Klien tampak terpasang
kateter
- Aktifitas klien terlihat dibantu
keluarga
- Klien tampak lemah
- Tampak adanya luka insisi
pada perut klien

06/05/12 DDS : Ketidakseimbangan Ketidakmampuan


15.00 WIB- Klien mengatakan tidak nafsu nutrisi kurang dari untuk mencerna
makan kebutuhan tubuh makanan
- Klien mengatakan tubuhnya
lemas
- Keluarga klien mengatakan
klien belum memakan apapun
pasca operasi
- Klien mengatakan lidahnya
terasa pahit
DDO :
- Klien tampak lemas
- Bibir klien tampak kering &
pucat
- BB turun + 11 kg selama sakit

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul (NANDA):


Pre Operasi
Nyeri akut b.d obstruksi tumor pada usus dengan kemungkinan menekan organ yang lain
Post Operasi
1. Nyeri akut b.d agen cedera fisik (insisi pembedahan)
2. Risiko infeksi b.d tindakan invasif, insisi post pembedahan
3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan untuk
mencerna makanan
3.3 Pengkajian
Pengkajian pada pasien dengan kanker kolon diperoleh data sebagai berikut sbb:
Aktivitas/istirahat
Pasien dengan kanker kolorektal biasanya merasakan tidak nyaman pada abdomen dengan
keluhan nyeri, perasaan penuh, sehingga perlu dilakukan pengkajian terhadap pola istirahat
dan tidur.
Sirkulasi
Gejala: Palpitasi, nyeri dada pada pergerakan kerja. Kebiasaan: perubahan pada tekanan
darah.
Integritas ego
Faktor stress (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) dan cara mengatasi stress ( misalnya
merokok, minum alkohol, menunda mencari pengobatan, keyakinan religius/ spiritual)
Masalah tentang perubahan dalam penampilan misalnya, alopesia, lesi, cacat, pembedahan.
Menyangkal diagnosis, perasaan tidak berdaya, putus asa, tidak mampu, tidak merasakan,
rasa bersalah, kehilangan.
Tanda : Kontrol, depresi.
Menyangkal, menarik diri, marah.
Eliminasi
Adanya perubahan fungsi kolon akan mempengaruhi perubahan pada defekasi pasien,
konstipasi dan diare terjadi bergantian. Bagaimana kebiasaan di rumah yaitu: frekuensi,
komposisi, jumlah, warna, dan cara pengeluarannya, apakah dengan bantuan alat atau tidak
adakah keluhan yang menyertainya. Apakah kebiasaan di rumah sakit sama dengan di rumah.
Pada pasien dengan kanker kolerektal dapat dilakukan pemeriksaan fisik dengan observasi
adanya distensi abdomen, massa akibat timbunan faeces.
Massa tumor di abdomen, pembesaran hepar akibat metastase, asites, pembesaran kelenjar
inguinal, pembesaran kelenjar aksila dan supra klavikula, pengukuran tinggi badan dan berat
badan, lingkar perut, dan colok dubur.
Makanan/cairan
Gejala: kebiasaan makan pasien di rumah dalam sehari, seberapa banyak dan komposisi
setiap kali makan adakah pantangan terhadap suatu makanan, ada keluhan anoreksia, mual,
perasaan penuh (begah), muntah, nyeri ulu hati sehingga menyebabkan berat badan menurun.
Tanda: Perubahan pada kelembaban/turgor kulit; edema
Neurosensori
Gejala: Pusing; sinkope, karena pasien kurang beraktivitas, banyak tidur sehingga sirkulasi
darah ke otak tidak lancar.
Nyeri/kenyamanan
Gejala: Tidak ada nyeri, atau derajat bervariasi misalnya ketidaknyamanan ringan sampai
nyeri berat (dihubungkan dengan proses penyakit)
Pernapasan
Gejala: Merokok (tembakau, mariyuana, hidup dengan seorang perokok).
Pemajanan asbes
Keamanan
Gejala: Pemajanan pada kimia toksik, karsinogen. Pemajanan matahari lama/berlehihan.
Tanda: Demam.
Ruam ku1it, ulserasi
Seksualitas
Gejala: Masalah seksual misalnya dampak pada hubungan perubahan pada tingkat kepuasan.
Multigravida lebih besar dari usia 30 tahun
Multigravida, pasangan seks multipel, aktivitas seksual dini, herpes genital.
Interaksi sosial
Gejala: Ketidakadekuatan/kelemahan sistem pendukung
Riwayat perkawinan (berkenaan dengan kepuasan di rumah, dukungan, atau bantuan)
Masalah tentang fungsi/ tanggungjawab peran penyuluhan/pembelajaran
Gejala: Riwayat kanker pada keluarga misalnya ibu atau bibi dengan kanker payudara
Sisi primer: penyakit primer, tangga ditemukan didiagnosis
Penyakit metastatik: sisi tambahan yang terlibat; bila tidak ada, riwayat alamiah dari primer
akan memberikan informasi penting untuk mencari metastatik.
Riwayat pengobatan
Pengobatan sebelumnya untuk tempat kanker dan pengobatan yang diberikan.

3.4 Diagnosa Prioritas

1. Nyeri akut b.d obstruksi tumor pada usus dengan kemungkinan menekan organ yang
lain
Kami mengambil diagnosa ini sebagai diagnosa utama karena didasarkan pada keluhan utama
klien yaitu mengalami nyeri perut. Pada kasus ini, nyeri abdomen tersebut karena adanya
obstruksi tumor pada usus dengan kemungkinan menekan organ yang lain. Hal ini jika tidak
segera ditangani akan berakibat fatal pada klien.
2. Nyeri akut b.d agen cedera fisik (insisi pembedahan)
Nyeri disebabkan karena adanya insisi post pembedahan. Nyeri yang dirasakan oleh klien
dalam kasus ini sangat hebat yaitu skala 8 yang menyebabkan klien kesulitan dalam
melakukan aktifitas dan istirahat.
3. Risiko infeksi b.d tindakan invasif, insisi post pembedahan
Resiko infeksi pada klien disebabkan karena adanya luka heacting pasca operasi. Pada kasus
tersebut luka pada perut klien mengalami gatal dan kemerahan, dimana hal tersebut
merupakan tanda terjadinya infeksi.
4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik
Intoleransi aktifitas terjadi karena adanya luka insisi post operasi menyebabkan diskontuinitas
jaringan sehingga fungsinya terganggu. Pada kasus klien mengalami luka insisi sehingga
kesulitan dalam beraktifitas. Klien mengatakan apabila bergerak perutnya terasa amat nyeri,
sehingga aktifitas klien perlu dibantu baik oleh keluarga maupun perawat.
5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan untuk
mencerna makanan
Ketidakseimbangan nutrisi pada klien terjadi karena fungsi digestif klien belum berfungsi
secara optimal pasca operasi, sehingga klien belum mampu mencerna makanan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai