Anda di halaman 1dari 7

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan

menggunakan desain croseksional study untuk melihat hubungan variabel

independen yang diamati dan diukur dalam waktu bersadimana variabel

independen meliputi pengetahuan, tindakan pencegahan, kepatuhan minum

obat sedangkan variabel dependennya adalah kesembuhan tuberkolosis paru

(Arikunto, 2010).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Lubuk gadang Kabupaten Solok

Selatan. Yang ilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan September 2014.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien tuberkolosis paru yang

berkunjung ke Puskesmas Lubuk Gadang pada tanggal 26 Agustus sampai

dengan 6 September 2014. Sampel dalam penelitian adalah semua pasien yang

berkunjung dengan kasus tuberkolosis paru di jadikan sampel penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh secara wawancara dan mengisi kuesioner

yang pengisiannya dilakukan oleh peneliti sendiri.

2. Data Sekunder
28

Data yang diperoleh dari Puskesmas Lubuk Gadang Kabupaten Solok

selatan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Gadang pada tahun

2014.

E. Tahap Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dilaksanakan pengolahan data dengan

menggunakan rumus atau aturan yang sesuai dengan pendekatan penelitian

atau desain yang digunakan sehingga diperoleh suatu kesimpulan yang

disebut analisis data. Adapun tahap-tahap pengolahan data sebagai berikut:

1. Pemeriksaan data (Editing)

Pemeriksaan kuisioner yang telah diisi apakah kuisioner tersebut

telah terisi dengan lengkap mulai dari identitas responden dan isi dari

kuisioner tersebut. Pemeriksaan ini dilakukan di saat wawancara selesai

dengan responden.

2. Pengkodean data (Coding)

Pemberian kode pada kuisioner yang telah diisi supaya memudahkan

dalam memasukan kedalam master tabel. Sehingga tidak terjadi kesalahan

dan memudahkan dalam pengolahan data. Untuk kesembuhan tuberkolosis

paru di beri kode TB (BTA+) di kasih kode 1 dan TB (BTA-) di beri kode 0.

Kode pada variabel pengetahuan setiap jawabannya yang benar diberi

kode 1 dan jawaban yang salah diberi kode 0. Untuk tindakan pencegahan

ya melakukan diberi kode 1 dan bila tidak melakukan diberi kode 0.


29

Kemudian variabel kepatuhan minum obat jika responden menjawab

ya itu di beri kode satu dan jika menjawab tidak di beri kode 0.

3. Masukkan data (Entry)

Memasukan data yang telah di beri koden kedalam master tabel dan di

olah dengan program window SPSS. Data tersebut akan di tampilkan berupa

tabel distribusi frekuensi.

4. Membersihkan data (Cleaning)

Melakukan pemeriksaan kembali data yang telah dimasukan kedalam

komputer apakah ada kesalahan atau tidak sehingga tidak terjadi kesalahan

dalam pentabulasian data.

F. Analisa Data

Teknik analisis data dilakukan dua cara, yaitu :

1. Analisa Univariat

Analisa Univariat yaitu seluruh variabel diolah dengan cara statistic

deskriptif berupa distribusi frekuensi. Tujuan dari analisa ini adalah untuk

menjelaskan karakteristik masing- masing variabel yang diteliti dengan

menggunakan statistik deskriptif berupa distribusi frekuensi dan

dipersentasekan.

2. Analisa Bivariat

Analisa Bivariat adalah analisa ini melihat ada atau tidaknya

hubungan antara variabel independent dan dependen. Untuk mengetahui nya

dilakukan dengan uji chi-square dengan derajat kepercayaan 95%

(a = 0,05).
30

Kesimpulan hasil analisis adalah :

a. Bila p value < 0,05 maka ada hubungan antara pengetahuan dengan

kesembuhan tuberkolosi paru.

b. Bila p value < 0,05 maka ada hubungan antara perilaku dengan

kesembuhan tuberkolosi paru.

c. Bila p value < 0,05 maka ada hubungan antara kepatuhan minum obat

dengan kesembuhan tuberkolosi paru.

d. Bila p value 0,05 maka tidak ada hubungan status pengetahuan ,

perilaku, dan kepatuhan minum obat dengan kesembuhan tuberkolosi

paru (Notoadmodjo, 2012)


31

G. Kerangka konsep

Gambar 3.1
Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian tuberkulosis
di Jorong Bariang Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk gadang
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2014.

Variabel Independen Variabel Dependen

Pengetahuan

Tindakan Pencegahan Kesembuhan


Tuberkolosis Paru

Kepatuhan
32

H. Defenisi Operasional

Tabel 2.1
Defenisi Operasional, Cara Ukur, Alat Ukur, Skala Ukur dan Hasil Ukur

Variabel Definisi Cara ukur Alat ukur Skala Hasil ukur

penelitian operasional

Variabel Segala sesuatu Angket kuisioner Ordinal 1. TBC dengan BTA


yang di alami
Dependen pada responden (-)

Kesembuhan mengenai
2. TBC dengan BTA
tuberkulosis Tuberkolosisis
paru (+)

Variabel Segala sesuatu Angket Kuisioner Ordinal 1. Rendah, jika jawaban


Independen yang diketahui yang benar < 60%
1. Pengetahuan responden
2. Tinggi , jika
mengenai
jawaban yang benar
penyakit > 60%
tuberkulosis paru
(gejala, penyebab,
cara penularan
dan cara
pencegahan,
pengobatan).

3. Segala sesuatu Angket Kuesioner Ordinal 1. Tidak dilakukan


Tindakan yang dilakukan jika jawaban yang
Pencegahan oleh responden benar < 60%
1. Dilakukan jika
mengenai
jawaban yang
pencegahan benar >60%
tuberkolosis paru

2. Kepatuahan Segala sesuatu Angket Kuisioner Ordinal 1. Patuh : jika


Minum Obat yang dilakukan jawaban yang
dalam keptuhan benar >60%
2. Tidak patuh : jika
meminum obat
jawaban yang
dalam pengobatan
benar < 60%
TB

I. Hipotesa
33

1. Ada hubungan antara pengetahuan dengan kesembuhan tuberkulosis paru

di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk gadang Kabupaten Solok Selatan

tahun 2014.

2. Ada hubungan antara Tindakan Pencegahan dengan kesembuhan

tuberkulosis paru di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk gadang Kabupaten

Solok Selatan tahun 2014.

3. Ada hubungan antara kepatuhan minum obat dengan kesembuhan

tuberkulosis paru di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk gadang Kabupaten

Solok Selatan tahun 2014

Anda mungkin juga menyukai