Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan perindustrian semakin lama semakin berkembang seiring
dengan perkembangan zaman. Dimana didalam perindustrian tersebut menuntut
adanya suatu kegiatan produksi yang efisien dan efektif. Semua ini diakibatkan
oleh bertambah pesatnya kebutuhan manusia akan barang produksi.
Di dalam industri, berbagai macam bahan digunakan baik sebagai bahan
baku maupun produk yang dihasilkan, baik itu berupa gas, cairan maupun
padatan. Bahan-bahan itu perlu diangkut menggunakan sebuah mekanisme karena
bahan tersebut berat dan ada potensi berbahaya bagi manusia. Untuk itu
diperlukan alat transportasi untuk mengangkut bahan-bahan tersebut, maka
digunakanlah conveyor untuk mengangkut barang tersebut.
Ada berbagai macam jenis transportasi di dunia industri, salah satunya
adalah transportasi padat yaitu system transportasi yang digunakan untuk
mengangkut bahan-bahan yang berupa padatan, baik bahan baku maupun produk.
Pengangkutan dari unit produksi satu ke yang lainnya dapat menggunakan alat
conveyor, elevator dan lain-lain. Alat yang paling sering digunakan dalam system
transportasi padat adalah conveyor.
Conveyor berasal dari kata convoy yang artinya berjalan bersama dalam
suatu grup besar. Conveyor dapat mengangkut suatu barang dalam jumlah besar
dan dapat mengatasi jarak yang diberikan. Istilah yang sering digunakan untuk
transportasi padat adalah conveying yang artinya pengangkutan. Conveyor telah
banyak dipakai industri di seluruh dunia untuk menghemat waktu dalam mencapai
jarak pengangkutan serta menghemat tenaga manusia.
Pemilihan konveyor dilihat dari kapasitas beban, jarak yang ditempuh,
ketinggian, sifat material, harga peralatan tersebut, dan proses yang diinginkan
selain pengangkutan. Secara umum jenis/type conveyor yang sering digunakan
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Belt Conveyor
2. Chain Conveyor
Scraper Conveyor

1
Apron Conveyor
Bucket Conveyor
Bucket Elevator
3. Screw Conveyor
4. Pneumatic Conveyor
5. Gravity Conveyor

1.2 Tujuan Penulisan


1. Memahami definisi dari conveyor
2. Memahami kegunaan conveyor
3. Dapat membedakan conveyor berdasarkan jenis-jenisnya
4. Memahami bagaimana prinsip kerja conveyor
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Conveyor


Conveyor adalah suatu pesawat angkat sederhana yang mana pesawat
tersebut sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan dan pergudangan yang
digunakan sebagai alat untuk mempermudah dalam penyimpanan dan
memindahkan barang atau transfer barang.
Conveyor berasal dari kata convoy yang artinya berjalan bersama dalam
suatu grup besar. Conveyor dapat mengangkut suatu barang dalam jumlah besar
dan dapat mengatasi jarak yang diberikan. Conveyor telah banyak dipakai industri
di seluruh dunia untuk menghemat waktu dalam mencapai jarak pengangkutan
serta menghemat tenaga manusia.
Pemilihan alat transportasi (conveying equipment) material padatan antara
lain tergantung pada :
1. Kapasitas material yang ditangani.
2. Jarak Pemindahan material.
3. Arah pengangkutan.
4. Ketinggian.
5. Proses yang diinginkan selain pengangkutan.

2
6. Umur alat.
7. Harga.
8. Ukuran (size), bentuk (shape).
9. Sifat dari material (properties).
Secara umum, jenis conveyor yang sering digunakan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Belt Conveyor
2. Chain Conveyor
a. Scraper Conveyor
b. Appron Conveyor
c. Bucket Conveyor
d. Bucket Elevator
3. Screw Conveyor
4. Pneumatic Conveyor
5. Gravity Conveyor

2.2 Belt Conveyor


Belt conveyor atau ban berjalan adalah alat transportasi yang paling efisien
dalam pengoperasiannya jika dibanding dengan alat berat / truk untuk jarak jauh,
karena dapat mentransport material lebih dari 2 kilometer, tergantung desain belt
itu sendiri. Material yang ditransport dapat berupa powder, granular atau lump
dengan kapasitas lebih dari 2000 ton/jam, hal ini berkembang seiring dengan
kemajuan disain belt itu sendiri.
Saat ini sudah dikembangkan belt conveyor jenis long curve, yaitu belt
dengan lintasan kurva horizontal maupun vertikal dengan radius minimum 400 m,
sehingga sangat cocok untuk medan berliku dan jarak jauh. Keuntungan lainnya
penggunaan belt adalah kemudahan dalam pengoperasian dan pemeliharaan, tetapi
belt tidak tahan temperatur di atas 200C. Dengan belt conveyor, material dapat
diumpan disepanjang lintasan, begitu juga pengeluarannya.

3
Gambar 2.1 Belt Conveyor

2.2.1 Kegunaan
Kegunaan belt conveyor adalah untuk mengangkut berupa muatan satuan
(unit load) atau muatan curah (bulk load) dengan kapasitas yang cukup besar dan
sesuai dengan namanya maka media yang digunakan berupa ban.
2.2.2 Prinsip Kerja
Prinsip kerja belt conveyor dipakai untuk memindah material baik satuan
atau bulk curah, dengan putaran dari motor sebagai pengerak utama yang
terhubung dengan drum atau yang disebut Pulley.
Pulley inilah yang yang diselubungi oleh belt yang lebarnya sama dengan
pulley tersebut dan panjangnya belt menyesuai dengan kebutuhan atau kapasitas
angkut serta jarak angkut material tersebut.
Jika motor dijalankan maka pulley akan ikut berputar seiring motor hingga
belt yang menyelubungi ikut bergerak tertarik kearah putaran drum atau pully
tersebut. Motor head adalah pengerak utama, sedangkan tail biasanya paling
ujung atau ekor dari unit Belt conveyor dimana material di pindahkan tanpa
penggerak.
Roller adalah bagain dari belt conveyor yang berfungsi untuk mensupport
belt yang berjalan, tidak memakai pengerak, bergerak hanya karena gesekan belt
yang berjalan diatasnya. Roller ini disupport oleh rangka dari struktur belt
conveyor secara umum. Roller ini menopang beban belt yang membawa material
diatasnya.

4
Gambar 2.2 Pulley

2.2.3 Bagian-Bagian Dari Belt Conveyor


1. Belt
Fungsinya adalah untuk membawa material yang diangkut.

Gambar 2.3 Belt


2. Idler
Gunanya untuk menahan atau menyangga belt.
Menurut letak dan fungsinya maka idler dibagi menjadi :
a. Idler atas yang digunakan untuk menahan belt yang bermuatan.
b. Idler penahan yaitu idler yang ditempatkan ditempat pemuatan.
c. Idler penengah yaitu yang dipakai untuk menjajaki agar belt tidak
bergeser dari jalur yang seharusnya.
d. Idler bawah Idler balik yaitu yang berguna untuk menahan belt
kosong.

Gambar 2.4 Idler


3. Centering device

5
Untuk mencegah agar belt tidak meleset dari roller-nya.
4. Unit penggerak (drieve units)
Pada Belt Conveyor tenaga gerak dipindahkan ke belt oleh adanya gesekan
antara belt dengan Pulley penggerak (drive pulley), karena belt melekat
disekeliling pulley yang diputar oleh motor.
5. Pemberat (take-ups or counter weight)
Yaitu komponen untuk mengatur tegangan belt dan untuk mencegah
terjadinya slip antara belt dengan pully penggerak, karena bertambah
panjangnya belt.
6. Belt bending
Alat yang dipergunakan untuk melengkungkan belt adalah :
a. Pully terakhir atau pertengahan
b. Susunan Roller-roller
c. Beban dan adanya sifat kelenturan belt.
7. Pengumpan (feeder)
Adalah alat untuk pemuatan material keatas belt dengan kecepatan teratur.
8. Trippers
Adalah alat untuk menumpahkan muatan disuatu tempat tertentu.
9. Pembersih belt (belt-cleaner)
Yaitu alat yang dipasang di bagian ujung bawah belt agar material tidak
melekat pada belt balik.
10. Skirts
Adalah semacam sekat yang dipasang dikiri kanan belt pada tempat
pemuatan (loading point) yang terbuat dari logam atau kayu dan dapat
dipasang tegak atau miring yang gunanya untuk mencegah terjadinya
ceceran.
11. Holdback
Adalah suatu alat untuk mencegah agar Belt conveyor yang membawa
muatan keatas tidak berputar kembali kebawah jika tenaga gerak tiba-tiba
rusak atau dihentikan.
12. Kerangka (frame)

6
Adalah konstruksi baja yang menyangga seluruh susunan belt conveyor
dan harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga jalannya belt yang
berada diatasnya tidak terganggu.
13. Motor penggerak
Biasanya dipergunakan motor listrik untuk menggerakkan drive pulley.
Tenaga (HP) dari motor harus disesuaikan dengan keperluan, yaitu :
a. Menggerakkan belt kosong dan mengatasi gesekan-gesekan anatara
idler dengan komponen lain.
b. Menggerakkan muatan secara mendatar.
c. Mengankut muatan secara tegak (vertical).
d. Menggerakkan tripper dan perlengkapan lain.
e. Memberikan percepatan pada belt yang bermuatan bila sewaktu-
waktu diperlukan.

Gambar 2.5 Anatomi Belt Conveyor

7
2.2.4 Kelebihan dan Kekurangan
1. Kelebihan
a. Fleksibel dalam penggunaan, bisa datar/miring
b. Desain sederhana
c. Tingkat kebisingan rendah
d. Proses kontinyu
e. Mampu membawa beban berkapasitas besar
f. Daya yang dibutuhkan kecil
g. Bisa diatur kecepatan sabuk sehingga didapatkan material yang
dipindahkan per jamnya
2. Kekurangan
a. Kemiringan terbatas ( < 15 20 )
b. Hanya bisa dipasang lurus
c. Perawatan mahal
d. Sabuk rentan rusak

2.3 Chain Conveyor


Conveyor rantai adalah conveyor dimana rantainya tidak terputus dari
jenis seluruh conveyor yang melakukan tarikan dari unit penggerak daripada
beberapa hasil pembawa beban untuk transport. Pada banyak industri, pengunaan
conveyor rantai telah berkurang selama 30 tahun yang lalu karena
dipertimbangkan pada pemiliharaan tinggi yang tidak pantas.
Hal ini terlihat begitu sederhana untuk pembuat baja kecil untuk merakit
sistem conveyor rantai yang menggunakan komponen standar murah. Sistem
conveyor yang dibuat dengan baik dengan komponen kualitas tinggi terbuat dari
baja logam campuran yang diperlakukan panas atau tuangan yang tidak pasti
murah.

8
Gambar 2.6 Chain Conveyor

2.3.1 Kegunaan
Conveyor rantai digunakan untuk sistem conveyor yang membutuhkan
penutupan sempurna untuk menahan debu, seksi penyilangan kecil, kemampuan
penahanan atau pengisian berlipat atau sedang, kombinasi horizontal dan garis
edar vertikal, penanganan material pada temperatur tinggi tetapi membutuhkan
keamanan yang diperbaiki oleh pabrik.
Conveyor rantai terutama digunakan untuk mengangkut beban unit berat,
misalnya palet, kotak grid, dan wadah industri. Conveyor ini bisa rantai tunggal
atau ganda untai dalam konfigurasi. Muatan diposisikan pada rantai, gesekan
menarik beban ke depan.
Chain conveyor memanfaatkan pengaturan rantai powered terus menerus,
membawa serangkaian liontin tunggal. Susunan rantai digerakkan oleh motor, dan
bahan tersuspensi pada liontin yang disampaikan.

2.3.2 Prinsip Kerja


Material/bahan besar dapat dibawa secara langsung pada rantai, pada
pencantelan khusus yang diikatkan pada rantai baik untuk pengangkatan yang
ditekan atau digandeng oleh rantai atau dapat ditekan/ditarik oleh rantai dengan
pencantelan khusus pada rantai.
Peralatan haruslah dengan hati-hati ditekankan pada material terhadap
marerial untuk ditangani terutama pada penggetaman. Program pemeliharaan
preventive biasanya dapat menghindari kerusakan tidak pada waktunya dan
interupsi/ gangguan pada proses produksi.

9
2.3.3 Pembagian Chain Conveyor
1. Scraper Conveyor
Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah
diantara jenis-jenis conveyor lainnya. Conveyor jenis ini dapat digunakan
dengan kemiringan yang besar. Conveyor jenis ini digunakan untuk
mengangkut material-material ringan yang tidak mudah rusak seperti :
abu, kayu, dan kepingan.

Gambar 2.7 Scraper Conveyor


Kelebihan:
a. Dapat beroperasi dengan kemiringan sampat 45.
b. Mempunyai kecepatan maksimum 150 ft/m.
c. Kapasitas pengangkutan hingga 360 ton/jam.
d. Harganya murah.
Kekurangan:
a. Tenaga tdk konstan
b. Jarak transport pendek
c. Biaya perawatan besar

2. Apron Conveyor
Apron Conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk beban
yang lebih berat dengan jarak yang pendek. Apron Conveyor yang
sederhana terdiri dari dua rantai yang dibuat dari mata rantai yang dapat
ditempa dan ditanggalkan dengan alat tambahan.
Palang kayu dipasang pada alat tambahan diantara rantai dengan seluruh
tumpuan dari tarikan conveyor. Untuk bahan yang berat dan pengangkutan
yang lama dapat ditambahkan roda (roller) pada alat tambahan. Selain

10
digunakan roller, palang kayu dapat juga digantikan dengan plat baja
untuk mengangkut bahan yang berat.

Gambar 2.8 Apron Conveyor


Kelebihan:
a. Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 25.
b. Kapasitas pcngangkutan hingga 100 ton/jam.
c. Kecepatan maksimum 100 ft/m.
d. Dapat digunakan untuk bahan yang kasar, berminyak maupun yang
besar.
e. Perawatan murah.
Kekurangan:
a. Kecepatan yang relatif rendah.
b. Kapasitas pengangkutan yang kecil.
c. Hanya satu arah gerakan.
d. Kontruksi apron dan rantai yang berat.
e. Pembutannya rumit, dan berbiaya tinggi.
f. Perlu perhatian lebih untuk highed-joint agar bias berfungsi baik

3. Bucket Conveyor
Secara umum bucket conveyor terdiri dari timba-timba (bucket) yang
dibawa oleh rantai atau sabuk yang bergerak. Timba-timba (bucket) yang
digunakan memiliki beberapa bentuk sesuai dengan fungsinya masing-
masing.

11
Gambar 2.9 Bucket Conveyor
Bentuk - bentuk dari timba-timba (bucket) dapat dibagi atas:
a. Minneapolis Type
Bentuk ini hampir dipakai di seluruh dunia. Dipergunakan untuk
mengangkut butiran dan material kering yang sudah lumat.
b. Buckets for Wet or Sticky Materials
Bucket yang lebih datar. Dipergunakan untuk mengangkut material
yang cenderung lengket.
c. Stamped Steel Bucket for Crushed Rock
Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan-bongkahan besar dan
material yang berat.

Gambar 2.10 Jenis-Jenis Bucket


Kelebihan:
a. Bisa digunakana utk kemiringan curam / tegak lurus sampai 50 m
b. Harga murah karena pemakaian energi kecil

12
c. Tempat lebih sempit
d. Dapat digunakan untuk bermacam-macam material (kering, lengket
atau basah)
Kekurangan:
a. Bahan yang diangkut bisa jatuh ke bawah
b. Tidak Abisa digunakan untuk jalur berbelok
c. Kebersihan bahan yang diangkut tidak terjaga
d. Kecepatan rendah

4. Bucket Elevator
Belt Conveyor, scraper maupun apron conveyor mengangkut material
dengan kemiringan yang terbatas. Belt conveyor jarang beroperasi pada
sudut yang lebih besar dari 15-20 dan scraper jarang melebihi 30 derajat.
Sedangkan kadangkala diperlukan pengangkutan material dengan
kemiringan yang curam. Untuk itu dapat digunakan Bucket Elevalor.
Secara umum bucket elevator terdiri dari timba -timba (bucket) yang
dibawa oleh rantai atau sabuk yang bergerak. Timba -timba (bucket) yang
digunakan memiliki beberapa bentuk sesuai dengan fungsinya masing
-masing.
Bentuk - bentuk dari timba -timba (bucket) dapat dibagi atas :
a. Minneapolis Type
Bentuk ini hampir dipakai di seluruh dunia. Dipergunakan untuk
mengangkut butiran dan material kering yang sudah lumat.
b. Buckets for Wet or Sticky Materials Bucket yang lebih datar.
Dipergunakan untuk mengangkut material yang cenderung lengket.
c. Stamped Steel Bucket for Crushed Rock
Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan -bongkahan besar dan
material yang berat

13
Gambar 2.11 Bucket Elevator
Keuntungan :
a. Bisa digunakana utk kemiringan curam / tegak lurus sampai 50 m
b. Harga murah karena pemakaian energi kecil
c. Tempat lebih sempit
d. Dapat digunakan utk macam2 material (kering, lengket atau basah)
Kelemahan :
a. Bahan yg diangkut bisa saja jatuh ke bawah
b. Tidak bisa digunakan utk jalur berbelok
c. Kebersihan bahan yg diangkut tdk terjaga
d. Kecepatan rendah

2.4 Screw Conveyor


Screw conveyor berbentuk seperti sekrup bisa tunggal/ganda yang
berputar pada poros, sehingga material akan terangkut melewati celah sekrup dan
dibawa ke ujung. Jenis konveyor ini paling tepat untuk mengangkut bahan padat
berbentuk halus atau bubur. Alat ini pada dasarnya terbuat dari pisau yang berpilin
mengelilingi suatu sumbu sehingga bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini
disebut flight.

14
Gambar 2.12
Screw Conveyor
Macam-macam flight:
1. Sectional flight
Dibuat dari pisau-pisau pendek yang disatukan tiap pisau berpilin satu
putaran penuh dengan cara disimpul tepat pada tiap ujung sebuah pisau
dengan paku keling sehingga akhirnya akan membentuk sebuah pilinan
yang panjang. Untuk mendapatkan konveyor panjang yang lebih
sederhana dan murah, biasanya konveyor tersebut itu disusun dari
konveyor-konveyor pendek. Sepasang konveyor pendek disatukan dengan
sebuah penahan yang disebut hanger dan disesuaikan pasangan pilinannya.
2. Helicoid flight
Bentuknya seperti pita panjang yang berpilin mengelilingi suatu poros
Untuk membentuk suatu konveyor, flight-flight itu disatukan dengan cara
dilas tepat pada poros yang bersesuaian dengan pilinan berikutnya.
3. Cast iron flight
Digunakan pada suhu dan tingkat kerusakan tinggi Flight-flight ini disusun
sehingga membentuk sebuah konveyor.
4. Ribbon flight
Untuk bahan yang lengket, digunakan ribbon flight.
5. Cut flight
Cut flight digunakan untuk mengaduk. Flight pengaduk ini dibuat dari
flight biasa, yaitu dengan cara memotong-motong flight biasa lalu
membelokkan potongannya ke berbagai arah.

15
Gambar 2.13 Screw Conveyer (Sectional, Helicoid, Cast Iron, Ribbon, Cut)

2.4.1 Kegunaan
Screw conveyor digunakan untuk memindahkan material kecil seperti
butiran, aspal, batubara, abu, kerikil dan pasir. Tipe khusus yaitu ribbon conveyor
dimana tidak ada pusat helical fin, cocok digunakan untuk lem, cairan kental
seperti molasses, tas panas dan gula.

2.4.2 Prinsip Kerja


Alat ini terdiri dari baja yang memiliki spiral atau helical fin yang
tertancap pada shaft dan berputar dalam suatu saluran berebentuk U (through)
tanpa menyentuhnya sehingga helical fin mendorong material ke trough. Shaft
digerakkan oleh motor gear. Conveyor dibuat dengan ukuran panjang 8-12 ft yang
dapat bersatu untuk memperoleh panjang tertentu. Diameternya bervariasi dari 3
sampai 24 in.
Saluran (through) berbentuk setengah lingkaran dan disangga oleh kayu
atau baja. Screw conveyor memerlukan sedikit ruangan dan tidak membutuhkan
mekanik serta membutuhkan biaya yang sedikit. Material bercampur saat
melewati conveyor.
Pada umumnya srcew conveyor dipakai untuk mengangkut bahan secara
horizontal. Namun bila diinginkan dengan elevasi tertentu bisa juga dipakai
dengan mengalami penurunan kapasitas 25-45% dari kapasitas horizontalnya.
Elevasi 100 terjadi penurunan kapasitas 15%, Elevasi 150 terjadi penurunan
kapasitas 20% dan Elevasi 200 terjadi penurunan kapasitas 40%.

2.4.3 Kelebihan dan Kekurangan


1. Kelebihan:
a. Biaya sedikit
b. Efisien tempat

16
c. Fleksibel untuk horizontal atau kemiringan (namun tidak tajam)
d. Bisa digunakan untuk material panas, berdebu dan lengket
e. Memungkinkan pengeluaran bahan pada semua titik pada sekrup di
casing
f. Perawatan mudah
g. Desain sederhana
2. Kekurangan:
a. Timbul gesekan antara bahan dengan sekrup sehigga konsumsi
daya tinggi
b. Kapasitas rendah
c. Terbatas untuk material curah

2.5 Pneumatical Conveyor


Pneumatic conveyor merupakan salah satu mesin pemindah bahan,
khususnya untuk pengangkutan beban curah.

Gambar 2.14 Pneumatic Conveyor

2.5.1 Kegunaan
Conveyor yang digunakan unluk mengangkut bahan yang ringan.
Conveyor ini juga dapat dipakai untuk mengangkut bahan-bahan yang berbentuk
bongkahan kecil seperti chip kayu, bit pulp kering, dan bahan lainnya yang
sejenis. Kadang-kadang juga digunakan bila jalan yang dilalui bahan berkelok-
kelok atau jika bahan harus diangkat dan lain-lain hal yang pada tipe konveyor
lainnya menyebabkan biaya pengoperasian lebih tinggi.
Jenis konveyor ini terutama digunakan untuk mengangkut bahan yang
kebersihannya harus tetap terjaga baik (seperti biji-bijian, bahan-bahan lumat

17
seperti soda abu, dan lain-lain) supaya keadaannya tetap baik dan tidak
mengandung zat-zat beracun seperti timbal dan arsen.

2.5.2 Prinsip Kerja


Pada tipe yang sederhana, sebuah pompa cycloida akan menghasilkan
kehampaan yang sedang dan sedotannya dihubungkan dengan sistem
pengangkulan. Bahan-bahan akan terhisap naik melalui selang yang dapat
dipindah-pindahkan ujungnya. Kemudian, aliran udara yang mengangkut bahan
padat dalam bentuk suspensi akan menuju siklon dan selanjutnya menuju ke
pompa.
Jika bahan-bahan ini mengandung debu, debu ini tentunya akan merusak
pompa dan debu ini juga akan membahayakan jika dibuang ke udara, dengan kala
lain debu adalah produk yang tidak diinginkan. Karenanya, sebuah kotak
penyaring ditempatkan diantara siklon dan pompa.
Pada conveyor ini banyak alat dipakai, antara lain:
a. Sebuah pompa atau kipas angin untuk menghasilkan aliran udara.
a. Sebuah cyclone untuk memisahkan partikel-partikel besar.
b. Sebuah kotak penyaring (bag filter) untuk menyaring debu.

Gambar 2.15 Skema Alat Pneumatic Conveyor

2.5.3 Kelebihan dan Kekurangan


1. Kelebihan:
a. Perawatan kecil
b. Digunakan utk material curah dan bongkaan kecil

18
c. Fleksibilitas pengangkutan
d. Pengoperasian murah
2. Kelemahan:
a. Energi yg dibutuhkan besar utk pengangkutan sama

2.6 Gravity Conveyor


Gravity conveyor adalah jenis peralatan material handling yang tidak
bermotor dan menggunakan gaya gravitasi atau momentum untuk membantu
dalam pergerakan produk, paket, makanan atau peralatan dari satu tempat ke
tempat lain, atau melalui berbagai tahapan manufaktur otomatis atau finishing.
Gravity conveyor lebih murah dibanding dengan conveyor bermotor
(powered conveyor), gravity conveyor menggunakan tekanan minimum saat
bekerja sehingga dapat mudah dipindahkan (portable) dan ringan. Gravity
konveyor biasanya digunakan untuk aplikasi yang memerlukan kemudahan rotasi
dan transportasi seperti distribusi, pergudangan, material handling, pengolahan
makanan, pengiriman, dan produksi. Gravity conveyor dapat bekerja sendiri
ataupun digabungkan dengan sistem conveyor lainnya. Gravity conveyor
menggunakan gaya gravitasi untuk mendapatkan momentum dengan
menempatkan salah satu ujung konveyor pada tempat yang lebih tinggi, sehingga
produk yang diletakkan diatas conveyor dapat bergerak tanpa menggunakan motor
listrik. Gravity konveyor memiliki dua jenis utama yaitu Gravity roller Conveyor
dan Gravity Wheel Conveyor.

Gambar 2.15 Gravity Conveyor

2.6.1 Kegunaan

19
Untuk membantu dalam pergerakan produk, paket, makanan atau peralatan
dari satu tempat ke tempat lain, atau melalui berbagai tahapan manufaktur
otomatis atau finishing dengan menggunakan gravitasi. Industri yang cocok untuk
menggunakan Gravity conveyor antara lain pengemasan, industri manufaktur,
farmasi, otomotif, dirgantara dan banyak bagian fabrikasi.

2.6.2 Pembagian Gravity Conveyor


1. Gravity Roller Conveyor
Gravity conveyor Rol (Gravity Roller Conveyor) memindahkan produk
horizontal di sepanjang lintasan yang berisi serangkaian rol yang
ditempatkan tegak lurus terhadap arah perjalanan dan dibantu bantalan dan
poros.
Karena konveyor rol didorong oleh gravitasi, produk dapat bebas bergerak
secara manual (horizontal) atau produk dapat dibiarkan jatuh jarak tertentu
dengan penurunan sedikit. Konveyor Rol dapat dipakai untuk
memindahkan bahan yang permukaan bagian bawahnya rata seperti kardus
dan pallet ataupun yang permukaan bawahnya tidak rata seperti drum,
kaleng, bongkahan, dan lainya.

Gambar 2.16 Gravity Roller Conveyor


Kelebihan:
a. Relatif murah dibandingkan konveyor lain yang menggunakan
motor.
b. Konstruksinya sederhana.
c. Ringan, Fleksibel dan mudah dipindahkan

20
d. Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 45
e. Dapat digunakan untuk bahan yang berukuran besar dan berat.
f. Dapat digunakan untuk mengangkut bahan yang bagian bawahnya
tidak rata.
g. Kapasitas pengangkutan yang besar.

Kekurangan:
a. Biaya perawatan tinggi
b. Hanya dapat digunakan untuk 1 arah gerakan
2. Gravity Wheel Conveyor
Gravity wheel conveyor, atau konveyor roda, sangat mirip dengan Gravity
Roller Conveyor, perbedaannya terletak pada lintasannya yang bukan rol
melainkan roda. Konveyor roda memungkinkan untuk dijalankan dengan
sudut kemiringan lebih kecil dari roller konveyor, sehingga, mereka
umumnya digunakan untuk aplikasi beban yang lebih ringan.
Konveyor roda hanya dapat digunakan untuk memindahkan bahan yang
permukaan bawahnya rata, seperti kardus, pallet, kayu lapis, kotak jinjing,
nampan, dan lain-lain. Konstruksi alatnya juga sederhana dan lebih ringan
dari pada konveyor rol sehingga mudah dipindahkan, fleksibel serta
perawatan mesin lebih mudah.

Gambar 2.17 Gravity Wheel Conveyor


Kelebihan :
a. Relatif murah dibandingkan konveyor lain yang menggunakan
motor.
b. Konstruksinya sederhana.
c. Lebih ringan, fleksibel dan mudah dipindahkan
d. Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 45

21
e. Kapasitas pengangkutan yang besar.
Kekurangan :
a. Biaya perawatan tinggi.
b. Hanya dapat digunakan untuk 1 arah gerakan.
c. Tidak dapat digunakan untuk barang yang permukaan bawahnya
tidak rata.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Conveyor adalah suatu pesawat angkat sederhana yang mana pesawat
tersebut sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan dan pergudangan yang
digunakan sebagai alat untuk mempermudah dalam penyimpanan dan
memindahkan barang atau transfer barang.
2. Conveyor berfungsi untuk mengangkut suatu barang dalam jumlah besar
dan dapat mengatasi jarak yang diberikan. Conveyor telah banyak dipakai
industri di seluruh dunia untuk menghemat waktu dalam mencapai jarak
pengangkutan serta menghemat tenaga manusia.
3. Secara umum conveyor ada 5 jenis yaitu :
a. belt conveyor

22
b. chain conveyor
c. screw conveyor
d. pneumatic conveyor
e. gravity conveyor
4. Prinsip kerja dari setiap conveyor berbeda-beda tergantung dari jenisnya.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad .2010. Conveyor. http://dianape.wordpress.com/conveyors/. Diakses pada


28 Februari 2016.
Distantina. 2009. Materi Transportasi Padatan. http://distantina.staff.uns.ac.id/
files/2009/10/1-materi-transportasi-padatan.pdf. Diakses pada 28 Februari
2016.
Edwin. 2010. Mesin dan Peralatan. http://www.grainsysteminternational.com
Diakses pada 28 Februari 2016.
Fatena,Susi .2010. Belt Conveyor. http://sanggapramana.wordpress.com/2010/
07/19/belt-conveyor/. Diakses pada tanggal 28 Februari 2016.
Natanagara, Novhan. 2011. Transportasi Benda Padat. http://novhan-
natanagara.blogspot.com/2011/03/alat-transportasi-benda-padat.html.
Diakses pada 28 Februari 2016.
Natuna, Suryadi. 2010. Screw Conveyor. http://suryadi040988.wordpress.com
/2010/08/04/screw-conveyor/. Diakses pada 28 Februari 2016.
Sanjaya. 2010. Apron Conveyor. http://esansanjaya.blogspot.com /2010/06/apron-
conveyor.html. Diakses pada 28 Februari 2016.
Shahrul. 2011. Tranportasi bahan padat. http://repository.usu.ac.id/bitstream/
123456789/1358/1/tkimia-syahrul3.pdf. Diakses pada 28 Februari 2016.
Smanto, Alpha . 2009. Belt Conveyor. http://ismantoalpha.blogspot.com/2009
/12/belt-conveyor.html. Diakses pada 28 Februari 2016.

23

Anda mungkin juga menyukai