Makalah Otk Conveyor
Makalah Otk Conveyor
PENDAHULUAN
1
Apron Conveyor
Bucket Conveyor
Bucket Elevator
3. Screw Conveyor
4. Pneumatic Conveyor
5. Gravity Conveyor
2
6. Umur alat.
7. Harga.
8. Ukuran (size), bentuk (shape).
9. Sifat dari material (properties).
Secara umum, jenis conveyor yang sering digunakan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Belt Conveyor
2. Chain Conveyor
a. Scraper Conveyor
b. Appron Conveyor
c. Bucket Conveyor
d. Bucket Elevator
3. Screw Conveyor
4. Pneumatic Conveyor
5. Gravity Conveyor
3
Gambar 2.1 Belt Conveyor
2.2.1 Kegunaan
Kegunaan belt conveyor adalah untuk mengangkut berupa muatan satuan
(unit load) atau muatan curah (bulk load) dengan kapasitas yang cukup besar dan
sesuai dengan namanya maka media yang digunakan berupa ban.
2.2.2 Prinsip Kerja
Prinsip kerja belt conveyor dipakai untuk memindah material baik satuan
atau bulk curah, dengan putaran dari motor sebagai pengerak utama yang
terhubung dengan drum atau yang disebut Pulley.
Pulley inilah yang yang diselubungi oleh belt yang lebarnya sama dengan
pulley tersebut dan panjangnya belt menyesuai dengan kebutuhan atau kapasitas
angkut serta jarak angkut material tersebut.
Jika motor dijalankan maka pulley akan ikut berputar seiring motor hingga
belt yang menyelubungi ikut bergerak tertarik kearah putaran drum atau pully
tersebut. Motor head adalah pengerak utama, sedangkan tail biasanya paling
ujung atau ekor dari unit Belt conveyor dimana material di pindahkan tanpa
penggerak.
Roller adalah bagain dari belt conveyor yang berfungsi untuk mensupport
belt yang berjalan, tidak memakai pengerak, bergerak hanya karena gesekan belt
yang berjalan diatasnya. Roller ini disupport oleh rangka dari struktur belt
conveyor secara umum. Roller ini menopang beban belt yang membawa material
diatasnya.
4
Gambar 2.2 Pulley
5
Untuk mencegah agar belt tidak meleset dari roller-nya.
4. Unit penggerak (drieve units)
Pada Belt Conveyor tenaga gerak dipindahkan ke belt oleh adanya gesekan
antara belt dengan Pulley penggerak (drive pulley), karena belt melekat
disekeliling pulley yang diputar oleh motor.
5. Pemberat (take-ups or counter weight)
Yaitu komponen untuk mengatur tegangan belt dan untuk mencegah
terjadinya slip antara belt dengan pully penggerak, karena bertambah
panjangnya belt.
6. Belt bending
Alat yang dipergunakan untuk melengkungkan belt adalah :
a. Pully terakhir atau pertengahan
b. Susunan Roller-roller
c. Beban dan adanya sifat kelenturan belt.
7. Pengumpan (feeder)
Adalah alat untuk pemuatan material keatas belt dengan kecepatan teratur.
8. Trippers
Adalah alat untuk menumpahkan muatan disuatu tempat tertentu.
9. Pembersih belt (belt-cleaner)
Yaitu alat yang dipasang di bagian ujung bawah belt agar material tidak
melekat pada belt balik.
10. Skirts
Adalah semacam sekat yang dipasang dikiri kanan belt pada tempat
pemuatan (loading point) yang terbuat dari logam atau kayu dan dapat
dipasang tegak atau miring yang gunanya untuk mencegah terjadinya
ceceran.
11. Holdback
Adalah suatu alat untuk mencegah agar Belt conveyor yang membawa
muatan keatas tidak berputar kembali kebawah jika tenaga gerak tiba-tiba
rusak atau dihentikan.
12. Kerangka (frame)
6
Adalah konstruksi baja yang menyangga seluruh susunan belt conveyor
dan harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga jalannya belt yang
berada diatasnya tidak terganggu.
13. Motor penggerak
Biasanya dipergunakan motor listrik untuk menggerakkan drive pulley.
Tenaga (HP) dari motor harus disesuaikan dengan keperluan, yaitu :
a. Menggerakkan belt kosong dan mengatasi gesekan-gesekan anatara
idler dengan komponen lain.
b. Menggerakkan muatan secara mendatar.
c. Mengankut muatan secara tegak (vertical).
d. Menggerakkan tripper dan perlengkapan lain.
e. Memberikan percepatan pada belt yang bermuatan bila sewaktu-
waktu diperlukan.
7
2.2.4 Kelebihan dan Kekurangan
1. Kelebihan
a. Fleksibel dalam penggunaan, bisa datar/miring
b. Desain sederhana
c. Tingkat kebisingan rendah
d. Proses kontinyu
e. Mampu membawa beban berkapasitas besar
f. Daya yang dibutuhkan kecil
g. Bisa diatur kecepatan sabuk sehingga didapatkan material yang
dipindahkan per jamnya
2. Kekurangan
a. Kemiringan terbatas ( < 15 20 )
b. Hanya bisa dipasang lurus
c. Perawatan mahal
d. Sabuk rentan rusak
8
Gambar 2.6 Chain Conveyor
2.3.1 Kegunaan
Conveyor rantai digunakan untuk sistem conveyor yang membutuhkan
penutupan sempurna untuk menahan debu, seksi penyilangan kecil, kemampuan
penahanan atau pengisian berlipat atau sedang, kombinasi horizontal dan garis
edar vertikal, penanganan material pada temperatur tinggi tetapi membutuhkan
keamanan yang diperbaiki oleh pabrik.
Conveyor rantai terutama digunakan untuk mengangkut beban unit berat,
misalnya palet, kotak grid, dan wadah industri. Conveyor ini bisa rantai tunggal
atau ganda untai dalam konfigurasi. Muatan diposisikan pada rantai, gesekan
menarik beban ke depan.
Chain conveyor memanfaatkan pengaturan rantai powered terus menerus,
membawa serangkaian liontin tunggal. Susunan rantai digerakkan oleh motor, dan
bahan tersuspensi pada liontin yang disampaikan.
9
2.3.3 Pembagian Chain Conveyor
1. Scraper Conveyor
Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah
diantara jenis-jenis conveyor lainnya. Conveyor jenis ini dapat digunakan
dengan kemiringan yang besar. Conveyor jenis ini digunakan untuk
mengangkut material-material ringan yang tidak mudah rusak seperti :
abu, kayu, dan kepingan.
2. Apron Conveyor
Apron Conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk beban
yang lebih berat dengan jarak yang pendek. Apron Conveyor yang
sederhana terdiri dari dua rantai yang dibuat dari mata rantai yang dapat
ditempa dan ditanggalkan dengan alat tambahan.
Palang kayu dipasang pada alat tambahan diantara rantai dengan seluruh
tumpuan dari tarikan conveyor. Untuk bahan yang berat dan pengangkutan
yang lama dapat ditambahkan roda (roller) pada alat tambahan. Selain
10
digunakan roller, palang kayu dapat juga digantikan dengan plat baja
untuk mengangkut bahan yang berat.
3. Bucket Conveyor
Secara umum bucket conveyor terdiri dari timba-timba (bucket) yang
dibawa oleh rantai atau sabuk yang bergerak. Timba-timba (bucket) yang
digunakan memiliki beberapa bentuk sesuai dengan fungsinya masing-
masing.
11
Gambar 2.9 Bucket Conveyor
Bentuk - bentuk dari timba-timba (bucket) dapat dibagi atas:
a. Minneapolis Type
Bentuk ini hampir dipakai di seluruh dunia. Dipergunakan untuk
mengangkut butiran dan material kering yang sudah lumat.
b. Buckets for Wet or Sticky Materials
Bucket yang lebih datar. Dipergunakan untuk mengangkut material
yang cenderung lengket.
c. Stamped Steel Bucket for Crushed Rock
Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan-bongkahan besar dan
material yang berat.
12
c. Tempat lebih sempit
d. Dapat digunakan untuk bermacam-macam material (kering, lengket
atau basah)
Kekurangan:
a. Bahan yang diangkut bisa jatuh ke bawah
b. Tidak Abisa digunakan untuk jalur berbelok
c. Kebersihan bahan yang diangkut tidak terjaga
d. Kecepatan rendah
4. Bucket Elevator
Belt Conveyor, scraper maupun apron conveyor mengangkut material
dengan kemiringan yang terbatas. Belt conveyor jarang beroperasi pada
sudut yang lebih besar dari 15-20 dan scraper jarang melebihi 30 derajat.
Sedangkan kadangkala diperlukan pengangkutan material dengan
kemiringan yang curam. Untuk itu dapat digunakan Bucket Elevalor.
Secara umum bucket elevator terdiri dari timba -timba (bucket) yang
dibawa oleh rantai atau sabuk yang bergerak. Timba -timba (bucket) yang
digunakan memiliki beberapa bentuk sesuai dengan fungsinya masing
-masing.
Bentuk - bentuk dari timba -timba (bucket) dapat dibagi atas :
a. Minneapolis Type
Bentuk ini hampir dipakai di seluruh dunia. Dipergunakan untuk
mengangkut butiran dan material kering yang sudah lumat.
b. Buckets for Wet or Sticky Materials Bucket yang lebih datar.
Dipergunakan untuk mengangkut material yang cenderung lengket.
c. Stamped Steel Bucket for Crushed Rock
Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan -bongkahan besar dan
material yang berat
13
Gambar 2.11 Bucket Elevator
Keuntungan :
a. Bisa digunakana utk kemiringan curam / tegak lurus sampai 50 m
b. Harga murah karena pemakaian energi kecil
c. Tempat lebih sempit
d. Dapat digunakan utk macam2 material (kering, lengket atau basah)
Kelemahan :
a. Bahan yg diangkut bisa saja jatuh ke bawah
b. Tidak bisa digunakan utk jalur berbelok
c. Kebersihan bahan yg diangkut tdk terjaga
d. Kecepatan rendah
14
Gambar 2.12
Screw Conveyor
Macam-macam flight:
1. Sectional flight
Dibuat dari pisau-pisau pendek yang disatukan tiap pisau berpilin satu
putaran penuh dengan cara disimpul tepat pada tiap ujung sebuah pisau
dengan paku keling sehingga akhirnya akan membentuk sebuah pilinan
yang panjang. Untuk mendapatkan konveyor panjang yang lebih
sederhana dan murah, biasanya konveyor tersebut itu disusun dari
konveyor-konveyor pendek. Sepasang konveyor pendek disatukan dengan
sebuah penahan yang disebut hanger dan disesuaikan pasangan pilinannya.
2. Helicoid flight
Bentuknya seperti pita panjang yang berpilin mengelilingi suatu poros
Untuk membentuk suatu konveyor, flight-flight itu disatukan dengan cara
dilas tepat pada poros yang bersesuaian dengan pilinan berikutnya.
3. Cast iron flight
Digunakan pada suhu dan tingkat kerusakan tinggi Flight-flight ini disusun
sehingga membentuk sebuah konveyor.
4. Ribbon flight
Untuk bahan yang lengket, digunakan ribbon flight.
5. Cut flight
Cut flight digunakan untuk mengaduk. Flight pengaduk ini dibuat dari
flight biasa, yaitu dengan cara memotong-motong flight biasa lalu
membelokkan potongannya ke berbagai arah.
15
Gambar 2.13 Screw Conveyer (Sectional, Helicoid, Cast Iron, Ribbon, Cut)
2.4.1 Kegunaan
Screw conveyor digunakan untuk memindahkan material kecil seperti
butiran, aspal, batubara, abu, kerikil dan pasir. Tipe khusus yaitu ribbon conveyor
dimana tidak ada pusat helical fin, cocok digunakan untuk lem, cairan kental
seperti molasses, tas panas dan gula.
16
c. Fleksibel untuk horizontal atau kemiringan (namun tidak tajam)
d. Bisa digunakan untuk material panas, berdebu dan lengket
e. Memungkinkan pengeluaran bahan pada semua titik pada sekrup di
casing
f. Perawatan mudah
g. Desain sederhana
2. Kekurangan:
a. Timbul gesekan antara bahan dengan sekrup sehigga konsumsi
daya tinggi
b. Kapasitas rendah
c. Terbatas untuk material curah
2.5.1 Kegunaan
Conveyor yang digunakan unluk mengangkut bahan yang ringan.
Conveyor ini juga dapat dipakai untuk mengangkut bahan-bahan yang berbentuk
bongkahan kecil seperti chip kayu, bit pulp kering, dan bahan lainnya yang
sejenis. Kadang-kadang juga digunakan bila jalan yang dilalui bahan berkelok-
kelok atau jika bahan harus diangkat dan lain-lain hal yang pada tipe konveyor
lainnya menyebabkan biaya pengoperasian lebih tinggi.
Jenis konveyor ini terutama digunakan untuk mengangkut bahan yang
kebersihannya harus tetap terjaga baik (seperti biji-bijian, bahan-bahan lumat
17
seperti soda abu, dan lain-lain) supaya keadaannya tetap baik dan tidak
mengandung zat-zat beracun seperti timbal dan arsen.
18
c. Fleksibilitas pengangkutan
d. Pengoperasian murah
2. Kelemahan:
a. Energi yg dibutuhkan besar utk pengangkutan sama
2.6.1 Kegunaan
19
Untuk membantu dalam pergerakan produk, paket, makanan atau peralatan
dari satu tempat ke tempat lain, atau melalui berbagai tahapan manufaktur
otomatis atau finishing dengan menggunakan gravitasi. Industri yang cocok untuk
menggunakan Gravity conveyor antara lain pengemasan, industri manufaktur,
farmasi, otomotif, dirgantara dan banyak bagian fabrikasi.
20
d. Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 45
e. Dapat digunakan untuk bahan yang berukuran besar dan berat.
f. Dapat digunakan untuk mengangkut bahan yang bagian bawahnya
tidak rata.
g. Kapasitas pengangkutan yang besar.
Kekurangan:
a. Biaya perawatan tinggi
b. Hanya dapat digunakan untuk 1 arah gerakan
2. Gravity Wheel Conveyor
Gravity wheel conveyor, atau konveyor roda, sangat mirip dengan Gravity
Roller Conveyor, perbedaannya terletak pada lintasannya yang bukan rol
melainkan roda. Konveyor roda memungkinkan untuk dijalankan dengan
sudut kemiringan lebih kecil dari roller konveyor, sehingga, mereka
umumnya digunakan untuk aplikasi beban yang lebih ringan.
Konveyor roda hanya dapat digunakan untuk memindahkan bahan yang
permukaan bawahnya rata, seperti kardus, pallet, kayu lapis, kotak jinjing,
nampan, dan lain-lain. Konstruksi alatnya juga sederhana dan lebih ringan
dari pada konveyor rol sehingga mudah dipindahkan, fleksibel serta
perawatan mesin lebih mudah.
21
e. Kapasitas pengangkutan yang besar.
Kekurangan :
a. Biaya perawatan tinggi.
b. Hanya dapat digunakan untuk 1 arah gerakan.
c. Tidak dapat digunakan untuk barang yang permukaan bawahnya
tidak rata.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Conveyor adalah suatu pesawat angkat sederhana yang mana pesawat
tersebut sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan dan pergudangan yang
digunakan sebagai alat untuk mempermudah dalam penyimpanan dan
memindahkan barang atau transfer barang.
2. Conveyor berfungsi untuk mengangkut suatu barang dalam jumlah besar
dan dapat mengatasi jarak yang diberikan. Conveyor telah banyak dipakai
industri di seluruh dunia untuk menghemat waktu dalam mencapai jarak
pengangkutan serta menghemat tenaga manusia.
3. Secara umum conveyor ada 5 jenis yaitu :
a. belt conveyor
22
b. chain conveyor
c. screw conveyor
d. pneumatic conveyor
e. gravity conveyor
4. Prinsip kerja dari setiap conveyor berbeda-beda tergantung dari jenisnya.
DAFTAR PUSTAKA
23