Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sate adalah makanan yang terbuat dari potongan daging (ayam, kambing,
domba, sapi, kelinci, dll) yang dipotong kecil-kecil dan ditusuki dengan
tusukan sate yang biasanya dibuat dari bambu, kemudian dibakar
menggunakan bara arang kayu. Sate kemudian disajikan dengan berbagai
macam bumbu. Sate diketahui berasal dari jawa tetapi sate juga popular di
negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti: Malaysia, Singapura, Filipina
dan Thailand. Resep dan cara pembuatan sate bergantung variasi dan resep
masing-masing daerah. Hampir setiap jenis daging bisa dibuat sate. Sebagai
negara asla mula sate, Indonesia kaya akan resepsate. Biasanya sate diberi
saus. Saus ini bisa berupa sambal kecap, sambal kacang atau yang lainnya.
Lalu sate dimakan dengan nasi hangat, di beberapa daerah disajikan dengan
lontong atau terkadang dengan ketupat.
Sate yang terbuat dari daging tentunya mengandung kolesterol sehingga
tidak baik bagi tubuh khusunya yang memiliki penyakit kolesterol. Sehingga
konsumsi sate daging yang berlebihan perlu dikurangi mengingat efek
sampingnya. Jadi perlu adanya suatu terobosan baru untuk membuat produk
sate yang baru, seperti membuat sate dengan bahan dasar sayuran.
SATE DAUN adalah inovasi baru produk sate. Sate menggunakan daun
ketela sebagai bahan dasr. Daun ketela kaya akan kandungan protein, vitamin
dan serat yang banyak manfaatnya bagi tubuh. Selain itu, produk ini juga
mendayagunakan daun ketela yang pemanfaatannya belum maksimal
dikalangan masyarakat agar memiliki nilai jual. Dengan adanya SATE DAUN
maka penderita darah tinggi atau kolesterol bisa mengkonsumsi sate ini
dengan aman. SATE DAUN diolah dengan cara dikukus lalu digoreng.
Berbeda dengan sate daging yang mengunakan arang sebagai pembakarannya.
Jadi, SATE DAUN ini tidak menyebabkan kanker karena makanan yang
dibakar dengan arang beresiko menyebabkan kanker akibat arang yang

Business Plan Sate Daun Page 1


mengandung karbon. Maka dari itu SATE DAUN diharapkan bisa menjadi
suatu produk inovasi baru bermanfaat bagi masyarakat.

1.2 Tujuan
Memanfaatkan daun ketela agar berdaya jual.
Memberi inovasi makan yang sehat, khusunya bagi penderita kolesterol,
agar tetap dapat mengkonsumsi sate.

1.3 Manfaat
Tuntutan zaman menganjurkan untuk melakukan aktivitas yang lebih
banyak. Oleh karena itu, dibutuhkan suplai makanan yang sehat dan bergizi.
Selain itu, membuat sate ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
berwirausaha sesuai perencanaan.

Business Plan Sate Daun Page 2


BAB II
OPERASIONAL PLAN

2.1 Deskripsi Produk

SATE DAUN

SATE DAUN adalah sate inovasi baru yang dapat dikatakan satu-
satunya di Indonesia. Mungkin sekilas sate ini ini mirip dengan sate pada
umunya. Tetapi sebenarnya tidak, yang membedakan sate ini dengan sate
yang dicampur dengan bahan dan bumbu-bumbu lainya adalah bahan utama
yang merupakan daun ketela. Biasanya sate mempunyai bahan utama yaitu
daging, namun dengan beberapa inovasi daun ketela ternyata dapat dijadikan
bahan utama. Daun ketela kaya akan kandungan protein, vitamin dan serat
yang banyak manfaatnya bagi tubuh Sehingga dengan produk baru ini
diharapkan masyarakat dapat menikmati sate yang sehat karena rendah
kolesterol serta harga yang cukup murah agar dapat dijangkau oleh semua
lapisan masyarakat.

2.2 Gambar Produk

Business Plan Sate Daun Page 3


2.3 Analisis SWOT
2.3.1 Strenght (Kekuatan)
a. Harga Terjangkau
b. Kualitas terjamin
c. Karbohidrat tinggi
d. Rendah kolesterol
e. Bergizi
f. Tahan sampai 2 hari
2.3.2 Weakness (Kelemahan)
a. Masyarakat belum familiar dengan sate berbahan utama
daun ketela
b. Ada beberapa orang yang tidak menyukai sayuran
c. Tenaga kerja yang minim
2.3.3 Opportunity (Peluang)
a. Pangsa pasar yang luas
b. Bahan baku yang mudah di dapat serta murah
c. Pesaing besar relatif terbatas
d. Adanya fasilitas TI yang bisa dimanfaatkan untuk
perkembangan usaha

2.3.4 Threat (Ancaman)


a. Munculnya pesaing
baru
b. Munculnya variasi
makanan
c. Ketidakstabilan kurs
rupiah yang berpengaruh pada komponen biaya produksi
d. Mungkin sebagian
orang masih menganggap remeh

Business Plan Sate Daun Page 4


BAB III
MARKETING PLAN

3.1 Market Share


3.1.1 Produk/Jasa yang Dihasilkan
Jenis produk yang di hasilkan : Sate Daun

Jenis Jasa yang dihasilkan : Pelayanan yang ramah dan murah

3.1.2 Target atau Segmen Pasar yang Dituju


Semua kalangan dari segala usia dan lapisan masyarakat

3.1.3 Tren Perkembangan Pasar

Masyarakat perlu inovasi makan baru yang kaya vitamin serta tidak
banyak mengandung bahan pengawet yang dapat menyebabkan berbagai
penyakit. Jadi permintaan pasar untuk usaha ini sangat besar diperkirakan
ada 50 tusuk Sate Daun/hari. Dengan permintaan produk 18.250
tusuk/tahun (Rp 82.125.000). Artinya jumlah penjualan baru memenuhi
0,35% pasar. Diharapkan kami dapat memenuhi 5 % pasar pada tahun I
pemasaran.

3.1.4 Strategi Pemasaran dan Pengembangan Produk


Produk akan dipromosikan dengan cara:
1. Promosi penjualan
Produk sampel
Jaminan produk

Business Plan Sate Daun Page 5


2. Iklan
Brosur/Daftar Harga
Iklan di media cetak lokal
Selebaran
Sponsor spanduk kegiatan sekolah TK,SD,SMP,SMA

3. Personal Selling
Lobbying
Presentasi penjualan

3.1.5 Pengembangan Wilayah Pemasaran


Wilayah pemasaran meliputi kawasan dalam dan luar
kampus, untuk kawasan luar kami memasarkan ke tempat-tempat
yang banyak di kunjungi oleh orang-orang sekitar pasar dan
membangun outlet sendiri, setelah produk kami diterima masyarakat
dan sangat diminati konsumen maka kami membuka cabang dengan
memakail gerobak keliling.

3.1.6 Strategi Penetapan Harga

Harga disesuaikan dengan ekonomi sebagian besar


masyarakat Indonesia agar mudah dijangkau yaitu Rp. 4.000,00

3.1.7 Analisis Pesaing

Pesaing Keunggulan Kelemahan


Sate Kambing, Sate lezat yang Tinggi kolesterol,
Kelinci, domba, berisi daging mengandung lemak dan
ayam, dll mahal.

3.2 Pangsa Pasar


Segmen pasar yang dituju dalam produk ini adalah semua
kalangan. Karena produk ini adalah produk yang cocok disantap sebagai

Business Plan Sate Daun Page 6


lauk dengan nasi, sehingga dapat mengenyangkan perut. Jadi semua
kalangan merupakan pangsa produk ini.

BAB IV
OPERATIONS/PRODUCTION

4.1 Produksi
Untuk memproduksi produk ini sangatlah mudah, karena dalam
pembuatannya kita tidak membutuhkan biaya produksi yang cukup besar bahkan
bahan-bahannya pun mudah di dapat. Berikut ini adalah bahan-bahan dan cara
pembuatannya.
4.1.2. Bahan-bahan:
Daun Ketela Pohon
Tepung terigu
Telur
Bawang putih
Merica
Garam
Penyedap rasa
Kacang tanah
Gula merah
Cabai
Daun jeruk
Bawang merah
4.1.3. Alat :
Kompor
Panci Penggoreng
Baskom
Pisau
4.1.4. Cara membuat :
1. Potong daun ketela yang sudah dicuci ( potong kecil )
2. Masukkan tepung

3. Beri air secukupnya


4. Masukkan butir telur

Business Plan Sate Daun Page 7


5. Campur semua bahan jadi satu dan aduk sampai merata
6. Kemudian dikukus selama 15 menit
7. Setelah dikukus potong kecil-kecil kemudian digoreng sampai
berwarna kecoklatan
8. Setelah digoreng potongn tersebut ditusuk ( 1 tusuk berisi 3-4
potong )
9. Sehingga menyerupai sate
10. Sate Daun siap dihidangkan
4.2 Plan Location
Lokasi penempatan penjualan produk kami berada pada sebuah outlet/stan
serta dapat bergabung dengan partner kerja seperti kantin-kantin, pasar, dll.
Pemilihan lokasi akan dilakukan beberapa survey agar dapat dipastikan tempat
yang strategis untuk mendapatkan konsumen paling banyak.

BAB V
ORGANIZATION

2.1 Struktur Organisasi

Business Plan Sate Daun Page 8


General Manager
Ernanda Priamyozi

Manager Produksi Manager Keuangan Manager Personalia Manager Pemasaran

M. Midori Bambang A.S Agil S M. Januar

2.1 Ketenagakerjaan

General Manager
Mengawasi semua alur proses produksi
Mengawasi perihal pelayanan terhadap konsumen
Memberikan saran terhadap pemasaran produk
Bertanggung jawab atas semua kegiatan perusahaan

Manager Produksi
Pengadaan bahan baku
Memperhitungkan jumlah bahan baku yang diperlukan
Bertanggung jawab terhadap penyimpanan bahan baku
Melaksanakan proses produksi sesuai ketetapan
Manjaga kualitas produk agar tetap stabil
Manager Keuangan
Melakukan proses pembukuan keuangan perusahaan
Mengatur pemasukan dan pengeluaran dalam produksi

Manager Personalia

Business Plan Sate Daun Page 9


Menetapkan analisa jabatan
Memotivasi karyawan

Manager pemasaran
Mengidentifikasi permintaan konsumen
Mendesain kemasan
Mempromosikan produk secara maksimal
Komunikasi dengan masyarakat

BAB VI
FINANCIAL

Business Plan Sate Daun Page 10


6.1 Biaya Produksi
6.1.1 Pemasukan
Pemasukan akan didapat dari pemegang saham dan pinjaman modal
usaha.

6.1.2 Pengeluaran

No Nama Bahan Jumlah Harga Satuan Total biaya


I Biaya variable
a. Kemasan 100 buah Rp 700 Rp 70.000
b. Daun ketela 20 ikat Rp 1.000/ikat Rp 20.000
c. Garam (NaCl) 2 kg Rp 1.000 Rp 2.000
d. Bawang merah 2 kg Rp 700/buah Rp 11.200
e. Bawang putih 2 kg Rp 700/buah Rp 11.200
f. Tepung terigu 5 kg Rp. 3000/bungkus Rp. 15.000
g. Kacang tanah 5 kg Rp. 1.400 Rp. 7.000
h. Kubis 3 buah Rp. 1.000 Rp. 3.000
i. Daun jeruk 10 lembar Rp. 50/lembar Rp. 500
j. Merica 1 sachet Rp. 2.500/sachet Rp. 2.500
k. Daun pisang 5 ikat Rp. 1.250/ikat Rp. 6.250
l. Telur ayam 1.5 kg Rp. 1.250/butir Rp. 15.000
m. Penyedap rasa 5 sachet Rp. 500/sachet Rp. 2.500
n. Kecap 1 botol Rp. 10.000 Rp. 10.000
o. Gula merah 1 kg Rp. 4.000 Rp. 4.000
Jumlah Rp. 180.150
II Biaya Tetap
a. Listrik 1 kwh Rp 500/kwh Rp 5.000
b. Gas ( 3 kg ) 2 tabung Rp 15.000 Rp 30.000
c. Air 20 liter Rp 300/10 liter Rp 600
d. Stan penjualan 4 kali Rp. 150.000 Rp. 150.000
Jumlah Rp 185.600
Total Biaya Rp. 365.750
III Lain-lain
a. Manager 10% dari Rp 31.075
total biaya

Business Plan Sate Daun Page 11


b. Tenaga kerja 5% dari Rp 15.537,5
a. total biaya
Jumlah Rp 46.612,5
Total Biaya Rp 412.362,5
Produksi
*NB: Tidak termasuk biaya peralatan karena sudah tersedia

a. Hasil Penjualan
Hasil penjualan produk ini didapat dari total pengeluaran (modal) dikurangi total
penjualan
Hasil penjualan= modal penjualan
= 412.362,5 189.000
= 233.362,5

b. Laba bersih
Laba bersih dapat dihitung dengan cara, toyal biaya produksi
dikalikan laba yang diinginkan 20%
Laba bersih = Total biaya produksi x Laba
= Rp 412.362,5 x 20%
= Rp 82.472,5
Jadi laba yang diperoleh Rp. 82.472,5

c. Harga jual
Harga jual dapat dihitung dengan total biaya produksi ditambahkan
dengan laba yang diproduksi. Rendemen yang dihasilkan dalam produksi :
Harga jual = Total biaya produksi + Laba
= Rp 412.362,5 + Rp 82.472,5
= Rp 494.835

d. Harga Jual per Bungkus


Harga jualper bungkus dapat dihitung dengan cara harga jual
dibagi banyaknya bungkus yang dihasilkan.
Harga jual/bungkus = Harga jual /Jumlah bungkus
= Rp 494.835/100

Business Plan Sate Daun Page 12


= Rp. 4.948,35
Jadi harga jual per bungkus Rp 4.948,35

e. ROI (Return Of Invesment)


ROI adalah pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan
dalm menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang
tersedia diusahakan semakin tinggi ratio semakin baik kondisi perusahaan.
ROI = Laba usaha / Modal usaha
= Rp 82.472,5/ Rp 412.362,5
= 0,2
Jadi setiap 1 buah mendapat keuntungan 0,2 rupiah

6.2 BEP (Break Event Point)


BEP adalah suatu kondisi usaha yang tidak mengalami keuntungan atau
kerugian.
BEP = Biaya tetap : 1-( Biaya variable : Total biaya produksi)
= Rp. 185.600: 1- (Rp 180.150: Rp 412.362,5)
= Rp 329.588,05
Jadi titik impas yang terpenuhi pada saat penjualan Rp 329.588,05
B/C Ratio ( Benefit Cost Ratio)
Digunakan untuk menganalisa banyaknya usaha. Caranya dengan
membagi antara input dan output.
B/C Ratio = Input /Output
= Rp 494.835/ Rp 412.362,5
= Rp. 1,2
Jadi kelayakan usaha ini dianggap layak karena B/C >1
Hasil Usaha produksi
= Target x Harga penjualan
= 100 x Rp 4.948,35 = Rp. 494.835

Business Plan Sate Daun Page 13


BAB VII
CRITICAL RISK

1. Kendala
Kendala dari produksi pembuatan sate daun ini adalah :
1. Tempat pemproduksi sate daun dan,
2. Juga minimnya alat yang digunakan untuk pemproduksian
Sedengkan pada pemasaran mempunyai kendala:
1. Waktu yang di penjualan hanya pada hari minggu,
2, Banyak mahasiswa yang pulang
Pada Sektor keuangan mempunyai kendala:

Business Plan Sate Daun Page 14


1.Penurunan harga karena, konsumen yang menengah kebawah
2.Harga yang di luar perhitungan

2. Rekomendasi
Untuk mengembangkan produk sate daun ini kami menambakan
inovasi berupa bumbu yang beraneka rasa, agar konsumen tidak merasa
bosan. Dan juga berinisatif untuk melakukan pengantaran produk ke kosan-
kosan yang dapat dijangkau dengan memberikan pengemasan yang lebih
menarik. Pada bentuk sate daun ini di buat semenarik mungkin.

3. AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan)


Limbah produk
Produk ini menggunakan bahan baku daun ketela yang belum banyak
dimanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu kami mendayagunakan
daun ketela dalam produk kami. Dalam proses produksi ini sangat
sedikit limbah yang dihasilkan. Limbah pada produk ini tidak ada bahan
kimia maupun bahan pengawet yang digunakan dalam produk ini.
Sehingga produk ini aman bagi lingkungan
Dampak Pemasaran Terhadap Masyarakat
Dalam pemasaran produk, kami akan menggunakan sistem jual beli yang
masih standart yaitu pertemuan antara penjual dan pembeli. Hingga ke
depannya jika mendapat respon yang baik oleh masyarakat.,kami akan
mendirikan sebuah resto untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
pelayanan. Sehingga para konsumen dapat puas oleh apa yang telah
kami berikan.
Dampak Produksi Terhadap Masyarakat
Produk kami mungkin masih belum dapat mengalahkan produk sate
yang telah ada saat ini. Akan tetapi kami tetap optimis dalam
memproduksi produk kami, karena kami mengetahui bahwa sayuran
yang bernilai rendah seperti daun ketela akan dapat memiliki kualitas
yang tinggi, jika kita dapat mengolahnya menjadi produk yang inovatif.
Di samping itu, harganya yang cukup ekonomis, membuat produk kami
dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.

Business Plan Sate Daun Page 15


BAB VIII
PENUTUP

8.1 Kesimpulan
SATE DAUN adalah sate yang menyehatkan dikarenakan bergizi
tinggi. Sate yang biasanya kita kenal yaitu sate daging sapi, sate ayam dan
sate kambing. Sate yang berbahan dasar daging mempunyai kadar kolesterol
tinggi yang dapat merugikan penderita darah tinggi. Jadi kami menyediakan
makanan sate yang menyehatkan dan bermanfaat bagi semua orang
khususnya penderita darah tinggi. Kandungan yang terkandung dalam SATE
DAUN ini ialah terdapat protein nabati pada daun ketela karena mengandung
asam amino yang berfungsi menggantikan sel tubuh yang rusak. Sebagai
sumber vitamin A dan C, setiap 100 gram daun ketela mempunyai kandungan
vitamin A mencapai 3.300 RE dan vitamin C 275 msg. Dan tidak lupa
kandungan serat alami.

8.2 Saran
Diharapkan dalam produksi dan pemasaran produk kami semua dapat
bekerja dan berkontribusi secara maksimal serta dapat mengefesiensikan
waktu. Sehingga produk yang kami hasilkan mencapai tingkat kesempurnaan
permintaan pasar atau konsumen.

Business Plan Sate Daun Page 16


Business Plan Sate Daun Page 17

Anda mungkin juga menyukai