Anda di halaman 1dari 14

INCOTERMS

Pengertian INCOTERMS 2010


Incoterms merupakan seperangkat peraturan yang dibuat untuk menyeragamkan penafsiran persyaratan
perdagangan yang menetapkan hak dan kewajiban pembeli dan penjual dalam mekanisme penyerahan
barang. Klausul-klausul dalam incoterms mengatur hak dan kewajiban antara penjual dan pembeli
terhadap hal-hal sebagai berikut:

1. Syarat penyerahan barang dari penjual kepada pembeli.

2. Pembagian resiko antara penjual dan pembeli.

3. Tanggung jawab dalam perolehan ijin ekspor-impor.

Klausul-klausul penyerahan barang disajikan dalam bentuk yang memungkinkan penjual dan pembeli
mengikuti langkah demi langkah dalam menentukan tanggung jawab mereka masing-masing.
Incoterms merupakan instrumen pengaturan perdagangan yang disusun oleh ICC. Secara historis,
keberadaan Incoterms sudah cukup lama memberikan kontribusi positif bagi praktek perdagangan
internasional. Pertama kali diimplementasikan tahun 1936 dan setiap dekade dilakukan evaluasi maupun
perubahan dalam rangka mengadopsi praktek-praktek perdagangan yang semakin berkembang. Edisi
termutakhir diimplementasikan sejak tanggal 1 Januari 2011, yang dikenal dengan nama Incoterms 2010.
Konsekuensi Terhadap Penggunaan Incoterms
Apabila dalam suatu sales contract digunakan pedoman penyerahan barang yang mengacu pada
Incoterms, maka harus diperhatikan konsekuensi yang timbul dari penggunaan terminologi Incoterms.
Moerjono (1993) memberikan penjelasan terhadap hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan
terminologi Incoterms.

1. Sekalipun sales contract dapat disusun dengan kalimat yang lengkap, namun untuk menghindari
kemungkinan terjadinya sengketa, tetap diperlukan adanya penunjukan terhadap pedoman yang
telah bersifat universal, semacam incoterms tersebut. Hal ini akan memudahkan penafsiran,
karena pedoman incoterms telah diadopsi dan digunakan secara universal.

2. Bahwa ketentuan terminologi incoterms yang dibuat secara jelas dalam suatu perjanjian akan
menghapuskan ketentuan incoterms yang bersifat umum. Sebagai contoh, apabila dalam kontrak
dinyatakan CIF Incoterms 2000 with All Risk Insurance. Hal ini mengandung pengertian bahwa
ketentuan kontrak tunduk pada klausul CIF incoterms 2000 dengan perluasan tanggung jawab
dari sisi asuransi. Meskipun edisi terbaru incoterms 2010 telah terbit, namun perjanjian kontrak
tetap harus berpedoman pada incoterms 2000.

3. Suatu perjanjian kontrak hendaknya tidak hanya menggantungkan pada referensi Incoterms
semata. Hal ini karena Incoterms hanya mengatur hal-hal yang menyangkut syarat penyerahan
barang semata, khususnya tanggung jawab biaya dan resiko pengangkutan barang. Hal-hal yang
menyangkut ketentuan-ketentuan pelanggaran terhadap sales contract, kesulitan penetapan
pemilikan barang tidak dicover oleh Incoterms.

4. Ketentuan terms of delivery incoterms yang paling baik bagi suatu pihak tidaklah diukur dari
keberhasilan menggeser kewajiban kepada pihak lain. Faktor-faktor resiko, biaya, situasi dan
kondisi, serta ketentuan yang berlaku di suatu negara turut menentukan pilihan atas terminologi
delivery yang paling sesuai. Sebagai contoh:
o Kondisi pasar yang bersaing menghendaki harga yang kompetitif. Agar tidak membebani
buyer, maka delivery cost sebaiknya harus menjadi bagian dari harga jual seller.

o Eksportir besar dengan volume ekspor yang reguler memiliki peluang untuk menekan
biaya asuransi dan freight. Pilihan terms of delivery yang paling baik bagi eksportir
adalah yang dapat memaksimalkan tanggung jawab terhadap delivery cost.

o Dalam memilih terms of delivery, buyer dan seller harus mempertimbangkan risiko-risiko
seperti kehilangan, kerusakan, biaya tak terduga (demurrage dan detention), situasi
politik dan keamanan, dan lain-lain.

Hal-hal Baru yang Diatur dalam INCOTERMS 2010


Incoterms 2010 merupakan bentuk penyesuaian terhadap incoterms versi tahun 2000 sejalan dengan
perkembangan dunia perdagangan dan juga perkembangan teknologi. Beberapa hal baru yang diatur
dalam Incoterms 2010 antara lain :

Penyederhanaan kelompok terminologi menjadi dua kelompok saja, yaitu :

o Kelompok terminologi yang berlaku untuk semua moda transportasi (Rules for any mode
or modes Transport)

o Kelompok terminologi yang berlaku untuk angkutan laut dan sungai saja (Rules for Sea
and Inland Waterways Transportation)

Menghilangkan terminologi DAF, DES, DEQ, dan DDU (yang semula diatur dalam incoterms
2000) dan menggantikannya dengan terminologi DAT dan DAP. Sehingga jumlah terminologi
yang diatur dalam incoterms 2010 menjadi 11 termin saja.

Bagan Sederhana Struktur INCOTERMS 2010


Ex Works (EXWname of placed)
Pengertian terms exworks adalah penyerahan yang dilaksanakan di suatu tempat milik penjual di negara
asal barang (pabrik, gudang, dan lain-lain). Kewajiban dan resiko penyerahan barang beralih dari penjual
kepada pembeli, setelah titik penyerahan di pabrik/gudang penjual tersebut. Kewajiban biaya yang timbul
setelah penyerahan tersebut, misal: stuffing ke sarana pengangkut, pengangkutan ke pelabuhan,
pengurusan formalitas ekspor, biaya tambang, dan sebagainya sepenuhnya menjadi tanggung jawab
pembeli. Termin EXW menunjukkan bahwa kewajiban penjual dalam kontrak perdagangan sangat
minimum.
Kondisi syarat penyerahan barang ini hanya mungkin dilaksanakan oleh pembeli yang telah mengenal
betul prosedur dan kondisi-kondisi perdagangan di negara asal barang. Dalam situasi lain, bisa saja
pembeli hanyalah broker-broker perdagangan dan setelah mendapatkan barang dari penjual, barang
tersebut akan segera dialihkan kepemilikannya kepada pembeli atau eksportir lainnya. Harus diingat
bahwa dalam konteks kepabeanan, kondisi terms EXW ini bukan dianggap sebagai transaksi antar
negara (impor/ekspor).
Kewajiban Penjual:

menyediakan barang dan commercial invoice sesuai dengan kontrak.

menyediakan segala dokumen ekspor yang dibutuhkan oleh pembeli dalam rangka penyelesaian
formalitas ekspor.

Menempatkan barang di lokasi penjual sendiri dalam kondisi siap untuk dimuat. Namun
kewajiban pemuatan ke sarana pengangkut pertama (inlandtransport) tetap menjadi kewajiban
pembeli.

Kewajiban Pembeli:

membayar sejumlah nilai yang dipersyaratkan dalam kontrak.

menanggung segala resiko dan biaya atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko,
yaitu saat barang telah diserahterimakan oleh penjual kepada pembeli di lokasi yang ditunjuk
dalam kontrak.

Free Carrier (FCAname of placed)


Freecarrier berarti bahwa penjual menyerahkan barang dalam kondisi telah diselesaikan formalitas
ekspornya kepada pengangkut yang diusulkan oleh pembeli, ditempat yang ditunjuk dalam kontrak.
Lokasi penyerahan barang dapat dipilih menurut dua kategori, yaitu di tempat penjual (FCA sellers
premises) atau di tempat lainnya (FCA named placed).
Kewajiban Penjual:

menyediakan barang dan commercial invoice sesuai dengan kontrak.

menyelesaikan segala perizinan ekspor dan kewajiban dari otoritas pemerintah lainnya dengan
resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri.

dalam hal, tempat penyerahan di lokasi penjual: kewajiban penjual dianggap selesai jika barang
selesai dimuat di atas kendaraan pengangkut atau orang tertentu yang ditunjuk pembeli.

dalam hal tempat penyerahan di luar lokasi penjual, kewajiban penjual dianggap selesai apabila
barang telah ditempatkan dalam kewenangan pengangkut atau pihak lain yang ditunjuk pembeli.

Kewajiban Pembeli:

membayar sejumlah nilai yang dipersyaratkan dalam kontrak.


menyelesaikan segala kewajiban formalitas impor, atas resiko dan biaya sendiri.

membuka kontrak pengangkutan dengan pengangkut, mulai dari titik tempat yang dinyatakan
dalam kontrak.

menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko, yaitu saat
barang telah diserahterimakan oleh penjual kepada pengangkut yang ditunjuk oleh pembeli.

Carriage Paid To (CPTnamed place of destination)


Terminologi CPT lazim digunakan untuk model pengangkutan barang ekspor yang menggunakan lebih
dari satu media transportasi (multi moda), meskipun termin ini berlaku untuk seluruh moda transportasi.
Penyerahan barang dianggap telah dilakukan ketika penjual telah menyerahkan barang ekspor kepada
pengangkut yang ditunjuk oleh penjual itu sendiri. Akan tetapi, penjual wajib menanggung seluruh biaya
pengangkutan dan menentukan sendiri pengangkut yang akan membawa barang-barang hingga sampai
di suatu tempat tujuan di negara pembeli. Dalam hal pengangkutan multi moda, penyerahan barang
dianggap telah dilakukan ketika barang telah diserahkan kepada pengangkut pertama.
Kewajiban Penjual:

menyediakan barang dan commercial invoice sesuai dengan kontrak.

menyelesaikan segala perizinan ekspor dan kewajiban dari otoritas pemerintah lainnya dengan
resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri.

membuka kontrak pengangkutan dengan pengangkut, menanggung biaya pengangkutan hingga


ke suatu tempat di negara pembeli, sesuai yang ditentukan dalam kontrak.

menyerahkan barang kepada pengangkut (atau pengangkut pertama) sesuai kontrak. Pada titik
inilah terjadinya peralihan resiko dari penjual kepada pembeli.

Kewajiban Pembeli:

membayar sejumlah nilai yang dipersyaratkan dalam kontrak.

menyelesaikan segala kewajiban formalitas impor, atas resiko dan biaya sendiri.

menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko, yaitu saat
barang telah diserahterimakan oleh penjual kepada pengangkut yang ditunjuk penjual.

Carriage and Insurance Paid To (CIPnamed place of destination)


Terminologi CIP pada dasarnya sama dengan terms CPT hanya saja ditambah dengan kewajiban penjual
untuk menutup asuransi pengangkutan. Dengan demikian penjual akan menanggung biaya
pengangkutan termasuk menutup asuransi sampai dengan di suatu tempat tujuan di negara pembeli
sebagaimana yang ditentukan dalam kontrak. Titik kritis perpindahan resiko dilakukan pada saat barang
telah diserahkan kepada pengangkut (atau pengangkut pertama) yang ditunjuk oleh penjual.
Kewajiban Penjual:

menyediakan barang dan commercial invoice sesuai dengan kontrak.


menyelesaikan segala perizinan ekspor dan kewajiban dari otoritas pemerintah lainnya dengan
resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri.

membuka kontrak pengangkutan dengan pengangkut, menanggung biaya pengangkutan


termasuk menutup asuransi pengangkutan utama, hingga ke suatu tempat di negara pembeli,
sesuai yang ditentukan dalam kontrak.

menyerahkan barang kepada pengangkut (atau pengangkut pertama) sesuai kontrak. Pada titik
inilah terjadinya peralihan resiko dari penjual kepada pembeli.

Kewajiban Pembeli:

membayar sejumlah nilai yang dipersyaratkan dalam kontrak.

menyelesaikan segala kewajiban formalitas impor, atas resiko dan biaya sendiri.

menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko, yaitu saat
barang telah diserahterimakan oleh penjual kepada pengangkut yang ditunjuk penjual.

Delivered at Terminals (DATnamed terminals at port or place of destination)


Syarat penyerahan barang untuk term ini berarti bahwa penjual harus menyerahkan barang kepada
pembeli di suatu terminal dalam area pelabuhan atau tempat tujuan dengan kondisi barang telah
dibongkar dari sarana pengangkut utama. Dengan demikian penjual wajib menanggung seluruh beban
biaya mulai dari ongkos pengangkutan sampai di terminal pelabuhan tujuan, terminal charges di
pelabuhan tujuan, termasuk ongkos bongkar di pelabuhan tujuan.
Kewajiban Penjual:

menyediakan barang dan commercial invoice sesuai dengan kontrak.

menyelesaikan segala perizinan ekspor dan impor serta kewajiban dari otoritas pemerintah
lainnya dengan resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri.

membuka kontrak pengangkutan dengan pengangkut, menanggung biaya pengangkutan hingga


ke suatu terminal dalam area pelabuhan atau tempat tujuan di negara pembeli, sesuai yang
ditentukan dalam kontrak. Menanggung biaya yang timbul di terminal pelabuhan tujuan termasuk
biaya bongkar barang. Dalam hal ini, penutupan asuransi tidaklah menjadi kewajiban penjual.

menyerahkan barang kepada pembeli di suatu terminal dalam area pelabuhan atau tempat tujuan
di negara pembeli, dalam keadaan telah dibongkar dari alat pengangkut utama, dalam jangka
waktu sesuai kontrak. Pada titik inilah terjadinya peralihan resiko dari penjual kepada pembeli.

Kewajiban Pembeli:

membayar sejumlah nilai yang dipersyaratkan dalam kontrak.

menyelesaikan segala kewajiban formalitas impor, atas resiko dan biaya sendiri.

menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko, yaitu saat
barang telah diserahterimakan oleh penjual kepada pembeli di suatu terminal dalam area
pelabuhan atau tempat tujuan.
Delivered at Place (DAPnamed terminals at port or place of destination)
Dimana penjual (seller) menyerahkan barang ke pembeli pada sarana pengangkut yang telah telah tiba
ditempat tujuan yang disebutkan atas pengaturan dari pembeli. Barang belum bongkar pada saat tiba
ditempat tujuan yang disebutkan. Penjual akan menanggung resiko dari sejak barang dibawa dari tempat
penjual hingga diantar ke tempat yang ditentukan oleh pembeli.
Penjual telah memenuhi kewajibannya untuk mengantar barang kepada pembeli pada saat sarana
pengangkut telah tiba ditempat tujuan yang disebutkan oleh pembeli. Penjual bertanggungjawab dalam
mengurus izin ekspor barang, namun tidak memiliki kewajiban dalam menyelesaikan perizinan impor
barang, membayar bea masuk dan tidak bertanggungjawab dalam melaksanakan pengeluaran barang
impor (prosedur kepabeanan impor). Penjual hanya mengurus pengangkutan menuju ke tempat yang
disebutkan oleh pembeli saja.

Terms ini bisa digunakan untuk pengiriman barang yang dilakukan dengan menggunakan alat
angkut aneka wahana
Seller menyerahkan barang kepada buyer di terminal, pada saat barang tiba yang siap dibongkar
tempat tujuan
Kedua belah pihak ( seller dan buyer ) disarankan untuk menentukan sejelas mungkin suatu titik
ditempat tujuan yang disepakati, karena pada saat ini resiko akan berpindah dari seller kepada buyer
Apabila seller bermaksud untuk menganggung semua biaya dan resiko sampai pengeluaran
barang, membayar pajak dll, bisa dipertimbangan untuk menggunakan DDP : Deliver Duty Paid.

Delivered Duty Paid (DDPnamed place of destination)


Syarat penyerahan barang untuk term ini berarti bahwa penjual harus menyerahkan barang kepada
pembeli di suatu tempat dalam kewenangan pembeli dengan kondisi seluruh formalitas kepabeanan
impor telah diselesaikan. Dengan demikian penjual menanggung seluruh beban biaya mulai dari
pengangkutan utama, bea masuk dan pajak impor dan biaya angkutan hingga sampai di tempat tujuan
yang dikehendaki pembeli.
Dalam praktek, meskipun penjual tidak memiliki akses langsung di negara pembeli, namun bisa saja
mereka menggunakan terms DDP dengan melakukan kerjasama pengangkutan dengan perusahan
freight forwarders international,seperti: DHL, Fedex, UPS dan sebagainya. Layanan seperti ini lazim
dikenal dengan istilah door to door service.
Kewajiban Penjual:

menyediakan barang dan commercial invoice sesuai dengan kontrak.

menyelesaikan segala perizinan ekspor dan impor serta kewajiban dari otoritas pemerintah
lainnya dengan resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri. Termasuk membayar bea masuk dan
pungutan impor dalam penyelesaian formalitas impor.

membuka kontrak pengangkutan dengan pengangkut, menanggung biaya pengangkutan hingga


ke suatu tempat dalam kewenangan pembeli di negara pembeli, sesuai yang ditentukan dalam
kontrak. Dalam hal ini, penutupan asuransi tidaklah menjadi kewajiban penjual.

menyerahkan barang kepada pembeli di suatu tempat dalam kewenangan pembeli dalam
keadaan belum dibongkar, dalam jangka waktu sesuai kontrak. Pada titik inilah terjadinya
peralihan resiko dari penjual kepada pembeli.

Kewajiban Pembeli:
membayar sejumlah nilai yang dipersyaratkan dalam kontrak.

menyediakan segala persyaratan administrasi impor yang diminta oleh penjual dalam rangka
penyelesaian kewajiban formalitas impor di negara pembeli.

menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko, yaitu saat
barang dalam keadaan belum dibongkar, telah diserahterimakan oleh penjual kepada pembeli di
suatu tempat dalam kewenangan pembeli.

--------------------------------------
Pengertian rules for sea and inland waterways transport ini mengandung makna bahwa terminologi
incoterms hanya dapat diimplementasikan untuk kategori media pengangkutan laut dan sungai saja.
Dalam incoterms 2010, terms of delivery yang tergolong dalam kelompok ini adalah: free alongside ships
(FAS); free on board (FOB); cost and freight (CFR); dan cost, insurance and freight (CIF).
Free Alongside Ship (FASnamed port of shipment)
Freealongside Ship berarti penjual wajib menyerahkan barang di samping kapal di pelabuhan
keberangkatan dengan kondisi telah diurus formalitas ekspornya. Dengan demikian kondisi riil
penyerahan barang harus dilaksanakan ketika kapal yang akan mengangkut barang sudah berada di
dermaga pelabuhan. Titik kritis perpindahan resiko terjadi pada saat barang telah diserahkan kepada
pengangkut yang ditunjuk oleh pembeli di samping kapal.
Kewajiban Penjual:

menyediakan barang dan commercial invoice sesuai dengan kontrak.

menyelesaikan segala perizinan ekspor dan kewajiban dari otoritas pemerintah lainnya dengan
resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri.

menyerahkan barang kepada pengangkut yang ditunjuk pembeli di samping kapal sesuai
kontrak. Pada titik inilah terjadinya peralihan resiko dari penjual kepada pembeli. Oleh karena itu,
penjual wajib menanggung biaya pengangkutan barang hingga sampai di area pelabuhan (inland
transport). Akan tetapi biaya yang timbul dalam rangka terminal handling maupun bongkar-muat
barang di pelabulan keberangkatan, tetap menjadi tanggung jawab pembeli.

Kewajiban Pembeli:

membayar sejumlah nilai yang dipersyaratkan dalam kontrak.

menyelesaikan segala kewajiban formalitas impor, atas resiko dan biaya sendiri.

membuka kontrak pengangkutan utama dengan pengangkut, atas biaya dan resiko sendiri.

menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko, yaitu saat
barang telah diserahterimakan oleh penjual kepada pengangkut yang ditunjuk oleh pembeli di
samping kapal.

Free on board (FOB named port of shipment)


Free on board berarti berarti penjual dianggap menyerahkan barang ketika barang telah melewati batas
pagar kapal (on board) di pelabuhan pengapalan, dalam keadaan sudah mendapat ijin ekspor. Dengan
demikian resiko telah beralih dari penjual kepada pembeli pada saat barang melewati pagar kapal (when
the goods passed the ships rail).
Kewajiban Penjual:

menyediakan barang dan commercial invoice sesuai dengan kontrak.

menyelesaikan segala perizinan ekspor dan kewajiban dari otoritas pemerintah lainnya dengan
resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri.

menyerahkan barang kepada pengangkut yang ditunjuk pembeli hingga barang telah dimuat di
atas kapal, dalam waktu yang ditentukan sesuai kontrak. Pada titik inilah terjadinya peralihan
resiko dari penjual kepada pembeli. Oleh karena itu, penjual wajib menanggung biaya
pengangkutan barang hingga sampai di area pelabuhan (inland transport), terminal
handlingcharges, maupun biaya bongkar-muat barang ke atas kapal.

Kewajiban Pembeli:

membayar sejumlah nilai yang dipersyaratkan dalam kontrak.

menyelesaikan segala kewajiban formalitas impor, atas resiko dan biaya sendiri.

membuka kontrak pengangkutan utama dengan pengangkut, atas biaya dan resiko sendiri.

menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko, yaitu saat
barang telah melewati batas pagar kapal.

Cost and Freight (CFRnamed port of destination)


Cost and Freight berarti bahwa penjual dianggap menyerahkan barang setelah barang melewati batas
pagar kapal di pelabuhan pengapalan dalam keadaan sudah mendapat ijin ekspor, tetapi biaya
pengangkutan sampai ke pelabuhan tujuan tetap menjadi kewajiban penjual. Titik pertanggungan biaya
bagi eksportir adalah sampai dengan pembayaran ongkos angkut. Titik kritis resiko beralih dari penjual
kepada pembeli sejak barang melewati batas pagar kapal (on board) di pelabuhan keberangkatan.
Kewajiban Penjual:

menyediakan barang dan commercial invoice sesuai dengan kontrak.

menyelesaikan segala perizinan ekspor dan kewajiban dari otoritas pemerintah lainnya dengan
resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri.

membuka kontrak pengangkutan utama dengan pengangkut sesuai kontrak, hingga sampainya
barang di pelabuhan tujuan, atas biaya penjual.

menyerahkan barang kepada pengangkut hingga barang telah dimuat di atas kapal (melewati
batas pagar kapal), dalam waktu yang ditentukan sesuai kontrak. Oleh karena itu, penjual wajib
menanggung biaya pengangkutan barang hingga sampai pelabuhan tujuan, terminal handling
charges di pelabuhan keberangkatan, maupun biaya bongkar-muat barang ke atas kapal.

Kewajiban Pembeli:
membayar sejumlah nilai yang dipersyaratkan dalam kontrak.

menyelesaikan segala kewajiban formalitas impor, atas resiko dan biaya sendiri.

menanggung biaya bongkar-muat dan terminal handling charges dan biaya bongkar-muat barang
ke atas kapal di pelabuhan keberangkatan.

menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko, yaitu saat
barang telah melewati batas pagar kapal di pelabuhan keberangkatan.

Cost Insurance and Freight (CIFnamed port of destination)


Pada terms CIF, kewajiban penjual pada dasarnya sama dengan term CFR hanya ditambah dengan
kewajiban penjual untuk membayar asuransi pengangkutan utama. Pada dasarnya penjual tidak
mengetahui sejauh mana kepentingan pembeli terhadap asuransi tersebut. Sepanjang tidak ada
permintaan khusus terhadap kualitas asuransi yang harus ditanggung penjual, maka biasanya asuransi
ditutup dengan pertanggungan minimum.
Kewajiban Penjual:

menyediakan barang dan commercial invoice sesuai dengan kontrak.

menyelesaikan segala perizinan ekspor dan kewajiban dari otoritas pemerintah lainnya dengan
resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri.

membuka kontrak pengangkutan utama dengan pengangkut sesuai kontrak, hingga sampainya
barang di pelabuhan tujuan, atas biaya penjual. Termasuk menutup asuransi pengangkutan
utama hingga sampainya barang di pelabuhan tujuan.

menyerahkan barang kepada pengangkut hingga barang telah dimuat di atas kapal (melewati
batas pagar kapal), dalam waktu yang ditentukan sesuai kontrak. Oleh karena itu, penjual wajib
menanggung biaya pengangkutan barang hingga sampai pelabuhan tujuan, terminal handling
charges dan biaya bongkar-muat barang ke atas kapal di pelabuhan keberangkatan.

Kewajiban Pembeli:

membayar sejumlah nilai yang dipersyaratkan dalam kontrak.

menyelesaikan segala kewajiban formalitas impor, atas resiko dan biaya sendiri.

menanggung biaya bongkar-muat dan terminal handling charges di pelabuhan tujuan.

menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko, yaitu saat
barang telah melewati batas pagar kapal di pelabuhan keberangkatan.
INCOTERM 2000
1. EXW: Ex Work (named place)
Dalam persyaratan penyerahan barang dengan menggunakan Ex Works yang memiliki kewajiban utama
adalah pembeli dengan kewajiban untuk memikul semua biaya dan risiko terhadap barang. Selain itu
pembeli harus bertanggung jawab juga dalam pengurusan formalitas melalakukan ekspor. Penyerahan
dengan Ex Works dilakukan pada gudang penyimpanan barang penjual (loco gudang penjual).

2. FCA: Free Carrier (named place)


Bahwa penjual melakukan penyerahan barang-barang yang sudah mendapat ijin ekspor, kepada
pengangkut yang ditunjuk pembeli di tempat tersebut.
Catatan:
Penyerahan dengan Free Carrier dilakukan pada tempat pengangkut, yang dengan begitu telah terjadi
peralihan risiko dari penjual kepada pembeli. Dalam pembiayaan pengiriman dan risiko barang
ditanggung oleh pembeli. Dalam pengiriman barang dapat digunakan semua moda transportasi
pengangkutan yang ada dan dikenal.

3. FAS: Free Alongside Ship (named port of shipment)


Penjual melakukan penyerahan barang dengan menggunakan persyaratan Free Alongside Ship yang
memiliki kewajiban utama adalah pembeli dengan memikul biaya pengangkutan barang dan risiko
terhadap barang. Selain itu pembeli memiliki kewajiban untuk mengurus formalitas ekspor.
Penyerahan barang oleh penjual kepada pembeli dilakukan di samping kapal pengangkutan. Free
Alongside Ship hanya dapat dipakai dalam pengangkutan laut atau pengangkutan antara pulau saja.

4. FOB: Free on Board (named port of shipment)


Penjual melakukan penyerahan barang dengan Free On Board dilakukan di atas kapal yang akan
melakukan pengangkutan barang. Selain itu yang memiliki kewajiban untuk mengurus formalitas ekspor
adalah pihak penjual.

Hal tersebut bearti bahwa pembeli wajib memikul semua biaya dan resiko atas kehilangan atau
kerusakan barang mulai dari titik itu. Syarat ini menuntut penjual untuk mengurus formalitas ekspor.
Persyaratan dengan menggunakan FOB hanya dapat dilakukan untuk pengangkutan laut
5. CFR: Cost on Freight (named port of destination)
Penjual melakukan penyerahan barang dengan Cost and Freight dilakukan di atas kapal, namun ongkos
angkut sudah dibayar penjual sampai ke pelabuhan tujuan, dengan begitu penjual wajib mengurus
formalitas ekspor. Selain itu dengan persyaratan CFR, maka peralihan risiko dan biaya tambahan beralih
setelah barang dimuat di atas kapal.

CFR ini hanya dapat berlaku untuk angkutan laut dan sungai.

6. CIF : Cost, Insurance, and freight (named port of destination)


Perlakuannya sama dengan CFR, hanya saja penjual wajib menutup asuransi angkutan laut terhadap
risiko kerugian pembeli terhadap kerusakan atau kehilangan barang yang mungkin terjadi selama dalam
perjalanan.

Meskipun penjual yang menutup asuransi, risiko atas barang telah berpindah dari pihak penjual kepada
pembeli sejak penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengapalan.

7. CPT: Carriage Paid To (named place of destination)


Penjual melakukan penyerahan barang dengan Carriage Paid To dilakukan di tempat pengangkut, namun
ongkos angkut sudah dibayar sampai ke pelabuhan tujuan. Selain itu dengan persyaratan CPT, maka
peralihan risiko barang dan biaya tambahan telah beralih dari penjual kepada pembeli setelah barang
diserahkan kepada pengangkut. Penjual juga berkewajiban mengurus formalitas ekspor

Persyaratan penyerahan barang dengan CPT dapat dipakai untuk moda transportasi pengangkutan apa
saja (multimode transport).

8. CIP : Carriage and Insurance Paid To (named place of destination)


sama seperti CPT ditambah pihak penjual wajib membayar premi asuransi untuk barang yang dikirim.

Penjual wajib menutup asuransi terhadap resiko kerugian dan kerusakan atas barang-barang yang
menimpa pembeli selama barang-barang dalam perjalanan.

9. DAF : Delivered at frontier (named place)


Penjual melakukan penyerahan barang dengan Delivered At Frontier dilakukan di perbatasan negara
tujuan, tetapi belum memasuki daerah pabean negara tujuan. Selain itu dengan persyaratan DAF, maka
penjual memiliki kewajiban untuk mengurus formalitas ekspor. Dan bila barang-barang tersebut telah
ditempatkan ke dalam kewenangan pembeli saat datangnya alat angkut, belum dibongkar, sudah diurus
formalitas impornya di tempat atau pada titik yang disebut di wilayah perbatasan tetapi belum memasuki
wilayah pabean dari negara yang bertetangga.

Syarat ini berlaku untuk alat angkut apa saja bilamana barang-barang tersebut harus diserahkan di
perbatasan darat. Bila penyerahan dilakukan di pelabuhan maka penyerahan harus dilakukan di
pelabuhan tujuan, di atas kapal, atau di dermaga agar dapat dipakai syarat DES dan DEQ.

10. DES : Delivered Es Ship (named port of destination)


Penjual melakukan penyerahan barang dengan Delivered Ex Ship dilakukan di atas dermaga pelabuhan
tujuan, namun belum diselesaikan urusan pabean (pajak), dengan begitu penjual wajib memikul semua
biaya dan resiko yang terkait dengan pengangkutan barang-barang itu samapi ke pelabuhan tujuan yang
disebut sebelum dibongkar.

Syarat ini hanya dipakai bila barang-barang akan diserahkan melalui laut atau sungai atau dengan alat
angkut aneka wahana di atas kapal di pelabuhan tujuan.
11. DEQ : Delivered Ex Quay (named port of destination)
Penjual melakukan penyerahan barang dengan Delivered Ex Quay dilakukan di atas dermaga pelabuhan
tujuan dan telah diselesaikan formalitas untuk ekspor, dengan begitu pembeli/buyer wajib memikul semua
biaya termasuk bea masuk, pajak impor, dan pungutan lainnya serta risiko sampai dengan barang tiba di
pelabuhan.

Persyaratan penyerahan barang dengan DEQ hanya dapat dilakukan untuk pengangkutan laut dan
pengangkutan antara pulau saja. Apabila penjual tidak sanggup untuk memenuhi persyaratan DEQ, maka
syarat DEQ lebih baik tidak digunakan oleh penjual.

12. DDU : Delivered Duty unpaid (named place of destination)


Penjual melakukan penyerahan barang dengan Delivered Duty Unpaid dilakukan di negara yang
melakukan impor, namun belum diselesaikan bea masuk, dengan begitu penjual wajib memikul semua
biaya dan risiko sampai dengan barang tiba di negara tujuan, kecuali kewajiban membayar bea masuk,
pajak, dan pungutan lainnya.

Persyaratan penyerahan barang dengan syarat DDU dapat dilakukan untuk pengangkutan dengan moda
transportasi pengangkutan apa saja. Jika formalitas untuk melakukan impor tidak terselesaikan pada
waktunya, maka pembeli memikul biaya dan risiko tambahan yang mungkin terjadi.

13. DDP : Delivered Duty Paid (named place of destination)


Penyerahan barang dengan Delivered Duty Paid dilakukan di negara yang melakukan impor, namun bea
masuk sudah dibayar dan diselesaikan, dengan begitu penjual wajib memikul semua biaya dan risiko
sampai dengan barang tiba di negara tujuan termasuk bea masuk dan apa pun yang diperlukan di negara
tujuan.

Anda mungkin juga menyukai