INCOTERMS
INCOTERMS
Klausul-klausul penyerahan barang disajikan dalam bentuk yang memungkinkan penjual dan pembeli
mengikuti langkah demi langkah dalam menentukan tanggung jawab mereka masing-masing.
Incoterms merupakan instrumen pengaturan perdagangan yang disusun oleh ICC. Secara historis,
keberadaan Incoterms sudah cukup lama memberikan kontribusi positif bagi praktek perdagangan
internasional. Pertama kali diimplementasikan tahun 1936 dan setiap dekade dilakukan evaluasi maupun
perubahan dalam rangka mengadopsi praktek-praktek perdagangan yang semakin berkembang. Edisi
termutakhir diimplementasikan sejak tanggal 1 Januari 2011, yang dikenal dengan nama Incoterms 2010.
Konsekuensi Terhadap Penggunaan Incoterms
Apabila dalam suatu sales contract digunakan pedoman penyerahan barang yang mengacu pada
Incoterms, maka harus diperhatikan konsekuensi yang timbul dari penggunaan terminologi Incoterms.
Moerjono (1993) memberikan penjelasan terhadap hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan
terminologi Incoterms.
1. Sekalipun sales contract dapat disusun dengan kalimat yang lengkap, namun untuk menghindari
kemungkinan terjadinya sengketa, tetap diperlukan adanya penunjukan terhadap pedoman yang
telah bersifat universal, semacam incoterms tersebut. Hal ini akan memudahkan penafsiran,
karena pedoman incoterms telah diadopsi dan digunakan secara universal.
2. Bahwa ketentuan terminologi incoterms yang dibuat secara jelas dalam suatu perjanjian akan
menghapuskan ketentuan incoterms yang bersifat umum. Sebagai contoh, apabila dalam kontrak
dinyatakan CIF Incoterms 2000 with All Risk Insurance. Hal ini mengandung pengertian bahwa
ketentuan kontrak tunduk pada klausul CIF incoterms 2000 dengan perluasan tanggung jawab
dari sisi asuransi. Meskipun edisi terbaru incoterms 2010 telah terbit, namun perjanjian kontrak
tetap harus berpedoman pada incoterms 2000.
3. Suatu perjanjian kontrak hendaknya tidak hanya menggantungkan pada referensi Incoterms
semata. Hal ini karena Incoterms hanya mengatur hal-hal yang menyangkut syarat penyerahan
barang semata, khususnya tanggung jawab biaya dan resiko pengangkutan barang. Hal-hal yang
menyangkut ketentuan-ketentuan pelanggaran terhadap sales contract, kesulitan penetapan
pemilikan barang tidak dicover oleh Incoterms.
4. Ketentuan terms of delivery incoterms yang paling baik bagi suatu pihak tidaklah diukur dari
keberhasilan menggeser kewajiban kepada pihak lain. Faktor-faktor resiko, biaya, situasi dan
kondisi, serta ketentuan yang berlaku di suatu negara turut menentukan pilihan atas terminologi
delivery yang paling sesuai. Sebagai contoh:
o Kondisi pasar yang bersaing menghendaki harga yang kompetitif. Agar tidak membebani
buyer, maka delivery cost sebaiknya harus menjadi bagian dari harga jual seller.
o Eksportir besar dengan volume ekspor yang reguler memiliki peluang untuk menekan
biaya asuransi dan freight. Pilihan terms of delivery yang paling baik bagi eksportir
adalah yang dapat memaksimalkan tanggung jawab terhadap delivery cost.
o Dalam memilih terms of delivery, buyer dan seller harus mempertimbangkan risiko-risiko
seperti kehilangan, kerusakan, biaya tak terduga (demurrage dan detention), situasi
politik dan keamanan, dan lain-lain.
o Kelompok terminologi yang berlaku untuk semua moda transportasi (Rules for any mode
or modes Transport)
o Kelompok terminologi yang berlaku untuk angkutan laut dan sungai saja (Rules for Sea
and Inland Waterways Transportation)
Menghilangkan terminologi DAF, DES, DEQ, dan DDU (yang semula diatur dalam incoterms
2000) dan menggantikannya dengan terminologi DAT dan DAP. Sehingga jumlah terminologi
yang diatur dalam incoterms 2010 menjadi 11 termin saja.
menyediakan segala dokumen ekspor yang dibutuhkan oleh pembeli dalam rangka penyelesaian
formalitas ekspor.
Menempatkan barang di lokasi penjual sendiri dalam kondisi siap untuk dimuat. Namun
kewajiban pemuatan ke sarana pengangkut pertama (inlandtransport) tetap menjadi kewajiban
pembeli.
Kewajiban Pembeli:
menanggung segala resiko dan biaya atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko,
yaitu saat barang telah diserahterimakan oleh penjual kepada pembeli di lokasi yang ditunjuk
dalam kontrak.
menyelesaikan segala perizinan ekspor dan kewajiban dari otoritas pemerintah lainnya dengan
resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri.
dalam hal, tempat penyerahan di lokasi penjual: kewajiban penjual dianggap selesai jika barang
selesai dimuat di atas kendaraan pengangkut atau orang tertentu yang ditunjuk pembeli.
dalam hal tempat penyerahan di luar lokasi penjual, kewajiban penjual dianggap selesai apabila
barang telah ditempatkan dalam kewenangan pengangkut atau pihak lain yang ditunjuk pembeli.
Kewajiban Pembeli:
membuka kontrak pengangkutan dengan pengangkut, mulai dari titik tempat yang dinyatakan
dalam kontrak.
menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko, yaitu saat
barang telah diserahterimakan oleh penjual kepada pengangkut yang ditunjuk oleh pembeli.
menyelesaikan segala perizinan ekspor dan kewajiban dari otoritas pemerintah lainnya dengan
resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri.
menyerahkan barang kepada pengangkut (atau pengangkut pertama) sesuai kontrak. Pada titik
inilah terjadinya peralihan resiko dari penjual kepada pembeli.
Kewajiban Pembeli:
menyelesaikan segala kewajiban formalitas impor, atas resiko dan biaya sendiri.
menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko, yaitu saat
barang telah diserahterimakan oleh penjual kepada pengangkut yang ditunjuk penjual.
menyerahkan barang kepada pengangkut (atau pengangkut pertama) sesuai kontrak. Pada titik
inilah terjadinya peralihan resiko dari penjual kepada pembeli.
Kewajiban Pembeli:
menyelesaikan segala kewajiban formalitas impor, atas resiko dan biaya sendiri.
menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko, yaitu saat
barang telah diserahterimakan oleh penjual kepada pengangkut yang ditunjuk penjual.
menyelesaikan segala perizinan ekspor dan impor serta kewajiban dari otoritas pemerintah
lainnya dengan resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri.
menyerahkan barang kepada pembeli di suatu terminal dalam area pelabuhan atau tempat tujuan
di negara pembeli, dalam keadaan telah dibongkar dari alat pengangkut utama, dalam jangka
waktu sesuai kontrak. Pada titik inilah terjadinya peralihan resiko dari penjual kepada pembeli.
Kewajiban Pembeli:
menyelesaikan segala kewajiban formalitas impor, atas resiko dan biaya sendiri.
menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko, yaitu saat
barang telah diserahterimakan oleh penjual kepada pembeli di suatu terminal dalam area
pelabuhan atau tempat tujuan.
Delivered at Place (DAPnamed terminals at port or place of destination)
Dimana penjual (seller) menyerahkan barang ke pembeli pada sarana pengangkut yang telah telah tiba
ditempat tujuan yang disebutkan atas pengaturan dari pembeli. Barang belum bongkar pada saat tiba
ditempat tujuan yang disebutkan. Penjual akan menanggung resiko dari sejak barang dibawa dari tempat
penjual hingga diantar ke tempat yang ditentukan oleh pembeli.
Penjual telah memenuhi kewajibannya untuk mengantar barang kepada pembeli pada saat sarana
pengangkut telah tiba ditempat tujuan yang disebutkan oleh pembeli. Penjual bertanggungjawab dalam
mengurus izin ekspor barang, namun tidak memiliki kewajiban dalam menyelesaikan perizinan impor
barang, membayar bea masuk dan tidak bertanggungjawab dalam melaksanakan pengeluaran barang
impor (prosedur kepabeanan impor). Penjual hanya mengurus pengangkutan menuju ke tempat yang
disebutkan oleh pembeli saja.
Terms ini bisa digunakan untuk pengiriman barang yang dilakukan dengan menggunakan alat
angkut aneka wahana
Seller menyerahkan barang kepada buyer di terminal, pada saat barang tiba yang siap dibongkar
tempat tujuan
Kedua belah pihak ( seller dan buyer ) disarankan untuk menentukan sejelas mungkin suatu titik
ditempat tujuan yang disepakati, karena pada saat ini resiko akan berpindah dari seller kepada buyer
Apabila seller bermaksud untuk menganggung semua biaya dan resiko sampai pengeluaran
barang, membayar pajak dll, bisa dipertimbangan untuk menggunakan DDP : Deliver Duty Paid.
menyelesaikan segala perizinan ekspor dan impor serta kewajiban dari otoritas pemerintah
lainnya dengan resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri. Termasuk membayar bea masuk dan
pungutan impor dalam penyelesaian formalitas impor.
menyerahkan barang kepada pembeli di suatu tempat dalam kewenangan pembeli dalam
keadaan belum dibongkar, dalam jangka waktu sesuai kontrak. Pada titik inilah terjadinya
peralihan resiko dari penjual kepada pembeli.
Kewajiban Pembeli:
membayar sejumlah nilai yang dipersyaratkan dalam kontrak.
menyediakan segala persyaratan administrasi impor yang diminta oleh penjual dalam rangka
penyelesaian kewajiban formalitas impor di negara pembeli.
menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko, yaitu saat
barang dalam keadaan belum dibongkar, telah diserahterimakan oleh penjual kepada pembeli di
suatu tempat dalam kewenangan pembeli.
--------------------------------------
Pengertian rules for sea and inland waterways transport ini mengandung makna bahwa terminologi
incoterms hanya dapat diimplementasikan untuk kategori media pengangkutan laut dan sungai saja.
Dalam incoterms 2010, terms of delivery yang tergolong dalam kelompok ini adalah: free alongside ships
(FAS); free on board (FOB); cost and freight (CFR); dan cost, insurance and freight (CIF).
Free Alongside Ship (FASnamed port of shipment)
Freealongside Ship berarti penjual wajib menyerahkan barang di samping kapal di pelabuhan
keberangkatan dengan kondisi telah diurus formalitas ekspornya. Dengan demikian kondisi riil
penyerahan barang harus dilaksanakan ketika kapal yang akan mengangkut barang sudah berada di
dermaga pelabuhan. Titik kritis perpindahan resiko terjadi pada saat barang telah diserahkan kepada
pengangkut yang ditunjuk oleh pembeli di samping kapal.
Kewajiban Penjual:
menyelesaikan segala perizinan ekspor dan kewajiban dari otoritas pemerintah lainnya dengan
resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri.
menyerahkan barang kepada pengangkut yang ditunjuk pembeli di samping kapal sesuai
kontrak. Pada titik inilah terjadinya peralihan resiko dari penjual kepada pembeli. Oleh karena itu,
penjual wajib menanggung biaya pengangkutan barang hingga sampai di area pelabuhan (inland
transport). Akan tetapi biaya yang timbul dalam rangka terminal handling maupun bongkar-muat
barang di pelabulan keberangkatan, tetap menjadi tanggung jawab pembeli.
Kewajiban Pembeli:
menyelesaikan segala kewajiban formalitas impor, atas resiko dan biaya sendiri.
membuka kontrak pengangkutan utama dengan pengangkut, atas biaya dan resiko sendiri.
menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko, yaitu saat
barang telah diserahterimakan oleh penjual kepada pengangkut yang ditunjuk oleh pembeli di
samping kapal.
menyelesaikan segala perizinan ekspor dan kewajiban dari otoritas pemerintah lainnya dengan
resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri.
menyerahkan barang kepada pengangkut yang ditunjuk pembeli hingga barang telah dimuat di
atas kapal, dalam waktu yang ditentukan sesuai kontrak. Pada titik inilah terjadinya peralihan
resiko dari penjual kepada pembeli. Oleh karena itu, penjual wajib menanggung biaya
pengangkutan barang hingga sampai di area pelabuhan (inland transport), terminal
handlingcharges, maupun biaya bongkar-muat barang ke atas kapal.
Kewajiban Pembeli:
menyelesaikan segala kewajiban formalitas impor, atas resiko dan biaya sendiri.
membuka kontrak pengangkutan utama dengan pengangkut, atas biaya dan resiko sendiri.
menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko, yaitu saat
barang telah melewati batas pagar kapal.
menyelesaikan segala perizinan ekspor dan kewajiban dari otoritas pemerintah lainnya dengan
resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri.
membuka kontrak pengangkutan utama dengan pengangkut sesuai kontrak, hingga sampainya
barang di pelabuhan tujuan, atas biaya penjual.
menyerahkan barang kepada pengangkut hingga barang telah dimuat di atas kapal (melewati
batas pagar kapal), dalam waktu yang ditentukan sesuai kontrak. Oleh karena itu, penjual wajib
menanggung biaya pengangkutan barang hingga sampai pelabuhan tujuan, terminal handling
charges di pelabuhan keberangkatan, maupun biaya bongkar-muat barang ke atas kapal.
Kewajiban Pembeli:
membayar sejumlah nilai yang dipersyaratkan dalam kontrak.
menyelesaikan segala kewajiban formalitas impor, atas resiko dan biaya sendiri.
menanggung biaya bongkar-muat dan terminal handling charges dan biaya bongkar-muat barang
ke atas kapal di pelabuhan keberangkatan.
menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko, yaitu saat
barang telah melewati batas pagar kapal di pelabuhan keberangkatan.
menyelesaikan segala perizinan ekspor dan kewajiban dari otoritas pemerintah lainnya dengan
resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri.
membuka kontrak pengangkutan utama dengan pengangkut sesuai kontrak, hingga sampainya
barang di pelabuhan tujuan, atas biaya penjual. Termasuk menutup asuransi pengangkutan
utama hingga sampainya barang di pelabuhan tujuan.
menyerahkan barang kepada pengangkut hingga barang telah dimuat di atas kapal (melewati
batas pagar kapal), dalam waktu yang ditentukan sesuai kontrak. Oleh karena itu, penjual wajib
menanggung biaya pengangkutan barang hingga sampai pelabuhan tujuan, terminal handling
charges dan biaya bongkar-muat barang ke atas kapal di pelabuhan keberangkatan.
Kewajiban Pembeli:
menyelesaikan segala kewajiban formalitas impor, atas resiko dan biaya sendiri.
menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko, yaitu saat
barang telah melewati batas pagar kapal di pelabuhan keberangkatan.
INCOTERM 2000
1. EXW: Ex Work (named place)
Dalam persyaratan penyerahan barang dengan menggunakan Ex Works yang memiliki kewajiban utama
adalah pembeli dengan kewajiban untuk memikul semua biaya dan risiko terhadap barang. Selain itu
pembeli harus bertanggung jawab juga dalam pengurusan formalitas melalakukan ekspor. Penyerahan
dengan Ex Works dilakukan pada gudang penyimpanan barang penjual (loco gudang penjual).
Hal tersebut bearti bahwa pembeli wajib memikul semua biaya dan resiko atas kehilangan atau
kerusakan barang mulai dari titik itu. Syarat ini menuntut penjual untuk mengurus formalitas ekspor.
Persyaratan dengan menggunakan FOB hanya dapat dilakukan untuk pengangkutan laut
5. CFR: Cost on Freight (named port of destination)
Penjual melakukan penyerahan barang dengan Cost and Freight dilakukan di atas kapal, namun ongkos
angkut sudah dibayar penjual sampai ke pelabuhan tujuan, dengan begitu penjual wajib mengurus
formalitas ekspor. Selain itu dengan persyaratan CFR, maka peralihan risiko dan biaya tambahan beralih
setelah barang dimuat di atas kapal.
CFR ini hanya dapat berlaku untuk angkutan laut dan sungai.
Meskipun penjual yang menutup asuransi, risiko atas barang telah berpindah dari pihak penjual kepada
pembeli sejak penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengapalan.
Persyaratan penyerahan barang dengan CPT dapat dipakai untuk moda transportasi pengangkutan apa
saja (multimode transport).
Penjual wajib menutup asuransi terhadap resiko kerugian dan kerusakan atas barang-barang yang
menimpa pembeli selama barang-barang dalam perjalanan.
Syarat ini berlaku untuk alat angkut apa saja bilamana barang-barang tersebut harus diserahkan di
perbatasan darat. Bila penyerahan dilakukan di pelabuhan maka penyerahan harus dilakukan di
pelabuhan tujuan, di atas kapal, atau di dermaga agar dapat dipakai syarat DES dan DEQ.
Syarat ini hanya dipakai bila barang-barang akan diserahkan melalui laut atau sungai atau dengan alat
angkut aneka wahana di atas kapal di pelabuhan tujuan.
11. DEQ : Delivered Ex Quay (named port of destination)
Penjual melakukan penyerahan barang dengan Delivered Ex Quay dilakukan di atas dermaga pelabuhan
tujuan dan telah diselesaikan formalitas untuk ekspor, dengan begitu pembeli/buyer wajib memikul semua
biaya termasuk bea masuk, pajak impor, dan pungutan lainnya serta risiko sampai dengan barang tiba di
pelabuhan.
Persyaratan penyerahan barang dengan DEQ hanya dapat dilakukan untuk pengangkutan laut dan
pengangkutan antara pulau saja. Apabila penjual tidak sanggup untuk memenuhi persyaratan DEQ, maka
syarat DEQ lebih baik tidak digunakan oleh penjual.
Persyaratan penyerahan barang dengan syarat DDU dapat dilakukan untuk pengangkutan dengan moda
transportasi pengangkutan apa saja. Jika formalitas untuk melakukan impor tidak terselesaikan pada
waktunya, maka pembeli memikul biaya dan risiko tambahan yang mungkin terjadi.