Anda di halaman 1dari 4

114 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY

Geofisika Bagian Dari Geosains Dalam


Eksplorasi Sumber Daya Alam
Sismanto
Geofisika UGM, Jogjakarta
sismanto@ugm.ac.id

Abstrak - Geofisika merupakan bagian dari ilmu geosain, geosain menurut Bath terbagi atas empat bagian: geodesi, geografi, geologi, dan
Geofisika. Banyak metoda geofisika seringkali digunakan untuk eksplorasi bahan-bahan tambang yang beasosiasi dengan batuan beku,
metamorf, ataupun sediment, di antaranya adalah metoda geolistrik beserta variasinya, elektromagnetik dengan berbagai metode, dan
magnetik. Pada umumnya, hasil survey metoda geofisika mampu memberikan informasi yang berupa posisi (x,y,z), dimensi, dan sifat fisis
dari medium target yang menjadi sasaran penelitian, khususnya daerah anomali yang berbeda karakteristik fisisnya dari lingkungannya.
Metoda geofisika mampu bekerja dengan baik apabila di daerah penelitian terdapat kontras besaran fisis yang cukup signifikan antara
medium target terhadap medium lingkungannya. Dari informasi geologis dapat diperkirakan adanya kontras besaran fisis yang kemudian
dapat ditentukan metoda geofisika yang tepat untuk mengkaji lebih jauh posisi, dimensi dan sifat fisis sumber anomalinya. Sebagai contoh
metoda geolistrik dan elektromagnetik VLF akan tepat digunakan pada daerah penelitian dengan target yang mempunyai kontras
resistivitas/ konduktivitas cukup kuat terhadap medium lingkungannya. Metoda magnetik pada daerah yang memiliki kontras suseptibilitas
dan seterusnya. Dalam tulisan ini, akan disampaikan pokok-pokok kerja dan filosofi metode geofisika yang kerap digunakan sebagai alat
bantu eksplorasi bahan-bahan tambang sulfida logam.

Kata Kunci: Metode Geofisika

I. PENDAHULUAN Di dalam geofisika semua pengaruh lingkungan medium


Geofisika merupakan bagian dari ilmu geosain, geosain bumi (baik yang di dalam maupun yang di luar bumi) turut
menurut Bath [1] terbagi atas empat bagian: geodesi, terukur oleh alat ukur sesuai dengan kadarnya masing-
geografi, geologi, dan geofisika seperti yang disketsakan masing. Sehingga harus diadakan pemrosesan data yang
pada Gambar 1, sedangkan menurut Physics and Astronomy sangat seksama untuk membuang gangguan-gangguan yang
Classification Scheme (PACS) yang dibuat oleh American tidak relevan terhadap target studi. Kalau variabel yang akan
Institute of Physics (AIP), Geofisika dibagi menjadi Solid dikaji adalah sinyal, maka variable yang mengganggu adalah
Earth Physics (91), Hydrospherics and Atmoshperics noise, sehingga sebelum dilakukan interpretasi dan
Geophysics (92), Geophysical Observations, kesimpulan perlu dilakukan koreksi atau memperbaiki sinyal
Instrumentation, and Techniques (93), Physics of the to noise ratio, sudah tentu semakin besar signal to noise
Ionosphere and Magnetosphere (94) dan Solar System; ratio semakin baik semakin menonjol informasi target yang
Planetology. Di dalam bagian tersebut terdapat berbagai akan dikaji [3]. Interpretasi data hasil pengukuran di
bidang ilmu lagi yang jumlahnya mencapai seratus bidang lapangan secara geologis merupakan tujuan dan produk akhir
lebih (www.aip.org/pacs). Kembali pada pembagian Bath dari pekerjaan eksplorasi. Interpretasi yang dimaksud adalah
yang sederhana, geofisika sendiri terbagi atas: menentukan posisi anomali, dimensi, dan ukuran atau
geokosmofisika, meteorologi, oseanografi, hidrologi, dan memperkirakan arti geologis anomali target tersebut melalui
fisika bumi padat. Fisika bumi padat ini dibagi atas: data pengukuran. Sering interpretasi juga termasuk reduksi
seismologi, vulkanologi, geomagnetisma, geolistrik, data, pemilihan dan pemrosesan data tertentu, serta lokalisasi
tektonofisika, gravimetrik, geokosmologi, geotermi, dan target yang akan dicari. Interpretasi tidak bisa dinilai benar
geokronologi. Geologi sendiri mempelajari keadaan atau salah, karena keadaan geologi sesungguhnya tidak ada
permukaan bumi dengan mengadakan ekstrapolasi ke hal-hal yang tahu. Interpretasi hanya bisa diuji mengenai
di bawah permukaan bumi secara dugaan empiris/logis, konsistensinya dari suatu data/fenomena/pernyataan ke data/
sedangkan geofisika justru mempelajari segala sesuatu yang fenomena/pernyataan berikutnya atau ke lainnya.
ada di bawah permukaan bumi yang tidak dapat dilihat Apabila trend data/polanya tersebar secara random atau
dengan mata, dengan memakai alat-alat fisika yang tidak konsisten, sehingga menyulitkan penelusuran
ditempatkan di atas permukaan bumi. Hal ini berarti, bagi konsistensinya dalam menginterpretasi, maka sebagai
geofisikawan bumi merupakan sebuah kotak hitam (black seorang interpreter harus dapat membuat kemungkinan-
box) yang ingin diketahui apa yang ada di dalamnya dengan kemungkinan yang masih dapat konsisten dengan data
mengukur sinyal-sinyal yang dengan sendirinya keluar dari lainnya. Tetapi biasanya hanya satu interpretasi saja yang
kotak tersebut, misalnya gaya berat (pasif), atau diminta, oleh karena itu ia harus dapat dan berani menarik
dimasukannya sebuah sinyal ke dalam bumi (aktif) [2]. satu kemungkinan/kebolehjadian/kesimpulan yang paling
Demikian pula halnya dengan pencarian bahan-bahan besar peluangnya dan yang paling dapat di
tambang di lapangan, metode geofisika bekerja pertanggungjawabkan berdasarkan data yang ada. Karenanya
memanfaatkan prinsip aktif dengan cara mengukur dan seorang interpreter harus optimis dan yakin akan
mengevaluasi hasil ukur untuk dicari perubahan-perubahan pekerjaannya.
sinyal yang signifikan.

ISSN 0853-0823
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY 115

Geodesy Seismology
Geocosmophysics
(ionospheric research) Geoelectricity
Geomagnetism
Geoscience
Geophysics Meteorology
Volcanology
Oceanography Tectonophysics
Geography Gravimetry
Hydrology
Geothermy
Solid-earth physics Geocosmogony
Geology
Geochronology

Gambar 1. Tempat geofisika di dalam geosain secara skematik [1].

Subdivision of solid-earth geophysics:


1. Seismology: earthquake, seismic exploration.
2. Volcanology (also part of geology): Volcanoes, hot springs, etc.
3. Geomagnetism: the magnetic field of the earth.
4. Geoelectricity: the electrical properties of the earth.
5. Tectonophysics (common with geology): physics applied to geological processes.
6. Gravimetry (also part of geodesy): measurement of gravity and its interpretation.
7. Geothermy: The temperature condition in the earths interior.
8. Geocosmogony: the origin of the earth.
9. Geochronology: the dating of events in the earths history.

II. GEOFISIKA Dalam mempelajari struktur bawah permukaan bumi,


Geofisika adalah ilmu yang mengunakan metode fisika geofisika mempunyai tahapan-tahapan sistematik ilmiah
untuk mempelajari bumi (isi dan lingkungan bumi serta yang meliputi:
interaksinya, baik kondisi statik dan dinamikanya). Salah A. Rancangan Survei
satu metode fisika yang dipakai geofisika sebagai dasar Rancangan survei adalah perencanaan sistematis semua
untuk mempelajari struktur bawah permukaan bumi dan aktivitas, sasaran, alat-alat utama dan alat bantu yang akan
penerapannya, besaran fisisnya yang diukur dan sumber digunakan lengkap dengan spesifikasinya, jadwal,
penyebab anomalinya [2] disajikan pada Tabel 1, seperti kebutuhan logistik yang sesuai dengan lapangan daerah
metode getaran/gelombang elastik yang dikenal dengan survei, pembiayaan dan sebagainya yang berkaitan dengan
metode seismik, gravitasi, resistivity, magnetik, aspek keamanan, keselamatan, kesehatan, keberhasilan
elektromagnetik, panas, dan radioaktivitas. Yang dimaksud survey dan jaminan mutu proses dan hasilnya.
dengan struktur bawah permukaan bumi meliputi sistem
B. Pengumpulan Data
perlapisan bumi sampai dengan kedalaman kurang dari 10
Pengumpulan data adalah pengukuran besaran-besaran
km yang banyak mengandung sumberdaya alam, seperti
fisika di lapangan yang jenis, akurasi, dan keluarannya
minyak dan gas bumi, bahan-bahan tambang baik yang
sesuai dengan rancangan sasaran dan spesifikasi semula.
dangkal maupun dalam. Sedangkan struktur bumi dengan
Data tersebut diukur pada titik ukur yang posisinya harus
kedalaman lebih besar dari 10 km atau bahkan sampai
ditentukan juga dengan akurat dengan menggunakan alat
dengan inti bumi yang panas dan dinamis merupakan
ukur posisi yang presisi, dengan menggunakan Global
penyebab gerakan-gerakan kulit bumi. Gerakan tersebut
Positioning System (GPS). Karena pada umumnya data
bahkan mampu sampai menggoyangkan kulit bumi dengan
geofisika juga merupakan fungsi waktu, maka pengukuran
kuat sebagai gempa bumi dan menimbulkan aktivitas
waktu saat mengukur juga harus direkam secara akurat, dan
bencana gunung api, tsunami, tanah longsor dan lain
kadang-kadang malah harus disinkronisasi secara presisi
sebagainya yang sangat mempengaruhi pola lingkungan
dengan waktu universal (Universal Time, UT).
hidup di dunia.

ISSN 0853-0823
116 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY

TABEL 1. PENGGUNAAN BERBAGAI METODE FISIKA (GEOFISIKA), KARAKTER BESARAN FISIS, DAN PENERAPANNYA DI
DALAM EKSPLORASI STRUKTUR DAN ISI BAWAH PERMUKAAN BUMI [3].

METHOD PARAMETERS
(d):dynamic (s):static CHARACTERISTIC
G : Ground V: Airborne
DESIGNATION UNIT PHYSICAL PROPERTY
X : Logging available W: Marine
Resistivity Resistivity
Apparent Resistivity Ohm.m
(d) Conductivity
Induced Time Domain: Chargeability ms
Ionic-electronic
Polarization Polarizability %
Over voltage
(d) Frequency Domain : Freq. effect %
ELECTRICAL

Self Potential Conductivity


Natural Potential mV
(d) Oxidability
Mise Ala Masse
Applied Potential mV Conductivity
(d)
Telluric
Relative Ellipse Area Horizontal Conductance
(s)
Magneto-Telluric Apparent Impedance Ohm.m Resistivity
(s) (Resistivity and Phase) radian Conductivity
Phase Difference
Tilt Angle degrees
Electromagnetic Amplitude Ratio
Electrical Conductivity
(d) Input sampling of decay curve induced
in receiving coil by eddy currents in V
phase out of phase components
Earth magnetic filed: Vertical
component Z.
MAGNETIC 1 gamma
Total Intensity Magnetic Susceptibility
(s) Earth magnetic filed: = 10-6 Gauss
Total Intensity
Vertical gradient.
GRAVITY milligal,
Gravity field Density
(s) 1 gal = 1 cm/s2
RADIOACTIVITY /roentgen,
Intensity of gamma rays Radioactivity
(s) or CPS
REFRACTION
SEISMIC

(d) Seismic waves velocity


Travelling Time of Seismic Waves millisecond
Dynamic Modulus
REFLECTION
(d)
Geothermal gradient or Temperature
THERMOMETRY o
Temperature C
X (s) Surfial Thermal Anomaly

C. Pengolahan Data dan sering diperoleh noise yang sangat komplek sehingga
Pengolahan data yaitu koreksi data dari pengaruh harus dilaksanakan penapisan yang bersifat adaptif setelah
gangguan (noise) yang terjadi selama proses pengukuran, dikaji polanya [3].
memperkuat signal to noise ratio, penampilan data dalam
table, grafik, peta kontur, visualisasi tiga dimensi, dan D. Interpretasi dan Pemodelan
proses lanjut yang sesuai dengan rancangan sasaran dan Interpretasi dan pemodelan struktur bawah permukaan
spesifikasi serta ilmu dan teknologi mutakhir pada saat itu. bumi merupakan proses penghitungan balik atau
Noise sistematis dapat berasal dari dari pengaruh benda- penyelesaian inversi atau pembuatan model-model alternatif
benda langit terutama dari matahari dan bulan; pengaruh yang paling mungkin dengan penjelasan kualitatif dan
rotasi bumi; pengaruh bentuk bumi nyata dengan kuantitatif, misalnya seperti posisi, kedalaman, dimensi,
pegunungan yang tinggi dan palung laut yang dalam beserta bentuk, dan parameter fisis yang terkandung serta dinamika
variasi morfologi di antaranya; demikian juga pengaruh sumber model anomali. Sesuai dengan sifat data geofisika
posisi dan geometri konfigurasi pengukuran yang yang dinamis sebagai fungsi waktu, kadang-kadang juga
dipergunakan; bahkan pengaruh struktur dan dinamika harus ditampilkan gambar tiga dimensi yang berubah
internal global dari bumi itu sendiri juga harus diperhatikan. terhadap waktu yang saat ini lebih dikenal dengan empat
Proses pembersihan noise sistematik ini dapat dilakukan dimensi (4D). Pemodelan, pada umumnya dilakukan secara
dengan menapisnya dalam kawasan ruang dan waktu bagi matematis dan melibatkan persamaan diferensial yang linier
gejala unum geofisika yang periodik dalam ruang dan maupun yang non linier sesuai dengan tingkat kecanggihan
waktu; mengurangkan pengaruh global yang sifatnya masalah dan penyelesaiannya, oleh karena itu tidak jarang
bervariasi secara tak-periodik terhadap ruang dan waktu; pemodelan juga dilakukan secara fisis.

ISSN 0853-0823
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY 117

III. EKSPLORASI DENGAN METODE GEOFISIKA besaran fisika fungsi kedalaman ini selanjutnya
Para pelaku jasa profesional geofisika eksplorasi pada dimanfaatkan untuk keperluan kalibrasi atas hasil
umumnya bertugas mencari atau mengeksplor sumberdaya interpretasi pengukuran besaran fisika di permukaan bumi
alam, hal ini berkembang sesuai dengan kebutuhan manusia yang telah di ekstrapolasikan ke bawah permukaan bumi.
akan energi dan mineral, termasuk air dan dampak Dengan demikian terjadi peningkatan keyakinan kebenaran
lingkungannya sebagai tempat tinggal manusia itu sendiri di atas hasil interpretasinya. Berdasarkan semua informasi
dalamnya. Kegiatan eksplorasi yang tadinya hanya yang terpadu dari hasil keseluruhan kegiatan tersebut, harus
mengandalkan penemuan-penemuan singkapan di berakhir menjadi suatu laporan dan rekomendasi penentuan
permukaan bumi oleh para ahli geologi diekstrapolasikan ke posisi dan kedalaman pengeboran eksploitasi untuk
bawah permukaan, untuk mengetahui/ diinterpretasikan pengambilan sumberdaya alamnya.
sebaran penemuan tersebut secara lateral maupun vertikal.
Dengan demikian, hasil interpretasinya menjadi sangat IV. KESIMPULAN
subyektif. Geofisika berperan membantunya dengan Kegiatan eksplorasi sumberdaya alam maupun penelitian
menerapkan hampir semua metode fisika untuk dengan menggunakan metode geofisika merupakan kegiatan
mengungkap struktur bawah permukaan bumi. Hasil yang padat modal dan teknologi, penguasaan teknologi dan
pengukuran besaran-besaran fisika di permukaan bumi di informasi tinggi serta sumberdaya manusia yang trampil,
analisis dan diinterpretasikan dengan menyelesaikan jujur, bertanggung jawab dan memiliki berkompetensi
problem baliknya, sehingga para ahli geologi menjadi tinggi sangat diperlukan. Sehingga geofisikawan tersebut
sangat terbantu secara kuantitatif dalam menafsir isi fisisnya mampu berkerja melalui tahapan-tahapan yang ilmiah dan
(batuannya), menentukan posisi dan sebarannya, kedalaman sistematik, cermat, teliti, tepat metode yang digunakan
dan ukuran serta proses dinamisnya. Metode geofisika dapat untuk akuisisi, pengolahan dan interpretasi data di dalam
juga digunakan untuk membantu survei pencemaran menemukan sumber daya alam.
lingkungan yang disebut sebagai geofisika lingkungan [4].
Untuk aplikasi metode geofisika yang tepat terhadap PUSTAKA
pencemaran lingkungan, sebelumnya perlu diketahui [1] M. Bath. Introduction to seismology, Birkhser Verlag. 1973
terlebih dahulu sumber percemaran lingkungannya, misal [2] S.B. Kirbani. Pengembangan Pendidikan Geofisika (Dalam Kaitannya
dengan Kegiatan Industri dan Penelitian Geofisika di Indonesia).
sumbernya berupa limbah padat, limbah cair yang
FMIPA, UGM, Yogyakarta, 2003.
mengadung logam berat, atau bersifat radioaktif dan lain [3] R. Mugiono. Geofisika, Obyek Studinya, Metodanya, Pembatasannya
sebagainya. Apabila sumbernya sudah jelas, kemudian Hasilnya. Naskah Pidato, Fakultas Pasca Sarjana, UGM, 1986.
diperkirakan parameter fisis apa yang paling signifikan [4] W.H. Stanley. Geotechnical and Environmental Geophysics. Society of
Exploration Geophysicists, Tulsa, Oklahoma. 1990,
perubahannya akibat limbah tersebut [5]. Dengan demikian
[5] J. M. Raynolds. An Introduction to Applied and Environmental
metoda geofisika yang tepat dapat ditentukan setelah Geophysics. John Willey and Sons Ltd. Baffins Lane, Chisester,
perubahan parameter fisis yang dominan akibat limbah England, 1997 .
tersebut telah diperkirakan. Seperti diketahui bahwa satu [6] P.V. Sharma. Environmental and Engineering Geophysics, Cambridge
University Press, United Kingdom, 1997.
metoda pengukuran geofisika hanya peka terhadap satu
parameter fisis. Beberapa metode geofisika lingkungan
yang penting terhadap target sumber pencemar lingkungan
dirangkum [6]. TANYA JAWAB
Pelayanan eksplorasi profesional geofisika telah sangat
berkembang seiring dengan kemajuan instrumentasi dan M. Rosyid (UGM)
teknologi informasi dan komunikasi. Setelah diperoleh hasil ? Pertanyaan darimana dan mau ke mana tampaknya
interpretasi struktur bawah permukaan, untuk disepelekan oleh geofisika, sehingga geofisika sebagai sains
membuktikannya sering harus dilakukan pengeboran. tidak lengkap?
Kegiatan pengeboran ini masih bisa dikaitkan dengan
pelaksanaan eksplorasi sehingga kerap disebut sebagai Sismanto
pengeboran eksplorasi. Pada awalnya target pengeboran ini @ Geofisika tidak mensepelekan pertanyaan dari mana dan
hanya untuk memperoleh cuplikan batuan-batuan sampel mau kemana. Pertanyaan darimana akan di jawab dalam
yang diketemukan sebagai fungsi kedalaman, tetapi studi-studi paleomagnetik. Pertanyaan mau kemana banyak
Schlumberger telah memanfaatkannya juga untuk dibicarakan dalam forecasting/analisa runtun waktu
melakukan pengukuran besaran-besaran fisika yang juga berbasiskan data-data geofisika. Jadi geofisika sebagai ilmu
sebagai fungsi kedalaman. Hasil pengukuran besaran- pengetahuan sangat luas dan lengkap bidang kajiannya.

ISSN 0853-0823

Anda mungkin juga menyukai