Anda di halaman 1dari 11

SEMIOTIKA

TOKOH & PEMIKIRAN


Andika Indrayana, S.Sn., M.Ds.
Ferdinand de
Saussure

prinsip dikotomis: penanda-petanda


hubungan antara penanda-petanda bersifat arbitrer, bukan
termotivasi
makna terbentuk berdasarkan prinsip relasional dan
perbedaan: sintagmatik & paradigmatik
makna terbentuk berdasarkan prinsip: langue (sistem) dan
parole (praktik)
{
konsep
citra akustik
PENANDA PETANDA realitas immaterial
arbitrer
(signifier) (signified)

realitas immaterial: makna bukan pada penanda, tetapi pada sesuatu di benak, yang bersifat immaterial
arbitrer: tidak ada esensi, koneksi natural, bukti antara penanda-petanda
(penanda dapat merepresentasikan petanda apapun)
RUMAH: R | U | M | A | H

Sintagmatik: structure of a text and the relationships


between its parts
Sequential relationships: susunan berdasarkan rangkaian/narasi
Spatial relationship: susunan berdasarkan posisi
Conceptual relationships: susunan berdasarkan konsep

Paradigmatik: is a set of associated signifiers or signifieds


which are all members of some defining category, but in
which each is significantly different

rumah: tempat tinggal, rumah adat, rumah mewah, sangkar, tempat bekerja, dsb
(berbeda makna tetapi merujuk pada konsep yang sama)

konsep sintagmatik & paradigmatik bergantung pada konvensi sosial di mana tanda itu digunakan
Ferdinand de
Saussure
prinsip struktural: apa yang disebut makna tidak dapat
ditemukan sebagai unsur bagian intrinsik dari sebuah unsur,
melainkan sebagai akibat dari relasi total yang ada dengan
unsur-unsur lain secara total
prinsip kesatuan: sesuatu yang bersifat nonfisik (petanda,
konsep, makna, kebenaran) dianggap hadir di dalam sesuatu
yang bersifat fisik (penanda)
prinsip konvensional: relasi antara penanda dan petandanya
disepakati sebagai suatu konvensi sosial
Ferdinand de
Saussure
prinsip sinkronik: sistem yang tetap di dalam konteks waktu
yang dianggap konstan, stabil dan tidak berubah
prinsip representasi: keberadaan tanda sangat bergantung
pada keberadaan realitas yang direpresentasikannya
prinsip kontinuitas: tindak penggunaan bahasa selalu secara
berkelanjutan mengacu pada sebuah sistem atau struktur yang
tidak pernah berubah, sehingga di dalamnya tidak
dimungkinkan adanya perubahan radikal pada tanda, kode, dan
makna. Perubahan hanya dimungkinkan secara sangat evolutif,
yaitu perubahan kecil pada berbagai elemen bahasa, sebagai
akibat dari perubahan sosial itu sendiri
arti visual secara
konvensional arti teks, arti idiom bahasa, tipe ujaran, dsb

arti tipografi

arti visual secara


kombinasi antara makna tanda verbal & visual desain? komposisi, presence? dsb
CONTOH HASIL ANALISIS:

1. Teks 1 merupakan bentuk kalimat tanya dengan dengan fungsi referensial. Fungsi ini
digunakan untuk. Fungsi referensial pada kata aman dapat merujuk pada sosok
perempuan
2. Kata aman dapat merujuk pada dua hal: Pertama, keamanan sebagai layanan dari Grab
(hal tersebut diwakili oleh pernyataan pada teks 2). Kedua, aman diwakili oleh adanya
gambar helm yang dipegang oleh sosok perempuan.

Berdasarkan analisa di atas, dapat disimpulkan bahwa iklan Grab versi berupaya untuk
mengkomunikasikan suatu pesan bahwa
Ferdinand de
Saussure

CIRI:

proses pemaknaan bersifat menginterpretasi penanda yang bersifat


arbitrer-konvensional, dan hubungan antar penanda (teks & visual) secara
asosiatif
memerlukan kombinasi dengan teori yang lain untuk mendapatkan makna
yang lebih luas dan mendalam, baik teori semiotika maupun desain
komunikasi visual

Anda mungkin juga menyukai