Kehamilan Letak Lintang
Kehamilan Letak Lintang
Kehamilan Letak Lintang
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
melintang di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong
berada pada sisi yang lain. Sumbu panjang janin kira-kira tegak lurus dengan
sumbu panjang tubuh ibu. Pada umumnya bokong berada sedikit lebih tinggi
daripada kepala janin, sedangkan bahu berada pada pintu atas panggul. 1 Kelainan
letak pada janin ini termasuk dalam macam-macam bentuk kelainan dalam
disebut letak lintang oblique. Hanya terjadi sementara karena kemudian akan
Pada letak lintang, biasanya bahu berada di atas pintu atas panggul,
sedangkan kepala terletak di salah satu fossa iliaka dan bokong pada fossa iliaka
yang lain. Keadaan ini disebut presentasi bahu,arah akromion yang menghadap
sisi tubuh ibu. Menentukan jenis letaknya yaitu letak akromion kiri atau kanan.
Pada kedua posisi tersebut punggung dapat mengarah ke anterior atau posterior,
Angka kejadian letak lintang sebesar 1 dalam 300 persalinan. Hal ini dapat
terjadi karena penegakkan diagnosis letak lintang dapat dilihat pada kehamilan
lintang antara lain: RSUP Dr. Pirngadi, Medan 0,6%; RS Hasan sadikin, Bandung
1,9%; RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo selama 5 tahun 0,1% dari 12827
persalinan; sedangkan Greenhill menyebut angka 0,3% dan Holland 0,5 0,6%.1
letak lintang memberikan prognosis yang jelek, baik terhadap ibu maupun
janinnya. Faktor faktor yang mempengaruhi kematian janin pada letak lintang di
samping kemungkinan terjadinya letak lintang kasep dan ruptura uteri, juga sering
akibat adanya tali pusat menumbung serta trauma akibat versi ekstraksi untuk
melahirkan janin.1
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. DEFINISI
Letak lintang adalah bila dalam kehamilan atau dalam persalinan sumbu
panjang janin melintang terhadap sumbu panjang ibu (termasuk di dalamnya bila
janin dalam posisi oblique). Letak lintang kasep adalah letak lintang kepala janin
menyilang sumbu memanjang ibu secara tegak lurus atau mendekati 90. Jika
sudut yang dibentuk kedua sumbu ini tajam disebut oblique lie, yang terdiri dari
adalah bahu, maka dalam hal ini disebut juga shoulder presentation.
Pada letak lintang, biasanya bahu berada di pintu atas panggul sedangkan
kepala terletak di salah satu fossa iliaka dan bokong pada fossa iliaka yang lain.
KeadaaN seperti ini disebut sebagai presentasi bahu atau presentasi akromion.
Arah akromion menghadap sisi tubuh ibu menentukan jenis letaknya yaitu letak
akromion kiri atau kanan. Lebih lanjut, karena pada kedua posisi tersebut
biasanya jenis letak lintang ini dapat dibedakan lagi menjadi letak lintang
II.2. INSIDENSI
(1948), Bandung 1,9 %. Grenhill melaporkan 0,3 %.5 Letak lintang terjadi pada
satu dari 322 kelahiran tunggal (0,3%) baik dari Mayo Clinic maupun di
dari 355 janin tunggal yang lahir selama lebih dari 4 tahun.
II.3. ETIOLOGI
3. Plasenta previa.
4. Uterus abnormal.
6. Panggul sempit.
9. Lumbal scoliosis.
faktor, sering pula penyebabnya tetap merupakan suatu misteri. Faktor faktor
tersebut adalah :
sudah mati.
Lumbal skoliosis
uterus dan perut yang lembek.1 Wanita dengan paritas 4 atau lebih memiliki
insiden letak lintang 10 kali lipat dibanding wanita multipara. Relaksasi dinding
menimbulkan defleksi sumbu panjang bayi menjauhi sumbu jalan lahir, yang
menyebabkan terjadi nya posisi oblique atau melintang. plasenta previa dan
6
panggul sempit menyebabkan keadaan serupa letak lintang atau letak oblique
II. 5. PATOFISIOLOGI
melipat ke dalam panggul yang disebabkan fase aktif dan fase persalinan kala II
yang pendek pada multipara sehingga penurunan kepala yang terlalu cepat
menyebabkan bahu tidak melipat pada saat melalui jalan lahir atau kepala telah
menjauhi sumbu jalan lahir, yang menyebabkan terjadinya posisi longitudinal atau
melintang, letak lintang atau letak miring kadang-kadang dalam persalinan terjadi
dari posisi longitudinal yang semula, dengan berpindahnya kepala atau bokong ke
bersalin sendiri, bahu bayi akan dipaksa masuk ke dalam panggul dan tangan yang
sesuai sering menumbung. Setelah penurunan, bah beerhenti sebatas pintu atas
panggul dengan kepala di salah satu fossa iliaka dan bokong pada fossa iliaka
yang lain.
Bila proses persalinan berlanjut, bahu akan terjepit di bagian atas panggul.
Uterus kemudian berkontraksi dengan kuat dalam upayanya yang sia-sia untuk
mengatasi halangan tersebut. Setelah beberapa saat akan terjadi cincin retraksi
yang semakin lama semakin tinggi dan semakin nyata. Keadaam seperti ini
disebut sebagai letak lintang kasep. Jika tidak cepat diatasi, dan ditangani secara
benar, uterus akan mengalami rupture dan baik ibu maupun janin dapat
meninggal.
II.6. DIAGNOSIS5
dengan inspeksi saja. Abdomen biasanya melebar dan fundus uteri membentang
hingga sedikit di atas umbilicus. Tidak ditemukan bagian bayi di fundus, dan
8
balotemen kepala teraba pada salah satu fossa iliaka dan bokong pada fossa iliaka
yang lain. Pada saat yang sama, posisi punggung mudah diketahui. Bila
depan perut ibu, bila punggungnya di posterior, teraba perut ibu, bila
Pada pemeriksaan dalam, pada tahap awal [ersalinan, bagian dada bayi,
jika dapat diraba, dapat dikenali dengan adanya rasa bergerigi dari tulang rusuk.
Bila dilatasi bertambah, scapula dan klavikula pada sisi toraks yang lain akan
dapat dibedakan. Posisi aksila menunjukkan sisi tubuh ibu tempat bahu bayi
menghadap. Pada tahap lanjut persalinan, bahu akan terjepit erat di ronggga
panggul dan salah satu tangan atau lengan sering mengalami prolaps ke vagina
Pada anamnesis :
1. Inspeksi
2. Palpasi
Fundus uteri kosong dan bagian bawah kosong, kecuali kalau bahu
3. Auskultasi
umbilicus.
cara bersalaman.
Teraba bahu dan ketiak yang bisa menutup ke kanan atau ke kiri.
dengan klavikula.
pecah.
5. Pada pemeriksaan alat bantu, USG akan tampak kepala kanan atau kiri
6. Foto rontgen
Ada kalanya anak yang pada permulaan persalinan dalam letak lintang,
bias berputar sendiri dan menjadi letak memanjang. Kejadian ini disebut versio
Pada letak lintang dengan ukuran panggul normal dan janin cukup bulan,
pertolongan, akan menyebabkan kematian janin dan rupture uteri. Bahu masuk ke
dalam panggul, sehingga rongga panggul seluruhnya terisi bahu dan bagian-
Janin tidak dapat turun lebih lanjut dan terjepit dalam rongga panggul.
Dalam usaha untuk mengeluarkan janin, segmen atas uterus terus berkontraksi
dan beretraksi sedangkan segmen bawah uterus melebar serta menipis, sehingga
batas antara dua bagian itu makin lama makin tinggi dan terjadi lingkaran retraksi
patologik, keadaan demikian disebut letak lintang kasep, sedangkan janin akan
meninggal. Bila tidak segera dilakukan pertolongan akan terjadi rupture uteri,
sehingga janin yang meninggal sebagian atau seluruhnya keluar dari uterus dan
masuk ke dalam rongga perut. Ibu berada dalam keadaan sangat berbahaya akibat
persalinan dapat berlangsung psontan. Janin lahir dalam keadaan terlipat melalui
jalan lahir atau lahir dengan evolusio spontanea menurut Denman atau Douglas.
13
Anak normal yang cukup bulan tidak mungkin lahir secara spontan dalam
letak lintang. Janin hanya dapat lahir spontan, bila kecil (prematur), sudah mati
A. Evolutio spontanea
1. Menurut DENMAN
turun di rongga panggul dan lahir, kemudia disusul badan atas dan
kepala.
2. Menurut DOUGLAS
B. Conduplicatio corpore
Kadang kadang oleh karena his, letak lintang berubah spontan mengambil
14
bangun semula dari uterus menjadi letak membujur, kepala atau bokong, namun
hal ini jarang terjadi. Kalau letak lintang dibiarkan, maka bahu akan masuk ke
dalam panggul, turun makin lama makin dalam sampai rongga panggul terisi
sepenuhnya oleh badan janin. Bagian korpus uteri mengecil sedang SBR
meregang. Hal ini disebut Letak Lintang Kasep = Neglected Transverse Lie
Adanya letak lintang kasep dapat diketahui bila ada ruptura uteri
mengancam bila tangan dimasukkan ke dalam kavum uteri terjepit antara janin
dan panggul serta dengan narkosa yang dalam tetap sulit merubah letak janin.
Bila tidak cepat diberikan pertolongan, akan terjadi ruptura uteri dan janin
Keterangan :
VL : Versi Luar
VE : Versi Ekstraksi
II.8. KOMPLIKASI
16
Kematian janin
Ruptura uteri
II.9. PROGNOSIS
Meskipun letak lintang dapat diubah menjadi presentasi kepala, tetapi kelainan
kelainan yang menyebabkan letak lintang, seperti misalnya panggul sempit, tumor
panggul dan plasenta previa masih tetap dapat menimbulkan kesulitan pada
Bagi ibu
Bahaya yang mengancam adalah ruptura uteri, baik spontan, atau sewaktu versi
dan ekstraksi. Partus lama, ketuban pecah dini, dengan demikian mudah terjadi
infeksi intrapartum.5
Bagi janin
II.10. PENATALAKSANAAN
A. Pada kehamilan
posisi lutut dada, jika lebih dari 28 minggu dilakukan versi luar, kalau
dada, jika lebih dari 32 minggu dilakukan versi luar, kalau gagal posisi
B. Pada persalinan
18
Pada letak lintang belum kasep, ketuban masih ada, dan pembukaan
kurang dari 4 cm, dicoba versi luar. Jika pembukaan lebih dari 4 cm pada
primigravida dengan janin hidup dilakukan sectio caesaria, jika janin mati,
multigravida dengan janin hidup dan riwayat obstetri baik dilakukan versi
ekstraksi, jika riwayat obsterti jelek dilakukan SC. Pada letak lintang
kasep janin hidup dilakukan SC, jika janin mati dilakukan embriotomi.4
dengan ketuban yang masih utuh upaya versi luar layak dicoba bila tidak
Jika selama awal persalinan, kepala bayi dapat diputar dengan manipulasi
Karena baik kaki maupun kepala bayi tidak menempati segmen bawah
kontraksi bayi, yang terjebak dalam korpus uteri di atas garis insisi.
BAB III
KESIMPULAN
uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong berada pada sisi yang
20
lain. Pada umumnya bokong berada sedikit lebih tinggi daripada kepala janin,
sedangkan bahu berada pada pintu atas panggul.1 Kelainan letak pada janin ini
tenaga (his), kelainan letak dan bentuk janin, serta kelainan jalan lahir.2
Lumbar skoliosis
Monster
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo. Jakarta
Uptodate.com
4. Dasuki, D. 2000. Distokia dalam Standar Pelayanan Medis RSUP Dr. Sardjito