Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PRAKTIKUM MODUL 6 DAN 7

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas praktikum Soiologi Pedesaan

Disusun oleh:

Agam Risky Ramadhan 165040107113007

PROGAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
KEDIRI
2016
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya masyarakat merupakan sekumpulan individu yang hidup
bersama. Istilah masyarakat berasal dari bahasa Arab dengan kata
syaraka. Syaraka, yang artinya ikut serta (berpartisipasi). Sedangkan dalam
bahasa Inggris, masyarakat disebut dengan society yang pengertiannya adalah
interaksi sosial, perubahan sosial, dan rasa kebersamaan. masyarakat Dalam
masyarakat juga digolongkan atau ada sebuah lapisan atau stratifikasinya.
Stratifikasi sosial adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu
sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarkis menurut dimensi
kekuasaan, privilege, dan prestise (Robert M. Z. Lawang)
Dalam suatu masyarakat pasti atau bisa ditemukan suatu organisasi entah itu
organisasi tani, organisasi karangtaruna dan lain sebagainya. Terdapat beberapa
teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain,
dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat
atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan
sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam
memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-
parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif
untuk mencapai tujuan organisasi.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Modul 6
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa akan mampu :
1. Menjelaskan prinsip (dasar) yang melandasi struktur social atau pelapisan
social masyarakat desa Cibodas/ masyarakat desa lain yang mirip dengan
desa Cibodas
2. Menjelaskan perbedaan 2 golongan (kelompok*) utama warga desa Cibodas
dilihat dari aktivitas ekonomi yang dilakukan dan kedudukan sosialnya
dalam masyarakat desa.
3. Menjelaskan pola-pola hubungan apa saja yang dijumpai antara kedua
golongan warga desa tersebut.
4. Menjelaskan pola-pola hubungan antara 2 golongan warga desa Cibodas
dengan pihak luar (atas) desa.

1.2.2 Tujuan Modul 7


Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa akan mampu :
1. Menjelaskan pengertian kelompok sosial dan organisasi sosial dalam
komunitas pedesaan/ pertanian
2. Menjelaskan perbedaan antara kelompok sosial dengan organisasi sosial
dalam komunitas pedesaan/ pertanian
3. Menjelaskan ciri-ciri (4 ciri) organisasi subak di Bali
4. Menjelaskan fungsi dan kewajiban subak sebagai organisasi social, struktur
organisasi subak, keanggotaan subak, hak dan kewajiban anggota subak,
mekanisme pembagian air irigasi antar subak dan antar anggota, sumber
keuangan dan mekanisme penetapan besarnya iuran dan pengawasanya .

BAB II. PEMBAHASAN


2.1 Pembahsan Modul 6

Prinsip pertama adalah mengadi. Yang dimaksud mengabdi adalah digunakan


dalam pengertian menyerah atau menyerahkan diri kepada seseorang yang me
mberikan perintah dan suruhan, memberikan pekerjaan, mempunyai orang lain un
tuk melayaninya, dan dalam beberapa keadaan memberikan perlindungan. Sedang
kan prinsip kedua adalah memerintah/memperabdi. Yang dimaksud memerintah/m
emperabdi adalah memperkerjakan petani petani yang mengadi tersebut, atau men
yuruh, atau memerintah mereka untuk menjadi pekerja dari si pemberi perintah.

Perbedaan antara kelompok buruh tani dan kelompok petani bebas dari:
Aktivitas ekonomi
Buruh tani biasanya dipekerjakan oleh tuan tanah besar dengan digaji sebagai
pekerja harian, dan mendapatkan kesempatan mengerjakan tanah petani bebas den
gan system bagi hasil. Jika petani tidak dipekerjakan sebagai buruh ada pekerjaan
sampingan lain seperti perdagangan kecil-kecilan. Sedangkan petani bebas, mere
ka tidak dipekerjakan untuk mencari upah dan mereka menggarap sendiri tanah m
ilik mereka atau mempekerjakan orang lain untuk menggarap tanahnya. Tersedian
ya modal untuk proses penanaman.
Kedudukan social
Buruh tani kebanyakan memiliki pendidikan yang rendah, mental serta siap y
ang rendah pula dan ada beberapa petani yang memiliki harga diri yang tinggi. D
an memiliki kedudukan terendah dalam masyarakat. Dan kebanyakan buruh tani h
idup hanya untuk menyambung nyawa. Sedangkan petani bebas memiliki kasta ti
nggi dalam masyarakat dan sangat dihormati atau disegani. Mereka mengayomi p
ara buruh tani atau orang yang berada dibawahnya.

- Di Cibodas ada 2 kelompok petani : Buruh tani dan petani bebas


- Di Cibodas ada 2 prinsip yaitu pihak yang mengabdi dan pihak yang memerintah
- Buruh tani di bagi menjadi 2 kategori : Buruh tani dan petani tidak tetap
- Perbedaannya dari segi ekonomi
Buruh tani : Tidak memiliki sumber pendapatan tambahan sedangkan petani tidak
tetap ada pendapatan tambahan dari lahannya sendiri, otomatis apabila lahannya p
anen maka petani tidak tetap akan mendapatkan hasil yang lebih dari hasil panen
lahannya tersebut.
- Bagian petani bebas dibagi menjadi 2 : Petani bebas dan pemilik lahan
Di desa Cibodas ini peranan petani bebas sangat besar karena di Cibodas may
oritas para petani memiliki lahan sendiri sehingga para petani punya hasil sendiri
daripda hanya memiliki lahan saja dan yang mengelola orang lain, tetapi kalau pet
ani bebas dia memiliki lahan sekaligus mengelola lahannya sendiri.
Pembedaannya berdasarkan kepemilikan tanah dan tingkatan sosial antar petani.

Golongan buruh tani memiliki hubungan dengan daerah lain melalui kontrak
kerja yang ada karena sebagian besar buruh tani hanya terikat kontrak kerja
tertentu pada waktu tertentu saja. Ini dikarenakan pendidikan para buruh tani yang
masih kurang. Pendidikan yang kurang menyebabkan para buruh tani hanya bisa
merawat lahan seadanya dan hidup hanya bergantung dari penghasilan kontrak
kerja dengan pemilik lahan. Namun, ada kegiatan lain untuk menghidupi selain
kontrak kerja apabila ada masa-masa tertentu dimana kontrak kerja sedikit( musim
paceklik misalnya) maka para buruh akan mencari mata pencaharian lain dengan
berjualan benda selain hasil pertanian(masakan, rokok, kopi misalnya).
Golongan petani bebas memiliki hubungan yang cukup kompleks dengan
pihak luar desa. Petani bebas cenderung melakukan kongsi supaya bisa
mendapatkan untung yang lebih. Cara yang dilakukan adalah penjualan bibit,
pupuk, dan bahan pertanian lainnya. Golongan petani bebas juga bisa mengontrak
buruh tani dari desa lain untuk bekerja dengan golongan petani bebas ini. Selain
kongsi, dan perekrutan buruh tani, ada kegiatan lain yang penting, yaitu: proses
penjualan. Golongan petani bebas selalu memasarkan barang produksinya pada
pasar untuk dijual, hasilnya nanti akan menjadi sumber pendapatan bagi golongan
petani bebas.

2.2 Pembahasan Modul 7


Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
1. Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya
perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur,
kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya. Subak di Bali merupakan
organisasi resmi di bawah pemerintahan Bali. Jadi untuk keperluan Subak di Bali,
secara langsung maupun tidak langsung harus memakai surat tertulis dalam
hubungannya dengan pemerintah.

2. Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola
kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang
tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih
tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut. Dalam Subak di Bali
terdapat pemegang kekuasaan tertinggi yaitusedahan agung, dibawahnya
terdapat sedahan kemudian ada pekaseh yang dibantu olehwakil pekaseh dan
jajaran lainnya.
3. Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial
memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak
langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala birokrasi.
Dalam Subak di Bali memiliki banyak anggota. Itu terlihat di tiap kabupaten di
Bali yang memiliki banyak subak dan juga anggotanya.

4. Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi


lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu. Subak di Bali
sudah berdiri sejak lama dimasa Markandea sekitar 600 SM dan Subak masih
berjalan sampai saat ini.

Pengurus dari yang tertinggi Keterangan


1. Sedahan Agung pegawai negeri, berkedudukan di
kantor bupati dan diangkat oleh
bupati, dengan tugas antara lain
mengatur pengairan dan persediaan
air irigasi di wilayah kabupaten,
memungut pajak tanah, dll.
2. Sedahan seorang yang berstatus pegawai
negeri dengan gaji dari pemerintah.
Tugasnya sama saja dengan
tugas sedahan agung, tetapi dengan
wilayah yang lebih kecil.
3. Pekaseh bukan pegawai negeri. Ia dipilih dari
dan oleh anggota subak dalam suatu
rapat anggota.
Pemilihan pekaseh dilakukan secara
musyawarah.
4. Klian Tempek Pengesahan jabatan klian
tempekdilakukan
oleh pekaseh. Klian
tempek diadakan untuk
memudahkan kepengurusan hal-hal
yang menyangkut pengairan dan
pertanaman padi di subak yang
wilayahnya luas.
3) Fungsi dan kewajiban subak yang sangat penting ialah mengatur pembagian
air bagi para anggotanya, agar masing-masing anggota memperoleh bagian air
yang cukup dan seadil-adilnya. Dengan demikian kesejahteraan semua anggota
merupakan tujuan pokok subak. Begitu juga subak wajib memelihara sumber-
sumber air, khususnya sumber air yang memberikan air kepadanya. Subak
berkewajiban mengatur jenis padi yang harus ditanam (baru belakangan ini),
menetapkan waktu penyiapan lahan, penaburan benih, dan penanaman padi, serta
mengatur pergiliran tanah.

4) Pertama mereka bergotong-royong membuat bendungan di sungai, kemudian


menyalurkan airnya ke subak mereka yang dalam perkembangannya menjadi
bendungan permanen. Dasar perhitungan untuk menetapkan pembagian air yang
telah diambil secara musyawarah antara kasedahan-kasedahan adalah luas subak,
jarak dari bendungan, debit sungai, tinggi rendahnya subak terhadap letak subak
terhadap bendungan, dan keadaan tanah subak. Pembagian air dari suatu sungai
dibedakan menjadi dua macam pembagian.

a. Pembagian antar subak, didasarkan atas perbandingan luas subak-subak.


Kebijaksanaan penggunaan air:
-Jika sumber air mencukupi, dilakukan pembagian air sepanjang tahun
-Jika sumber air tidak mencukupi, diadakan pemberian air secara bergilir antar
subak
Bagi yang belum mendapat gilirannya mendapat air berupa pebanyon dan
pungkatan.

b.Pembagian antar anggota subak, didasarkan atas luas sawah (dinyatakan dalam
tenah penggunaan air oleh tempek-tempek diatur dalam tiga masa yaitu:
1) Ngulu (terdahulu).
2) Maongin, (baong = leher, maksudnya pertengahan).
3) Ngasep (kasep = terlambat, yang artinya paling akhir).

5)sumber-sumber dari subak adalah:


- Iuran dari tiap anggota, baik dalam bentuk uang maupun barang;
-Denda yang dikenakan kepada para anggota yang tidak hadir dalam rapat,
ataupun denda karena pelanggaran terhadap peraturan subak yang sedang berlaku;
- Uang pangkal yang ditarik dari anggota baru;
-Upah panen yang diperoleh jika anggota subak yang bersangkutan
melakukan pemungutan hasil/ panen di lingkungan subaknya sendiri maupun di
lingkungan subak lain dengan menerima upah dalam bentuk barang;
-Hasil tanah milik subak;
-Bunga uang dari anggota subak yang meminjam kepada kas subak;
-Subsidi atau bantuan dari pemerintah;
-Sumber-sumber lain, misalnya pengumpulan dana waktu mengadakan
tontonan, sabungan ayam dan lain-lain.

Besar iuran tergantung dari luas pemilikan sawah, besarnya iuran yang harus
dibayar persatuan luas sawah ditentukan dalam peraturan subak atau rapat
anggota. Pada umumnya keuangan subak dipegang oleh pekaseh, ada juga subak
yang mempunyai bendahara pemegang kas subak. Kontrol dari para anggota
hampir tidak ada Hampir tidak ada subakyang membuat rancangan anggaran
belanja, biasanya mereka menyesuaikan pengeluaran dengan pemasukan. Untuk
pengeluaran tak terduga menutupnya dengan jalan memungut iuran tambahan.

6) Dalam melaksanakan tugasnya, subak mengkoordinasikan setiap gerak


anggota guna mencapai sasaran yang tepat, yaitu pembagian air yang cukup dan
adil. Peranan organisasi dan pengurus subak menjadi sangat penting. Pemegang
kekuasaan tertinggi dalam organisasi subak adalah sedahan agung. Dibawah
sedahan agung terdapatsedahan2 seorang yang berstatus pegawai negeri dengan
gaji dari pemerintah. Dibawahsedahan terdapat pekaseh, ia bukan pegawai
negeri. Pekaseh bukanlah nama umum yang berlaku diseluruh Bali. Di Kabupaten
Buleleng disebut klian subak, yang hak dan kewajibannya sama
dengan pekaseh ditempat lain. Di Kabupaten Bangli pekaseh disebut klian gde,
yang hak dan kewajibannya sama dengan klian di kabupaten Buleleng
atau pekaseh di tempat lain.
DAFTAR PUSTAKA

Linton.1990. Definisi Masayarakat. Surabaya:Gramedia.


Robert M. 2000. Stratifikasi Dalam Masyarakat. Jakarta: Rajawali Pers.
Berelson dan Steiner.1964.Ciri-Ciri Sebuah Organisasi.Bostown,Little,Brown and
Company.
Jonathan S. 2000. The Impact of the Green Revolution and Capitalized Farming on
the Balinese Water Temple System. Literatur.

Anda mungkin juga menyukai