Anda di halaman 1dari 4

IX.

PEMBAHASAN
Sediaan injeksi merupakan salah satu preparat steril kefarmasian yang
sangat luas penggunaannya. Penggunaan sediaan injeksi karena pasien kadang-
kadang tidak sadar sehingga pemberian obat harus diberikan secara injeksi. Selain
itu, pada beberapa pasien mengalami kesulitan dalam menelan obat.
Sediaan injeksi terbagi lagi menjadi dua bagian, yaitu sediaan injeksi vial
dan sediaan injeksi ampul. Namun pada percobaan ini dibuat sediaan injeksi vial.
Injeksi adalah sediaan steril yang disuntikkan dengan cara merobek
jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau melalui selaput lendir. Salah satu
sediaan obat suntik atau yang biasa disebut sediaan injeksi adalah sediaan injeksi
kering.
Sediaan injeksi kering dalam FI Edisi III disebut berupa zat padat kering
jika akan disuntikkan ditambah zat pembawa yang cocok dan steril, hasilnya
merupakan larutan yang memenuhi syarat larutan injeksi. Penggunaan sediaan
injeksi kering ini dikhususkan untuk sediaan yang tidak stabil atau mudah
terdegradasi dalam larutan.
Zat aktif yang digunakan adalah serbuk amoxicilin natrium yang
merupakan serbuk preparat steril yang telah disterilkan menggunakan radiasi
sinar gamma. Amoxicilin natrium tidak dapat diserilkan dengan menggunakan
cara basah karena akan teroksidasi dan menyebabkan aktivitas antimikrobanya
berkurang oleh karena itu dipilih sterilisasi cara radiasi. Sterilisasi dangan radiasi
digunakan sinar gamma karena radiasi sinar gamma merupakan sinar yang tidak
bermuatan memiliki dan memiliki daya tembus yang tinggi.
Amoxicillin digunakan sebagai obat antibiotika untuk berbagai macam
infeksi. Amoxicillin utamanya digunakan untuk pengobatan infeksi yang
disebabkan bakteri gram negative (contoh Neisseria gonorrhoeae, Haemophilus
influenzae, Escherichia coli, Proteus mirabilis, Salmonella), juga digunakan
untuk infeksi yang disebabkan bakteri gram positif (e.g., Streptococcus
pneumoniae, enterococci, nonpenicillinase-producing staphylococci,Listeria.
Namun amoxicillin umumnya tidak digunakan untuk pengobatan infeksi
streptococcal or staphylococcal ketika penicillin alami lebih efektif.
Amoxicillin merupakan turunan ampisilin dan memiliki spektrum
antibakteri yang sama. Amoxicillin lebih baik diserap daripada ampicillin bila
diberikan melalui mulut, konsentrasi plasma dan jaringan lebih tinggi. Tidak
seperti ampisilin, penyerapannya tidak terpengaruh oleh kehadiran makanan
dalam perut.
Amoxicillin sering diberikan dalam bentuk sediaan injeksi kering. Sediaan
injeksi kering diformulasikan untuk senyawa-senyawa yang yang tidak stabil
dalam bentuk larutan tetapi stabil dalam bentuk kering. Selain itu, amoxicillin
untuk pemberian injeksi diberikan dalam bentuk garamnya yaitu amoxicillin
natrium. Namun, amoxicillin natrium bersifat higroskopik. Oleh sebab itu, dalam
formulasi ini dibuat sediaan bentuk serbuk kering. Serbuk kering tidak bisa
dimasukkan ke wadah ampul karena serbuk kering akan dilarutkan ketika akan
digunakan. Oleh karena itu, digunakan vial sebagai wadahnya.
Amoxicillin merupakan obat yang sukar larut dalam air, oleh karena itu
dibuat dalam bentuk garam natrium untuk mempermudah kelarutan dalam aqua
pro injeksi.
Tujuan dari percobaan ini adalah memproduksi dan menguji standar
sterilitas dari sediaan injeksi kering amoxicillin yang dibuat. Langkah pertama
dari percobaan ini adalah mensterilkan alat-alat yang digunakan. Semua alat-alat
gelas dibungkus dengan menggunakan kertas yang kemudian disterilkan. Alat-
alat seperti gelas ukur dan gelas kimia disterilkan dengan pemanasan basah
menggunakan sterilisasi autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit dan alat-alat
seperti batang pengaduk, cawan porselin, kaca arloji dan corong disterilkan
dengan pemanasan kering menggunakan sterilisasi oven pada suhu 180oC selama
30 menit. Tujuan dari sterilisasi alat adalah untuk membunuh mikroorganisme
yang kemungkinan tidak mati saat pencucian alat.
Setelah itu, dimasukkan serbuk amoksisilin kedalam botol vial yang dibuka
secara aseptis dekat dengan api untuk menghindari kontaminasi bakteri. Lalu
sediaan amoxicillin natrium yang telah disterilisasi, dilarutkan menggunakan aqua
pro injeksi ketika akan digunakan. Alasan penggunaan aqua pro injeksi karena
merupakan pelarut yang paling sering digunakan pada pembuatan obat suntik
secara besar-besaran adalah air untuk obat suntik (water for injection, USP) air ini
dimurnikan dengan cara penyulingan atau osmosis terbalik (revense osomosis)
dan memenuhi standar yang sama dengan purifeid water, water for injection, USP
dan tidak boleh disyaratkan steril tetapi bebas pirogen.
Selanjutnya, setelah sediaan disterilisasi maka sediaan harus dievaluasi
terlebih dahulu seperti uji kejernihan, uji kebocoran dan uji pH. Dalam uji
kejernihan menggunakan kertas putih dan kertas hitam. Kertas putih digunakan
untuk melihat bila dalam sediaan terdapat partikel hitam atau berwarna,
sedangkan kertas hitam digunakan untuk melihat bila terdapat partikel putih. Dan
pada hasil pengamatan tampak sediaan tidak jernih. Pada uji kebocoran dengan
membalikkan botol vial untuk melihat sediaan tumpah atau tidak dan pada hasil
pengamatan tampak sediaan tidak mengalami kebocoran dan selanjutnya uji pH
dimana pada hasil pengamatan didapatkan pH 6,08.
Setelah dilakukan beberapa pengujian, yaitu uji kebocoran, uji kejernihan,
dan uji pH maka hal yang dilakukan yaitu memberikan etiket, brosur, dan
kemasan yang cocok.
X. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan hal-
hal sebagai berikut :
1. Dalam pembuatan sediaan injeksi kering Amoxicillin Natrium digunakan zat
tambahan aqua pro injeksi sebagai pembawa/pelarut

2. Evaluasi sediaan, mulai dari uji kebocoran dimana tampak sediaan tidak
mengalami kebocoran, uji kejernihan dimana tampak sediaan tidak terlihat
jernih, dan uji pH didapatkan pH 6,08

Anda mungkin juga menyukai