Abstrak
Sterilitas didefinisikan sebagai suatu kondisi yang bebas secara sempurna dari semua mikroorganisme
hidup. Keyakinan terhadap sterilitas suatu produk atau bahan tergantung pada metode sterilisasi yang
dipilih. Setiap metode sterilisasi memiliki keterbatasan masing-masing.
1. STERIL
a. Menurut Sterile Dosage Form, hal : 37
Steril adalah suatu kondisi absolut dan harus tidak pernah digunakanatau secara relatif
sebagai bahan atau hampir steril.
b.Menurut Lachman 3, hal : 1254
Steril adalah kondisi yang tercipta sebagai akibat penghancuran dan penghilangan semua
mikroorganisme hidup. Konsep ini mengatakanbahwa steril adalah istilah yang mempunyai
konotasi relatif danmemungkinkan menciptakan kondisi mutlak bebas darimikroorganisme
hanya dapat diduga atas dasar proyeksi kinetisangka kematian mikroba
c. Menurut SDF, hal : 37
Steril adalah bebas dari mikroorganisme yang dipastikan padapermukaannya dengan
mempengaruhi/menaklukan suatu produkdalam proses sterilisasi yang sah, kemudian
pengemasan produkdalam suatu bentuk ini menjamin penerimaan dari karakteristiknya.Istilah
steril adalah suatu kemutlakan dan seharusnya tidakdigunakan atau dipertimbangkan secara
relatif sebagai suatu bagianatau kebanyakan steril.
d. Menurut Farmakope Indonesia edisi IV
Steril adalah suatu keadaan dimana suatu zat bebas dari mikroba hidup, baik yang
patogen (menimbulkan penyakit) maupun apatogen / non patogen (tidak menimbulkan
penyakit), baik dalam bentuk vegetatif (siap untuk berkembang biak) maupun dalam bentuk
spora (dalam keadaan statis, tidak dapat berkembang biak, tetapi melindungi diri dengan
lapisan pelindung yang kuat).
2. BEBERAPA CARA-CARA STERILISASI :
A. sterilisasi menurut Scoville’s hal, 404 :
1. Sterilisasi Fisik
a. pemanasan kering
1. panas oven
Bahan yang karakteristik fisiknya tidak dapat disterilkan dengan uap destilasi
dalam udara panas. Oven yang termaksud dalam bahan ini adalah minyak lemak, parafin,
petrolatum cair, gliserin, propileglikol. Suhu yang dugunakan pada sterilisasi panas
kering 160 c paling cepat 1 jam tapi lebih baik 2 jam, suhu ini di gunakan secara khusus
untuk sterilisasi minyak lemak atau cairan anhidrat lainnya.
2. penangas minyak dan lainnya
Bahan kimia yang stabil dalam ampul bersegel dapat disterilisasi dengan
mencelupkannya didalam penangas yang berisi minyak mineral pada suhu 162 c larutan
jenuh panas dari natrium atau amonia klorida dapat juga digunakan sebagai pasteurisasi
ini merupakan metode yang mensterilkan alat-alat bedah.
3. pemijaran langsung
Digunakan untuk mensterilkan spatula logam, batang gelas, filter logam
bekerfield dan menyaring bakterii lainnya
b. panas lembab
1. uap bertekanan
Metode sterilisasi yang paling umum memuakan efektif yang ada. Merupakan
metode yang di inginkan untuk sterilisasi larutan yang ditujukan untuk infeksi pada
tubuh, pembawa sediaan mata, bahan gelas.
2. uap panas pada 100 c
Uap panas pada suhu 100 dapat digunakan dalam bentuk uap udara mengalir atau
udara mendidih.
3.pemanasan dengan bakterisida
Metode ini digunakan untuk larutan berair atau suspensi obat yang tidak stabil
pada suhu yang biasa diterapkan pada autoklaf
4. udara mendidih
Penangas udara mendidih manfaat kegunaan yang sangat banyak dalam sterilisasi
jarum spoit, penutup karet dan alat bedah.
c. cara bukan panas ( Lachman : 628 )
1. sinar ultra violet
Digunakan untuk mengurangi kontaminasi di8dara dan pemusnahan selama proses
dilingkungan.
2. sterilisasi secara kimia
Sterilisasis gas adalah cara menghilangkan mikroorganisme menggunakan gas atau uap
yang membunuh mikroorganisme dan sporanya .