Bahwa antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah sepakat untuk mengadakan Perjanjian
Kerjasama dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. PIHAK PERTAMA bersedia sebagai APA pada Apotek yang didirikan atas nama PIHAK
PERTAMA, dengan menggunakan sarana PIHAK KEDUA.
2. PIHAK PERTAMA sebagai APA dalam rangka pengabdian profesi akan melaksanakan tugas
sebagai berikut ini, yaitu :
a. Pengelolaan dalam teknis kefarmasian, yang antara lain dapat mencakup kegiatan berikut :
(1) Pengadaan perbekalan farmasi
(2) Penyimpanan perbekalan farmasi
(3) Pelayanan resep dokter
(4) Pelaporan obat golongan narkotika dan psikotropika
(5) Pemusnahan perbekalan dan administrasi kefarmasian sesuai ketentuan dan peraturan
Perundang-undangan yang berlaku
(6) Informasi obat
(7) Konseling pasien dalam rangka asuhan kefarmasian (Pharmaceutical care)
b. Bidang ketenagaan, yaitu mendayagunakan, mengatur dan membina seluruh sumber daya
manusia yang terlibat dalam pengadaan, penyimpanan, pelayanan, pelaporan, pemusnahan,
informasi dan konseling obat di apotek
3. Sebagai imbalan atas kesediaan PIHAK PERTAMA sebagai APA, maka PIHAK PERTAMA
mendapat jasa Komersial dari PIHAK KEDUA berupa sebagai berikut :
a. Gaji pokok sebesar Rp 2.300.00,- per bulan (bebas pajak)
b. Tunjangan hari raya sebesar satu bulan gaji pokok bersih
4. Ketentuan tentang besaran gaji pokok sebagaimana disebutkan pada poin 3 (tiga) di atas adalah
berlaku untuk Tahun Pertama. Untuk Tahun Kedua dan seterusnya, PIHAK KEDUA dapat
memberikan kenaikan besaran gaji pokok bagi PIHAK PERTAMA yang disesuaikan kondisi saat
itu berdasarkan musyawarah dan mufakat kedua belah pihak.
5. Bila salah satu pihak bermaksud memutuskan hubungan kerjasama, maka pihak yang berinisiatif
untuk memutuskan, minimal sebulan sebelumnya harus memberitahukan kepada pihak lain
bersangkutan secara tertulis
Apabila timbul perbedaan pendapat atu perselisihan di antara kedua belah pihak, sedapat mungkin
diusahakan penyelesaian secara kekeluargaan dan musyawarah untuk mufakat. Akan tetapi bila masih
juga tidak terdapat persesuaian, maka permasalahan dibawa ke Badan Arbitrase yang dibentuk bersama,
yang mempunyai anggota, dimana masing-masing pihak memilih seorang anggota dan kedua anggota
terpilih tersebut memilih anggota ketiga.
Keputusan Badan Arbitrase merupakan keputusan yang sah dan mengikat kedua belah pihak serta tidak
dapat diganggu gugat.
Ketentuan-ketentuan kerjasama dalam Perjanjian Pelengkap ini dapat ditinjau kembali setiap satu tahun
untuk dilakukan penyesuaian sesuai dengan kondisi yang berlaku saat itu.
Dibuat di : Gisting
Pada tanggal : 17 November 2013