Obat Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui
Obat Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses kehamilan di dahului oleh proses pembuahan satu sel telur yang bersatu
dengan sel spermatozoa dan hasilnya akan terbentuk zigot. Zigot mulai membelah diri
satu sel menjadi dua sel, dari dua sel menjadi empat sel dan seterusnya. Pada hari ke
empat zigot tersebut menjadi segumpal sel yang sudah siap untuk menempel / nidasi
pada lapisan dalam rongga rahim (endometrium). Kehamilan dimulai sejak terjadinya
proses nidasi ini. Pada hari ketujuh gumpalan tersebut sudah tersusun menjadi lapisan
sel yang mengelilingi suatu ruangan yang berisi sekelompok sel di bagian dalamnya.
Bagi Ibu yang sedang hamil atau menyusui sebaiknya hati-hati dalam
mengkonsumsi obat-obatan yang mungkin dapat menghilangkan keluhan sakit
seorang tapi, mungkin obat tersebut dapat berbahaya bagi janin maupun bayi yang
dikandung oleh ibu tersebut. Apapun yang dikonsumsi akan mempengaruhi janin dan
bayi termasuk apapun yang dioleskan diluar tubuh. Penggunaan suplemen atau obat-
obatan pada trisemester pertama sangat berbahaya karena pada periode tersebut terjadi
proses pembentukan organ (organosenesis). Zat aktif obat dapat masuk ke peredaran
darah janin dan mempengaruhi proses pembentukan organ tersebut yang akhirnya
akan menyebkan terjadinya kecacatan karena terganggunya proses tersebut.
Penggunaan obat sembarang pun, termasuk obat yang dijual bebas sebaiknya
dihindari oleh ibu menyusui, karena obat yang dikonsumsi ibu diseskresikan
memlalui ASI yang diminum bayi sehingga menyebabkan kadar obar dalam tubuh ibu
sama dengan kadar obat adlam tubuh bayi. Tentunya hal ini akan sangat
membahayakan bagi si bayi.
Penggunaan obat selama kehamilan merupakan suatu masalah khusus. Selama
beberapa dekade diperkirakan bahwa plasenta berfungsi sebagai rintangan (barrier)
yang melindungi janin terhadap efek merugikan dari obat-obat. Tetapi ternyata bahwa
kebanyakan obat dapat secara pasif menembus atau ditranspor secara aktif melalui
plasenta. Periode intra-uterin selama 2 pekan sampai tiga bulan merupakan masa
perkembangan; janin yang sangat peka terhadap efek obat yang dapat mengakibatkan
malformasi, karena pada masa inilah terbentuknya organ-organ utama.
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemakaian obat pada kehamilan merupakan salah satu masalah pengobatan yang
penting untuk diketahui dan dibahas. Hal ini mengingat bahwa dalam pemakaian obat
selama kehamilan, tidak saja dihadapi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi pada ibu,
tetapi juga pada janin. Hampir sebagian besar obat dapat melintasi saluran darah/plasenta,
beberapa diantaranya mampu memberikan pengaruh buruk, tetapi ada juga yang tidak
memberi pengaruh apapun. Beberapa jenis obat dapat menembus plasenta dan
mempengaruhi janin dalam uterus, baik melalui efek farmakologik maupun efek
teratogeniknya. Secara umum faktor-faktor yang dapat mempengaruhi masuknya obat ke
dalam plasenta dan memberikan efek pada janin adalah:
(1) sifat fisikokimiawi dari obat
(2) kecepatan obat untuk melintasi plasenta dan mencapai sirkulasi janin
(3) lamanya pemaparan terhadap obat
(4) bagaimana obat didistribusikan ke jaringan-jaringan yang berbeda pada janin
(5) periode perkembangan janin saat obat diberikan dan
(6) efek obat jika diberikan dalam bentuk kombinasi.
Kemampuan obat untuk melintasi plasenta tergantung pada sifat lipolik dan ionisasi
obat. Obat yang mempunyai lipofilik tinggi cenderung untuk segera terdifusi ke dalam
serkulasi janin. Kecepatan dan jumlah obat yang dapat melintasi plasenta juga ditentukan
oleh berat molekul. Obat-obat dengan berat molekul 250-500 dapat secara mudah melintasi
plasenta, tergantung pada sifat lipofiliknya, sedangkan obat dengan berat molekul > 1000
sangat sulit menembus plasenta. Kehamilan merupakan masa rentan terhadap efek samping
obat, khususnya bagi janin. Pada ibu menyusui pun sebagian besar dari obat-obat yang
dikonsumsi si ibu dapat dideteksi dalam air susunya walaupun dalam jumlah kecil. Namun
demikian beberapa obat dapat menimbulkan masalah pada bayi yang diberi ASI. Untuk itu,
pemberian obat pada masa kehamilan dan pada saat menyusui pun memerlukan
pertimbangan yang benar-benar matang.
DAFTAR PUSTAKA