KROMOBLASTOMIKOSIS
KROMOBLASTOMIKOSIS
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Kromomikosis merupakan istilah untuk menyebut penyakit mikosis
seluler dengan tunas atau budding (blastos), sementara yang terjadi pada
berupa hifa atau ragi (yeast) dalam kista fibrosa, sedangkan pada
(Pene-Penabad dkk., 2003; James dkk., 2011; Elewski dkk., 2012). Pada
yang berbeda.
Selain kromoblastomikosis, kromomikosis memiliki berbagai sinonim lain
akibat sulitnya pemberian nama yang tepat untuk kondisi penyakit ini. Di
antaranya adalah kladosporiosis, dermatitis verukosa, feosporotrikosis,
jarang digunakan.
Kromomikosis atau kromoblastomikosis atau dermatitis verukosa adalah
papilomatosa yang besar. Pertumbuhan ini dapat menjadi ulkus atau tidak,
biasanya ada di kaki atau tungkai, namun lokalisasi di tempat lain pernah
ditemukan, misalnya pada tangan, muka, telinga leher, dada, dan bokong.
dari alam dan terjadi infeksi melalui trauma. Biasanya yang terkena penyakit
ini adalah petani karena jamur ini hidup di alam bebas pada tumbuh-
tumbuhan yang membusuk. Bagian tubuh yang sering terkena adalah bagian
tahun 1911. Sejak saat itu penyakit ini ditemukan pada tempat lain dari
Amerika selatan dan Karibia, Madagaskar, Asia selatan, Asia timur, US,
Rusia dan negara negara lainnya. Para petani memiliki resiko paling besar
untuk terkena infeksi ini. Trauma dari kayu dan pajanan dari tanah
meski jarang ditemukan di daerah utara Amerika. Infeksi ini juga dijumpai di
daerah kepulauan Karibia, Afrika (terutama Madagaskar), Australia, dan
infeksi yang dibawa. Insiden paling sering ditemukan di area pedesaan dan
terjadi pada para pekerja terutama di pedesaan. Sekitar 2/3 penderita infeksi
Amerika tengah, selatan dan utara, Kuba, Jamaica, Martinique, dan juga dari
Eropa utara.
dibawa pada jalur perdagangan, yaitu impor tanaman dan kayu. Didapatkan
bekerja sebagai petani, peternak dan pekerja tambang paling sering terjangkit,
yaitu sekitar 75-90% dari keseluruhan kasus, karena pekerjaan ini sering
berkaitan dengan trauma pada kulit dan sentuhan langsung dengan tanah yang
terkontaminasi.
Pria dewasa dengan usia 20 hingga 60 tahun adalah saat onset yang paling
usia anak. Kasus pada anak yang jarang menimbulkan kecurigaan adanya
faktor lain yang mencetuskan onset kromomikosis selain trauma pada kulit
dan paparan materi terkontaminasi, mengingat usia anak juga terkait dengan
ditemukan di dalam tanah dan menyerap nutrien dari tanaman atau kayu yang
daerah dengan curah hujan lebih besar dari 2,5 m (100 inci) dalam satu tahun
2.3 Etiologi
menyumbang 90% atau lebih dari kasus yang dilaporkan di Amerika Selatan.
Jamur ini juga telah dilaporkan sebagai penyebab yang paling umum di
ditemukan pada daerah beriklim tropis yang sedikit gersang dan siklus hujan
simpodial, dengan konidia berbatasan dengan bagian atas sel. Konidia coklat
bersel satu yang diproduksi pada dentikel pendek dapat menghasilkan konidia
sekunder dengan cara yang sama. Konidia yang diproduksi oleh pertunasan
secara acropetal juga ditemukan pada sebagian besar isolat, dan beberapa
produksi konidia seperti rantai panjang yang pucat, berbentuk oval atau
seperti lemon. Rantai tersebut bercabang dengan interval yang cukup dekat.
Pada media starvation, seperti agar jagung dengan setengah kekuatan materi
(half-strength), phialide bulat dapat muncul oleh konversi dari beberapa sel
Pasien mungkin dapat terinfeksi oleh lebih dari satu organisme jamur.
telah dilaporkan terjadi pada pasien yang sama. Pasien juga dapat memiliki
2.4 Patogenesis
Perjalanan penyakit ini dapat diawali dengan masuknya jamur dari tanah
menjadi lesi verukosa yang menyerupai kembang kol. Infeksi ini sering
menyerang tungkai bawah terutama telapak kaki, punggung kaki, dan bokong
berbatas tegas.
Lesi awal dari infeksi biasanya ditemukan pada kaki, lutut, tangan dan
tungkai atas. Gambaran klinik bervariasi, lesi awal berupa papul yang
menyebar secara lambat selama beberapa bulan sampai tahun. Kemudian lesi
ini akan membentuk suatu plak dengan bagian tengah yang atropi. Bentuk
yang agak sering berupa verrucous menyebar secara lambat dan lokal. Nodul
tersebut. ulkus kecil atau titik hitam bahan hemopurulen terdapat pada
bagian tubuh lainnya sangat jarang terjadi, walaupun lesi satelit dapat terjadi
biasanya pada kaki, lutut, tangan, muka dan leher. Sebuah papul yang
hiperkeratosis. Pada beberapa lesi plak ini datar dan menyebar secara lambat
dengan scar disentral lesi. Lesi awal dapat menjadi ulkus. Kemudian, setelah
beberapa bulan atau tahun , terbentuklah massa hiperkeratosis yang besar dan
biasanya memiliki ketebalan kira-kira 3cm. Ulkus sekunder dapat terjadi. Lesi
ini biasanya memberikan rasa nyeri kecuali jika terjadi infeksi bakteri
sekunder dapat menyebabkan gatal dan nyeri. Lesi satelit terbentuk akibat
yang jauh. Penyebaran secara hematogen dapat terjadi namun jarang, dan
bentuk dari lesi dapat membentuk lesi psoriasiform. Karsinoma sel skuamosa
Lesi awal dari infeksi biasanya ditemukan pada kaki, lutut, tangan dan
tungkai atas. Gambaran klinik bervariasi, lesi awal berupa papul yang
menyebar secara lambat selama beberapa bulan sampai tahun. Kemudian lesi
ini akan membentuk suatu plak dengan bagian tengah yang atropi. Bentuk
yang agak sering berupa verrucous menyebar secara lambat dan lokal.
dengan area tertutup dari suatu gabungan abses-abses kecil. Pada granuloma
dari sel jamur. Karena sel nya berwarna coklat keemasan sehingga dapat
dibedakan secara jelas di dalam infiltrat. Sel ini dipisahkan oleh septa yang
tebal dan membentuk sel yang sklerotik. Dapat juga dilihat adanya
lain terlihat eliminasi transepidermal dari sel sel jamur, yang dapat ditemukan
jamur sklerotik bodies. Jamur sering tampak seperti lapisan yang bersepta
berwarna coklat.
Gambar 5 : Sela jamur berpigmen coklat
2.7 Diagnosis
Pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan untuk membantu menegakkan
diagnosis, namun tidak ada uji serologis yang dapat dilakukakan. Spesimen
sebaiknya diambil melalui kerokan titik hitam (black dots) atau mikroabses
10-20% untuk menemukan badan Medlar (disebut juga sebagai sel sklerotik,
sel muriformis atau sel fumagoid) yang khas pada kromomikosis. Badan
gambaran histopatologi
.
Gambar 6. Temuan sel sklerotik pada pemeriksaan dengan larutan KOH
daerah isolasi pembentukan abses mikro. Kelompok sel jamur atau disebut
badan Medlar dapat ditemukan di dalam sel-sel raksasa makrofag atau sel
kronis. Jika terjadi ulserasi dan selulitis, dapat ditemukan tanda infeksi
kekebalan jenis T-helper 2 (Th2), sementara lesi plak atrofi eritema memiliki
hitam kehijauan ditutupi beludru halus, berbatas tegas dan tumbuh lambat,
yaitu selama 4-6 minggu pada suhu 25-30oC (Gambar 8). Tiga bentuk
dari satu jenis konidiasi secara bersamaan. Terdapat 3 tipe konidia mayor,
yaitu :
- Menyerupai Cladophialophora: Rantai dengan cabang panjang dengan
Gambar 8. Badan sklerotik dalam dermis bebas dan dalam sel raksasa pada
Gambar 9. Hasil kultur jamur pada agar dextrose Saboraud pada suhu
mikroorganisme ini
Tes tuberkulin +
Lesi berupa papul yang dengan menjadi hiperkeratosis. Lesi membesar
soliter dan pembesaran kelenjar limfe regional dapat terjadi begitu juga
2. Karsinoma epidermoid
Etiologi berupa sinar matahari, herediter, faktor genetic, arsen inorganik,
adalah tungkai bawah dan secara umum ditemukan lebih banyak pada laki-
2.9 Penatalaksanaan
penelitian, hanya sekitar 30% dari keseluruhan kasus yang sembuh, meskipun
hampir 60% membaik. Sekitar 10% terapi langsung gagal pada permulaan,
dan kambuhnya penyakit ini dicatat dalam lebih dari 40% pasien. Lesi
kromoblastomikosis yang lebih kecil paling baik diobati dengan eksisi bedah
126 bulan. Hanya tiga pasien yang tidak responsif terhadap pengobatan.
pembedahan dapat dilakukan pada lesi yang sangat kecil, namun harus
Jika lesi ekstensif, itrakonazole, 100 mg / hari atau lebih, diberikan untuk
Meskipun menggunakan pilihan ini, beberapa lesi telah resisten, dan amputasi
2.10 Prognosis
Kromomikosis merupakan infeksi kronis dan memakan waktu lama untuk
sekitar 30% dari pasien yang sembuh total dan 60% pasien membaik. Sekitar
10% gagal terapi dan kekambuhan diderita lebih dari 40% pasien. Umumnya
https://www.scribd.com/document/261816024/Kromomikosis. ( diakses 24
Desember 2016 ).
https://www.scribd.com/document/134985614/Refrat-Kromomikosis-Venny-Fix.
https://www.scribd.com/document/253601674/Kromoblastomikosis-Andrews.
https://www.scribd.com/document/245977627/Kromoblastomikosis-Kel-1.