Eoktek PDF
Eoktek PDF
Tujuan Khusus
Bahan Bacaan
Marsudi Joyowiyono, Ir, SE, 1993, Ekonomi Teknik, Cetakan ketiga, Jilid 1,
Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.
H. Arson Aliludin, DEA, Ir, Drs, 1995, Handout Kuliah Ekonomi Teknik.
Prasyarat
P
H
a
r
g
a
Penawaran S
H
a
r
g
a
Permintaan D
P
D S
H
a
P1
r
g
a
D1
S1
Penawaran & Permintaan
Dari sudut teknik dan kepemimpinan dalam perusahaan adalah biasa untuk
mempertimbangkan unsure-unsur biaya yang umum adalah bahan-bahan langsung
(direct materials), buruh langsung (direct labor) dan ongkos tambahan (overhead).
Biasanya bahan-bahan yang dapat sesuai dan ekonomis dibebankan kepada biaya
produksi disebut bahan-bahan langsung. Upah-upah buruh biasanya juga dibagi
dalam dua katagori, ialah upah langsung (direct cost) dan upah tidak langsung
(indirect cost).
Upah buruh langsung adalah yang dapat secara tepat dan mudah
dibebankan kepada prosuksi atau pelayanan dimana mereka bekerja. Biaya-biaya
buruh lainnya, seperti untuk pengawasan dan pengurusan bahan-bahan,
dibayarkan sebagai upah tidak langsung dan dimasukkan sebagai bagian dari
biaya-biaya overhead.
Adalah sangat penting bahwa biaya-biaya overhead yang diperlukan ini
dialokasikan kepada tiap unit yang dihasilkan dalam produksi yang tepat
mengenai biaya-biaya overhead ini adalah tidak mudah, sekalipun begitu metoda
pengalokasian yang sederhana dan layak harus digunakan.
Untuk menggambarkan suatu metoda pengalokasian mengenai biaya-biaya
overhead, kita perhatikan metoda yang menganggap bahwa overhead terjadi
dalam proporsi langsung terhadap biaya buruh langsung yang digunakan. Dengan
metoda ini, tingkat overhead dan biaya per unit menjadi :
Biaya overhead per unit = tingkat overhead x biaya buruh langsung per unit
Metode ini adalah sederhana dan mudah untuk diterapkan dan memberikan hasil-
hasil yang sangat memuaskan
Contoh 1.1 :
Pada tahun 2004, diperkirakan biaya buruh langsung per pekerjaan dan total
sebesar Rp 50.200,- dan Rp. 235.120,-. Sedangkan biaya overhead per unit
sebesar Rp. 376.500,-. Berapakah tingkat overhead per unit dan biaya overhead
total dari pekerjaan pada tahun tersebut ?
Penyelesaian :
Overhead total
Tingkat Overhead = -----------------------------------
Biaya buruh langsung total
Overhead total
0,75 = ---------------------
Rp 235.120,-
Overhead total = Rp 1.763.400,-
Biaya overhead per unit = tingkat overhead x biaya buruh langsung per unit
Rp 367.500,- = tingkat overhead x Rp 50.200,-
Tingkat overhead = 7,5
Latihan Soal
Tujuan Khusus
- Mahasiswa dapat menjelaskan jenis-jenis bunga dan nilai dari suku bunga
- Mahasiswa dapat menggambarkan diagram arus uang
- Mahasiswa dapat menggunakan rumus dan fungsi dari bunga biasa
- Mahasiswa dapat menggunakan rumus dan fungsi dari bunga majemuk
Bahan Bacaan
Marsudi Joyowiyono, Ir, SE, 1993, Ekonomi Teknik, Cetakan ketiga, Jilid 1,
Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.
H. Arson Aliludin, DEA, Ir, Drs, 1995, Handout Kuliah Ekonomi Teknik.
Prasyarat
IAPUT
Persen suku bunga = ------------- x 100 %
OA
Dimana :
IAPUT = interest accured per unit time (bunga yang tumbuh per satuan waktu)
OA = original amount (jumlah semula, interval atau pinjaman)
Contoh 2.1.
Penyelesaian :
a. Bunga = Rp 6.000.000,00 - Rp 5.000.000,00
= Rp 1.000.000,00
Rp 1.000.000,- / tahun
b. Persen suku bunga = ----------------------------- x 100 %
Rp. 5.000.000,-
= 20 % per tahun
Diagram cash flow adalah suatu gambar atau model grafis yang
memperlihatkan flow of money (arus uang yang dikeluarkan dan diterima pada
periode waktu tertentu. Diagram cash flow akan sangat berguna dalam
memecahkan problem-problem ekonomi rekayasa. Diagram ini menggambarkan
pernyataan problem. Sebuah diagram cash flow akan memberikan semua
informasi yang diperlukan untuk menganalisis suatu proposal investasi.
Diagram cash flow hanya merupakan suatu skala waktu linear dengan
anak-anak panah menunjukkan jumlah uang atau cash flow. Garis waktu
horizontal menunjukkan waktu yang dibagi menjadi n perioda, dimulai dengan
waktu nol atau waktu sekarang. Bilangan-bilangan bulat pada garis horisontal
menunjukkan perioda bunga. Anak-anak panah yang mengarah ke atas
menunjukkan pendapatan-pendapatan dan anak-anak panah yang mengarah ke
bawah menunjukkan biaya-biaya. Cash flow yang besar biasanya digambarkan
oleh garis yang lebih panjang daripada cash flow yang kecil. Disamping
ketentuan khas tentang anak-anak panah, ketentuan lainnya dalam studi-studi
ekonomi rekayasa adalah cash flow dianggap terjadi pada akhir perioda. Kita
akan memperlakukan anak panah yang mengarah ke atas (pendapatan-
pendapatan) sebagai cash flow positif (+) dan anak panah ke bawah (biaya-biaya)
sebagai cash flow negatif (-). Penggunaan ujung anak panah ganda menunjukkan
suatu nilai ekivalen yang didapat, suatu nilai tak diketahui yang akan didapatkan.
Diagram cash flow pada gambar di bawah menjelaskan suatu biaya pada akhir
tahun ke 1 dan ke 2 dan juga pendapatan pada akhir tahun ke 5.
(+)
Cash flow 0 1 2 3 4 5
(Rp)
(-)
Gambar 2.1. Contoh Diagram Cash Flow
Kita lihat diagram cash flow untuk contoh di atas untuk investasi Rp 9.000.000,-
(negatif, uang keluar), biaya-biaya pemeliharaan Rp 300.000,- tiap tahun (negatif,
uang keluar) dan nilai jual kembali Rp 3.500.000 (positif, uang masuk).
Rp 3.500.000,-
0 1 2 3 4
Rp 300.000,- / tahun
Rp 9.000.000,-
Bunga dikenal ada dua tipe : bunga biasa dan bunga kompon. Bunga
biasa adalah terminologi yang menunjukkan bunga yang dihasilkan hanya dari
principal yang pada awalnya diinvestasikan atau dipinjam, mengabaikan bunga
yang tumbuh pada perioda-perioda bunga sebelumnya. Bunga biasa berbeda
dengan bunga mejemuk atau disebut juga bunga berganda yang akan didiskusikan
pada bab sub bab berikutnya. Bunga majemuk adalah tipe bunga yang biasanya
digunakan sebagai dasar untuk komputasi-komputasi dalam studistudi ekonomi
rekayasa. Rumus berikut akan digunakan untuk menghitung bunga total I, yang
dihasilkan atau dibayar.
I = P.n.i
Contoh 2.2.
Modal sebesar Rp 10.000,- dipinjamkan untuk jangka waktu 2 tahun dengan
tingkat suku bunga 10 %, dimana bunga hanya diperhitungkan pada modal.
Berapa besar bunga dan jumlah total sesudah akhir tahun kedua ?
Penyelesaian :
F = ?
0 1 2 tahun
P = Rp 10.000,-
Bunga yang diterima pada akhir tahun kedua
I = Rp 10.000 x 0,1 x 2 = Rp 2.000,-
Jumlah total pada akhir tahun kedua
F = P + I = Rp 10.000 + Rp 2.000 = Rp 12.000,-
Perlu dicatat bahwa modal mendapat bunga sebesar Rp 10.000 x 10 % = Rp
1.000,- pada akhir tahun pertama, akan tetapi tidak ada bunga yang
diperhitungkan pada tambahan yang Rp 1.000,- ini.
Contoh 2.3.
Jika uang dipinjam sebesar Rp 50.000,- untuk jangka waktu 4 tahun dengan
bunga 15 % per tahun. Berapa hutang yang harus dibayar setelah 4 tahun ?
Penyelesaian :
P = Rp 50.000,-
0 1 2 3 4 tahun
F= ?
F = ?
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
tahun
P = $ 1000
Jumlah uang yang akan diperoleh pada 1 Juni 2014 adalah :
F = P (1 + i)n
= $ 1000 (1 + 0,06)10
= $ 1791
Latihan Soal
Bahan Bacaan
Marsudi Joyowiyono, Ir, SE, 1993, Ekonomi Teknik, Cetakan ketiga, Jilid 1,
Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.
H. Arson Aliludin, DEA, Ir, Drs, 1995, Handout Kuliah Ekonomi Teknik.
Prasyarat
Lulus semester I
3.1 Tingkat Bunga Nominal
Contoh 3.1.
Berapa uang yang akan diperoleh selama jangka waktu 2 tahun, jika modal
dipinjamkan sebesar Rp 10.000,- dengan tingkat suku bunga digandakan secara
kurtal berganda sebesar 10 % ?
Penyelesaian :
P = Rp 10.000
i = 10 % dinyatakan secara kuartal berganda sehingga i menjadi 2,5 %
n = 2 tahun dinyatakan secara kuartal berganda menjadi 8 tahun
F= ?
Diagram Cash Flow :
F = ?
0 1 2 3 4 5 6 7 8
P = Rp 10.000
Jadi uang yang akan diperoleh setelah 2 tahun yang dinyatakan secara kuartal
berganda adalah :
F = P (1 + i)n
= Rp 10.000 (1 + 0,025)8
= Rp 12.184,-
Rp 2.680
= ------------------ x 100 % = 26,8 %
Rp 10.000,-
Untuk jumlah pinjaman yang sama yang dilipatgandakan dengan tingkat bunga
nominal 24 % secara semi tahunan, maka :
F - P Rp 12.540 - Rp 10.000
Tingkat bunga effektif = ---------- = --------------------------------
P Rp 10.000,-
Rp 2.540
= ------------------ x 100 % = 25,4 %
Rp 10.000,-
Tingkat bunga effektif ini dapat diperoleh tanpa menunjuk terhadap uang
pinjaman pokok, Berdasarkan atas alasan yang sama yang digunakan sebelumnya
dengan :
i = tingkat bunga effektif
r = tingkat bunga nominal
m = jumlah perioda pembayaran per tahun
Maka tingkat bunga effektif untuk suatu tingkat bunga nominal 24 % yang
dilipatgandakan secara semi tahunan adalah :
i = (1 + r/m)m - 1
= ( 1 + 0,24/2)2 - 1
i = (1 + 0,12)2 - 1 = 1,2544 - 1
i = 0,2544 atau 25,44 %
Yang berarti bahwa tingkat bunga nominal 24 % yang dilipatgandakan secara per
semi tahunan adalah ekivalen dengan suatu tingkat bunga kompon 25,44 % atas
suatu dasar tahunan.
Contoh 3.2.
Berapa tingkat suku bunga effektif pertahun yang sesuai dengan bunga nominal
27 % yang dimajemukkan secara triwulan ?
Penyelesaian :
i = (1 + r/m)m - 1
= ( 1 + 0,27/3)2 - 1
i = 0,295 atau 29,5 %
Contoh 3.3.
Berapa tingkat suku bunga effektif per tahun yang sesuai dengan bunga nominal
28 % yang dimajemukkan secara kuartal ?
Penyelesaian :
i = (1 + r/m)m - 1
= ( 1 + 0,28/4)4 - 1
i = 0,31 atau 31 %
Latihan Soal
1. Berapa tingkat suku bunga effektif pertahun yang sesuai dengan bunga
nominal 36 % yang dimajumukkan per bulan ?
2. Berapa tingkat suku bunga effektif per tahun jika uang sebesar Rp 525.000,-
dipinjamkan dengan tingkat suku bunga 20 % yang dilipat gandakan secara
bulanan ?
3. Berapa uang tabungan yang diharapkan 6 tahun mendatang jika diinvestasikan
sekarang sejumlah Rp 2.250.000,- dengan tingkat suku bunga 7 % yang
dimajemukkan per triwulan ?
4. Berapa tingkat suku bunga efektif pertahun jika uang sebesar Rp 5.000.000,-
dipinjam dengan tingkat suku bunga 27 % yang dilipatgandakan secara semi
tahunan ?
MODUL IV
RUMUS-RUMUS BUNGA
Tujuan Khusus
Bahan Bacaan
Marsudi Joyowiyono, Ir, SE, 1993, Ekonomi Teknik, Cetakan ketiga, Jilid 1,
Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.
H. Arson Aliludin, DEA, Ir, Drs, 1995, Handout Kuliah Ekonomi Teknik.
Prasyarat
Lulus semester I
Rumus-rumus bunga majemuk dalam bab ini secara luas digunakan dalam
memecahkan problem-problem ekonomi teknik, dan berguna sekali untuk
memecahkan problem-problem dalam evaluasi alternatif-alternatif peralatan.
4.1 Notasi-notasi
i= Suku bunga untuk suatu perioda bunga tertentu. Dalam rumus-rumus, suku
bunga akan dinyatakan sebagai desimal (persepuluh). MisaInya, 10 %
bunga akan dicantumkan dalam rumus-rumus sebagai 0,10 dan 5 %
sebagai 0,05.
n= Jumlah perioda bunga. Seringkali perioda bunga adalah satu tahun, tetapi
mungkin tiga bulan, enam bulan, atau suatu perioda yang lain.,
F= Jumlah pada suatu waktu yang akan datang (future) n perioda dari waktu
sekarang. Huruf F menyatakan nilai yang akan dating atau nilai yang akan
datang ekivalen.
A= Pembayaran atau penerimaan pada akhir suatu perioda bunga (atau nilai-
nilai ekivalen akhir tahun) dalam suatu rangkaian n pembayaran atau
penerimaan yang sama
1
Rumus P = F -----------
(1 + i)n
Contoh 4.1.
Berapa yang harus anda investasikan dengan bunga 6 % pada 1 Januari 2004,
untuk memperoleh $ 1791 pada 1 Januari 2010 ?
Penyelesaian :
F = $ 1791
i = 6%
n = 6 tahun
P=?
Diagram Cash Flow
F = $ 1791
0 1 2 3 4 5 6 tahun
P=?
1
P = F ------------
(1 + i)n
1
P = $ 1791 --------------
(1 + 0,06)6
P = $ 1263
Contoh 4.2.
Berapa nilai sekarang pada 1 Juni 2005 dari $ 1263 pada 1 Juni 2012, jika tingkat
suku bunga 6 % ?
Penyelesaian :
F = $ 1263
i = 6%
n = 7 tahun
P =?
1
P = $ 1791 --------------
(1 + 0,06)7
P = $ 840
Rumus: F = P (1 + i)n
Dari rumus ini kita bisa mencari nilai F bila P, n, dan i" diketahui. Faktor (1 + I)n
menunjukkan ratio F/P dan dikenal sebagai single payment compound amount
faktor (SPCAF). Faktor ini bila dinyatakan dalam format fungsional akan ditulis
sebagai (F/P,i,n).
F/P berarti dapatkan F bila diketahui P", di mana i adalah suku bunga per
perioda yang dinyatakan dalam persen dan n menunjukkan jumlah perioda yang
terlibat. Menggunakan notasi F = P (F/P,i,n).
Contoh 4. 3.
Berapakah yang akan didapatkan setelah 4 tahun dari investasi sebesar Rp 50.000,-
jika tingkat suku bunga 15 % per tahun ?
Penyelesaian :
P = Rp 50.000
i = 15%
n = 4 tahun F ?
P= Rp 50. 000
F = P (1 + i)n
= Rp 50.000 (1 + 0,15)4
= Rp 87.450,-
4.4 Annuitas
(1 +i)n - 1
Rumus F = A ---------------
i
Notasi fungsional : F=A (F/A, i, n)
Fungsi rumus : Untuk mendapatkan F bila A,n, dan i diketahui.
Faktor : (1 + i)n - 1 / i disebut Uniform series compound amount
faktor (USCAF)
Contoh 4.4.
Berapa dana yang akan terkumpul pada akhir tahun ke 10 jika $ 114,1
ditabungkan pada tiap akhir tahun selama 10 tahun dimulai tahun 2004 dengan
bunga 6 % ?
Penyelesaian :
A = $ 114,1
i = 6%
n = 10 tahun
F =?
Diagram Cash Flow
F=?
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
tahun
A = $ 114,1
n
(1 + i) - 1
F=A ---------------
i
(1 + 0,06)10 - 1
F = $ 114,1 ------------------------
0,06
F = $ 114,1 ( 13,181)
F = $ 1504
Contoh 4.5.
Berapa yang akan diterima setelah 4 tahun , bila setiap tahun ditabungkan uang
sebesar $ 2000 dengan bunga 4 % per tahun ?
Penyelesaian :
A= $ 2000
i=4%
n = 4 tahun
F=?
Diagram Cash Flow :
F=?
0 1 2 3 4 tahun
A= $ 2000
(1 + i)n - 1
F= A ----------------
i
(1 + 0,04)4 - 1
F = $ 2000 -------------------
0,04
F = $ 114,1 ( 4,2465) = $ 8493
Rumus :
i
A = F -----------------
(1 + i)n - 1
Berapa yang harus ditabungkan dengan bunga 6 % tiap tahun selarna 7 tahun
dimulai 1 Agustus 2004 untuk memperoleh dana sebesar $ 1504 pada saat
pemasukan terakhir 1 Agustus 2011?
Penyelesaian :
A=?
i = 6%
n = 7 tahun
F = $ 1504
Diagram Cash Flow
F = $ 1504
0 1 2 3 4 5 6 7
A=?
i
A = F -----------------
(1 + i)n 1
0,06
A = $ 1504 -----------------------
(1 + 0,06)7 1
A = $ 1504 (0,11914)
A = $ 179,2
Contoh 4.7.
Berapa yang harus diinvestasikan pada tiap akhir tahun selama 30 tahun dalam
penyimpanan dana yang berjumlah sampai $ 200,000.- pada akhir tahun ke 30,
jika suku bunga 4 % ?
Penyelesaian :
A=?
i=4%
n = 30 tahun
F = $ 200,000.-
A = ?
i
A = F -----------------
(1 + i)n 1
0,04
A = $ 200,000 -----------------------
(1 + 0,04)30 1
A = $ 200,000 (0,01783)
A = $ 3566
4.4.3 Uniform Series Present Worth
Rumus :
(1 + i)n - 1
P = A -----------------
i (1 + i)n
Contoh 4.8.
Berapa yang harus anda tabungkan dengan bunga 6 % pada 1 Agustus 2004 agar
dapat mengambil setiap akhir tahun sebesar $ 179,2 selama 7 tahun, sehingga
dana itu habis tak tersisa ?
Penyelesaian :
A = $ 179,2
i = 6 %
n = 7 tahun
P = ?
0 1 2 3 4 5 6 7
P = ?
(1 + i)n - 1
P = A -------------------
i (1 + i)n
(1 + 0,06)7 - 1
P = $ 179,2 ----------------------
0,06 (1 + 0,06)7
P = $ 179,2 ( 5,582 )
P = $ 1000,5
Contoh 4.9.
Berapa yang harus ditabung oleh Saudara pada tahun 2004 dengan tingkat suku
bunga 19 % per tahun, bila ingin diambil Rp 1.000.000,- tiap tahun sejak tahun
2005 sampai dengan 2021, sehingga tabungan tersebut persis habis ?
Penyelesaian :
A = Rp 1.000.000,-
i = 19 %
n = 17 tahun
P = ?
0. 16 17 18 19 20 21
P = ?
(1 + i)n - 1
P = A -------------------
i (1 + i)n
(1 + 0,19)17 - 1
P = Rp 1.000.000,- ----------------------
0,19 (1 + 0,19)17
P = Rp 1.000.000,- ( 4,9896)
P = Rp 4.989.635,-
Rumus :
i (1 + i)n
A = P -------------------
(1 + i)n - 1
Jika $ 840 diinvestasikan dengan bunga 6 % pada 1 Juni 2004, berapa besar
pengambilan yang sama dapat dilakukan selama 10 tahun sehingga dana tidak
tersisa lagi setelah pengambilan kesepuluh ?
Penyelesaian :
A = ?
i = 6 %
n = 10 tahun
P = $ 840
0. 5 6 7 8 9 10
P = $ 840
i (1 + i)n
A = P -------------------
(1 + i)n - 1
0,06 (1 + 0,06)10
A = $ 840 ------------------------
(1 + 0,06)10 - 1
P = $ 840 ( 0,13587) = $ 114,1
Contoh 4.11.
Penyelesaian :
A = ?
i = 10 %
n = 7 tahun
P = Rp 7.500.000,-
0 1 2 3 4 5 6 7
P = Rp 7.500.000,-
i (1 + i)n
A = P -------------------
(1 + i)n - 1
0,10 (1 + 0,10)7
A = Rp 7.500.000,- ------------------------
(1 + 0,10)7 - 1
P = Rp 7.500.000,- ( 0,20541)
P = Rp 1.540.575,-
Rumus :
1 n
A = G --- ----------------
i (1 + i)n - 1
Contoh 4.12.
Jika biaya pemeliharaan dari Buldoser sbesar Rp 4.000,- pada akhir tahun
pertama, Rp 5.000,- pada akhir tahun kedua dan Rp 6.000,-; Rp 7.000,-; Rp
8.000,- berturut-turut pada akhir tahun ketiga, keempat dan kelima. Hitunglah
biaya rangkaian seragam yang ekivalen tiap tahunnya sepanjang perioda 5 tahun.
Tingkat suku bunga ditentukan 5 %.
Penyelesaian :
Contoh 4.13
Biaya perawatan sebuah Traktor rata-rata sebesar $ 1600 untuk tahun pertama, $
1930 tahun kedua, $ 2260 tahun ketiga dan akan naik dengan $ 330 pertahun jika
umur bertambah sehingga umur Traktor rata-rata 10 tahun. Jika tingkat suku
bunga ditentukan 8 %, hitunglah biaya rangkaian seragam yang ekivalen tiap
tahunnya.
Penyelesaian :
Kenaikan biaya pemeliharaan G = $ 330 setahun
A1 = $ 1600
i = 8%
n = 10 tahun
A = ?
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 n
A = G --- ----------------
i (1 + i)n - 1
1 10
A = A1 + $ 330 ------ ---------------------
0,08 (1 + 0,08)10 - 1
A = $ 1600 + $ 330 (3,8712)
A = Rp 2877.5
Tujuan Khusus
- Mahasiswa dapat menjelaskan maksud dari metode Net Present Value dan
dapat melakukan pemilihan alternatif dengan menggunakan metode Net
Present Value
- Mahasiswa dapat menjelaskan maksud dari metode Benefit Cost Ratio dan
dapat melakukan pemilihan alternatif dengan menggunakan metode Benefit
Cost Ratio
Bahan Bacaan
Marsudi Joyowiyono, Ir, SE, 1993, Ekonomi Teknik, Cetakan ketiga, Jilid 1,
Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.
H. Arson Aliludin, DEA, Ir, Drs, 1995, Handout Kuliah Ekonomi Teknik.
Prasyarat
Lulus semester I
Ada dua tipe keputusan investasi pemilihan yang diambil atas dasar
pertimbangan-pertimbangan ekonomis. Tipe pertama hanya melibatkan
biaya-biaya, tipe kedua melibatkan biaya-biaya dan pendapatan-pendapatan
sekaligus. Untuk memilih peralatan paling ekonomis di antara dua atau lebih
peralatan, pendapatan-pendapatan (cash flow in) dan/atau biaya-biaya (cash flow
out) setiap peralatan harus dibandingkan satu sama lain. Beberapa metode
ekonomi rekayasa yang kita gunakan antara lain : nilai sekarang (present worth,
PW); nilai tahunan (annual worth, AW); nilai yang akan datang (future worth,
FW) dan tingkat pengembalian (rate of return, ROR). Peralatan tersebut kita
bandingkan dengan menggunakan salah satu diantara metoda-metoda tersebut.
Tiga metoda yang pertama adalah metoda-metoda valid berdasarkan bunga yang
menggunakan ekivalensi. Sebelum menggunakan ketiga metoda ini, adalah perlu
untuk mengambil suatu keputusan tentang suku bunga yang akan digunakan.
Pada masing-masing dari ketiga metoda ini sernua biaya dan pendapatan
akan dikonversikan meniadi ekivalen-ekivalen pada suatu suku bunga yang
ditentukan, kita menghitung nilai sekarang bersih (net present worth, NPW) atau
nilai tahunan bersih (Net Annual Worth, NAW) atau nilai yang akan datang bersih
(Net Future Worth, NFW) untuk setiap peralatan dan kemudian bandingkan
nilai-nilai ekivalen ini, Peralatan, yang mempunyai NPW atau NAW atau NFW
terbaik adalah pilihan yang paling ekonomis.
Mana satu di antara metoda-metoda valid yang disebutkan pada paragraf
di atas yang seharusnya dipilih untuk memecahkan suatu problem khas ? Cukup
sulit untuk menjawab pertanyaan ini, karena seseorang (analis atau pengambil
keputusan) mungkin tidak selalu akan mampu memilih mana yang paling cocok
dengan problem pemilihan yang dihadapinya. Yang jelas, masing-masing metoda
mempunyai keuntungan-keuntungan dan keterbatasan-keterbatasan tertentu
sebagai suatu penuntun untuk dipertimbangkan. Karena pola cash flow yang khas,
seringkali satu metoda akan lebih mudah digunakan daripada metoda lainnya.
Jawaban terbaik untuk memilih salah satu metoda yang akan digunakan dalam
suatu analisis pemilihan ekonomis peralatan bergantung pada pilihan-pilihan
pribadi (analisis).
Ada beberapa faktor yang mungkin akan mempengaruhi keputusan untuk
memilih salah satu metoda. Faktor-faktor ini adalah :
1. Analisis nilai sekarang, analisis nilai tahunan dan analisis nilai akan datang
seringkali memerlukan kalkulasi-kalkulasi jauh lebih sedikit dari pada analisis
tingkat laba.
2. Analisis nilai tahunan seringkali melibatkan kalkulasi-kalkulasi yang lebih
sedikit daripada analisis nilai sekarang dan analisis nilai akan datang, jika
umur alternatif-alterntif yang dipertimbangkan berbeda.
Ada satu metoda analisis yang penggunaannya dapat menimbulkan suatu
keputusan yang tidak benar karena mempunyai kekurangan paling serius yakni
tidak memperhitungkan umur peralatan dan juga mengabaikan nilai waktu dari
uang, jika suku bunga, adalah 0 %. Metoda tersebut adalah metoda analisis
perioda payback atau perioda payout. Oleh karena urnur-urnur peralatan dan suku
bunga tidak dilibatkan, dalarn membandingkan dua atau lebih peralatan maka
penggunaannya harus dihindari.
Tentunya tidak sedikit perusahaan yang seret meraup laba kendati keran
modal telah demikian besar dikucurkan. Salah satu sebabnya adalah karena
mereka di masa lalu mengambil keputusan pemilihan tidak menggunakan
metoda-metoda pemilihan atau karena mereka menggunakan metoda-metoda yang
tidak akurat atau menyesatkan. Ini menimbulkan suatu keputusan investasi yang
tidak sehat, yang mengakibatkan suatu laba atas investasi yang tidak cukup atau
menyebabkan mereka melupakan kesempatan-kesempatan investasi yang
menguntungkan. Tanpa suatu pendekatan metodis yang bebas dari prasangka,
hasil-hasil perbandingan dapat menyesatkan. Karena para manajer atau pengambil
keputusan lainnya akan bertanggung jawab untuk menyelidiki dan menemukan
alternatif-alternatif peralatan yang superior secara ekonomis, mereka tentu, harus
memahami satu atau mungkin beberapa metoda pemililian yang akurat.
5.1 Metode Biaya Tahunan Ekivalen (The Equivalent Annual Cost Method)
Metode ini merupakan salah satu dari metode-metode yang ada dalam
perbandingan ekonomi rekayasa. Perbandingan-perbandingan ekonomi rekayasa
dibuat dengan suatu pandangan untuk membantu membuat keputusan seperti
alternatif mana yang akan dipilih untuk diinvestasikan atau apakah investasi akan
jadi dilaksanakan atau ditolak. Keputusan apakah invesatasi dalam proyek akan
diadakan seluruhnya, memerlukan suatu pengetahuan mengenai sifat pentingnya
dari proyek atau tingkat pengembalian yang dapat diperoleh dengan
menginvestasikan modal ditempat lain.
Adalah tidak hanya beralasan bahwa investasi akan mendatangkan tingkat
pengembalian yang sama dengan yang diperoleh dilain tempat, tetapi adalah
diinginkan bahwa sesuatu ekstra akan diperoleh untuk suatu resiko yang diambil
atau suatu keuntungan yang telah musnah. Investasi dapat diadakan dengan
sedikit atau tanpa resiko yang dilekatkan, misalnya dengan tingkat bunga 5% atau
6%. Uang juga dapat digunakan untuk menghasilkan sesuatu dengan tingkat
bunga 10% atau 11% atau lebili dalam kondisi mengandung resiko yang lebih
besar. Dalam membuat perbandingan-perbandingan ekonomi suatu. tingkat bunga
digunakan untuk mewujudkan suatu kewajaran atau suatu tingkat pengembalian
yang cukup menarik bagi investor.
Dalam menggunakan metode perbandingan biaya tahunan, diperhitungkan
baik modal maupun investasi ulangan yang diadakan selama periode penaksiran.
Pengeluaran semacam gaji, biaya pemeliharaan, dan sebagainya, dibebankan
dalam studi atas dasar beban tahunan. Walaupun pengeluaran-pengeluaran
dikumpulkan dalam kenyataan tiap hari sepanjang tahun, namun dipergunakan
suatu persetujuan akhir tahunan (end-of-year convention). Semua pembayaran
ulangan dianggap tetap pada akhir tahun, dan tidak ada kesulitan yang. Timbul
akibat anggapan ini. Dalam hal mengubah kepada biaya tahunan untuk tujuan
perbandingan, semua pembayaran dan penerimaan tanpa melihat perbedaan dalam
jumlah, dirubah menjadi biaya-biaya tahunan seragam ekivalen (equivalent
uniform annual cost).
Untuk aset yang mempunyai nilai semula P sebesar Rp 120 juta dan nilai
jual lagi yang diharapkan S sebesar Rp 40 juta sesudah 4 tahun masa pemilikan,
maka rugi tahunan dalam nilai dengan menggunakan penyusutan garis lurus
adalah sama dengan :
(120 40) juta
Biaya penyusutan tahunan = -------------------- = Rp 20 juta / tahun
4
Jika i adalah tingkat suku bunga untuk modal, maka biaya modal tahun
pertama adalah Pi atau sama halnya dengan (P S) i + Si, sebab bunga
diharapkan atas harga pembelian penuh.
Biaya modal sepanjang tahun pemilikan akhir adalah :
P-S
= -------- i + Si
n
dimana : n = tahun-tahun pemilikan
PS
= (P S) i + Si + ---------- i + Si
n
i n+1
= (P S) --- --------- + Si
2 n
Maka biaya pemilikan, tidak termasuk biaya-biaya usaha adalah jumlah dari biaya
penyusutan untuk memperoleh kembali modal yang diinvestasikan ditambah
biaya bunga untuk membayar penggunaan dari modal.
Jadi biaya tahunan untuk penyusutan linear ditambah bunga rata-rata adalah :
PS i n+1
---------- + (P S) --- --------- + Si
n 2 n
Pada tabel 5.1 menunjukkan bagaimana penyusutan linear ditambah bunga rata-
rata diterapkan, untuk memperoleh kembali modal yang diinvestasikan dalam
asset (tingkat bunga ditentukan 10 %).
Tabel 5.1. Penyusutan Linear Ditambah Bunga Rata-Rata
Akhir Modal yang Bunga atas modal Biaya penyusutan Bunga atas
nilai jual lagi
Tahun belum kembali yang belum linear (P-S)/n
(Rp 40 jt)
akhir tahun kembali (0,1)
0 Rp 80 juta
1 Rp 60 juta Rp 8 juta Rp 20 juta Rp 4 juta
2 Rp 40 juta Rp 6 juta Rp 20 juta Rp 4 juta
3 Rp 20 juta Rp 4 juta Rp 20 juta Rp 4 juta
4 Rp 0 juta Rp 2 juta Rp 20 juta Rp 4 juta
Jumlah Rp 20 juta Rp 80 juta Rp 16 juta
Contoh 5.1.
0 1 2 3 4 5 6 tahun
A = $ 390
A1 = ?
P = $ 4200
Pemulihan modal = (P S) (A/P,i,n) + Si
= ($ 4200 - $ 600) (A/P,12,6) + $ 600 (0,12)
= ($ 3600) (0,24323) + $ 72
= $ 875.628 + $ 72 = $ 947.628
Biaya tahunan untuk bahan bakar = $ 200.000
Biaya pemeliharaan tahunan = $ 130.000
Biaya pajak ekstra tahunan = $ 60.000
Jumlah biaya tahunan ekivalen = $ 1337.628
Metode B
Diagram Cash Flow S = $ 1000
0 1 2 3 4 5 6 tahun
A = $ 7500
A2 = ?
P = $ 2800
Pemulihan modal = (P S) (A/P,i,n) + Si
= ($ 2800 - $ 1000) (A/P,12,6) + $ 1000 (0,12)
= ($ 1800) (0,24323) + $ 120
= $ 437.814 + $ 120 = $ 557.814
Biaya tahunan untuk bahan bakar = $ 450.000
Biaya pemeliharaan tahunan = $ 300.000
Jumlah biaya tahunan ekivalen = $ 1307.814
Dari kedua metode yang ditawarkan maka metode B lebih dapat dipertimbangkan
daripada metode A.
Contoh 5. 2.
Biaya awal sebuah traktor adalah Rp 120 jt. Data telah dikumpulkan mengenai
ongkos perawatan yang hampir uniform dari tahun ke tahun. Terdapat
kecenderungan ongkos perawatan berbagai traktor akan naik jika umur
bertambah, meskipun ongkos perawatan berbagai traktor berbeda dari tahun ke
tahun. Analisa menunjukkan bahwa ongkos tahunan perawatan traktor rata-rata
Rp 16 jt untuk tahun pertama, Rp 19,3 jt tahun kedua, Rp 22,6 jt tahun ketiga dan
akan naik dengan Rp 3,3 per tahun jika umur bertambah sehingga umur traktor
rata-rata 7 tahun.
Bandingkanlah ongkos tahunan ekivalen antara kedua traktor, jika perkiraan nilai
sisa untuk traktor pertama adalah Rp 40 jt dan traktor kedua Rp 28 jt dengan biaya
awal Rp 140 jt dan ongkos perawatan ditahun pertama adalah Rp 15 jt dan terus
naik Rp 3,5 jt setiap tahunnya. Diasumsikan ongkos-ongkos lainnya kecuali
ongkos perawatan tidak perlu diperhatikan di dalam membandingkan karena
dianggap sama. Tingkat suku bunga adalah 8 %. Pajak dianggap kecil sehingga
tidak perlu dimasukkan dalam analisa.
Penyelesaian :
Traktor I
Diagram Cash Flow S = Rp 40 jt
0 1 2 3 4 5 6 7 tahun
A = Rp 16 jt
G = Rp 3,3 jt
A1 = ?
P = Rp 120 jt
Pemulihan modal = (P S) (A/P,i,n) + Si
= (Rp 120 jt - Rp 40 jt) (A/P,8,7) + Rp 40 jt (0,08)
= (Rp 80 jt) (0,19207) + Rp 3,2 jt
= Rp 15,3656 jt + Rp 3,2 jt = Rp 18,5656 jt
Biaya perawatan tahunan dari traktor :
= A + G (A/G,i,n)
= Rp 16 jt + Rp 3,3 jt (A/G,8,7)
= Rp 16 jt + Rp 3,3 jt ( 2,69 ) = Rp 24,8770 jt
Total biaya tahunan ekivalen = Rp 43,4426 jt
Traktor II
Diagram Cash Flow S = Rp 28 jt
0 1 2 3 4 5 6 7 tahun
A = Rp 16 jt
G = Rp 3,5 jt
P = Rp 140 jt A2 = ?
Pemulihan modal = (P S) (A/P,i,n) + Si
= (Rp 140 jt - Rp 28 jt) (A/P,8,7) + Rp 28 jt (0,08)
= (Rp 112 jt) (0,19207) + Rp 2,24 jt = Rp 23,7518 jt
Biaya perawatan tahunan dari traktor :
= A + G (A/G,i,n)
= Rp 15 jt + Rp 3,5 jt (A/G,8,7)
= Rp 15 jt + Rp 3,5 jt ( 2,69) = Rp 24,4250 jt
Total biaya tahunan ekivalen = Rp 48,1768 jt
Jadi dari kedua traktor yang ditawarkan sebaiknya dipilih traktor yang pertama.
Penyelesaian :
Pipa 10 inch
Diagram Cash Flow
P= ?
0 .. 11 12 13 14 15 tahun
A = $ 900
P = $ 4500
P= ?
0 .. 11 12 13 14 15 tahun
A = $ 550
P = $ 6000
Contoh 5.4.
Penyelesaian :
Merk A
P = 12,5 jt
Harga awal = Rp 12.500.000,-
Nilai sekarang dari tahun ke-2
= Rp 10.000.000 .(P/F,i,n)
= Rp 10.000.000 (P/F,25,2)
= Rp 10.000.000 (0,6400) = Rp 6.400.000,-
Nilai sekarang dari tahun ke-4
= Rp 10.000.000 .(P/F,i,n)
= Rp 10.000.000 (P/F,25,4)
= Rp 10.000.000 (0,40960) = Rp 4.096.000,-
Nilai sekarang dari biaya tahunan
= Rp 6.000.000 .(P/A,i,n)
= Rp 6.000.000 (P/A,25,6)
= Rp 6.000.000 (2,9514) = Rp 17.708.400,-
Jumlah = Rp 40.704.400,-
Dikurangi nilai jual lagi
Nilai sekarang dari nilai jual lagi :
= Rp 2.500.000 .(P/F,i,n)
= Rp 2.500.000 (P/F,25,6)
= Rp 2.500.000 (0,26214) = Rp 655.350,-
Total nilai sekarang = Rp 40.049.050,-
Merk B
P = 15 jt
Harga awal = Rp 15.000.000,-
Nilai sekarang dari tahun ke-3
= Rp 12.000.000 .(P/F,i,n)
= Rp 12.000.000 (P/F,25,3)
= Rp 12.000.000 (0,51200) = Rp 6.144.000,-
Nilai sekarang dari biaya tahunan
= Rp 5.000.000 .(P/A,i,n)
= Rp 5.000.000 (P/A,25,6)
= Rp 5.000.000 (2,9514) = Rp 14.757.000,-
Jumlah = Rp 35.901.000,-
Dikurangi nilai jual lagi
Nilai sekarang dari nilai jual lagi :
= Rp 3.000.000 .(P/F,i,n)
= Rp 3.000.000 (P/F,25,6)
= Rp 3.000.000 (0,26214) = Rp 786.420,-
Total nilai sekarang = Rp 35.114.580,-
Merk C
P= ? S = 4 jt
0 1 2 3 4 5 6 tahun
A = 4 jt
P = 22,5 jt
Harga awal = Rp 22.500.000,-
Nilai sekarang dari biaya tahunan
= Rp 4.000.000 .(P/A,i,n)
= Rp 4.000.000 (P/A,25,6)
= Rp 4.000.000 (2,9514) = Rp 11.805.600,-
Jumlah = Rp 34.305.600,-
Dikurangi nilai jual lagi
Nilai sekarang dari nilai jual lagi :
= Rp 4.500.000 .(P/F,i,n)
= Rp 4.500.000 (P/F,25,6)
= Rp 4.500.000 (0,26214) = Rp 1.179.630,-
Total nilai sekarang = Rp 33.125.970,-
Dari ketiga merk mesin yang paling ekonomis adalah mesin merk C walaupun
biaya pembelian dari mesin tersebut paling tinggi disbanding dengan mesin yang
lainnya.
Benefit Cost Ratio (BCR) adalah perbandingan antara ekivalensi nilai dari
manfaat yang terkandung pada suatu proyek dengan ekivalensi nilai dari biayanya.
Benefit cost ratio ini bisa digunakan sebagai kriteria keputusan dalam pemilihan
alternatif-alternatif proyek-proyek umum, dimana manfaat proyek tersebut
dinikmati oleh masyarakat luas, sedangkan biaya-biaya proyek ditanggung oleh
pemilik proyek, dalam hal ini biasanya adalah pemerintah atau badan-badan
sosial.
Adapun rumus yang digunakan :
Nilai sekarang manfaat (benefit) (PV) B
BCR = ------------------------------------------- = ----------
Nilai sekarang biaya (cost) (PV) C
Atau
R ( C ) op
BCR = ------------------------
Cf
Dimana :
R = nilai sekarang pendapatan
( C ) op = nilai sekarang biaya (diluar biaya pertama)
Cf = biaya pertama
Adapun kriteria BCR akan memberikan petunjuk sebagai berikut :
BCR > 1 --------------- usulan proyek diterima
BCR < 1 --------------- usulan proyek ditolak
BCR = 1 --------------- netral
Bila membandingkan diantara beberapa alternatif, maka yang dipilih adalah yang
BCR nya paling besar.
Contoh 5.5.
Suatu yayasan yang bergerak dalam upaya meningkatkan swadaya masyarakat
ingin mengolah limbah dari pabrik penggergajian kayu menjadi bahan bakar
briket yang secara praktis dapat dipakai di dapur-dapur rumah tangga. Untuk
biaya investasi ini yayasan menerima bantuan dari pemerintah untuk periode 10
tahun dengan jumlah total Rp 60.000.000,-. Dengan adanya proyek akan dicapai
penghematan bahan bakar sebesar Rp 20.000.000,- per tahun. Untuk membantu
kelancaran proyek tersebut perlu dialihkan sebagian dana sebesar Rp 7.000.000,-
per tahun selama 10 tahun yang semua dialokasikan untuk penelitian pemanfaatan
libah menjadi produk lain.
Bila tingkat pengembalian 6 % per tahun untuk dana yang berasal dari bantuan,
apakah rencana investasi tersebut layak disetujui ?
Penyelesaian :
Rp 60 jt A = Rp 20 jt
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A = Rp 7 jt
Karena BCR lebih besar dari 1 maka usulan investasi dapat diterima.
Contoh 5.6.
Pembelian tanah untuk tempat tinggal di dalam kota dinilai sebagai suatu
spekulasi. Harga pembelian tanah itu $ 16000. Diperkirakan setelah dimiliki
selama 8 tahun tanah itu bisa dijual seharga $ 25600. Dari jumlah ini harus
dikurangi 6 % untuk komisi penjualan sebesar $ 1536 dan $ 384 untuk
pembayaran asuransi, memberikan penerimaan sebesar $ 23680 pada tanggal
penjualan, selama 8 tahun tak terdapat penerimaan dari memiliki tanah itu.
Pengeluaran tahunan untuk pajak kekayaan diperkirakan $ 480 diseluruh waktu 8
tahun itu. Berapa Rate of Return prospektif investasi itu ?
Penyelesaian :
F = $ 23680
0 4 5 6 7 8 tahun
A = $ 480
P = $ 16000
Pendapatan (cash flow positif) dan pengeluaran (cash flow negatif) dipersamakan
menurut nilai sekarang :
$ 23680 (P/F,i,n) = $ 16000 + $ 480 (P/A,i,n)
$ 23680 (P/F,i,8) = $ 16000 + $ 480 (P/A,i,8)
$ 23680 (P/F,i,8) - $ 16000 + $ 480 (P/A,i,8) = 0
Jarak i = 3 % - 2 % = 1 %
Jarak PW = $ 694.784 - (- $ 676.131) = $ 1370.915
Diproporsikan dengan jarak PW terhadap titik dimana PW = 0
$ 694.784 - 0
i = 2% + 1% ------------------- = 2 % + 1 % (0,5) = 2,5 %
$ 1370.915
Jadi tingkat pengembalian bunga prospektif dari investasi ini adalah 2,5 %
Contoh 5.7.
Sebuah proyek mempunyai harga awal $ 120,000 dan perkiraan nilai sisa $ 20,000
pada akhir tahun ke 25. Perkiraan penerimaan tahunan $ 27,900. Pengeluaran
tahunan untuk segala sesuatunya ke arah pajak pendapatan adalah $ 4420.
Dimisalkan bahwa pengeluaran/penerimaan tahunan adalah uniform untuk 25
tahun, hitunglah ROR setelah pajak !
Penyelesaian :
P = $ 120,000
Pendapatan (cash flow positif) dan pengeluaran (cash flow negatif) dipersamakan
menurut nilai sekarang :
$ 20000 (P/F,i,n) + $ 27900 (P/A,i,n) - $ 120000 + $ 4420 (P/A,i,n) = 0
$ 20000 (P/F,i,25) + $ 27900 (P/A,i,25) - $ 120000 + $ 4420 (P/A,i,25) = 0
$ 20000 (P/F,i,25) + $ 23480 (P/A,i,25) - $ 120000 = 0
Jarak i = 20 % - 15 % = 5 %
Jarak PW = $ 32384.67 - (- $ 3623.10) = $ 36.007,77
Diproporsikan dengan jarak PW terhadap titik dimana PW = 0
$ 32384.67 - 0
i = 15 % + 5 % ------------------- = 19,5 %
$ 36007.77
Jadi tingkat pengembalian bunga prospektif dari investasi ini adalah 19,5 %
Latihan Soal
Arson Aliludin, DEA, Ir, Drs, Handout Kuliah Ekonomi Teknik, Februari
1995.
FX. Marsudi Joyowiyono, Ir, SE, 1993, Ekonomi Teknik, Cetakan ketiga, Jilid
1, Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.