a. AMDK
Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) adalah air baku yang telah diproses dan
dikemas serta aman untuk diminum.
Air baku adalah air yang telah memenuhi persyaratan kualitas air bersih untuk diolah
menjadi produk AMDK.
Air Minum Dalam Kemasan adalah air baku yang telah diproses, dikemas, dan aman
diminum mencakup air mineral dan air demineral.
Air mineral adalah air minum dalam kemasan yang mengandung mineral dalam
jumlah tertentu tanpa menambahkan mineral. Air demineral adalah air minum dalam
kemasan yang diperoleh melalui proses pemurnian seperti destilasi, deionisasi,
reverse osmosis, dan proses setara.
b. DAM
Depot air minum adalah usaha industri yang melakukan proses pengolahan air baku
menjadi air minum dan menjual langsung kepada konsumen.
Depot air minum hanya diperbolehkan menjual produknya secara langsung kepada
konsumen di lokasi depot dengan cara mengisi wadah yang dibawa oleh konsumen
atau disediakan depot.
Depot air minum dilarang memiliki stok produk air minum dalam wadah yang siap
dijual.
Depot air minum hanya diperbolehkan menyediakan wadah tidak bermerk atau wadah
polos.
2. Apa saja yang menjadi landasan bagi Badan POM dalam melakukan pengawasan
terhadap produk AMDK dan DAM?
Dalam melaksanakan tugas pengawasan produk pangan yang beredar, Badan POM senantiasa
mengacu pada ketentuan perundang-undangan, antara lain:
1. UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. UU No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan
3. UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
4. PP No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan
5. PP No. 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan
Untuk pengawasan air minum dalam kemasan dan depot air minum, selain menggunakan
peraturan-peraturan tersebut diatas, digunakan juga peraturan dari Departemen terkait dan
Standar Nasional lndonesia (SNI), diantaranya adalah:
3. Sejauh mana peranan Badan POM dalam pengawasan Air Minum dalam Kemasan
(AMDK) dan Depot Air Minum (DAM)?
Pengawasan terhadap produk AMDK dilakukan dalam bentuk premarket dan post
market, dengan keterkaitan seperti pada gambar sebagai berikut:
5. Apa saja pelanggaran yang ditemukan dalam pengawasan AMDK dan DAM
tersebut?
Dari hasil pengawasan tahun 2009 sekitar 9,3% produk AMDK dan DAM TMS. Beberapa
temuan seputar produk AMDK dan depot air minum antara lain sebagai berikut:
Sarana produksi AMDK belum menerapkan Cara Produksi Makanan Yang Baik
(CPMB).
Masih ditemukan produk AMDK yang tidak memenuhi syarat label (tidak
mencantumkan kode produksi, no. batch, dan atau tanggal kedaluarsa).
Depot air minum menjual produknya sebagai AMDK (contoh: menyediakan produk
yang sudah dikemas dalam galon dan memberi label pada kemasannya).
Masih ada produk AMDK dan DAM yang tidak memenuhi syarat keamanan dan mutu
(cemaran mikrobiologi, fisika ataupun kimia).
Beberapa saran / tips cara Memilih Air Minum yang baik antara lain sebagai berikut:
Baca label kemasan, khususnya tanggal kedaluarsa, nomor registrasi Badan POM
(MD/ML) dan tanda SNI (untuk AMDK).
Perhatikan segel dan kondisi kemasan, jangan membeli atau mengkonsumsi AMDK
yang segel kemasannya rusak.
Lihat dari penampilan fisik, air yang memenuhi persyaratan sebagai air minum adalah
air yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan tidak ada benda asing (misal:
kotoran fisik berbentuk seperti lumut.