CONTOH KASUS
Kelompok 1 menggunakan Universitas Kristen Satya Wacana sebagai obyek kasus kali ini sebab
akan memudahkan dalam memahami jenis jenis control yang akan dipelajari, karena UKSW
merupakan suatu organisasi yang paling dekat dengan kehidupan kelompok 9 untuk saat ini.
Tujuan dari control ini adalah untuk mencapai tujuan dari organisasi seperti yang tertera pada
Visi-Misi UKSW.
Direct cost
Contoh Direct cost yang ada pada control di UKSW:
UKSW menerapkan control terhadap kehadiran mahasiswa dengan membuat daftar
presensi dan dari control tersebut timbul direct cost berupa kertas, tinta, waktu, tenaga
kerja.
Orientasi Mahasiswa Baru UKSW sebagai salah satu bentuk personnel and cultural
control yang diterapkan UKSW bertujuan untuk mengenalkan budaya dan peraturan.
Direct cost yang timbul: Biaya untuk pelaksanaan OMB, waktu dan tenaga pengajar
(mahasiswa sebagai fasilitator, dosen, dan satpam sebagai pihak keamanan.
Beasiswa merupakan suatu cost berupa reward dari control terhadap kinerja mahasiswa
baik secara akademis maupun non-akademis.
Negative Attitude
Contoh negative attitude yang timbul di UKSW adalah:
Titip Absen dari penerapan control terhadap kehadiran mahasiswa akan membuat
mahasiswa cenderung untuk berperilaku tidak jujur dan tidak bertanggung jawab.
Mengenakan kaos dan celana pendek dari penerapan control kerapian dan kesopanan
akan membuat mahasiswa cenderung untuk berpakaian tidak rapi dan sopan saat sudah
lulus dan bekerja.
Mahasiswa melakukan hal hal negative untuk mendapatkan nilai IP yang bagus.
Contoh: menyontek, bekerja sama dengan teman untuk mendapatkan jawaban. Hal ini
terkait dengan control UKSW terhadap tingkat pemahaman materi yang diberikan kepada
mahasiswa, dimana IP sendiri merupakan bentuk control dalam pendidikan universitas.
Indirect Cost
Indirect cost yang dapat timbul dari perilaku negative di atas ialah memburuknya nama baik dari
UKSW sendiri. Memburuknya nama baik UKSW dapat berdampak pada financial UKSW. Oleh
sebab itu diperlukan pengendalian pengedalian untuk menjaga baik input dan output UKSW.
Controller
Bentuk controller dalam UKSW sendiri dapat disebutkan, yaitu:
1. Dosen, sebagai controller selama proses belajar mengajar. Apakah mahasiswa menaati
peraturan selama mengikuti perkuliahan.
2. Biro Akademik Registrasi dan Administrasi (BARA), yang mengawasi daftar hadir
mahasiswa. Apakah mahasiswa sudah memenuhi standar untuk lulus mata kuliah (80%
kehadiran).
3. Pengawas Ujian, yang mengawasi saat ujian berlangsung. Apakah mahasiswa sudah
memenuhi persyaratan untuk mengikuti ujian, serta menjaga agar mahasiswa menaati
peraturan ujian.
Tight Control
Salah satu bentuk tight control di UKSW ialah control yang dilakukan pada saat ujian. Ada pun
peraturan selama ujian ialah:
Setiap mahasiswa diwajibkan:
Membawa Kartu Tanda Mahasiswa dan Kartu Studi Tetap
Menempati Ruang ditentukan
Meletakan tas, buku, catatan di tempat yang ditentukan sesuai petunjuk pengawas
Mengisi presensi ujian dengan menuliskan tanda tangan sesuai dengan tanda tangan pada
kartu mahasiswa
Setiap mahasiswa dilarang:
Datang terlambat lebih dari 15 menit setelah ujian dimulai
Meninggalkan ruang ujian tanpa izin pengawas
Pinjam-meminjam barang atau alat tulis sesama peserta ujian
Melakukan berbagai tindak kecurangan
Mau atau tidak mahasiswa diharuskan untuk mentaati peraturan yang ada selama ujian
berlangsung. Apabila tidak maka ada sanksi yang telah ditentukan, yaitu:
Peringatan oleh pengawas
Tidak diperkenankan mengikuti ujian dan dikeluarkan oleh pengawas
Nilai E bagi matakuliah yang diujikan
Pada tight action control ini terdapat:
1. Behavioral Constraint
a. Physical Control
Identifikasi personal dilakukan dengan pembagian kelas berdasar nim,
menunjukan kartu studi tetap dan kartu tanda mahasiswa yang berlaku merupakan
bentuk physical control saat ujian berlangsung.
b. Administrative Control
Mahasiswa hanya dapat mengerjakan mata ujian yang telah dia ambil dengan
menunjukan kartu studi semester berjalan.
2. Action Accountability
a. Congruent
Peraturan yang diterapkan pada saat ujian sudah sesuai untuk mencapai tujuan
dari UKSW.
b. Specific
Peraturan tertulis yang di berikan ketika ujian sudah cukup detil dan terperinci.
c. Well Communicated
Peraturan dikomunikasikan dengan baik oleh pihak pengawas ujian kepada
mahasiswa, baik dengan tertulis maupun lisan
d. Complete
Peraturan yang diberikan sudah lengkap beserta dengan batasan batasan serta
larangan berikut dengan sanksinya.
3. Action Tracking
Action tracking dilakukan dengan menggunakan pengawas pada saat ujian. Hal ini juga
bertujuan agar ujian berjalan dengan efisien dan efektif.