Anda di halaman 1dari 2

Ketika Anak Umar bin Khattab Diejek - Rambu Islam, kisah umar bin khattab sebagai

khallifah dengan pola hidup sangat sederhana.

http://rambuislam.com/ketika-anak-umar-bin-khattab-diejek/

Keluarga Khalifah Umar bin Khattab menyandang pola hidup yang sederhana. Meski
berperan sebagai khalifah di Mekah, baju yang dipakainya terdapat empat belas
tambalan. Salah satunya ditambal dengan kulit kayu.

Suatu waktu selepas pulang sekolah, Abdullah bin Umar menangis di depan sang
ayah, tentu saja Umar bin Khattab. Kemudian Umar bertanya, mengapa dirimu
menangis, wahai anakku?

"Teman-teman di sekolah mengejek dan mengolok-olokku sebab pakaianku banyak


sekali tambalan. Di antara mereka mengatakan, Hai teman-teman, coba lihat
berapakah jumlah tambalan putera khalifah itu," ucap Ibnu Umar dengan nada
sedih.

Usai mendengar cerita dari anaknya, Amirul Mukminin buru-buru mendatangi baitul
mal (kas negara) dengan maksud ingin meminjam sejumlah dinar guna membeli
baju untuk anaknya. Sebab tidak bertemu dengan pejabat bagian kas negara,
dititipkannya surat kepada penjaga kas negara disitu yang isinya berikut ini:

"Dengan surat ini, izinkanlah aku meminjam uang kas negara sejumlah 4 dinar
hingga akhir bulan, ketika awal bulan nanti, gajiku langsung dibayarkan guna
menutup utangku.
Usai pejabat kas negara membaca surat permohonan hutang tersebut, dikirimlah
surat balasan:

Dengan rasa hormat, surat balasan kepada junjungan khalifah Umar Bin Khatab.
Wahai Amirul Mukminin yakinkah engkau untuk hidup sebulan lagi, untuk menutup
hutangmu, supaya engkau tidak ragu meminjamkan dinar kepadamu. Apa yang
dilakukan Khalifah terhadap uang kas negara, apabila meninggal sebelum
hutangnya lunas?

Selepas membaca surat balasan dari pejabat kas negara, kemudian Khalifah
langsung menangis, dan berkata kepada anaknya:

Wahai putraku sungguh aku tidak sanggup membelikan pakaian baru untukmu dan
berangkatlah sekolah seperti biasanya, karena aku tidak bisa menjamin akan
pertambahan umurku meskipun hanya sesaat. Anak itu pun menangis mendengar
ujar ayahnya.

(Ahmad Rosyidi) (Disarikan dari Kitab Durrtun Nashihin fil Wa'dhi wal Irsyad karya
Utsman bin Hasan al-Khubawi) NU Online

umar bin khattab, kisah umar bin khattab, kisah umar bin khattab lengkap, biografi
umar bin khattab, khalifah umar bin khattab, cerita umar bin khattab, kisah umar bin
khattab bertemu iblis, sejarah umar bin khattab, umar, kata kata umar bin khattab,
kisah sahabat nabi umar bin khattab, kisah khalifah umar bin khattab, kisah umar,
kisah umar bin khattab masuk islam, kisah teladan umar bin khattab, kepemimpinan
umar bin khattab, kisah para sahabat nabi umar bin khattab, umar bin khattab masuk
islam, silsilah umar bin khattab, riwayat umar bin khattab, sayyidina umar, kisah
terbunuhnya umar bin khattab, pedang umar bin khattab, makam umar bin khattab,
kisah sahabat umar bin khattab, khalifah umar, cerita umar bin khattab lengkap,
sayyidina umar bin khattab

Anda mungkin juga menyukai