Oleh:
Edwin Maulana Fauzi (161211012)
1MA/D3-Teknik Mesin
TEORI
1. Bor
1.1 Definisi Bor
Mata bor adalah alat yang paling ideal untuk membuat lubang yang rapih dan
presisi. Bisa digunakan pada bahan kayu, plastik ataupun logam. Banyak jenis dan
ukuran lubang yang bisa dibuat dengan menggunakan bor, akan tetapi dengan
mempertimbangkan ukuran lubang dan jenis bahan kita perlu menggunakan mata bor
yang tepat.
Selain itupun jenis bahan pembuat mata bor juga menentukan kualitas hasil
pelubangan. lebih keras logam pada mata bor akan lebih halus hasil pengeboran.
d. Countersink Bits
Mata bor ini bersudut 90 pada
ujungnya dan berfungsi untuk membuat
lubang 45 terhadap permukaan kayu.
Biasanya dipakai pada saat membuat lubang
untuk kepala sekrup agar permukaan sama
rata dengan kayu. Mata bor ini bisa berdiri
sendiri dan ada juga yang terpasang langsung
dengan mata bor utama untuk membuat
lubang sekrup.
e. Foster Bits
Yaitu mata bor yang berfungsi untuk
membuat lubang engsel sendok. Paling baik
apabila dioperasikan dengan mesin bor duduk
yang lebih stabil. Karena apabila menggunakan
mesin bor tangan akan sulit untuk mengendalikan
kestabilan posisi mata bor dan lubang yang
dihasilkan kurang berkualitas. Diameter yang
tersedia mengikuti standar diameter engsel
sendok, dari 15, atau 35 mm.
2. Reamer
2.1 Definisi Reamer
Alat untuk memperluas lubang. Lubang hasil pengeboran kadang-kadang
hasilnya masih kasar atau saat hendak dimasukkan batang atau benda pasangannya
tidak cukup longgar (sesak), maka untuk mengatasi hal seperti ini diperlukan
adanya perluasan lubang menggunakan alat reamer.Untuk mendapatkan ukuran
yang pas maka pekerja sebaiknya mengebor dengan ukuran 0,1 0,5 mm lebih kecil
dari diameter lubang yang telah ditentukan kemudian diperluas menggunakan
reamer.
2.2 Bagian-Bagian Reamer
Tangkai ; Adalah bagian dari peluas yang dicekam.
Badan ; Adalah bagian dari peluas yang mempunyai beberapa pisau dengan
alur diantaranya alur yang mungkin lurus dan sepiral.
Pengarah ; Berguna Untuk ;
o Memelihara ukuran yang tetap,
o Memperhalus Permukaan,
o Memberi ukuran yang baik.
Kepala ; Adala bagian yang memotong dalam perluasan
Pitch (p) adalah jarak antara titik puncak ulir yang memiliki spasi seragam
diukur sejajar dengan sumbu.
Diameter mayor (d), adalah diameter terluar dari ulir.
Diameter minor (dr atau d1), adalah diameter terkecil dari ulir.
Pitch diameter (dm atau d2), adalah diameter imaginer dimana lebar dan
tinggi alur sama besar.
Root adalah bagian dasar ulir.
Crest adalah bagian atas/puncak ulir.
Thread angle adalah sudut ulir diantara crest.
Depth perpendicular distance from crest to root
Lead (kisar) adalah jarak ulir satu putaran diukur sejajar terhadap sumbu.
Lead sama dengan dua kali pitch pada ulir double atau 3 kali pitch pada ulir
triple
3.3 Jenis-Jenis Ulir Berdasarkan Standar
Berdasarkan standar yang digunakan sebenarnya ada banyak macam standar
tetapi standar umum yang sering digunakan hanya ada dua macam yaitu sebagai
berikut:
a. Ulir Metrik (ISO)
Merupakan ulir segitiga dengan sudut puncak 60o dan keseluruhan
dimensinya dalam satuan metris. Simbol dari ulir ini adalah M
contohnya M8 x 1,25 artinya ulir metris dengan diameter 8 mm dan pitch
1,25 mm
b. Ulir Whitwoth
Merupakan ulir segitiga dengan puncak 55o dan keseluruhan dimensinya
dalam satuan british (inch). Simbol dari ulir ini adalah W. contohnya
W2x20TPI adalah ulir whitworth dengan diameter 2 dan terdapat 20
Thread per inch (jumlah puncak ulir tiap satuan inchi)
3.4 Jenis-Jennis Ulir Berdasarkan Bentuk
Berdasarka bentuknya ulir dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut:
Ulir Seitiga
Ulir Segiempat
Ulir Trapesium
Ulir Acme
Ulir Bulat
Ulir Bola
Ulir Tanduk
BAB II
PRAKTIK
Proses pembuatan bahan drill chuck dilakukan dengan melalui proses-proses
berikut :
1. Persiapan
Sebelum melakukan pekerjaan alignment sediakanlah safety tools guna
menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan. Adapun langkah-langkah kerja
untuk melakukan alignment adalah: .
Persiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
Membaca gambar kerja
Gunakan peralatan sesuai pada tempatnya
Periksa setiap bagian poros, puli, chack dan sabuk penggerak padasaat
motor sebelum bekerja maupun sedang bekerja.
Lakukan pengukuran untuk menentukan ketegak lurusan, kebulatan
menggunakan dial indicator.
Lakukan pemeriksaan kebengkokan pada chack / pencekam,Gunakan dial
indicator.
Periksa setiap eretan, apakah terjadi gesekan antara eretan dan kedudukan
eretan.
Lumasi oli / pelumas pada bagian bagian yang terjadi gesekan.
Lakukan penyetelan / nglepel pada kedudukan mesin agar
terjadikeseimbangan.
Menghitung kecepatan putaran mesin
Vc=(.d.n)/1000 n=(Vc.1000)/d
Ket: 1. Vc: Kecepatan potong
2. n: Putaran Mesin (RPM)
3. d: Diameter Benda Kerja
Tulislah catatan setiap hasil pemeriksaan.
Bersihkan tempat kerja setelah mengaligment.
2. Peralatan yang Digunakan
Jangka sorong
Kunci tool holder
Tool holder
Kunci Toll Post
kunci chuck
Kunci L
Pahat
Kuas
Senter
Chuck Drill
Kaca Mata
Mata Bor
Pahat Ulir Luar dan Dalam
3. Proses Pembubutan Benda Kerja 1
3.1. Gambar Kerja 1
25 18
32,68
43
36
35
16
16
3.2. Facing
Masukkan benda ke chuck
Seting kedudukan benda kerja agar saat chuck berputar benda
kerja tidak lepas dan berputar dengan lurus.
Setting ketinggian pahat setinggi dengan senter putar
o Masukkan senter putar kedalam kepala lepas.
o Miringkan pahar kearah kepala lepas
o Kemudian setting ketinggian pahat setinggi senter putar
Kedudukan pahat di geser sekitar 10
Atur kecepatan mesin sesuai dengan yang kita hitung
Tempelkan mata pahat ketengah-tengah permukaan benda kerja
Nyalakan mesin
Facing permukaan benda kerja hingga rata dan sampai ukuran 43
mm.
Setelah selesai proses facing matikan mesin.
3.3. Center Drill
Pasang center drill pada chuck drill dan pastikan sudah terpasang
dengan kencang.
Pasang chuckdrill pada tail stock dan pastikan chuckdrill tidak
goyang.
Dekatkan kepala lepas dengan benda kerja
Setting kecepatan mesin sesuai dengan yg telah dihitung
Bor benda kerja dengan kedalaman yang telah ditentukan
o Pastikan benda kerja tercekam dengan kencang.
o Saat melakukan pemakanan eretan diputar maju mundur
agar bram terbuang.
3.4. Bubut Memanjang Luar panjang 25mm lebar 43mm
Pasang pahat pada tool post.
Setting ketinggian pahat setinggi dengan senter putar
o Masukkan senter putar kedalam kepala lepas.
o Miringkan pahat kearah kepala lepas
o Kemudian setting ketinggian pahat setinggi senter putar
Kemudian setting derajat pahat tegak lurus atau 90.
Setting kecepatan putar mesin
o n=(Vc .1000)/( .d) n=(20.1000)/(3,14 .43)=148 rpm
Gores benda kerja untuk menandai
Tempelkan pahat ke sisi benda kerja yang akan dimakan
Putarkan skala pada eretan bawah ke angka 0
Lalu geser eretan bawah kekanan sampai menunjukan skala 5,5-5,0
Geser eretan kekanan hingga tidak sejajar dengan benda kerja
Putarkan kembali skala pada eretan ke angka 0
Nyalakan mesin
Lakukan pemakanan sepanjang 25mm hingga mencapai diameter
luar 43mm dengan tebal pemakanan 0,5mm sekali pemakanan.
Setelah selesai proses pemakanan matikan mesin.
3.5. Pengeboran Tembus sampai 16mm (Secara bertahap)
Masukan mata bor 6mm kedalam chuckdrill.
Pastikan matabor tercekam dengan kuat.
Pasang chuckdrill pada tail stock dan pastikan chuckdrill tidak
goyang.
Dekatkan kepala lepas dengan benda kerja.
Setting kecepatan putar mesin
o n=(Vc .1000)/( .d)
n=(20.1000)/(3,14 .6)=1061 rpm
o setting kecepatan mesin pada tabel yang mendekati 1061 rpm
Dekatkan mata bor pada benda kerja yg telah di center drill
sebelumnya.
Kunci kepala lepas agar saat proses pemakanan kepala lepas tidak
bergeser kebelakang.
Nyalakan mesin.
Putar eretan pada kepala lepas kekanan untuk memajukan mata bor
dan kekiri untuk memundurkan mata bor.
Pada saat pemakanan putar eretan kekanan secara pelan dan sesekali
putar kekiri untung membuang bram.
Lakukan pengeboran sampai tembus benda kerja.
Ganti bor dengan matas bor selanjutnya
Setting kembali kecepatan mesin sesuai mata bor nya
Kemudian lakukan kembali proses bor dengan mata bor diameter
selanjutnya sampai diameter mata bor 16
3.6. Bor tidak tembus ( 22mm)
Masukan mata bor 22mm kedalam tail stock
Pastikan matabor tercekam dengan kuat.
Dan pastikan mata bor tidak goyang.
Dekatkan kepala lepas dengan benda kerja.
Setting kecepatan putar mesin
o n=(Vc .1000)/( .d)
o n=(20.1000)/(3,14 .22)=289 rpm
o setting kecepatan mesin pada tabel yang mendekati 289 rpm
Dekatkan mata bor pada benda kerja yg telah di bor sebelumnya.
Kunci kepala lepas agar saat proses pemakanan kepala lepas tidak
bergeser kebelakang.
Nyalakan mesin.
Putar eretan pada kepala lepas kekanan untuk memajukan mata bor
dan kekiri untuk memundurkan mata bor.
Pada saat pemakanan putar eretan kekanan secara pelan dan sesekali
putar kekiri untung membuang bram.
Lakukan pengeboran sampai ukuran panjang sekitar 21-22 mm
untuk pemakanan selanjutnya menggunakan pahat bubut dalam
hingga ukuran panjanag 24 mm
3.7. Pengeboran tidak tembus 32mm
Masukan mata bor 32mm kedalam tail stock.
Pastikan matabor tercekam dengan kuat.
Dan pastikan mata bor tidak goyang.
Dekatkan kepala lepas dengan benda kerja.
Setting kecepatan putar mesin
o n=(Vc .1000)/( .d)
o n=(20.1000)/(3,14 .32)=200 rpm
o setting kecepatan mesin pada tabel yang mendekati 200 rpM
Dekatkan mata bor pada benda kerja yg telah di bor sebelumnya.
Kunci kepala lepas agar saat proses pemakanan kepala lepas tidak
bergeser kebelakang.
Nyalakan mesin.
Putar eretan pada kepala lepas kekanan untuk memajukan mata bor
dan kekiri untuk memundurkan mata bor.
Pada saat pemakanan putar eretan kekanan secara pelan dan sesekali
putar kekiri untung membuang bram.
Lakukan pengeboran sampai ukuran panjang sekitar 21-22 mm untuk
pemakanan selanjutnya menggunakan pahat bubut dalam hingga
ukuran panjang 24 mm.
3.8. Bubut Memanjang Dalam (panjang 24 mm dan lebar 35mm)
Pasang pahat bubut dalam pada tool post dengan kuat.
Setting ketinggian mata pahat setinggi dengan center putar.
Setelah setting ketinggian pahat, putar tool post 90 ke arah kiri.
Kemudian kencangkan tool post.
Setting kecepatan putar mesin
o n=(Vc .1000)/( .d)
o n=(20.1000)/(3,14 .32)=200 rpm
setelah setting kecepatan mesin, tempelkan mata pahat pada bagian
dalam benda kerja yang akan dibubut dalam.
Nyalakan mesin.
Mulailah langkah pemakanan dengan besar pemakanan 0,3-0,5 mm
hingga panjang 24mm dan lebar 35mm
Matikan mesin setelah beres
3.9. Pembubutan Ulir dalam
Pasang pahat ulir pada tool post.
Setting ketinggian pahat setinggi dengan senter putar
o Masukkan senter putar kedalam kepala lepas.
o Miringkan pahat kearah kepala lepas
o Kemudian setting ketinggian pahat setinggi senter putar
Kemudian setting derajat diputar kekiri secara tegak lurus.
Setting kecepatan putar mesin pada kecepatan paling lambat.
Tuas pembuat ulir disetting agar dapat menghasilkan ulir Matriks
dengan kedalaman 1mm.
Pastikan mesin poros penggerak otomatis ulir bergerak.
Dekatkan pahat kebenda kerja.
Setting skala pada eretan atas ke angka 0
Kemudian nyalakan mesin.
Lalu nyalakan penggerak otomatis yg bergerak ke kiri untuk proses
pemakanan.
Saat proses pemakanan tebal pemakanan hanya diperbolehkan 2 strip
skala pada eretan.
Saat pahat mencapai ujung bagian yang ingin diulir (12mm), matikan
penggerak otomatis, dan putar eretan kea rah keri atau skala pada
eretan menunjukan angka 5,5.
Kemudian nyalakan mesin tapi dengan putaran yg berlawanan (tuas
penghidup mesin ditarik keatas).
Kemudian hidupkan kembali penggerak otomatis.
Dan ulangi proses pemakanan diatas hingga kedalaman ulir 0,5mm
atau skala pada eretan 1,5 skala.
3.10. Pembubutan Tirus 32
32,68
43
36
35
16
43,5
10 23,5 10
2x45 3x45 3
43
23
33
34
36
35
17 26,5
4.2. Facing (menghaluskan bagian dasar bekas gergaji) pada kedua sisi,
panjang benda sesuai dengan gambar 2 (43,5 mm)
Masukkan benda ke chuck
Seting kedudukan benda kerja agar saat chuck berputar benda kerja tidak
lepas dan berputar dengan lurus.
Setting ketinggian pahat setinggi dengan senter putar
o Masukkan senter putar kedalam kepala lepas.
o Miringkan pahar kearah kepala lepas
o Kemudian setting ketinggian pahat setinggi senter putar
Kedudukan pahat di geser sekitar 10
Atur kecepatan mesin sesuai dengan yang kita hitung
Tempelkan mata pahat ketengah-tengah permukaan benda kerja
Nyalakan mesin
Facing permukaan benda kerja hingga rata dan sampai ukuran 43,5 mm.
Setelah selesai proses faceing matikan mesin.
4.3. Center Drill (mengebor permukaan benda kerja yang telah di
facing)
Pasang center drill pada chuck drill dan pastikan sudah terpasang
dengan kencang.
Pasang chuckdrill pada tail stock dan pastikan chuckdrill tidak
goyang.
Dekatkan kepala lepas dengan benda kerja
Setting kecepatan mesin sesuai dengan yg telah dihitung
Nyalakan mesin.
Bor benda kerja dengan kedalaman yang telah ditentukan
o Pastikan benda kerja tercekam dengan kencang.
o Saat melakukan pemakanan eretan pada kepala lepas diputar
kekanan dengan perlahan dan sesekali putar balik ke kiri agar
bram terbuang.
Matikan mesin
4.4. Bubut Memanjang (panjang 33.5mm lebar 43mm dan Panjang
10mm Lebar 36mm )
Pasang pahat pada tool post.
Setting ketinggian pahat setinggi dengan senter putar
o Masukkan senter putar kedalam kepala lepas.
o Miringkan pahat kearah kepala lepas
o Kemudian setting ketinggian pahat setinggi senter putar
Kemudian setting derajat pahat tegak lurus atau 90
Setting kecepatan putar mesin
.1000 20.1000
- = = = 148
. 3,14 .43
https://andhy07.files.wordpress.com/2010/03/pertemuan-ke-4.pdf
http://maulananurulistiqlal.blogspot.co.id/2014/05/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html
http://haryantoabdi.blogspot.co.id/2012/10/bagian-bagian-mata-bor.html
http://machiningtool.blogspot.co.id/2014/09/macam-macam-jenis-ulir-types-of-thread.html
http://www.himamesin-uny.or.id/2015/05/28/jenis-ulir-dan-fungsinya.html
https://thadinugroho.wordpress.com/2014/09/03/bagian-bagian-ulir-ulir/