Anda di halaman 1dari 10

PENGKAJIAN

A. Pengumpulan Data M1 M5
2.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan tanggal 15 Mei 2015 meliputi ketenagaan, sarana dan
prasarana, MAKP). Data yang didapat dianalisis menggunakan analisis SWOT sehingga
diperoleh beberapa rumusan masalah, kemudian dipilih satu sebagai prioritas masalah.
2.1.1 Tenaga dan Pasien (M1 - Man)
Jumlah tenaga keperawatan dan diruang rawat inap Madinah Muhammadiyah Medical Centre
.jumlah keperawatan ada 11 orang, 2 orang lulusan Ners, 9 lainnya lulusan D3 Keperawatan .
1. Struktur Organisasi Dan MAKP RAWAT INAP
RS.MUHAMMADIYAH
Kepala Ruangan
Ns.Edo

Administ Ur. Invent Ur. Pengendalian


rasi Asuhan aris Logistik Hadi
Eka Keperawa Redi Ika

Gambar Bagan struktur organisasi dan MAKP Ruang Inap Madinah

Kepala Ruangan
Ns.Edo

Perawat Primer
Ns Nurul

Perawat Associate Perawat Associate Perawat Associate


Dinas Pagi Dinas Sore Dinas Malam
Ns Adiba Ns Sofie Ns Dewi
Ns Eka Ns Nila Ns Redi
Ns Indra Ns Kikin Ns Ika

Hadi
Gambar 2.2 Metode MAKP Primer

2. Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga


Perawat
Kebutuhan tenaga perawat di PAV. Madinah dari hasil pengkajian adalah sebagai
berikut:

a. Data Sumber Manusia


Tabel 1
Idetifikasi Jumlah Tenaga Keperawatan dan Non Keperawatan
No Jenis Tenaga Kualifikasi/ Jumlah Masa Jenis Jumlah kegiatan diklat
pendidikan Kerja Tenaga yang pernah diikuti
1. Keperawatan S1 2 orang 1- 25 Kepala
tahun ruangan,
Perawat
Primer
D3 9 orang 2 20 Perawat
tahun sekunder

Jumlah pasien yang di rawat dan klasifikasikan berdasarkan tingkat ketergatungan pasien,
tuliskan dalam bentuk tabel

Rumus perhitungan Kebutuhan perawat Berdasarkan tingkat ketergantungan pasien


Klasifikasi Pagi Siang Malam
ketergantungan
Minimal 1 pasien x 0,17= 0,17 1 pasien x 0,14= 0,14 1 pasien x 0,10= 0,10
Partial 3 pasien x 0,27= 0,81 3 pasien x 0,15=0,45 3 pasien x 0,07= 0,14
Total 2 pasien x 0,36= 0,72 2 pasien x 0,30= 0,60 2 pasien x 0,20= 0,40
Jumlah 1,7 1,19 0,64
JUMLAH 3,53= 4

Total tenaga perawat :


Pagi : 2 orang
Sore : 1 orang
Malam : 1 orang +
Total : 4 orang
Jumlah tenaga yang lepas dinas perhari :
86 x 4
= 1,15 dibulatkan menjadi 1 orang
297
Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas setiap hari di ruang rawat inap Madinah
RS.Muhammadiyah adalah 4 orang + 2 orang struktural (kepala Ruangan, dan wakil kepala
ruangan) + 1 orang lepas dinas
= 7 orang.
Jumlah kebutuhan tenaga perawat 4 +2+ 1= 7 orang
Sarana dan Prasarana ( M2 - Material)
1. Lokasi dan Denah Ruangan
Lokasi penerapan proses manajemen keperawatan yang digunakan di ruangan Rawat
Inap Madinah RS.Muhammadiyah adalah sebagai berikut:
O
P
E
R
A BED 3
N BED 2A

BED 2B
BED 4

BED 1A

BED 1B

K K
A A
M M
A A
R R

K
A
M
CONFERENCE AREA A
R

K
A
K
NURSE STATION A
M
R
A
R

2. Peralatan dan fasilitas


a. Data Tempat Tidur Pasien
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 15 Mei 2015, didapatkan gambaran kapasitas
tempat tidur Ruang Rawat Inap Madinah RS.Muhammadiyah adalah dengan rincian sebagai
berikut:
No. Kls/kamar Nama Barang Jumlah Kondisi
1. Kelas 1Tempat tidur 2 Baik
Meja 2 Baik
AC 1 Baik
Kursi penunggu 8 Baik
Wastafel 1 Rusak
Jam Dinding 1 Baik
Standart Infus 8 Baik
Lampu 4 Baik
Kamar mandi 1 Baik
2. Kelas 2 Tempat tidur 4 Baik
Meja 1 Baik
Kipas Angin 1 Baik
Kursi penunggu 10 Baik
Wastafel 1 Baik
Jam Dinding 1 Baik
Standart Infus 9 Baik
Lampu 7 Baik
Kamar Mandi 1 Rusak
Oksigen 2 Baik
Total Tempat Tidur : 6 TT

2.2.3 Metode Asuhan Keperawatan ( M3 Method )


1 Penerapan Model MAKP
Berdasarkan hasil pengkajian tanggal 5 Mei 2015 didapatkan bahwa model pemberian
asuhan keperawatan di Ruang Rawat inap Madinah RS.Muhammdiyah menggunakan model
primer untuk shift pagi, siang dan malam.
Tenaga kesehatan yang ada berjumlah 7 orang perawat dengan jumlah perawat lepas
dinas 1 orang perhari, dimana 1 orang kepala ruangan 2 orang perawat primer dan 1 orang
Perawat primer pembawahi 2orang perawat asosiate dalam satu shift. Perawat primer
bertanggung jawab dalam pendokumentasian keperawatan, sedangkan perawat asosiate
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sedangkan kepala
ruangan bertanggung jawab dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengawasan, dan evaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan oleh perawat primer dan perawat
pelaksana.
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam metode yang diterapkan di ruangan ini
adalah timbang terima, discharge planning, ronde keperawatan, supervisi, sentralisasi obat
dan pendokumentasian. Kegiatan-kegiatan tersebut selama ini sudah berjalan secara optimal
kecuali discharge planning dan timbang terima.
2 Timbang Terima
Prosedur timbang terima selama ini sudah dilakukan pada setiap pergantian shift jaga.
Dimana tugas kepala ruangan dalam timbang terima yaitu membuka timbang terima,
memberikan waktu kepada ketua tim untuk mengoperkan kepada Pada shift pagi timbang
terima dipimpin oleh penanggung jawab (PJ) malam yang ditujukan pada yang dinas
selanjutnya,menutup timbang terima, Perawat primer ,mengoperkan kondisi klien dengan
cara berkeliling kepada perawat yang dinas selanjutnya, sedangkan perawat asosiate yaitu
mengikuti timbang terima dan menambahkan keterangan penanggung jawab (PJ) tentang
klien yang menjadi kelolahan. Timbang terima terlebih dahulu dilakukan di nurse
station dimana perawat shift sebelumnya akan menjelaskan tentang evaluasi perkembangan
pasien pada perawat shift selanjutnya. Setelah itu timbang terima dilanjutkan dengan
mengunjungi pasien untuk memvalidasi kembali apa yang telah dibahas saat timbang terima
di nurse station.
3 Sentralisasi Obat
Menurut pengamatan dan wawancara didapatkan kegiatan sentralisasi obat sudah
berjalan. Alur sentralisasi obat adalah dokter meresepkan obat dan akan diterima perawat
yang kemudian diserahkan ke apotik RS. Kemudian, pihak apotik akan menyerahkan obat
tersebut ke perawat ruang Madinah. Setelah itu, perawat akan memanggil keluaga pasien
untuk menjelaskan dan meminta persetujuan tentang biaya serta obat (5T 1W) yang akan
diterima oleh pasien. Semua obat pasien seperti injeksi, set infus, cairan infus, spuit dan obat
oral akan disimpan di lemari obat sesuai dengan no.kamar pasien. Buku obat yang tercantum
berisi tentang tanggal, jenis obat injeksi dan obat oral, jadwal pemberian obat seperti jam,
dosis, sisa, dan jumlah obat, tanda tangan perawat dan pasien, tapi perawat tidak meminta
tanda tangan pasien untuk bukti telah diberi obat injeksi/obat oral.
Obat hanya akan diberikan/ dimasukkan ke pasien jika sudah masuk waktu pemberian
obat dengan pemberiannya diawasi oleh perawat. Namun kadangkala ada kondisi dimana
obat oral yang seharusnya diberikan dan diawasi oleh perawat, tidak diberikan dan diawasi
oleh perawat. Misalnya saat waktu minum obat, ternyata pasien sedang tidur sehingga tugas
memberikan obat dilakukan oleh keluarga pasien tanpa ada pengawasan dari perawat.
4 Ronde Keperawatan
Pada tahap ini ronde keperawatan yang dilakasanakan di Rawat Inap Madinah
Muhammadiyah Medical Centre yaitu penanggung jawab shift menjelaskan/ penyajian
tentang pasien oleh perawat yang mengolah pasien, diskusi antar penanggung shift setelah itu
penanggung jawab shift serta perawat asosiet ke bed pasien untuk mengobservasi status
kesehatan pasien serta pendokumentasian pasien. Setelah selesai ke bed pasien maka kegiatan
selanjutnya di nurse station yaitu pemberian justifikasi oleh perawat shift sebelumnya tentang
data, masalah pasien, rencana, tindakan yang akan di lakukan dan criteria evaluasinya. Lalu
kesimpulan dan rekomendasi untuk asuhan keperawatan selanjutnya oleh kepala ruangan.
5. Supervisi Keperawatan
Menurut hasil wawancara didapatkan bahwa supervisi dilakukan secara rutin 1x/bln.
Karu melakukan supervisi pada perawat dan disetorkan ke Bidang Keperawatan. SOP yang
dilaksanakan antara lain:
1) Melakukan injeksi/ selang
2) Melakukan skintest
3) Penerimaan pasien baru
4) Pemasangan kateter
5) Melakukan mengukur suhu badan melalui axila
6) Memandikan pasien di tempat tidur
7) Memberikan tranfusi
Bidang keperawatan melakukan supervisi pada ruangan tentang MAKP dan
Administrasi tiap 1x/bln.
Menurut analisa didapatkan bahwa feedback dari adanya supervisi keperawatan belum
didokumentasikan secara jelas.
5 Perencanan Pulang (Discharge Planning)
Discharge Planning sudah dilakukan di Ruang Madinah, pelaksanaannya saat ini
sesuai dengan alur yang telah ditetapkan.
Pada dasarnya Discharge Planning dilakukan saat pasien datang hingga pasien
pulang. Pasien yang akan pulang dibekali resume asuhan keperawatan serta diberikan pula
health education atau pendidikan kesehatan yang diperlukan klien dan keluarga untuk
perawatan di rumah tentang : aturan diet, obat yang harus diminum dirumah, aktivitas dan
kegiatan, hasil pemeriksaan yang harus dibawa pulang, rencana kapan dan tempat control,
yang perlu dibawa saat control, prosedur kontrol, serta jadwal pesan khusus.
6 Dokumentasi
Sistem pendokumentasian di Ruang Madinah berdasarkan SOAP (Subjectif Objectif
Analyse Planing). Sistem pendokumentasian masih dilakukan secara manual (belum ada
komputerisasi). Dokumentasi yang dikerjakan antara perawat satu dengan yang lain tidak
sama.
B. Analisa SWOT
C. Diagram Layang
D. Identifikasi Masalah
Setelah dilakukan analisis situasi dengan mengunakan SWOT maka kelompok dapat
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. M1(Ketenagaan) :
a. Sebanyak 9 perawat yang berlatar belakang D3
b. hanya 2 orang yang berlatarbelakang S1 keperawatan
c. Jumlah perawat belum sebanding dengan jumlah pasien
2. M2 (Sarana Prasarana):
a. Ruang diskusi dokter dan perawat masih gabung di
ruang nurse station
b. Tempat administrasi masih gabung dengan nurse station
c. Cara penyimpanan obat dan makanan masih menjadi
satu dalam almari es.
3. M3 :
1. MAKP
a. Pelaksanaan model MAKP
Primer dilaksanakan belum optimal.
b. Pendokumentasian proses
keperawatan belum optimal.
c. Perbandingan pendidikan perawat
belum sesuai dengan peran perawat.
2. Dokumentasi Keperawatan
a. Jumlah pasien dan beban kerja
yang tinggi sehingga pendokumentasian belum optimal
b. Pendokumentasian intervensi
kurang lengkap (100%)
c. Pendokumentasian implementasi
keperawatan kurang lengkap (30%)
3. Ronde Keperawatan
a. Peran penanggung jawab shift
belum nampak untuk pelaksanaan ronde
b. Belum diadakan informed
concent ronde keperawatan.
4. Sentralisasi Obat
a. Belum ada lembar serah terima
obat kepada pasien tentang sentralisasi obat
b. Belum ada supervisi terhadap
kegiatan sentralisasi obat
c. Latar belakang pendidikan
perawat bervariasi
d. MAKP primer belum terlaksan
5. Supervisi
a. Belum mempunyai format yang
baku dalam pelaksanaan supervisi.
b. Kurangnya program pelatihan
dan sosialisasi tentang supervisi.
c. Belum adanya dokumentasi
supervisi yang jelas
6. Timbang Terima
a. Isi timbang terima belum terfokus
pada masalah keperawatan
b. Tehnik timbang terima masih
belum optimal
c. Penulisan timbang terima masih
belum terdokumentasikan secara optimal
d. Masih banyak timbang terima
tentang masalah medis
e. pendokumentasian timbang
terima masih belum optimal
7. Discharge Planning
a. Belum terdapat format discharge planning yang terstandarisasi
b. Tidak tersedianya leaflet saat pasien pulang
c. Pendokumentasian discharge planning di ruangan belum ada pada setiap pasien.
d. Belum ada resume pasien pulang
8. Penerimaan Pasien Baru
a. Perawat tidak memperkenalkan
diri ke pasien
b. Perawat tidak menjelaskan
ruangan yang ada di RS

Anda mungkin juga menyukai