Anda di halaman 1dari 7

The Demand for Supply of Accounting Theories: The Market for Execuses

Ross L. Watts and Jerold L. Zimmerman

Dikumpulkan Sebagai UAS Teori Akuntansi

Oleh :
Kamal Dwi Rasyid 156020310011014

JOIN PROGRAM S2- PPAK AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
Sebuah karakteristik yang umum menjadikan standar akuntansi dapat
digunakan secara umum pula. Watts dan Zimmerman dalam teorinya ini
menginginkan sebuah teori atau konsep yang dapat diterima secara umum. Teori
ini bukan berdasarkan pada normatif, namun lebih kepada positif yang dapat
menjelaskan faktor-faktor yang ada pada literatur, memprediksi faktor-faktor pada
penelitian, dan menjelaskan hubungan dari standar akuntansi pada penerapan
sehari-hari.
Teori akuntansi tidak terlepas dari peran teori proses politik. Akuntansi
sendiri adalah sebuah proses yang penerapannya membutuhkan sebuah paksaan
dari peran pemertah. Tentunya di dalamnya juga ada unsur pemaksaan dari proses
politik. Di sisi lain, ada benturan kepentingan dari manajemen atas pemberlakuan
standar tersebut. Manajemen tentunya menginginkan dari transfer kekayaan.
Perbedaan kepentingan atau conflict of interest inilah yang menjadikan
terhambatnya kesepatakan umum atas teori akuntansi.

Demand for Accounting Theories


a. Permintaan Atas Teori Akuntansi Pada Ekonomi Yang Tidak Diatur
Standarisasi akuntansi pada ekonomi yang diatur oleh pemerintah
menjadikan biaya agensi yang tinggi. Kejadian ini muncul atas
ketidaksesuaiannya keinginan atau kepentingan dari manajer atau agen
dengan shareholders atau prinsipal (Jensen and Meckling, 1976, p. 308).
Jensen dan Meckling menyebutnya sebagai residual loss.
Untuk mengurangi biaya agen baik dari equity maupun pada debt, ada
beberapa cara yang digunakan.
1. Devidend diberikan pada saat ada proporsi labapasti perusahaan1
2. Harus ada dana cadangan yang dipertahankan ketika deviden dibayarkan2
(Kehl, 1941, p. 4)
3. Perlakuan aktiva tetap sebagai akun barang dagang dengan perubahan
nilai yang nantinya sebagai pengurang keuntungan sebelum dividen.3
b. Fungsi Teori Akuntansi

1 Lihat Kehl (1941, p. 4)


2 Lihat Kehl (1941, p. 4)
3 Littleton (1993, p. 223-227)
Terdapat 3 fungsi teori akuntansi pada ekonomi yang tidak diatur.
1. Permintaan untuk kepentingan pendidikan
Ketika ada perbedaan prosedur akuntansi maka akan berpengaruh pada
pelatihan akuntansi. Konsekuensinya para pembimbing harus membuat
sebuah alat adukasi pendidikan untuk mempermudah pembelajaran dan
variasi di praktik lapangan. Karena ada banyak perbedaan dalam prosedur
akuntansi, maka diperlukan suatu pertimbangan untuk memutuskan
mengambil atau melepas suatu prinsip umum yang berlaku.4
2. Permintaan Informasi
Permintaan informasi yang dimaksud adalah ada suatu permintaan atas
deskripsi mengenai suatu kejadian akuntansi. Namun kali ini, informasi
diharapkan tidak berhenti, namun juga dapat mempresdiksi dampak dari
penggunaan prosedur akuntansi, baik dari sisi manajemen atau dari sisi
prinsipal.
3. Permintaan pembenaran
Awalnya, akuntansi digunakan untuk manajer sebagai alat melakukan
manipulasi. Namun, teori akuntansi dapat digunakan untuk melihat profit
yang dimanipulasi dan juga efek konsekuensinya kepada shareholders.
Nampaknya juga dapat digunakan auditor sebagai senjata untuk
memonitor dan memberikan argumen mengenai perlakuan manajer atas
prosedur akuntansi.
The Demand for Accounting Theories in a Regulated Economy
a. Akuntansi dan Proses Politik
Akuntansi dalam penerapanya dipengaruhi oleh proses politik baik
langsung maupun tidak langsung. Contoh efek langsung yang muncul adalah
semisal paksaan dari Security Exchange Commision untuk menggunakan
laporan keuangan yang sesuai dengan standar umum, sehingga perusahaan
juga harus mempersiapkan laporan keuangan yang sesuai dengan standar
umum akuntansi. Sedangkan tidak langsung adalah manajemen menggunakan
standar akuntansi untuk mengurangi atau menambah benefit dari regulasi
yang diberikan oleh pemerintah.

4 Matheson (1983, p.1)


b. Efek Intervensi Pemerintah atas Permintaan Teori Akuntansi
Intervensi pemerintah diawali dari pembenaran suatu prosedur akuntansi
yang mana karakteristiknya berdasarkan sebuah argumen yang dibenarkan.
Kemudian, para birokrat atau politikus memberikan argumen bahwa suatu
prosedur tersebut layak digunakan karena kesesuaiannya, kewajarannya dan
sebagainya. Bahkan juga karena pasar yang tidak diatur tidak efisien.
Argumen ini muncul dari kepentingan pribadi.
Para politikus atau birokrat, agar asumsi/argumennya dapat dilaksanakan,
maka mereka menggunakan suatu landasan teori yang dapat memprediksi
argumennya. Mereka menggunakan konsep rasional dan memilih teori yang
cocok untuk argumen mereka.
Watts dan Zimmerman dalam teorinya ini berasumsi bahwa biaya politik
yang tinggi sangat krusial pada teori mereka. Mereka juga memprediksi
bahwa nantinya ada proses diskriminasi studi empiris mengenai teorinya dan
teori alternatif. Namun, pada akhirnya tes atas biaya politik berdasarkan
asumsi, dan asumsi tidak dapat diterima oleh studi empiris.
The Supply Of Accounting Theories
Biasanya, pakar akuntansi membuat teori akuntansi untuk kepentingan
mengkritisi teori sebelumnya atau mempertahankan argumen/rekomendasi
mereka. Mereka beradu argumen bahwa teori akuntansi seharusnya dapat
menentukan standar dan praktik akuntansi.5 Celakanya, pengguna penelitian
akuntansi lebih percaya pada hasil dari penelitian akuntansi. Selanjutnya
penelitian akuntansi sering memasukkan unsur peraturan yang direkomendasi
dalam penelitian mereka. Unsur peraturan yang dimasukkan biasanya dari
rekomendasi politikus namun juga dimasukkan dengan kepentingan pribadi.

The Empirical Relationship Between Government Intervention and


Accounting Theory
a. Railroad Legislation

5 Mautz (1996, p6) and Sterling (1973, p. 49)


Perkembangan akuntansi beriringan dengan sejarah jalur kereta di abad 19. Di
US maupun di UK berdampak pada litarur akuntansi khususnya di depresiasi yang
mana dikembangkan sebagai biaya (Pollins, 1956; and Boockholdt, 1977). Alasan
perdebatan ini dianalisis menurut Littleton (1933). Pertama, ada suatu biaya
agensi atas hutang dan ekuitas pasti ada meskipun perusahaan itu mempunyai
kewajiban legal. Kedua, perjanjian deviden dan aset jangka panjang tidak
mengurangi depresiasi dan dikategorikan sebagai biaya. Watts dan Zimmerman
berhipotesis bahwa kepentingan publik atas depresiasi akan dikategorikan sebagai
biaya. Lebih jauh, karena regulasi legislasi biasanya berdasar argumen ekonomi,
teori depresiasi ditulikan sebagai biaya ekonomi.
b. Income Tax Acts
Hukum perpajakan awal mula dipelopori karena adanya respek dari akuntansi
mengenai depresiasi. Permintaan konsep rasionalisasi dalam prosedur depresiasi
menurut Storey (1959) berdasarkan matching concept. Oleh sebab itu, waktu dari
perdebatan depresiasi di UK ini mengkonfirmasi hipotesis dari Watts dan
Zimmerman bahwa ada suatu tindakan proses politik yang berjalan. Kemunculan
ini didukung dari beberapa kondisi, pertama, profesi akuntansi belum dibentuk
sampai tahun 1854, kedua, tidak ada akuntan formal dengan literatur mengenai
depresiasi atas jalur keeta api pada tahun 1840-1859, ketiga, akhirnya para
akuntan meloby pemerintah untuk melakukan proses politik atas praktik akuntansi
dan pemerintah akhirnya memberikan tanggapan intervensi atas prosedur
profesional akuntansi.
c. Securities Acts
Ada 2 hal yang saling berkaitan dengan securities act, yaitu:
1. Information objectives
Tujuan informasi akuntansi adalah untuk kepentingan investor dan
kreditor. Para theorist cenderung mendiskripsikan penekanan pada
formula dan tujuan akuntansi. Efeknya adalah tujuan informasi tidak
dapat menyeluruh. Setelah adanya Securities Act, informasi yang
tersedia lebih rasional sehingga dapat meningkatkan pengambilan
keputusan. Namun, masih saja ada kepentingan pribadi yang
terselubung karena ada tendensi dari penulis modern yang mengutip
kepentingan publik dengan tujuan informasi akuntansi. Dijelaskan
bahwa ada hubungan erat antara tujuan informasi dan
mengatasnamakan kepentingan publik dicontohkan oleh argumen yang
baru-baru ini diangkat dalam literatur bahwa informasi yang diberikan
dalam laporan akuntansi adalah barang publik dan karena
konsekuensinya, mungkin ada kekurangan informasi dari sudut
pandang masyarakat.
2. The search of accounting principles
Sebuah pernyataan keras dari Canning (1929) menekankan bahwa
Akuntan tidak memiliki filosofis pemikiran tentang pendapatan dan
juga tidak ada bukti bahwa mereka pernah merasakan kebutuhan akan
seseorang. Oleh sebab itu, formulasi akuntansi didasarkan pada
rasionalisasi praktik yang diharapkan pada pelaporan keuangan yang
tidak diaturoleh hukum. Ahli teori tidak mencoba menentukan prinsip
akuntansi yang diterima umum semua perusahaan. Mereka membuat
formula untuk masing-masing perusahaan sesuai dengan praktik
mereka. Karena teori memperhatikan praktik, maka perusahaan
biasanya menggunakan formula dari teori tersebut untuk kepentingan
pribadi. Watts dan Zimmerman memprediksi para ahli teori akuntansi
akuntansi, yang terbiasa mengembangkan aturan berdasarkan praktik,
menjadi bingung dengan tuntutan akan prinsip akuntansi jika tidak
didasarkan pada praktik.

Critical Analysis
Menurut penulis, Watts dan Zimmerman menginginkan suatu teori
akuntansi yang dapat berlaku umum, seperti prinsip akuntansi yang berlaku
umum. Perjalanan hipotesis dari teori yang dibentuk Watts dan Zimmerman cukup
menarik. Tujuan dari toeri Watts dan Zimmerman adalah dapat menjelaskan dan
memprediksi suatu tindakan akuntansi.
Watts dan Zimmerman menemukan beberapa elemen yang saling
berkaitan atas teorinya. Namun dari segi pembahasan lebih menekankan pada
kajian teori atas proses politik dan intervensi pemerintah baik dalam supply atau
demand of accounting theory. Setelah membaca teori dari Watts dan Zimmerman,
penulis mendapat sebuah gambaran bahwa ternyata suatu proses akuntansi tidak
luput dari beberapa tindakan pemerintah yaitu seperti proses politik dan intervensi
pemerintah.
Elemen selanjutnya yang berpengaruh lainnya yaitu dari hal yang
berkaitan dengan pengajaran dan pendidikan. Pengajaran dan pendidikan menjadi
penting karena merupakan transfer informasi dan pengembangan informasi atas
akuntansi. Namun kembali lagi, ada satu elemen yang terselubung diantara
keduanya, yaitu kepentingan pribadi. Watts dan Zimmerman memberikan
beberapa contoh adanya faktor self-interest.
Dari beberapa elemen tersebut, elemen pemerintah yang paling dominan
karena pemerintah memegang kekuatan yang memaksa agar dapat melakukan
intervensi kepada konsumen praktik akuntansi termasuk metode atau alat yang
dikembangkan dari dunia pendidikan.
Sebuah kata unik dari peneliti (Watts dan Zimmerman), yaitu tidak ada
satupun teori yang berlaku umum untuk membenarkan suatu standar akuntansi
karena ada suatu kepentingan pribadi yang tidak diungkapkan dalam suatu proses
politik.

Anda mungkin juga menyukai