Anda di halaman 1dari 5

PORTOFOLIO

TINEA FACIALIS

Disusun Oleh :
dr. Chesa Yenni Mahdaniar Sjarfi

Pendamping :
dr. Amari Aqmar

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


PUSKESMAS KECAMATAN PESANGGRAHAN
PERIODE 11 FEBRUARI 2017 8 JUNI 2017
BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO

Nama : dr. Chesa Yenni mahdaniar Sjarfi


Judul/Topik : Tinea Fascialis
Nama Pendamping : dr. Amari Aqmar
Nama Wahana : Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan

Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya

DokterPendamping

dr. Amari Aqmar


KASUS 1 (TINEA FASCIALIS)

Topik : Tinea Fascialis


Tanggal Kasus :23 Mei 2017 Presenter : dr. Chesa Y. M.Sjarf
Tanggal Presentasi : Pendamping : dr. Amari Aqmar
Tempat Presentasi : Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan
Obyektif Presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnosis Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi:Pasien perempuan datang dengan keluhan gatal di sekitar perut sejak 5 hari sebelum
datang ke puskesmas

Tujuan: Diagnosis dan Manajemen pasien dengan infeksi dermatofita superficial


Bahan Bahasan : Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
Cara Membahas : Diskusi Presentasi E-mail Pos
Data Pasien Nama: Nn. M Usia : 9 tahun Nomor Registrasi: 00144xx
Data Utama untuk Bahan Diskusi:
1. Diagnosis/ Gambaran Klinis:
Pasien datang dengan keluhan gatal di sekitar wajah 3 5 hari yang lalu. Gatal terutama
dirasakan saat pasien beraktivitas dan berkeringat, gatal disertai bercak berwarna merah di
wajah bagian kanan yang betambah besar sejak 3 hari yang lalu yang berukuran sebesar koin,
bercak merah tidak ditemukan di bagian tubuh yang lain.
Pasien tampak sakit ringan, kesadaran compos mentis, GCS 15. Frekuensi nadi: 80x/menit,
frekuensi napas: 20x/menit, suhu: 36.80C. BB: 18 kg.
Pemeriksaan fisik dalam batas normal.
Pada pemeriksaan kulit didapatkan efluorosensi plak eritematosa berdiameter 6 cm pada
daerah wajah kanan dengan jumlah single dengan persebaran lokalisata disertai squama putih
halus

2. Riwayat Pengobatan:
Pasien mendapatkan salep asiklovir dari klinik . Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat

3. Riwayat Kesehatan:
Riwayat diabetes melitus, dan keganasan disangkal,
Riwayat menderita penyakit yang sama disangkal

4. Riwayat Keluarga:
Riwayat DM, keganasan pada keluarga disangkal,
Riwayat menderita penyakit yang sama ada sepupu yang berusia 2 tahun dan 1 rumah dengan
keluhan yg sama di area badan.
5. Riwayat Sosial:
Pasien memiliki kucing peliharaan yang tidak terawat.

Daftar Pustaka:
1. Budimulja, U., 2005. Mikosis. Dalam : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Ed.4. Jakarta : FKUI
2. Goedadi, M., Suwito., 2004. Tinea Korporis dan Tinea Kruris. Dalam : Dermatomikosis
Superfisialis. Jakarta ; Balai Penerbit FKUI.
Hasil Pembelajaran:
1. Mengenali tanda dan gejala dari infeksi tinea fascialis
2. Mendiagnosis infeksi tinea fascialis
3. Tatalaksana infeksi tinea fascialis
4. Komplikasi dari infeksi tinea fascialis
Rangkuman Pembelajaran Portofolio:
1. Subjective
Pasien datang dengan keluhan gatal di sekitar wajah 3 5 hari yang lalu. Gatal terutama
dirasakan saat pasien beraktivitas dan berkeringat, gatal disertai bercak berwarna merah di
wajah bagian kanan yang betambah besar sejak 3 hari yang lalu yang berukuran sebesar koin,
bercak merah tidak ditemukan di bagian tubuh yang lain.

2. Objective
Pasien tampak sakit ringan, kesadaran compos mentis, GCS 15. Frekuensi nadi: 80x/menit,
frekuensi napas: 20x/menit, suhu: 36.80C. BB: 18 kg.
Pemeriksaan fisik dalam batas normal.
Pada pemeriksaan kulit didapatkan efluorosensi plak eritematosa berdiameter 6 cm pada
daerah wajah kanan dengan jumlah single dengan persebaran lokalisata disertai squama putih
halus

3. Assessment
Tinea fascialis pada pasien ini ditegakkan melalui gejala klinis berupa gatal saat beraktivitas
dan berkeringat, dan pasien mempunyai riwayat ks dengan saudara yang mengalami hal
serupa serta diketahui memiliki hewan peliharaan yang kurang terawat kebersihannya .Pada
pemeriksaan fisik terdapat eflurosensi berupa plak eritematosa dengan tepi lebih aktif dan
disertai skuama putih
Dasar penegakan diagnosis pada IGNS dapat dinilai dari klinis dan pemeriksaan penunjang
seperti pemeriksaan lampu woods dan kerokan menggunakan KOH
4. Plan
Rencana Diagnosis: -
Rencana Pengobatan:
- Rawat jalan
o Mikonazole cream zalf 2% 2x1 ue
o Chlorfeniramin Maleat (CTM) 3x4mg
o Vitamin B kompleks 2x1
Rencana Edukasi:
- Menjaga kebersihan kulit
- Menjauhkan dan merawat hewan peliharaan dari pasien
- Menjaga daerah yang gatal tetap kering dan tidak lembab dengan menyeka keringat bila
perlu
- Menggunakan obat secara teratur dan sesuai arahan dokter
- Kontrol setelah obat habis
Rencana Konsultasi: -

Anda mungkin juga menyukai