PENDAHULUAN
masa-masa yang akan datang. Konsultan Pajak memiliki sensitifitas etika yang
lebih tinggi dibandingkan profesi lain, tidak lain karena adanya kode etik yang
harus ditaati dan dilema etika yang sering dihadapi. Tetapi tidak jarang dari
konsultan pajak yang melakukan manipulasi yang melanggar kode etik yang
bila ingin profesi tersebut masih dihormati oleh publik ( Agoes dan Ardana, 2009:
159).
1
2
konsultan pajak bukan untuk membela wajib pajak dan konsultan pajak bukan
dengan benar.
yang terjadi Indonesia salah satunya kasus Dhana Widyatmika. Merdeka (2012)
mengatakan bahwa Hendro merupakan makelar wajib pajak Johnny Basuki, dirut
PT Mutiara Virgo. Hendro merupakan rekan dari pegawai pajak Herly Isdiharsono
yang diduga sebagai penghubung dengan wajib pajak Johnny Basuki selaku
pemilik PT Mutiara Virgo. Berdasarkan hasil kajian, pada tahun 2003 dan 2004
pengajuan restitusi PPN Mutiara Virgo tidak dilengkapi dokumen yang memadai.
Rp.82,591 miliar ditambah denda Rp 46,080 miliar. Atas hasil pemeriksaan itu
pajak tentu saja penting dalam struktur perpajakan karena konsultan pajak
mengajari wajib pajak untuk menghindari pajak. Skema penghindaran pajak yang
Keterkaitan perilaku manusia tidak akan terlepas dari dari unsur etika
yang ada dalam dirinya sehingga dengan keahlian yang dimilikinya pasti terdapat
etika yang mendasarinya (Ernawan, 2007: 122). Dalam setiap profesi tentunya
memiliki etika dan etika tersebut dikodifikasikan dalam kode etik profesinya.
Profesi konsultan pajak tentunya memiliki etika yang terdapat dalam Kode Etik
Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) dan jika sudah menjadi anggota Ikatan
Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) diharuskan untuk tunduk pada kode etik
tersebut (Loen dan Meliana, 2009: 19). Dengan adanya kode etik tersebut
pajak oleh konsultan pajak. Diantaranya adalah persepsi pentingnya etika dan
pajak.
nilai etika dan reputasi tanggung jawab sosial, maka mereka cenderung tidak akan
pajak untuk menjadi profesional. Karakter diri yang dicirikan oleh ada dan
tegaknya etika profesi merupakan hal penting yang harus dikuasainya juga.
Pengetahuan dan pemahaman atas etika dapat menjadi dasar membuka kesadaran
orang tipe mach rendah, orang tipe mach tinggi memiliki keinginan melakukan
kewajiban pajaknya.
telah membuka banyak dilema etika yang cukup potensial. Profesi akuntansi
tentang pentingnya standar etika dapat melakukan pertimbangan etis yang tinggi
sehingga dapat mengambil keputusan yang etis dengan tidak membantu wajib
sifat Machiavellian dan pembelajaran etika terhadap sikap etis akuntan dan
mahasiswa akuntansi. Dari hasil penelitian, adanya pengaruh yang signifikan dari
akuntansi. Selain itu hasil yang menunjukkan mahasiswa akuntansi yang sudah
6
menempuh mata kuliah etika lebih memegang kuat nilai etika daripada yang
rendah, persepsi terhadap pentingnya etika dan tanggung jawab sosial yang baik,
menunjukkan adanya pengaruh dari persepsi pentingnya etika dan tanggung jawab
sementara unit analisisnya adalah individu. Penelitian ini merupakan replikasi dari
penelitian Shafer dan Simmons (2008) dan Jiwo (2011) yang bertujuan
etis oleh konsultan pajak saat mengalami dilema etika untuk melakukan atau tidak
mengenai etika, tanggung jawab sosial dan keinginan konsultan pajak untuk
penelitian mengenai persepsi pentingnya etika dan tanggung jawab sosial, sifat
7
dengan penghindaran pajak. Kedua, karena di Indonesia saat ini masih terjadi
mengendalikan perilaku etis para konsultan pajak, di mana salah satu upayanya
teori yang sama dan untuk menjawab permasalahan yang sama dengan penelitian
sebelumnya, namun dengan lokasi yang berbeda akan menunjukkan hasil yang
sama atau tidak, sehingga hasil penelitian ini dapat memperkuat atau
terhadap konsultan pajak dan staff pajaknya di Kantor Konsultan Pajak (KKP)
Kota Bandung, dengan pertimbangan bahwa Kota Bandung adalah salah satu kota
besar di Indonesia. Kedudukan sebagai kota besar dan ibukota provinsi ini sesuai
dengan jumlah Kantor Konsultan Pajak di Kota Bandung yang relatif lebih
Konsultan Pajak (KKP) yang relatif banyak, maka cukup besar kemungkinan
mengaitkan hal tersebut dengan kasus perpajakan yang saat ini tidak jarang
dilakukan oleh konsultan pajak. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini diberi
ETIS.
sebagai berikut :
penghindaran pajak.
penghindaran pajak.
1. Bagi Penulis
penghindaran pajak.
Menjadi tambahan referensi atau rujukan mengenai perilaku etis konsultan pajak
pajak untuk tidak mengambil keputusan yang etis dengan tidak membantu wajib
(KKP) yang tersebar di wilayah Kota Bandung. Sedangkan waktu penelitian akan
dilaksanakan dari bulan Maret 2014 sampai dengan bulan Juni 2014.