Oleh
C121 15 706
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
KONSEP MEDIS
A. Definisi
jenis dan luasnya. Fraktur terjadi jika tulang dikenai stres yang lebih besar
dari yang diabsorbsinya. Patah tulang terbuka atau disebut juga opened
fracture adalah keadaan patah tulang yang terjadi dengan adanya hubungan
dari kulit. Fraktur tibia adalah fraktur yang terjadi pada bagian tibia sebelah
kanan maupun kiri akibat pukulan benda keras atau terjatuh (Smeltzer &
Bare, 2003)
plateau) adalah fraktur yang terjadi akibat trauma langsung dari arah
1. Cedera traumatic
Fraktur dapat terjadi oleh tekanan yang normal jika tulang itu
lemah (misalnya oleh tumor) atau kalau tulang itu sangat rapuh
(misalnya pada penyakit paget). Dalam hal ini kerusakan tulang akibat
C. Manifestasi klinis
Tanda dan gejala fraktur tibia umumnya sebagai berikut (Helmi & Zairin,
2012):
tulang.
2. Kehilangan fungsi
3. Deformitas
5. Krepitasi
akibat trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur. Tanda ini bisa
Tibia adalah tulang yang menahan beban utama dari kaki, yaitu sekitar 85%.
Tibia plateau terdiri dari permukaan articular medial dan lateral, atas yang
dipisahkan satu sama lain oleh area interkondilaris, yang nonarticular dan yang
prominences ada 2-3cm sebelah distal tibia plateau. Tuberkulum tibia terletak
dianterior, di mana disisipan ligamen patella. Permukaan articular medial dan itu
mendukung condilus medial lebih kuat dari pada sebelah lateral. Oleh karena itu
fraktur sebelah lateral lebih sering. Fraktur media plateau berhubungan dengan
cedera yan lebih berat dan lebih sering mencederai jaringan lunak.
E. Penatalaksanaan
direduksi. Alat fiksasi interna dalam bentuk pin, kawat, sekrup, plat,
penyembuhan.
traksi kontinu, pin, dan teknik gips atau fiksator eksterna. Sedangkan
F. Komplikasi
Komplikasi setelah fraktur adalah syok yang berakibat fatal dalam beberapa
jam setelah cedera, emboli lemak, yang dapat terjadi dalam 48 jam atau
1. Komplikasi awal.
2. Kompilkasi lambat.
(Corwin, 2009)
G. Prognosis
Tergantung pada jenis fraktur, usia pasien, kualitas tulang dan cedera
bersamaan
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan standar untuk trauma pada lutut adalah foto X-ray dengan
lateral remuk, ligamen medial sering utuh, tetapi bila kondilus medial
trauma. Namun, tidak ada indikasi yang jelas untuk penggunaan MRI
diakibatkan fraktur.
2. Pemeriksaan laboratorium
a. Alkalin fosfat
3. Pemeriksaan lainnya
KONSEP KEPERAWATAN
1. Data Biografi
2. Riwayat Kesehatan
penyebab terjadinya
3. Pemeriksaan fisik
a. Aktivitas/istirahat
b. Sikulasi
(parestesis).
d. Nyeri/kenyamanan
e. Keamanan
atau tiba-tiba).
4. Pemeriksaan diagnostic
/trauma.
setelah trauma.
1. Nyeri akut berhubungan dengan injury fisik, spasme otot, gerakan fragmen
NOC NIC
Pain control Pain management
NOC NIC
Perfusi jaringan:perifer Monitor tanda vital
No. NOC Score 1. Monitor tekanan darah, nadi, suhu dan status
1 Pengisian kapiler jari 5 pernapasan dengan tepat
2. Monitor dan laporkan tanda hipotermia dan
2 Pengisian kapiler jari kaki 5
hipertermia
3 Suhu kulit ujung kaki dan
5 3. Monitor keberadaan dan kualitas nadi
tangan
4. Monitor oksimetri nadi
4 Kekuatan nadi karotis 5 5. Monitor pola napas abnormal (misalnya
5 Kekuatan denyut radial 5 Cheyne-stokes, kusmaul, biot, apneustic,
6 Kekuatan denyut femoralis 5 ataksia dan bernapas berlebihan.
7 Tekanan darah sistolik 5 6. Monitor warna kulit, suhu dan kelembaban.
8 Tekanan darah diastolik 5 7. Monitor akan adanya kuku clubbing
9 Nilai rata-rata tekanan darah 5 8. Monitor terkait dengan adanya 3 tanda
cushing refleks (misalnya tekanan nadi lebar,
bradikardia dan peningkatan tekanan darah
sistolik)
9. Identifikasi kemungkinan penyebab
perubahan tanda vital
NOC NIC
Penyembuhan luka : primer Pengurangan perdarahan
Pembidaian
1. Monitor sirkulasi pada area yang mengalami
trauma
2. Monitor pergerakan di bagian distal area
trauma
3. Monitor perdarahan pada area cedera
4. Tutup luka dengan balutan luka dan kontrol
perdaraan sebelum dilakukan pembidaian
5. Batasi pergerakan pasien terutama pada area
trauma
6. Identifikasi bahan bidai yang paling tepat
(misalnya kaku, lembut, anatomis atau traksi)
7. Beri bantalan pada bidai yang keras
NOC NIC
Pain level Pain management
akibat perdarahan
NOC NIC
Keparahan kehilangan darah Pengurangan perdarahan
NOC NIC
Risk control : infection process Infection control
Helmi, N., & Zairin. (2012). Buku ajar gangguan muskuloskeletal jilid 1.
Jakarta: Salemba Medika.
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2003). Buku ajar keperawatan medikal bedah
edisi 8 vol. 2. Jakarta: EGC.