Anda di halaman 1dari 8

Nama : Siti Humairah Ulfa Azhari

NIM : F1061141060
Kelas : A1 Pendidikan Kimia 2014
Tugas : Narasi Senyawa Terpenoid

1. Camphor
A. Nama Senyawa
Nama senyawa yang akan dibahas yaitu camphor. Camphor tersebut merupakan nama
dagangnya dimana IUPAC dari camphor adalah 1,7,7-trimetilbiklo[2.2.1]heptan-2-on
dengan rumus molekul C10H16O. Penamaan IUPAC dari camphor tersebut didapat dari
penomoran struktur kimianya yaitu pada gambar dibawah ini :

Kata camphor berasal dari bahasa Prancis camphre yang diambil dari bahasa latin
camfora pada abad pertengahan. Selanjutnya pedagang melayu menyebutnya kapur karena
warnanya yang putih. Barus didapat dari nama pelabuhan di pantaii barat pulau Sumatera
di Indonesia dimana pedagang asing akan berkata untuk membeli kapur barus.
B. Golongan dan Jenis Senyawa
Camphor merupakan senyawa metabolit sekunder dari tanaman dimana camphor
termasuk kedalam golongan metabolit sekunder yaitu golongan terpenoid. Senyawa
camphor masuk kedalam golongan terpenoid karena dapat dilihat dari struktur camphor itu
sendiri. Golongan metabolit sekunder terpenoid mempunyai karakteristik yaitu adanya
hubungan antara unit isoprena yang bergabung dengan kaidah isoprena yaitu dari kepala
ke ekor (head to tail) serta senyawa terpenoid memiliki atom karbon dengan unit isoprena
berkelipatan 5.
Camphor yang merupakan senyawa metabolit sekunder golongan terpenoid tersebut
termasuk kedalam golongan terpenoid yaitu monoterpenoid. Dimana terpenoid
digolongkan lagi berdasarkan jumlah unit isoprenanya yaitu monoterpenoid (C10H16),
sesquiterpen (C15H24) tersusun atas 3 unit isoprene, diterpenoid (C20H32) tersusun atas 4 unit
isoprene, sesterpen (C25H40) tersusun atas 5 isopren, triterpenoid (C30H42) tersusun atas 6
unit isopren, dan tetraterpen (C40H64) tersusun atas 8 isopren.
Camphor termasuk kedalam golongan terpenoid yaitu monoterpenoid yang terdiri dari
2 unit isporena. Dapat dilihat pada struktur dari camphor tersebut.
C. Sumber Perolehan Senyawa Champore di Alam
a. Cinnamomum camphora
Taksonomi

Kingdom:
Plantae
Angiosperma
Divisi:
Kelas:Magnollids
Ordo: Laurales
Famili:
Lauraceae
Genus:Cinnamomum
Cinnamomum
Spesies:
camphora
Kamfer (Cinnamomum camphora) termasuk dalam suku Lauraceae selain dari
kayu manis (Cinnamomu iners). Tumbuhan ini dapat tumbuh di dataran tinggi,
pegunungan. Ciri-ciri dari pohon tersebut yaitu memiliki bau khas kulit manis,
berkelamin ganda (diaceous), tinggi lebih dri 40 meter, kulit batang coklat, dan
memiliki retakan vertical, bunga majemuk berwarna kuning agak putih, buah hijau,
setelah tua menjadi biru. Tumbuhan ini mengandung zat naftalena yang digunakan
sebagai bahan pengharum (kamfer).

D. Aktivitas Biologi
1. Antibakteri
Senyawa camphor dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada kadar yang
rendah.
2. Zat anestesi lokal
Karena senyawa camphor ini mudah diserap melalui kulit dan menghasilkan
rasa dingin yang mirip dengan mentol, maka camphor digunakan sebagai zat anestesi
lokal tersebut dan bersifat antimikroba kecil.
3. Antijamur
Senyawa camphor dapat digunakan untuk mengobati dan mencegah mitosis
dari jamur seperti kutu air, kurap, kandidasis, infeksi sistemik dan lain-lain.
4. Obat nyamuk
Hal ini dikarenakan camphor diyakini beracun bagi serangga sehingga kristal-
kristalnya digunakan untuk mencegah kerusakan pada serangga. Bau senyawa ini juga
dapat menghambat ular dan reptil-reptil lainnya.
E. Biosintesis
Dalam biosintesis, camphor dihasilkan dari geranyl pirofosfat. Reaksi tersebut
melibatkan siklisasi linaloil pirofosfat ke bornyl pirofosfat, diikuti oleh hidrolisis menjadi
borneol dan oksidasi ke kamper. Reaksi dapat ditulis seperti ditunjukkan di bawah ini.

F. Sifat Kimia dan Sifat Fisika


1. Sifat Kimia
a) Berumus molekul C10H16O
b) Kelarutannya : Larut dalam 700 bagian air, dalam 1 bagian etanol (95%) P, dalam
0,25 bagian kloroform P, sangat mudah larut dalam eter P, mudah larut dalam
minyak lemak
c) Reaksi Kimia
1) Brominasi

2) Oksidasi dengan asam nitrat

3) Konversi ke isonitrosocamhor

d) Identifikasi Champor
Identifikasi senyawa camphor dapat dilakukan dengan pereaksi lebermann-
Burcard yang merupakan campuran antara asam asetat anhidrat dan asamsulfa
pekat. Asam asetat anhidrat dapat memberntuk turunan asetil dari steroid yang
akan membentuk turunan asetil dari steroid yang akan membentuk asetil didalam
kloroform.
e) Isolasi senyawa camphor
Berdasarkan jurnal Sudarsono berjudul Kamfora, salah satu komponen minyak
atsiri rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) dari Kebun Tanaman
Obat PT. Nyonya Meneer, Karangjati, isolasi senyawa camphor menggunakan
rimpang dari temulawak.
Jadi pertama- tama Rimpang temulawak sebanyak 300 g, dicuci, ditiriskan,
dirajang dengan ketebalan lebih kurang 2 - 3 mm, dikeringkan dalam almari
pemanas pada suhu 40 oC sampai dicapai kadar air 10% b/v. Potongan rimpang
kering kemudian diserbuk dengan derajat halus tertentu. Minyak atsiri dipisahkan
dengan cara destilasi menggunakan suatu perangkat alat destilasi yang terdiri dari
bagian-bagian tahan karat dan gelas selama 3,5 jam efektif.
Selanjutnya pemisahan komponen minyak atsiri dengan kolom kromatografi
digunakan 3,5 ml minyak atsiri dan silika gel 60 dengan diameter partikel 0,063-
0,200 mm; sebagai fase diam dan n-heksana; toluena dan etilasetat sebagai fase
gerak. Penyiapan kolom dilakukan dengan metode kering dan penyeimbangan
sistem dilakukan dengan 550 ml campuran n-heksana : toluena (85:15 v/v). Silika
gel 60 (455,5 g) digunakan sebagai fase diam dan sampel dimasukkan dalam
bentuk cair. Didapat Salah satu komponen minyak atsiri pada fraksi ke 30 sampai
dengan fraksi ke 60 mempunyai Rf sama dengan kamfora baku pembanding.
Untuk pemurnian lebih lanjut bercak dengan Rf sama dengan kamfora
dilakukan dengan Hasil pemisahan isolat MA-TL dengan isolat adalah 85,41%.
metode KLT-preparatif dengan penotolan dalam bentuk garis.
f) Elusidasi struktur
1) Spektroskopi IR

1
2) H NMR
2. Sifat Fisika
a) Massa molar : 152.23
b) Fisik : Kristal putih atau tidak berwarna
c) Massa jenis : 0,990 (padat)
d) Titik Lebur : 179,75 C (452,9 K)
e) Titik didih : 204 C (477 K)

2. Geraniol
Struktur Geraniol :

Nama IUPAC : 3,7-Dimethylocta-2 ,6-dien-1-ol

Rumus Molekul : C10H18O.


Sejarah perkembangan minyak daun sereh
Di Indonesia secara umum tanaman sereh dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu: sereh
Lemon atau sereh bumbu (Cymbopogon citratus) dan sereh Wangi
atau sereh sitronella (Cymbopogon nardus). Umumnya kita tidak membedakan nama sereh wangi dan
sereh Lemon, meskipun kedua jenis ini mudah dibedakan. (Harris, 1987).

Komposisi kimia minyak sereh wangi


Komposisi kimia minyak sereh wangi cukup kompleks namun komponen yang terpenting adalah
sitronellal dan geraniol, kedua komponen tersebut menentukan intensitas bau, harum dan nilai harga
minyak sereh wangi.komponen utama minyak sereh wangi adalah geraniol, sitronellal dan
sitronellol. Minyak atsiri adalah zat cair yang mudah menguap bercampur dengan persenyawaan padat,
yang berbeda dalam hal komposisi dan titik cairnya larut dalam pelarut organic dan tidak larut dalam
pelarut air. Penyulingan adalah proses pemisahan komponen yang berupa cairan atau padatan dari 2
macam campuran atau lebih berdasarkan perbedaan titik uapnya dan proses inidilakukan terhadap
minyak atsiri yang tidak larut dalam air minyak sereh wangi.
Minyak sereh dapat dihasilkan dengan proses destilasi atau penyulingan dengan beberapa jam, selain
itu minyak sereh dapat dihasilkan dengan proses destilasi.

Minyak sereh dapat diisolasi dari daun sereh wangi menggunakan metode destilasi uap. Destilat
minyak sereh diekstraksi dengan eter untuk memisahkannya dari air. Untuk meningkatkan kandungan
geraniolnya, minyak sereh dihidrolisis dengan larutan NaOH dalam etanol selama 1 jam untuk
menghidrolisis geranil asetat menjadi geraniol. Identifikasi senyawa geraniol dilakukan dengan
menggunakan kromatografi gas-spektrometri massa (GC-MS). Daun sereh wangi seberat 10 kg
menghasilkan minyak sereh sebanyak 42,5 mL (0,373%) dengan warna kuning bening mengkilat bau
khas sereh dan memiliki indeks bias sebesar 1,4755. Data kromatogram GC minyak sereh menunjukkan
kandungan geraniol sebanyak 65,34%. Pengkayaan geraniol menggunakan larutan NaOH dalam etanol
mengakibatkan terjadinya reaksi hidrolisis geranil asetat menjadi geraniol yang meningkatkan
kandungan geraniol menjadi 81,96%.
2.Karet Alam
a. Nama, Golongan dan Jenis Senyawa
Karet alam merupakan polimer dari senyawa hidrokarbon, yaitu 2-metil-1,3-butadiena
(isoprena). Ada juga polimer yang dibuat dari bahan baku kimia disebut polimer sintetis
seperti polyetena, polipropilena, poly vynil chlorida (PVC), dan nylon. Kebanyakan
polimer ini sebagai plastik yang digunakan untuk berbagai keperluan baik untuk rumah
tangga, industri, atau mainan anak-anak.
b. Sumber Perolehan dari Alam
Karet alam diperoleh
melalui penyadapan
pohon karet. Berikut
adalah gambarnya:

c. Sifat
Bobot molekul karet alam berkisar antara 1 sampai 2 juta. Karetalam memiliki berat jenis
0,92 kg/m3. Adanya rantai molekul pendek menyebabkan daya rekat yang tinggi

d. Biosintesis
DAFTAR PUSTAKA
Prasetya, erwin. 2013. ISOLASI DAN KARAKTERISASI TERHADAP MINYAK MINT DARI
DAUN MENTHA ARVENSIS SEGAR HASIL DISTILASI UAP-AIR. (Jurnal :
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 2, No. 2, pp.574-579 - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG).

MAKALAH FARMAKOGNOSI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER MENTHOL

Sudarsono.2014.Kamfora salah satu komponen minyak atsiri rimpang Temulawak (Curcuma


xanthorrhiza Roxb.) dari Kebun Tanaman Obat PT. Nyonya Meneer, Karangjati. (Jurnal : Majalah
Farmasi Indonesia, 15(4), 194 200, 2004).

https://en.wikipedia.org/wiki/Camphor

Anda mungkin juga menyukai