Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan Perseorangan
Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan Perseorangan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
3. Apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi agar pengajaran kelompok kecil dan
perorangan dapat terwujud?
5. Apa saja pola penggunaan pengajaran kelompok kecil dan perorangan dalam kelas?
8. Apa saja kelebihan dan kelemahan dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan?
C. Tujuan
5. Mengetahui pola penggunaan pengajaran kelompok kecil dan perorangan dalam kelas .
8. Mengetahui kelebihan dan kelemahan dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan.
D. Manfaat
Adapun manfaat yang akan diperoleh setelah penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa sebagai calon guru dapat menguasai ketrampilan mengajar kelompok dan
perorangan.
2. Mahasiswa sebagai calon guru dapat membina dan mengembangkan ketrampilan tertentu
dalam mengajar.
BAB II
PEMBAHASAN
Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3
8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil
dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta
terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa (Muhidin, 2011).
B. Peranan Guru
Dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan, maka guru berperan sebagai:
Guru adalah salah satu sumber informasi bagi siswa. Informasi yang disampaikan
guru dapat berupa informasi mengenai langkah-langkah pelaksanaan tugas, mauun informasi
lain yang diperlukan siswa untuk mengajar kelompok kecil dan perorangan. Selain informasi
dari guru, siswa juga dapat menggali sumber informasi dari berbagai sumber, seperti buku
teks, majalah, surat kabar, televisa, radio, dan sebagainya.
Agar siswa mau belajar, maka guru memberikan dorongan (motivasi) kepada siswa.
Sebagai motivator , guru harus menciptakan kondisi kelas yang merangsang siswa untuk
melakukan kegiatan belajar dalam kelompok kecil dan perorangan
Mengetahui kebutuhan para siswa dan latar belakang pribadinya sehingga upaya
memberikan motivasi belajar kepada siswa sejalan dengan kebutuhan siswa tersebut.
Menjalin hubungan baik dan harmonis dengan para siswa agar kepatuhan dan
kepercayaan siswa kepada guru tertanam pada siswa.
Kaya akan berbagai bentuk dan jenis upaya untuk melakukan motivasi kepada siswa.
Memiliki perasaan humor yang positif dan normative sehingga tetap disegani dan
disenangi oleh siswa.
Guru mempunyai peranan sebagai diagnostician dalam proses belajar mengajar, yaitu
mengenal anak secara individual mengenai kemajuan belajar, kelemahan mereka, kesulitan
yang mereka hadapi, dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan siswa.
Guru juga bertugas menyediakan pelajaran yang akan dipelajari siswa dalam
pengajaran kelompok kecil maupun perorangan. Berbagi sumber yang diperlukan siswa
dalam proses belajar mengajar tersebut perlu disediakan agar proses belajar mengajar dapat
berjalan dengan lancar. Selain itu, guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melaksanakan tugas yang diberikan kepada siswa sehingga dapat mengaktualisasikan
kemampuan-kemapuan yang mereka miliki untuk menyelesaikan tugas atau masalah yang
mereka hadapi.
Guru sebagai peserta kegiatan mempunyai hak dan kewajiban yang sama seperti
siswa berarti guru ikut menyumbangkan pendapatnya untuk memecahkan masalah atau
mencari kesepakatan bersama seperti halnya para siswa.
Pada dasarnya, siswa mempunyai karakteristik yang sangat berbeda satu dengan
lainnya. Untuk melayani perbedaan ini, diperlukan variasi pengorganisasian kegiatan
klasikal, kelompok kecil, dan perorangan.Pengajaran kelompok kecil dan perorangan hanya
mungkin terwujud jika terpenuhi syarat-syarat berikut.
1. Ada hubungan yang sehat dan akrab antara guru-siswa dan antar siswa.
2. Siswa belajar dengan kecepatan, kemampuan, cara, dan minat sendiri.
Setelah itu, siswa diberi kesempatan untuk memilih kegiatan dengan bekerja dalam
kelompok kecil atau bekerja perorangan. Setelah siswa mengyelesaikan tugas-tugas yang
diberikan dalam kelompok kecil atau perorangan, kegiatan belajar mengajar berikutnya
adalah mengikuti pertemuan klasikal kembali untuk melaporkan tugas-tugas yang mereka
kerjakan.
Dalam pola ini, pertama, siswa mengikuti penjelasan secara klasikal mengenai
pokok-pokok bahasan yang akan dipelajari, tugas-tugas yang akan dikerjakan, serta langkah-
langkah melaksanakan tugas tersebut. Kedua, siswa diminta untuk bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Kemudian, siswa
diminta melaporkan hasil-hasil yang diperoleh dari pengetahuan dalam kelompok kecil
dalam kelas (laporan secara klasikal).
Dalam pola ini pertemuan diawali dangan penjelasan umum mengenai materi
pelajaran yang akan dipelajari, serta tugas-tugas yang akan dikerjakan siswa. Setelah
mengikuti penjelasan umum, siswa langsung mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru
secara perorangan, kemudian siswa diminta bergabung dalam kelompok kecil untuk
membahas hasil yang telah diperoleh dari bekerja secara perorangan untuk di diskusikan
bersama dalam kelompok kecil. Setelah itu, siswa diminta untuk melaporkan hasil yang
diperoleh dalam kegiatan kelompok kecil kepada seluruh siswa dalm kelas.
Proses belajar mengajar dimulai dengan pemberian penjelasan umum kepada siswa
mengenai materi yang akan dipelajari, serta tugas-tugas yang akan dikerjakan oleh siswa.
Setelah itu, siswa diminta bekerja secara perorangan untuk melaksanakan tugas yang
diberikan oleh guru. Kemudian siswa diminta melaporkannya di kelas (secara klasikal).
a) Ketrampilan yang penting dalam pengajran kelompok kecil dan prorangan adalah
terjadinya hubungan yang akrab antara guru dan siswa. Suasana ini dapat diciptakan dengan
cara:
Menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa tanpa kecenderungan mengambil alih atau
mendominasi tugas siswa.
Berusaha mengendalikan situasi sehingga siswa merasa aman, merasa dibantu, serta
merasa menemukan allernatif pemecahan masalah yang dihadapi.
b) Ketrampilan mengorganisasi
Ketrampilan yang diperlukan dalam peran guru sebagai organisator selama pelajaran
berlangsung adalah:
Memberikan orientasi umum tentang tujuan, tugas, atau masalah yang akan dipecahkan
secara jelas.
Memvariasai kegiatan yang mencakup penetapan ruangan kerja, peralatan, cara kerja,
aturan, dan waktu.
Membentuk kelompok yang tepat pada berbagai tugas dan kebutuhan siswa.
Mengkoordinasikan kegiatan dengan cara melihat kemajuan serta penggunaan materi dan
sumber sehingga dapat memberikan bantuan dengan tepat.
Membagi-bagi perhatian kepada berbagai tugas dan kebutuhan siswa sehingga guru siap
dengan membantu siapa saja yang memerlukannya.
Mengakhiri kegiatan dengan suatu kulminasi yang dapat berupa laporan hasil dan
kesimpulan dari kegiatan.
Ketrampilan ini diperlukan untuk membantu siswa maju tanpa mengalami frustasi. Adapun
beberapa ketrampilan yang menunjang adalah:
Memberikan penguatan.
Mengembangkan supervisi proses awal, yang dikerjakan dengan tujuan melihat bantuan
bila diperlukan, dan sebagainya.
Mengadakan supervisi proses lanjut, dikerjakan setelag kegiatan berjalan lama, dan
sifatnya selektif. Interaksi yang muncul dapat berupa memberikan bimbingan tambahan.
Melibatkan diri sebagai peserta untuk memotivasi siswa, memimpin diskusi, dan sebagai
katalisator.
Mengadakan supervisi pemaduan, dikerjakan untuk mengetahui dan menilai sejauh mana
tujuan teah dapat dicapai dalam rangka menyiapkan pelaksanaan rangkuman, dan
pemantapan. Pada akhirnya siswa dapat saling belajar serta memperoleh wawasan yang
menyeluruh tentang kegiatan tersebut.
Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan, guru perlu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1. Guru yang terbiasa mengajar secara klasikal,sebaiknya mulai belajar mengajar dengan
menggunakan kelompok kecil dan kemudian perorangan.
2. Tidak semua topik dapat dipelajari secara efektif dalam kelompok kecil dan perorangan.
3. Pengorganisasian siswa, sumber materi serta waktu merupakan langkah pertama yang
diperhatikan guru.
Kelebihan
1. Dalam proses mengajar ini memungkinkan penyerapan pelajaran pada setiap siswa dapat
lebih maksimal.
2. Guru dapat lebih mudah melakukan pendekatan pada setiap masing-masing siswa
sehingga guru dapat memahami karakter masing-masing siswa, jadi guru lebih mudah
menentukan metode pembelajaran yang cocok untuk siswa.
Kelemahan
2. Kurangnya motivasi siswa dalam bersaing karena variasi karakter siswa terbatas.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan, maka guru berperan sebagai:
Syarat-syarat yang harus dipenuhi agar pengajara kelompok kecil dan perorangan
dapat terwujud adalah sebagai berikut.
1. Ada hubungan yang sehat dan akrab antara guru-siswa dan antar siswa.
2. Siswa belajar dengan kecepatan, kemampuan, cara, dan minat sendiri.
Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan, guru perlu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1. Guru yang terbiasa mengajar secara klasikal,sebaiknya mulai belajar mengajar dengan
menggunakan kelompok kecil dan kemudian perorangan.
2. Tidak semua topic dapat dipelajari secara efektif dalam kelompok kecil dan perorangan.
3. Pengorganisasian siswa, sumber materi serta waktu merupakan langkah pertama yang
diperhatikan guru.
4. Kegiatan pengajaran harus diakhiri dengan kulminasi.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA