Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan mengajar, selain ditentukan oleh factor kemampuan, motivasi, dan


keaktifan peserta didik dalam belajar dan kelengkapan fasilitas atau lingkungan belajar, juga
akan tergantung pada kemampuan guru dalam mengembangkan berbagai keterampilan
mengajar.Seorang guru profesional telah mengikuti beberapa pelatihan yang berkaitan
dengan keterampilan dasar mengajar. Dalam keterampilan dasar mengajar tersebut ada 8
keterampilan yang dapat digunakan guru selama proses belajar mengajar yaitu; keterampilan
bertanya, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan variasi,
keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, ketrampilan
membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, ketrampilan mengajar
kelompok kecil dan perseorangan (Wongkar, 2011).Salah satu keterampilan yang harus
dikuasai oleh seorang guru adalah ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Dalam kelompok kecil maupun perorangan akan terjadi hubungan interpersonal yang sehat
dan akrab antara guru-siswa, maupun antara siswa dan siswa (Wongkar, 2011).Dalam hal ini
kami berusaha menjelaskan pembahasan tentang keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan. Hal ini dimaksudkan agar para guru dapat bekerja dengan professional sehingga
dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan?


2. Apa peranan guru dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan?

3. Apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi agar pengajaran kelompok kecil dan
perorangan dapat terwujud?

4. Apa saja ciri-ciri pengajaran kelompok kecil dan perorangan ?

5. Apa saja pola penggunaan pengajaran kelompok kecil dan perorangan dalam kelas?

6. Apa saja komponen ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan?

7. Apa saja prinsip-prinsip dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan?

8. Apa saja kelebihan dan kelemahan dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan.


2. Mengetahui peranan guru dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan.
3. Mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi agar pengajaran kelompok kecil dan
perorangan dapat terwujud.

4. Mengetahui ciri-ciri pengajaran kelompok kecil dan perorangan.

5. Mengetahui pola penggunaan pengajaran kelompok kecil dan perorangan dalam kelas .

6. Mengetahui komponen ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.

7. Mengetahui prinsip-prinsip dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan.

8. Mengetahui kelebihan dan kelemahan dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan.

D. Manfaat

Adapun manfaat yang akan diperoleh setelah penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mahasiswa sebagai calon guru dapat menguasai ketrampilan mengajar kelompok dan
perorangan.
2. Mahasiswa sebagai calon guru dapat membina dan mengembangkan ketrampilan tertentu
dalam mengajar.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterampilan merupakan kecakapan untuk


menyelesaikan tugas, sedangkan mengajar adalah melatih. DeQueliy dan Gazali
(Slameto, 2010:30) mendefinisikan mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada
seseorang dengan cara paling singkat dan tepat. Berdasarkan pengertian tersebut maka yang
dimaksud dengan keterampilan mengajar guru adalah seperangkat kemampuan/kecakapan
guru dalam melatih/membimbing aktivitas dan pengalaman seseorang serta membantunya
berkembang dan menyesuaikan diri kepada lingkungan. Jadi, persepsi siswa tentang
keterampilan mengajar guru adalah penilaian berupa tanggapan/pendapat siswa terhadap
kemampuan/kecakapan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Sedangkan pengertian
untuk ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah kecakapan
menanamkan pengetahuan yang dilakukan pada sekelompok siswa dan pada siswa secara
individu (Muhidin, 2011).

Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3
8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil
dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta
terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa (Muhidin, 2011).

Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran


yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin
hubungan yang lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik
dengan peserta didik. Khusus dalam melakukan pembelajaran perorangan perlu diperhatikan
kemampuan dan kematangan berfikir peserta didik, agar apa yang disampaikan bisa diserap
dan diterima oleh peserta didik (Djoeulie, 2010).

B. Peranan Guru

Dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan, maka guru berperan sebagai:

1. Organisator Dalam Kegiatan Belajar Mengajar


Tugas guru sebagai organisator dalam kegiatan pembelajaran adalah menentukan dan
mengarahkan bagaimana cara siswa melakukan kegiatan, mengatur lingkungan belajar, dan
mengoptimalkan sumber belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam
pengorganisasian ini yang lebih penting adalah mengatur siswa dan memberikan tanggung
jawab kepadanya untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.

2. Sumber Informasi Bagi Siswa

Guru adalah salah satu sumber informasi bagi siswa. Informasi yang disampaikan
guru dapat berupa informasi mengenai langkah-langkah pelaksanaan tugas, mauun informasi
lain yang diperlukan siswa untuk mengajar kelompok kecil dan perorangan. Selain informasi
dari guru, siswa juga dapat menggali sumber informasi dari berbagai sumber, seperti buku
teks, majalah, surat kabar, televisa, radio, dan sebagainya.

3. Pendorong Siswa Untuk Belajar Motivator

Agar siswa mau belajar, maka guru memberikan dorongan (motivasi) kepada siswa.
Sebagai motivator , guru harus menciptakan kondisi kelas yang merangsang siswa untuk
melakukan kegiatan belajar dalam kelompok kecil dan perorangan

Untuk menjadi motivator belajar guru hendaknya:

Mengetahui kebutuhan para siswa dan latar belakang pribadinya sehingga upaya
memberikan motivasi belajar kepada siswa sejalan dengan kebutuhan siswa tersebut.
Menjalin hubungan baik dan harmonis dengan para siswa agar kepatuhan dan
kepercayaan siswa kepada guru tertanam pada siswa.

Kaya akan berbagai bentuk dan jenis upaya untuk melakukan motivasi kepada siswa.

Memiliki perasaan humor yang positif dan normative sehingga tetap disegani dan
disenangi oleh siswa.

Menampilkan sosok kepribadian guru yang menjadi panutan siswa.

4. Pendiagnosaan Kesulitan Siswa serta Pemberian Bantuan Sesuai Kebutuhan Siswa

Guru mempunyai peranan sebagai diagnostician dalam proses belajar mengajar, yaitu
mengenal anak secara individual mengenai kemajuan belajar, kelemahan mereka, kesulitan
yang mereka hadapi, dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan siswa.

5. Penyediaan Materi Dalam Kesempatan Belajar Bagi Siswa

Guru juga bertugas menyediakan pelajaran yang akan dipelajari siswa dalam
pengajaran kelompok kecil maupun perorangan. Berbagi sumber yang diperlukan siswa
dalam proses belajar mengajar tersebut perlu disediakan agar proses belajar mengajar dapat
berjalan dengan lancar. Selain itu, guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melaksanakan tugas yang diberikan kepada siswa sehingga dapat mengaktualisasikan
kemampuan-kemapuan yang mereka miliki untuk menyelesaikan tugas atau masalah yang
mereka hadapi.

6. Guru Mempunyai Hak Dan Kewajiban Yang sama Seperti Siswa

Guru sebagai peserta kegiatan mempunyai hak dan kewajiban yang sama seperti
siswa berarti guru ikut menyumbangkan pendapatnya untuk memecahkan masalah atau
mencari kesepakatan bersama seperti halnya para siswa.

C. Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi Agar Pengajaran Kelompok Kecil dan


Perorangan Dapat Terwujud

Pada dasarnya, siswa mempunyai karakteristik yang sangat berbeda satu dengan
lainnya. Untuk melayani perbedaan ini, diperlukan variasi pengorganisasian kegiatan
klasikal, kelompok kecil, dan perorangan.Pengajaran kelompok kecil dan perorangan hanya
mungkin terwujud jika terpenuhi syarat-syarat berikut.

1. Ada hubungan yang sehat dan akrab antara guru-siswa dan antar siswa.
2. Siswa belajar dengan kecepatan, kemampuan, cara, dan minat sendiri.

3. Siswa mendapat bantuan sesuai dengan kebutuhannya.

4. Siswa dilibatkan dalam perencanaan belajar.

5. Guru dapat memainkan berbagai peran (Adikara, 2008).

D. Ciri-ciri Pengajaran Kelompok Kecil dan Perorangan

Ciri-ciri pengajaran kelompok kecil dan perorangan adalah sebagai berikut :


Terjadi hubungan ( interaksi) yang akrab dan sehat antara guru dan siswa serta siswa
dengan siswa
Siswa belajar sesuai dengan kecepatan, cara, kemempuan, dan minatnya sendiri.
Siswa mendapat bantuan dari guru sesuai dengan kebutuhannya.
Siswa dilibatkan dalam penentuan cara-cara belajar yang akan ditempuh, materi dan alat
yang akan digunakan, dan bahkan tujuan yang ingin dicapai.

E. Pola Penggunaan Pengajaran Kelompok Kecil dan Perorangan Dalam Kelas

Ada empat pola pengorganisasian yang bervariasi dalam melaksanakan pengajaran


kelompok kecil dan perorangan, antara lain.

1. Kelas Besar Kelompok Kecil + Perorangan Kelas Besar


Dalam pola ini kegiatan belajar mengajar di kelas dimulai dengan pertemun klasikal
(kelas besar) untuk memberikan infomasi umum yang diperlukan siswa untuk mengikuti
kegiatan belajar mengajar. Informasi yang diberikan kepada siswa antara lain:

1. Pokok bahasan yang akan dipelajari


2. Tugas-tugas yang akan dikerjakan

3. Langkah-langkah mengyelesaikan tugas

4. Informasi lain yang diperlukan

Setelah itu, siswa diberi kesempatan untuk memilih kegiatan dengan bekerja dalam
kelompok kecil atau bekerja perorangan. Setelah siswa mengyelesaikan tugas-tugas yang
diberikan dalam kelompok kecil atau perorangan, kegiatan belajar mengajar berikutnya
adalah mengikuti pertemuan klasikal kembali untuk melaporkan tugas-tugas yang mereka
kerjakan.

2. Kelas Besar Kelompok Kecil + Kelompok Kecil Kelas Besar

Dalam pola ini, pertama, siswa mengikuti penjelasan secara klasikal mengenai
pokok-pokok bahasan yang akan dipelajari, tugas-tugas yang akan dikerjakan, serta langkah-
langkah melaksanakan tugas tersebut. Kedua, siswa diminta untuk bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Kemudian, siswa
diminta melaporkan hasil-hasil yang diperoleh dari pengetahuan dalam kelompok kecil
dalam kelas (laporan secara klasikal).

3. Kelas Besar Perorangan Kelompok Kecil Kelas Besar

Dalam pola ini pertemuan diawali dangan penjelasan umum mengenai materi
pelajaran yang akan dipelajari, serta tugas-tugas yang akan dikerjakan siswa. Setelah
mengikuti penjelasan umum, siswa langsung mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru
secara perorangan, kemudian siswa diminta bergabung dalam kelompok kecil untuk
membahas hasil yang telah diperoleh dari bekerja secara perorangan untuk di diskusikan
bersama dalam kelompok kecil. Setelah itu, siswa diminta untuk melaporkan hasil yang
diperoleh dalam kegiatan kelompok kecil kepada seluruh siswa dalm kelas.

4. Kelas Besar Perorangan + Perorangan Kelas Besar

Proses belajar mengajar dimulai dengan pemberian penjelasan umum kepada siswa
mengenai materi yang akan dipelajari, serta tugas-tugas yang akan dikerjakan oleh siswa.
Setelah itu, siswa diminta bekerja secara perorangan untuk melaksanakan tugas yang
diberikan oleh guru. Kemudian siswa diminta melaporkannya di kelas (secara klasikal).

E. Komponen Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan.


Komponen yang perlu dikuasai guru untuk pengajaran kelompok kecil dan perorangan,
yakni:

a) Ketrampilan yang penting dalam pengajran kelompok kecil dan prorangan adalah
terjadinya hubungan yang akrab antara guru dan siswa. Suasana ini dapat diciptakan dengan
cara:

Menunjukkan kehangatan dan kepakaan terhadap kebutuhan siswa.


Memberikan respons positif terhadap pikiran siswa.

Membangun hubungan saling mempercayai.

Menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa tanpa kecenderungan mengambil alih atau
mendominasi tugas siswa.

Mendengarkan secara simpati.

Menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian dan keterbukaan.

Berusaha mengendalikan situasi sehingga siswa merasa aman, merasa dibantu, serta
merasa menemukan allernatif pemecahan masalah yang dihadapi.

b) Ketrampilan mengorganisasi

Ketrampilan yang diperlukan dalam peran guru sebagai organisator selama pelajaran
berlangsung adalah:

Memberikan orientasi umum tentang tujuan, tugas, atau masalah yang akan dipecahkan
secara jelas.
Memvariasai kegiatan yang mencakup penetapan ruangan kerja, peralatan, cara kerja,
aturan, dan waktu.

Membentuk kelompok yang tepat pada berbagai tugas dan kebutuhan siswa.

Mengkoordinasikan kegiatan dengan cara melihat kemajuan serta penggunaan materi dan
sumber sehingga dapat memberikan bantuan dengan tepat.

Membagi-bagi perhatian kepada berbagai tugas dan kebutuhan siswa sehingga guru siap
dengan membantu siapa saja yang memerlukannya.

Mengakhiri kegiatan dengan suatu kulminasi yang dapat berupa laporan hasil dan
kesimpulan dari kegiatan.

c) Ketrampilan membimbing dan memudahkan belajar

Ketrampilan ini diperlukan untuk membantu siswa maju tanpa mengalami frustasi. Adapun
beberapa ketrampilan yang menunjang adalah:
Memberikan penguatan.
Mengembangkan supervisi proses awal, yang dikerjakan dengan tujuan melihat bantuan
bila diperlukan, dan sebagainya.

Mengadakan supervisi proses lanjut, dikerjakan setelag kegiatan berjalan lama, dan
sifatnya selektif. Interaksi yang muncul dapat berupa memberikan bimbingan tambahan.
Melibatkan diri sebagai peserta untuk memotivasi siswa, memimpin diskusi, dan sebagai
katalisator.

Mengadakan supervisi pemaduan, dikerjakan untuk mengetahui dan menilai sejauh mana
tujuan teah dapat dicapai dalam rangka menyiapkan pelaksanaan rangkuman, dan
pemantapan. Pada akhirnya siswa dapat saling belajar serta memperoleh wawasan yang
menyeluruh tentang kegiatan tersebut.

F. Prinsip-Prinsip dalam Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan, guru perlu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:

1. Guru yang terbiasa mengajar secara klasikal,sebaiknya mulai belajar mengajar dengan
menggunakan kelompok kecil dan kemudian perorangan.
2. Tidak semua topik dapat dipelajari secara efektif dalam kelompok kecil dan perorangan.

3. Pengorganisasian siswa, sumber materi serta waktu merupakan langkah pertama yang
diperhatikan guru.

4. Kegiatan pengajaran harus diakhiri dengan kulminasi.

5. Dalam pengajaran perorangan guru perlu mengenal sisswa secara pribadi.

G.Kelebihan dan Kelemahan Dalam Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

Kelebihan

1. Dalam proses mengajar ini memungkinkan penyerapan pelajaran pada setiap siswa dapat
lebih maksimal.

2. Guru dapat lebih mudah melakukan pendekatan pada setiap masing-masing siswa
sehingga guru dapat memahami karakter masing-masing siswa, jadi guru lebih mudah
menentukan metode pembelajaran yang cocok untuk siswa.

Kelemahan

1. Pengembangan informasi kurang luas karena keterbatasan siswa.

2. Kurangnya motivasi siswa dalam bersaing karena variasi karakter siswa terbatas.

3. Kurangnya jiwa social pada siswa.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian untuk ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah


kecakapan menanamkan pengetahuan yang dilakukan pada sekelompok siswa dan pada
siswa secara individu. Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk
pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta
didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun
antara peserta didik dengan peserta didik. Khusus dalam melakukan pembelajaran
perorangan perlu diperhatikan kemampuan dan kematangan berfikir peserta didik, agar apa
yang disampaikan bisa diserap dan diterima oleh peserta didik.

Dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan, maka guru berperan sebagai:

1. Organisator dalam kegiatan belajar mengajar.


2. Sumber informasi bagi siswa.

3. Pendorong siswa untuk belajar (motivator).

4. Pendiagnosaan kesulitan siswa serta pemberian sesuai kebutuhan siswa.

5. Penyediaan materi dalam kesempatan belajar bagi siswa.


6. Guru mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan siswa.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi agar pengajara kelompok kecil dan perorangan
dapat terwujud adalah sebagai berikut.

1. Ada hubungan yang sehat dan akrab antara guru-siswa dan antar siswa.
2. Siswa belajar dengan kecepatan, kemampuan, cara, dan minat sendiri.

3. Siswa mendapat bentuan sesuai dengan kebutuhannya.

4. Siswa dilibatkandalam perencanaan belajar.

5. Guru dapat memainkan berbagai peran.

Ciri-ciri pengajaran kelompok kecil dan perorangan adalah sebagai berikut :


Terjadi hubungan ( interaksi) yang akrab dan sehat antara guru dan siswa serta siswa
dengan siswa
Siswa belajar sesuai dengan kecepatan, cara, kemempuan, dan minatnya sendiri.
Siswa mendapat bantuan dari guru sesuai dengan kebutuhannya.
Siswa dilibatkan dalam penentuan cara-cara belajar yang akan ditempuh, materi dan alat
yang akan digunakan, dan bahkan tujuan yang ingin dicapai.

Ada empat pola pengorganisasian yang bervariasi dalam melaksanakan pengajaran


kelompok kecil dan perorangan, antara lain:

1. Kelas Besar Kelompok Kecil + Perorangan Kelas Besar


2. Kelas Besar Kelompok Kecil + Kelompok Kecil Kelas Besar

3. Kelas Besar Perorangan Kelompok Kecil Kelas Besar

4. Kelas Besar Perorangan + Perorangan Kelas Besar

Komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan terdiri dari,


keterampilan mengadakan pendekatan pribadi, keterampilan mengorganisasikan kegiatan
pembelajaran,keterampilan membimbing dan memberi kemudahan belajar, keterampilan
merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan, guru perlu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:

1. Guru yang terbiasa mengajar secara klasikal,sebaiknya mulai belajar mengajar dengan
menggunakan kelompok kecil dan kemudian perorangan.
2. Tidak semua topic dapat dipelajari secara efektif dalam kelompok kecil dan perorangan.

3. Pengorganisasian siswa, sumber materi serta waktu merupakan langkah pertama yang
diperhatikan guru.
4. Kegiatan pengajaran harus diakhiri dengan kulminasi.

5. Dalam pengajaran perorangan guru perlu mengenal sisswa secara pribadi.

Kelebihan mengajar kelompok kecil dan perorangan adalah, penyerapan pelajaran


pada setiap siswa dapat lebih maksimal, guru dapat lebih mudah melakukan pendekatan
pada setiap masing-masing siswa sehingga guru dapat memahami karakter masing-masing
siswa, jadi guru lebih mudah menentukan metode pembelajaran yang cocok untuk siswa.

Sedangkan kelemahannya adalah, pengembangan informasi kurang luas karena


keterbatasan siswa, kurangnya motivasi siswa dalam bersaing karena variasi karakter siswa
terbatas, kurangnya jiwa sosial pada siswa.

B. Saran

Sebagai calon guru seharusnya mahasiswa menguasai keterampilan mengajar


kelompok kecil dan perorangan. Hal ini dimaksudkan agar para guru dapat bekerja dengan
professional sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Adikara,Irvin. 2008. Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan.(online),


(http://irvinadikara.blogspot.com/2008/02/mengajar-kelompok-kecil-dan-
perorangan.html,diakses 20 Agustus 2011)

Ali Muhidin,Sambas. 2011. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan,(online),


(http://pgsd-unlambjb.tk/keterampilan-mengajar-kelompok-kecil-dan-perorangan-dalam-
pkr/,diakses 20 Agustus 2011)

Cyndi Wongkar,Livia. 2011. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil,(online),


(http://www.mirat.cc.cc/2009/08/keterampilan-mengajar-kelompok-kecil.html,diakses 20
Agustus 2011)

Djoeulie,Adie. 2010. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil,(oline),


(http://joe11penjasorkes.blogspot.com/2010/04/keterampilan-mengajar-kelompok-
kecil.html,diakses 20 Agustus 2011)
Sofa. 2010. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan,(online),
(http://massofa.wordpress.com/2010/01/25/keterampilan-mengajar-kelompok-kecil-dan-
perorangan/,diakses 20 Agustus 2011)

Anda mungkin juga menyukai