Anda di halaman 1dari 14

Judul : Insecta

Tujuan : Mampu mendeskripsikan dan mengklasifikasikan


Hari/Tanggal : Selasa, 25 November 2014
Lokasi : Laboratorium Zoologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
A. Hasil Pengamatan

1. Morfologi Kupu-Kupu (Papilio polytes)


Gambar Literatur Gambar Pengamatan Keterangan:
1. Antena
1 (Antenna)
2. Kepala (Caput)
2 3. Sayap Depan
(Forewing)
3
4. Sayap Belakang
( Hindwing)
4

B. Prosedur Identifikasi

1. Menyiapkan bahan pengamatan (Kecoak, Belalang, Tawon, Capung dan

Kupu-Kupu)

2. Mengambil gambar hewan pengamatan

3. Mengamati secara kualitatif

a. Mengamati tipe antena.

b. Mengamati tipe mulut.

c. Mengamati tipe tungkai / kaki.

d. Mengamati tipe mata.

e. Menghitung jumlah kaki.


f. Menghitung jumlah sayap.

4. Mengamati secara kualitatif

a. Mengukur panjang seluruh tubuh.

b. Mengukur panjang kepala.

c. Mengukur panjang dada.

d. Mengukur panjang sayap.

e. Mengukur panjang antena.

f. Mengukur lebar kepala.

g. Mengukur lebar abdomen.

h. Mengukur lebar sayap.

C. Deskripsi Morfologi

Ciri morfologi dari kupu-kupu (Papilio polytes) adalah badan terbagi

menjadi tiga bagian yaitu, caput (kepala), thoraks (dada) dan abdomen

(perut). Ada 3 (tiga) pasang tungkai (kaki) dan dua pasang sayap terdapat

pada ruas dada, alat kelamin dan anus terdapat di ujung ruas perut. Tubuh

kupu-kupu dilapisi oleh chitin ( eksoskeleton atau rangka luar) dan tersusun

dalam cicin yang seragam atau segmen-segmen yang dipisahkan oleh

membran fleksibel. Pada setiap bagian kupu-kupu (kepala, dada dan perut)

tertutup lapisan lembut, berbulu halus dan berwarna menyolok/ menyala.

Kepala berbentuk kapsul bulat kecil yang mengemban alat makan dengan

sensorik. Alat makan disebut probosis, sedangkan alat sensorik adalah

sepasang antena yang biasanya menebal pada bagian ujungnya. Mata kupu-

kupu berbentuk seperti belahan bola yang membengkak pada bagian atas
kepala dan biasanya disebut mata majemuk. ada merupakan bagian tengah

tubuh kupu-kupu dan berfungsi sebagai penggerak, dimana kaki dan sayap

menempel. Thoraks tersusun dari tiga segmen yang masing-masing segmen

terdapat sepasang tungkai untuk berjalan dan berpegangan.Dua pasang

sayap terdapat pada mezothoraks dan metathoraks (bagian kedua dan ketiga

dari segmen dada). Pada beberapa jenis kupu-kupu sayap belakang

mempunyai tornus (ekor) dan Abdomen merupakan bagian yang lunak

dibandingkan kepala dan dada (Saroyo, 2012).

Pengamatan morfologi/ kualitatif pada praktikum Insecta adalah

memiliki bentuk tubuh memanjang, dengan tipe mulut menghisap, tipe

tungkai kaki kursorial, jumlah kaki 2 pasang, tipe mata majemuk, dan

jumlah sayap 2 pasang. Sedangkan pengamatan secara morfometrik/

kuantitatif pada kupu-kupu adalah memilki panjang seluruh tubuh 22 mm,

panjang kepala 2 mm, panjang dada, 5 cm, panjang sayap 36 mm, panjang

antenna 19 mm, lebar kepala 3 cm, lebar abdomen 2 cm, dan lebar sayap 25

mm.

D. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Class : Insecta

Ordo : Lepidoptera

Family : Papilionidea

Genus : Papilio
Spesies : Papilio polytes

A. Hasil Pengamatan

1. Morfologi Capung (Tholymis tillarga)


Gambar Literatur Gambar Pengamatan Keterangan :
1. Kepala (Caput)
2. Sayap Depan
1
(Forewing)
2 3. Sayap Belakang
(Hindwing)
3 4. Dada (Torax)
5. Perut
4 (Abdomen)
5

B. Prosedur Identifikasi

1. Menyiapkan bahan pengamatan (Kecoak, Belalang, Tawon, Capung dan

Kupu-Kupu)

2. Mengambil gambar hewan pengamatan

3. Mengamati secara kualitatif

a. Mengamati tipe antena.

b. Mengamati tipe mulut.

c. Mengamati tipe tungkai /kaki.

d. Mengamati tipe mata.

e. Menghitung jumlah kaki.

f. Menghitung jumlah sayap.

4. Mengamati secara kualitatif


a. Mengukur panjang seluruh tubuh.

b. Mengukur panjang kepala.

c. Mengukur panjang dada.

d. Mengukur panjang sayap.

e. Mengukur panjang antena.

f. Mengukur lebar kepala.

g. Mengukur lebar abdomen.

h. Mengukur lebar sayap.

C. Deskripsi Morfologi

Capung merupakan salah satu kelompok serangga yang sangat erat

kaitannya dengan air. Capung memiliki ukuran tubuh relatif besar, berwarna

bagus dan menggunakan sebagian besar hidupnya untuk terbang. Capung

memiliki mata yang mampu melihat ke segala arah dengan dilengkapi mata

majemuk, tiga oseli dan bulu pendek menyerupai antena serta tipe mulut

mandibulata. Toraks relatif kecil dan kompak (protoraks dan dua ruas toraks

lainnya berukuran kecil) dan pada permukaan dorsal terdapat pterotoraks

yang berada di antara pronotum dan dasar sayap yang terbentuk oleh sklerit-

sklerit pleura. Capung memiliki tungkai relatif pendek yang merupakan

bentuk adaptasi untuk hinggap, menangkap dan menahan mangsa. Tungkai

terdiri dari trokanter dan femur kuat; tibia yang ramping tanpa taji dan tiga

ruas tarsi. Pada tibia capung famili Corduliidae dan Cordulegastridae

terdapat beberapa duri. Keempat sayap Odonata memanjang dan terdapat

banyak venasi dan Abdomen berbentuk memanjang agak silindris, terdiri


dari beberapa ruas, meruncing ke ujung. Abdomen Odonata mempunyai

sepuluh ruas yang bersifat fleksibel (Amir, 2003 dalam Salmah, dkk, 2013).

Pengamatan secara Morfologi/ kealitatif pada capung (Tholymis

tillarga) pada praktikum Insecta adalah capung (Tholymis tillarga) memiliki

bentuk tubuh memajang, dengan tipe mulut mengunyah dan menggigit, tipe

tungkai kaki kursorial, jumlah kaki yaitu 3 pasang, tipe mata majemuk dan

jumlah sayap ada 3 pasang. Pengamatan secara Morfometrik/ kuantitatif

adalah capung memilki panjang seluruh tubuh 30 mm, panjang kepala 3

mm, panjang dada 9 mm, panjang sayap 22 mm, lebar kepala 6 mm, lebar

abdomen 5 mm, dan lebar sayap adalah 8 mm.

D. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Class : Insecta

Order : Odonata

Suborder : Anisoptera

Family : Libellulidae

Genus : Tholymis

Species : Tholymis tillarga


A. Hasil Pengamatan

1. Morfologi Belalang (Melanoplus differentialis)

Gambar Literatur Gambar Pengamatan Keterangan:

1
1. Antena (Antenna)
2. Kepala (Caput)
2 3. Dada (Torax)
4. Kaki Depan
3 5. Kaki Belakang
6. Perut (Abdomen)
4

5
6
B. Prosedur Identifikasi

1. Menyiapkan bahan pengamatan (Kecoak, Belalang, Tawon, Capung dan

Kupu-Kupu)

2. Mengambil gambar hewan pengamatan

3. Mengamati secara kualitatif

a. Mengamati tipe antena.

b. Mengamati tipe mulut.

c. Mengamati tipe tungkai /kaki.

d. Mengamati tipe mata.

e. Menghitung jumlah kaki.

f. Menghitung jumlah sayap.

4. Mengamati secara kualitatif

a. Mengukur panjang seluruh tubuh.

b. Mengukur panjang kepala.


c. Mengukur panjang dada.

d. Mengukur panjang sayap.

e. Mengukur panjang antena.

f. Mengukur lebar kepala.

g. Mengukur lebar abdomen.

a. Mengukur lebar sayap.

C. Deskripsi

Belalang (Melanoplus differentialis) memiliki antenna lebih pendek

dari panjang tubuhnya, tarsus 3 ruas, ovipositor pendek, dan alat pendengar

(tympanum) terdapat pada sebelah sisi dari ruas abdomen pertama. Kaki

belakang lebih panjang dibandingkan dengan kaki tengah dan kaki

depannya. Kaki belakang berfungsi untuk meloncat. Belalang jantan pada

siang hari dapat mengeluarkan bunyi dengan cara menggesekkan femur kaki

belakang dengan sisi bawah dari sayap depan karena pada sisi dalam dari

femur kaki belakang terdapat semacam duri-duri atau dengan cara

menggesekkan sisi depan dari sayap belakang dengan sisi belakang dari

sayap depan. Serangga yang termasuk Acrididae pemakan tumbuh-

tumbuhan atau herbivora.

Pengamatan secara morfologi/ kualitatif pada belalang adalah memilki

bentuk tubuh memanjang, tipe mulut menggigit dan mengunyah, tipe

tungkai kaki sentatorial, jumlah kaki 3 pasang, tipe mata majemuk, dan

jumlah sayap 2 pasang. Sedangkan pengamatan secara morfometrik/

kuantitatif pada belalang (Melanoplus differentialis) adalah memilki


panjang seluruh tubuh 25 mm, panjang kepala 7 cm, panajang dada 5 mm,

panajang sayap 17 mm, panjang antena 7 mm, lebar kepala 3 cm, lebar perut

(abdomen) adalah 4 cm, dan lebar sayap adalah 0,2 cm.

D. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Class : Insecta

Ordo : Orthoptera

Familia : Acrididae

Genus : Melanoplus

Species : Melanoplus differentialis

A. Hasil Pengamatan

1. Morfologi Kecoak (Periplaneta Americana)

Gambar Literatur Gambar Pengamatan Keterangan


1. Antena
1
(Antenna)
2 2. Kepala (Caput)
3
3. Kaki Depan
4. Sayap
4 5. Kaki Belakang

5
B. Prosedur Identifikasi
1. Menyiapkan bahan pengamatan (Kecoak, Belalang, Tawon, Capung dan

Kupu-Kupu)

2. Mengambil gambar hewan pengamatan

3. Mengamati secara kualitatif

a. Mengamati tipe antena.

b. Mengamati tipe mulut.

c. Mengamati tippe tungkai/kaki.

d. Mengamati tipemata.

e. Menghitung jumlah kaki.

f. Menghitung jumlahsayap.

4. Mengamati secara kualitatif

a. Mengukur panjang seluruh tubuh.

b. Mengukur panjang kepala.

c. Mengukur panjang dada.

d. Mengukur panjang sayap.

e. Mengukur panjang antena.

f. Mengukur lebar kepala.

g. Mengukur lebar abdomen.

a. Mengukur lebar sayap.


C. Deskripsi Morfologi

Kecoa adalah serangga dengan bentuk tubuh oval, pipih dorso-

ventral. Kepalanya tersembunyi di bawah pronotum, dilengkapi dengan


sepasang mata majemuk dan satu mata tunggal, antena panjang, sayap dua

pasang, dan tiga pasang kaki. Pronotum dan sayap licin, tidak berambut dan

tidak bersisik, berwarna coklat sampai coklat tua.

Pengamatan secara morfologi/ kualitatif pada kecoak adalah memilki

bentuk tubuh bulat telur dan pipih dorsiventaral, tipe antenna panjang/

filiform, tipe mulut mengunyah, tipe tungkai kaki kursorial, jumalh kaki 3

pasang, tipe mata tunggal, dan jumlah sayap 2 pasang. Sedangkan

pengamatan secara morfometrik/ kuantitaif pada kecoa adalah memilki

panjang seluruh tubuh 4 cm, panjang kepala 10 mm, panjang dada 14 mm,

panjang sayap 30 mm, panjang antenna 35 mm, lebar kepala 10 mm, lebar

abdomen 15 mm, dan lebar sayap 10 mm.

D. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Insecta

Ordo : Orthoptera

Famili : Polyphagidae

Genus : Periplaneta

Spesies : Periplaneta americana


A. Hasil Pengamatan

1. Morfologi Tawon (Apis dorsata)

GambarLiteratur GambarPengam Keterangan:

1 2 1. Antena
3
(Antenna)
2. Kepala (Caput)
3. Kaki (Passive
4
pedes)
5 4. Dada (Torax)
6
5. Perut
(Abdomen)
6. Sayap

B. Prosedur Identifikasi

1. Menyiapkan bahan pengamatan (Kecoak, Belalang, Tawon, Capung dan

Kupu-Kupu)

2. Mengambil gambar hewan pengamatan

3. Mengamati secara kualitatif

a. Mengamati tipe antena.

b. Mengamati tipe mulut.

c. Mengamati tipe tungkai/kaki.

d. Mengamati tipe mata.

e. Menghitung jumlah kaki.

f. Menghitung jumlah sayap.

4. Mengamati secara kualitatif

h. Mengukur panjang seluruh tubuh.


i. Mengukur panjang kepala.

j. Mengukur panjang dada.

a. Mengukur panjang sayap.

b. Mengukur panjang antena.

c. Mengukur lebar kepala.

d. Mengukur lebar abdomen.

e. Mengukur lebar sayap.

C. Deskripsi Morfologi

Tawon (Apis dorsata) memilki Kepala (caput), thoraks, dan

abdomen terpisah kepala dengan 1 pasang antenna dan 3 pasang bagian

mulut modifikasi, seperti mengunyah dan mengisap. Pengamatan secara

morfologi/ kualitatif pada tawon adalah memilki bentyk tubuh bulat (oval),

dengan tipe mulut menggigit dan mengunyah, tipe tungkai kaki kursorial,

jumlah kaki 3 pasang, tipe mata majemuk, dan jumlah sayap 2 pasang.

Sedangkan penagamatan secara morfometrik/ kuantitatif pada tawon adalah

memiliki panjang seluruh tubuh 25 mm, panjang kepala 7 cm, panjang dada

7 mm, panjang sayap 25 mm, panjang antenna 10 mm, lebar kepala 6 mm,

lebar abdomen 7 mm, dan lebar sayap 3 mm.

D. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Incecta

Ordo : Hymenoptera
Famili : Apidea

Genus : Apis

Spesies : Apis dorsata

DAFTAR PUSTAKA
Salmah, S., Dahelmi, dan Sutra, M, S, N, 2012, Spesies Kupu-Kupu
(Rhopalocera) Di Tanjung Balai Karimun Kabupaten Karimun, Kepulauan
Riau, J. Biologi Universitas Andalas, 1(1): 35-44
Saroyo, dan Koneril, R, 2012, Distribusi Dan Keanekaragaman Kupu-Kupu
(Lepidoptera) Di Gunung Manado Tua, Kawasan Taman Nasional Laut
Bunaken, Sulawesi Utara, J. Bumi Lestari, 12 (2): 357 365
Syamsuhardi, Dahelmi, Khairiah, N., 2012, Jenis-Jenis Serangga Pengunjung
Bunga Pacar Air (Impatiens Balsamina Linn. Balsaminaceae), J. Biologi
Universitas Andalas, 1 (1): 9-14

Anda mungkin juga menyukai