Keperayaan Dan Kepuasan Perkawinan PDF
Keperayaan Dan Kepuasan Perkawinan PDF
PERNIKAHAN
Oleh
YOGYAKARTA
2008
NASKAH PUBLIKASI
PERNIKAHAN
Dosen Pembimbing
PERNIKAHAN
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif antara
kepercayaan pada pasangan terhadap kepuasan pernikahan. Asumsi awal yang diajukan
dalam penelitian ini adalah ada pengaruh positif antara kepercayaan pada pasangan terhadap
kepuasan pernikahan. Semakin tinggi kepercayaan pada pasangan maka semakin tinggi
tingkat kepuasan pernikahan. Sebaliknya, semakin rendah kepercayaan pada pasangan maka
semakin rendah pula tingkat kepuasan pernikahan.
Subjek dalam penelitian ini adalah laki-laki atau perempuan yang berstatus sudah
menikah, berusia 24 55 tahun, mempunyai minimal 1 orang anak, dan tinggal terpisah dari
orang tua/mertua. yang bertempat tinggal di Gemblakan Bawah Jalan Mataram Kelurahan
Suryatmajan Kecamatan Danurejan., Yogyakarta. Pengambilan dilakukan dengan
menggunakan metode angket. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
kepercayaan pada pasangan yang mengacu pada teori Rempel, dkk (1985) dan skala
kepuasan pernikahan yang mengacu pada teori Olson, Fournier, & Druckman (Olson &
Fower, 1989).
Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan fasilitas
program SPSS versi 12.0 untuk menguji apakah ada pengaruh positif antara kepercayaan
pada pasangan dengan kepuasan pernikahan. Korelasi product moment dari Spearman
menunjukkan korelasi sebesar r= 0,773 dengan p = 0,000 atau (p < 0,01) yang artinya ada
pengaruh yang sangat signifikan antara kepercayaan pada pasangan dengan kepuasan
pernikahan. Jadi hipotesis diterima.
PENGANTAR
dewasa muda merupakan tahap dimana seseorang membuat banyak keputusan dalam
dengan keluarga, pekerjaan, dan kehidupan sosial. Pada masa dewasa muda individu
Duvall & Miller (Fathiana & Baktir, 2006) menjelaskan Pernikahan sebagai
hubungan yang secara sosial diakui antara seorang lelaki dan seorang perempuan
yang mana melegalkan hubungan seksual, pengasuhan anak, dan membagi peran di
antara pasangan. Kesuksesan dalam pernikahan ditandai oleh sejauh mana pasangan
suami istri dapat merasakan kepuasan pernikahan dengan saling memenuhi kebutuhan
Kepuasan pernikahan adalah sesuatu yang dicari dan diharapkan oleh setiap
yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Walgito, 2000).
Berbagai macam studi juga menyebutkan bahwa orang secara umum lebih bahagia
dan lebih sehat ketika mereka menikah (Gottman dkk dalam Rosen-Grandon dkk,
2004). Namun pada kenyataannya, membina suatu pernikahan bukanlah hal yang
mudah. Pengalaman dalam hidup menunjukkan bahwa perkawinan itu mudah, tetapi
kesejahteraan yang selalu didambakan oleh setiap pasangan suami istri tidaklah
mudah (www.unitedfool.com/cms/arsip/kliping).
dan terus menurun sampai anak pertama lahir. Kepuasan tidak akan meningkat
hingga anak paling muda meninggalkan rumah (Figley dalam Feldman, 1997). Hal
tersebut diperkuat oleh studi yang menyatakan bahwa kepuasan dalam suatu
hubungan menurun dalam 2-3 tahun pertama dalam pernikahan ( Billideau, 2007).
acara Pembukaan Pemilihan Keluarga Sakinah dan Pemilihan Ketua KUA teladan
tingkat Nasional di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, angka perceraian di Indonesia
adalah angka yang tertinggi daripada negara islam lainnya. Dari seratus orang yang
menikah, sepuluh diantaranya bercerai
(http://www.eramuslim.com/berita/nas/7815120624-angka-perceraian-indonesia-
perceraian di Indonesia terus naik. Data perceraian di Indonesia dari Ditjen PPA (
Republika, 7 Januari 2007) yaitu tahun 2000 angka cerai gugat mencapai 81.864
(56.2%), tahun 2001 mencapai 83.319 (57.4%), tahun 2002 mencapai 85.737(59.5%),
tahun 2003 mencapai 80.946 (60.7%), tahun 2004 mencapai 87.731 (62.1%), dan
dapat disimpulkan bahwa kepuasan pernikahan bukanlah sesuatu hal yang mudah
Permasalahan dalam rumah tangga yaitu yang dialami oleh Farida (40)
misalnya. Keretakan yang dialami rumah tangganya karena keadaan ekonomi yang
yaitu Maria yang merasakan hidupnya sangat tertekan karena perselingkuhan yang
pernah dilakukan oleh suaminya 10 tahun yang lalu yang menyebabkan Maria sulit
(http:/C31.sabda.org/kategori/pranikah-pernikahan/isi).
Kasus lainnya yang dialami oleh Rini dan suaminya, dimana adanya perasaan
bosan pada pasangan dan aktivitas rutin sehari-hari , sehingga sering menyebabkan
timbulnya pertengkaran di antara keduanya (http:/C31.sabda.org/kategori/pranikah-
pernikahan/isi). Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Fincham & Bradbury (Baron
& Byrne, 1994) yang menyatakan bahwa perasaan bosan pada kegiatan sehari-hari
Perasaan bosan merupakan masalah utama (Skinner, dalam Baron & Byrne, 1994))
dan merupakan sumber disstres dalam suatu hubungan jangka panjang (Hill dkk,
dalam Baron & Byrne, 1994). Beberapa contoh kasus tersebut menyebutkan bahwa
rasa tidak percaya, masalah ekonomi, dan perasaan bosan merupakan masalah-
masalah yang bisa terjadi dalam pernikahan dan hal-hal tersebut dapat menyebabkan
Dobos dkk (Astuti, 2003) mengatakan ada beberapa faktor yang dapat
masalah keuangan, mengurus anak, adanya perbedaan gaya hidup, hubungan dengan
perbedaan politik serta masalah seks. Astuti (2003), menjelaskan bahwa masalah
dapat memburuk jika penyelesaiannya tidak memuaskan, dan hal tersebut kadang-
kadang menimbulkan rasa marah, kesal, frustasi dan merasa tak puas. Akibatnya
pasangan dimasa mendatang akan bermanfaat, baik, atau tidak merusak. Kepercayaan
yang akan diperoleh dari pihak lain tergantung beberapa hal antara lain umur, otoritas
Genova & Rice (2005) menjelaskan bahwa jika salah seorang pasangan
merasa ragu dengan pasangannya, maka akan muncul rasa tidak aman dan mudah
terluka. Hal tersebut menyebabkan pernikahan yang telah dibangun bisa terancam.
Hal tersebut sejalan dengan Jerry (2004) yang menyataka n bahwa kepercayaan yang
hilang dapat menyebabkan pasangan merasa tidak aman dan akan berpikiran untuk
online
pasangan-pasangan dalam suatu pernikahan berbeda antara yang satu dengan yang
lainnya. Kepuasan pernikahan ter gantung pada kebutuhan, harapan, dan keinginan
kebutuhan mereka terpenuhi dan ketika harapan dan keinginan seseorang terpuaskan
suatu hubungan menurut Lewis (1998) diantaranya adalah attachment atau kelekatan
pada pasangan. Tipe attachment yang dimiliki oleh seseoran g mempengaruhi tingkat
kepuasan pernikahan. Karakteristik individual dengan secure romantic attachment
dalam hubungan, dan relatif tidak merasa cemburu atau takut akan intimacy
(Furman & Smalley, 1995). Rasa aman dan nyaman dengan kedekatan cenderung
Noller, & Callan, 1994; Fuller & Fincham, 1995 dalam Furman & Flanagan, 1995).
pertanyaan dari penelit ian ini adalah Apakah ada hubungan antara kepercayaan pada
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kepercayaan
C. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai wacana, bahan
psikologi sosial.
b. Manfaat Praktis
pada pasangan dan kepuasan pernikahan, maka hal ini akan menambah
pengetahuan pada pasanagn suami istri atau masyarakat tentang bagaimana cara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kepuasan pernikahan
Comparison (Rusbult dalam Taylor dkk, 1994), seseorang merasa puas jika
Pernikahan dalam pengertian ilmu sosial adalah ikatan antara laki-laki dan
terhadap kehidupan pernikahan indiv idu yang di ukur dari besar kecilnya
kesenangan yang dirasakan pada jangka waktu tertentu. Bahr dkk (1983)
menurut Spanier & Lewis (Callan & Noller, 1987) adalah evaluasi subyektif pada
persepsi suami atau istri yang dilihat dari sikap positif atau negatif terhadap
kehidupan pernikahannya.
Menurut Olson, Fournier, & Druckman (Olson & Fower, 1989) , yang
konflik dalam suatu hubungan. Hal ini mencakup keterbukaan pasangan untuk
mengetahui dan menangani masalah -masalah dan strategi-strategi yang
waktu luang. Dalam hal ini kegiatan yang dilakukan untuk kegiatan sosial,
kelahiran.
anak dan membesarkan anak, yang me ncakup masalah disiplin, tujuan yang
ditentukan untuk anak dan dampak yang disebabkan oleh keberadaan anak
8. Keluarga dan Teman -teman, yaitu perasaan, sikap dan harapan untuk
B. Kepercayaan
1. Pengertian kepercayaan.
kepada orang lain karena yaki n bahwa orang tersebut seperti apa yang
bahwa kepercayaan merupakan salah satu kualitas dalam hubungan intim yang
seringkali dikaitkan dengan cinta dan janji yang merupakan dasar hubunga n ideal.
Rotter (Feng, J., dkk, 2004) mengungkapkan bahwa kepercayaan adalah harapan
yang dipegang oleh seseorang atau kelompok bahwa kata -kata, janji, pernyataan
lisan dan tertulis yang dilakukan oleh orang lain bisa dipercaya.
asumsi, atau keyakinan yang dipegang seseorang yang ditujukan pada orang lain
perasaan yang timbul bahwa pasangannya adalah seseo rang seorang yang bisa
3. Keyakinan (Faith)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah laki-laki atau perempuan
yang sudah menikah dan masih mempunyai pasangan dengan karakteristik sebagai
berikut :
yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria khusus yang telah ditentukan untuk
Penelitian ini akan dilakukan secara kuantitatif. Pengumpulan data dalam bentuk
skala psikologis untuk mengungkap atribut psikologis yang dijadikan variabel dalam
penelitian ini. Skala ini terdiri dari dua skala, yakni skala kepuasan pernikahan dan
skala kepercayaan.
Untuk melihat peng aruh kepercayaan dengan kepuasan pernikahan, dilihat dengan
menggunakan uji korelasi product moment dari Spearman dengan bantuan SPSS for
HASIL PENELITIAN
1. Uji Asumsi
yang meliputi uji normalitas dan uji linieritas. Uji normalitas dan uji linieritas
a. Uji Normalitas
dari 0,05 (p>0,05). Berdasarkan hasil uji normalitas yang dilakukan dapat
sebaran normal dengan K -S-Z= 0,785 dengan p= 0,569 (p>0,05), dan skor
b. Uji Linieritas
Program For Social Science) 12.00 for Windows dengan teknik Compare
Means. Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui linieritas antara vari abel
yang dilakukan dapat diketahui bahwa ada hubungan yang linier antara
2. Uji Hipotesis
dan variabel Kepercayaan maka dilakukan uji korelasi. Uji korelasi dengan teknik
komputer SPSS (Statistic Program For Social Science) 12.00 for Windows.
korelasi antara variabel kepuasan pernikahan dan variabel kepercayaan ada lah
0,773 (r= 0,773) dengan p = 0,000 (p < 0,01). Hal ini berarti menunjukkan bahwa
ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kepercayaan dengan kepuasan
dapat diterima.
3. Analisis Tambahan
a. Hasil analisis data dengan menggunakan teknik two way anova menunjukkan
bahwa :
1. Nilai F pada faktor usia sebesar 2.098 dengan nilai signifikasi 0,066 (p >
kepuasan pernikahan ditinjau dari segi usia, dan hipotesa tidak diterima.
2. Nilai F pada faktor usia pernikahan sebesar 1,327 dengan nilai signifikasi
0,264 (p > 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
tidak diterima.
3. Nilai F sebesar 0,941 dengan nilai signifikansi 0,513 (p > 0,05) sehingga
pernikahan ditinjau dari usia dan usia pernikahan pada subjek penelitian,
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka hipotesis yang telah di ajukan
yaitu ada pengaruh yang positif antara kepercayaan pada pasangan terhadap kepuasan
pernikahan. Hal ini dapat dilihat dari uji korelasi product moment dari Spearman
dengan menggunakan SPSS 12.00 for windows, yang menunjukan koefisien korelasi
( r ) sebesar 0,773 dengan p = 0,000 atau ( p < 0,01 ). Dengan demikian, hipo tesis
yang diajukan bahwa ada pengaruh kepercayaan pada pasangan terhadap kepuasan
tingkat kepuasan pernikahan subyek ditinjau dari usia, usia pernikahan maupun usia
dan usia pernikahan. Hasil analisa tambahan juga menunjukkan bahwa komponen
kepercayaan secara bertahap meningkat yait u mulai dari keadaan dapat diramalkan,
keadaan dapat diandalkan, dan keyakinan sebagai tingkat atas dari kepercayaan.
Rempel, dkk (1985) menyebutkan bahwa terdapat korelasi antara kematangan cinta
penting dalam kepuasan pernikahan walaupun hasil analisis yang didapat lebih
pasangannya tersebut adalah seseorang yang dapat diandalkan dan dapat dijadikan
ini dilihat dari prosentasi norma kategori yang mencapai 53,41 %. Adanya
kepercayaan pada subyek penelitian yang sedang dan adanya kepercayaan yang tidak
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Rempel
cara yang digunakan untuk mencapai kesu ksesan dalam suatu hubungan dekat.
tersebut merasa puas dan kebutuhan bersama terpenuhi ( Genova & Rice, 2005
).Kepercayaan mempunyai hubungan kuat dengan cinta dan kebahagiaan, dan se cara
harapan positif, asumsi atau keyakinan yang dipegang seseorang yang ditujukan pada
kepuasan pernikahan.
kategori sedang. Tingkat kepuasan pernikahan subyek penelitian dapat dilihat dari
kepercayaan dan kepuasan pernikahan sebesar 0,633, hal ini menunjuk kan bahwa
sumbangan efektif kepercayaan terhadap kepuasan pernikahan adalah 63,3 %. Dari
hasil tersebut maka sangat dimungkinkan bahwa ada faktor lain baik internal maupun
(100% - 63,3 % =36,7 %). Seperti misalnya faktor premarital yang diantaranya
adalah adanya kesamaan latar belakang suku, status sosio -ekonomi, ag ama,
pendidikan serta adanya dukungan dari orang tua dan teman -teman. Faktor hubungan
interpersonal seperti adanya perasaan positif pada pasangan, adanya cinta dan kasih
sayang, kepuasan seksual, komunikasi dan peran dalam rumah tangga. Faktor lainnya
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari penelitian ini, maka variabel
rasa percaya yang tinggi pada pasangan menjadikan kepuasan dalam pernikahan yang
dirasakan seseorang juga tinggi. Rasa percaya yang tinggi dapat menumbuhkan rasa
aman secara emosional sehingga kepuasan pernikahan yang dirasakan juga tinggi.
Akhirnya, peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna.
Penelitian ini tentu banyak kekurangan dalam berbagai hal, untuk itu diharapkan
menjadi bahan evaluasi untuk ke depannya. Peneliti mengakui dalam penelitian ini
masih terdapat beberapa kelemahan, antara lain aitem-aitem yang menurut subyek
pilihan jawaban. Disamping itu, adanya subyek yang tidak mau mengisi angket
terutama laki-laki karena tidak ingin oran g lain tahu kondisi rumah tangganya.
A. Kesimpulan
antara kepercayaan pada pasangan terhadap kepuasan pernikahan. Hal ini berarti
semakin tinggi kepercayaaan pada pasangan maka se makin tinggi tingkat kepuasan
B. Saran-Saran
Dengan adanya penelitian ini diharapkan para suami m aupun istri dapat
2. Bagi Masyarakat
Dari hasil penelitian ini juga dapat membantu masyarakat luas, khususnya
bagi laki-laki dan perempuan yang akan menikah untuk memupuk rasa percaya
pada pasangan dengan saling terbuka dalam komunikasi sehingga pada saat
mengarungi bahtera rumah tangga masing -masing pasangan mampu memberi dan
sebaiknya lebih cermat dalam memilih waktu pengambilan data, agar para subyek
berada dalam kondisi yang siap untuk mengisi atau menjawab angket penelitian.
Disarankan juga untuk melakukan rap port sehingga tidak mengalami kesulitan
.Menggunakan kalimat -kalimat yang lebih singkat dan jelas sehingga para subyek
pernyataan yang tidak terlalu panjang dalam penyusunan aitem dan menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti. Selain itu, diharapkan dapat melakukan penelitian
yang lebih lanjut tentang faktor -faktor lain yang dapat mempengaruhi terciptanya
Astuti, C. D.P. 2003. Hubungan Kualitas Komunikasi dan Toleransi Stres dalam
Perkawinan. Sukma Vol. 2. no. 1, Nov 2003, hal 52 -60.
Callan, V & Noller, P. 1987. Marriage and The Family. Methuen Australia Pty.
Etty, Maria. 2003. Merajut Perkawinan yang Bahagia : Kiat Membangun Rumah
Tangga Sukses. Jakarta : Mediator.
Fathiana, Indra & Baktir, Yumna. 2006. pacaran versus Ta,aruf dalam Perspektif
Psikologi dan Islam. Jurnal Psikologi Islami Vol. 2, No. 4.
Feng, J., Lazar, J., Preece, J. (2004) Empathic Empathy and online interpersonal
trust: A fragile relationship. Behavior and Information Technology.
Genova, M & Rice, F. 2005. Intimate Relationship, Marriage, and Families. Sixth
Edition. Mc Graw -Hill.
Kartono, K. 2004. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Myers, David. 2005. Social Psychology. 8th Edition. Mc.Graw hill International
Edition.
Obradovic, J & Obradovid, M. C. 1999. Correlates of Subjective Global Marital
Satisfaction in Women. Zagreb : Faculty of Philosophy
Pikiran Rakyat. 2006. Konsultasi K esehatan Jiwa asuhan dr. Teddy Hidayat, Sp. K. J
(Psikiater).(www. pikiran-rakyat.com/cetak/2006/092006/17/geulis/kesehatan
jiwa.htm)
Pikiran Rakyat. 2007. Masa-Masa Rawan Dalam Perkawinan. (www. pikiran-
rakyat.com/cetak/2007/052007/20/geulis/kesehatanjiwa.htm)
Rempel, J. K., Holmes, J. G., and Zanna, M. P . 1985. Trust in Close Relationship.
Journal of Personality and Social Psychology, 49, 95-112
Roach, A.J & Framzier, L.P.1981. The Marital Satisfaction Scale : Development of a
Measure for Intervention Research . Journal or Marriage and The Family.
Vol. 43, 537-545.
Rosen-Grandon, Jane R.; Myers, Jane E.; Hattie, John A. 2004. Journal of
Counseling and Development. Immediate Online Access.
Wienir, P & Walizer,M. 1991. Metode dan Analisis Penelitian: Mencari Hubungan.
Jakarta: Erlangga
(www.unitedfool.com/cms/arsip/kliping/index.php?page=all)