Anda di halaman 1dari 114

Konsep Diri

“Bagaimana watak saya sebenarnya?”


“Apa yang membuat saya bahagia atau sedih?”
”Apa yang sangat mencemaskan saya?”
“Bagaimana orang lain memandang saya?”
“Apakah mereka menghargai atau merendahkan saya?”
“Apakah mereka membenci atau menyukai saya?”
“Bagaimana pandangan saya tentang penampilan saya?”
“Apakah saya orang yang cantik atau jelek?”
“Apakah tubuh saya kuat atau lemah?”
Definisi Konsep Diri

* Jawaban pada 3 pertanyaan awal  persepsi psikologis


tentang diri
* Jawaban pada 3 pertanyaan kedua  persepsi sosial tentang
diri
* Jawaban pada 3 pertanyaan terakhir  persepsi fisik tentang
diri

* Konsep diri bukan hanya sekedar gambaran deskriptif, tetapi


juga penilaian individu tentang dirinya.
Definisi Konsep Diri
Definisi Konsep Diri menurut :
 Rogers meliputi seuruh aspek dalam keberadaan dan
pengalaman seseorang yang disadari (walaupun tidak selalu
akurat) oleh individu tersebut

William D. Brooks  Konsep diri merupakan persepsi individu


terhadap dirinya sendiri yang bersifat fisik, psikis dan sosial
sebagai hasil interaksi dengan orang lain

Anita Taylor et al  mengartikan konsep diri sebagai semua yang


dipikirkan dan dirasakan oleh seseorang tentang dirinya sendiri,
serta seluruh keyakinan dan sikap yang dimiliki seseorang tersebut.
Definisi Konsep Diri

 Jadi, konsep diri meliputi apa yang pikirkan dan apa yang
dirasakan individu mengenai dirinya.
Komponen Konsep Diri

Terdapat dua komponen yang membentuk konsep diri,


1) Komponen kognitif
 pengetahuan individu tentang keadaan dirinya.
Komponen kognitif merupakan penjelasan dari “siapa
saya” yang akan memberi gambaran tentang dirinya
(self image).

2) Komponen afektif,
 penilaian individu terhadap diri. Penilaian ini akan
membentuk penerimaan diri (self-acceptance) dan
harga diri (self-esteem) individu
Jenis-jenis Konsep Diri
Konsep Diri Negatif

* Menghindari dialog terbuka, dan bersikeras mempertahankan


pendapatnya
* Responsif terhadap pujian, walaupun mungkin berpura-pura
menghindari pujian, namun tidak dapat menyembunyikan
antusiasmenya pada waktu menerima pujian.
* Bersikap Hiperkritis terhadap oranglain, selalu mengeluh, mencela,
atau meremehkan apapun dan siapapun, tidak sanggup mengakui
kelebihan orang lain
* Cenderung merasa tidak disenangi orang lain, merasa tidak
diperhatikan sehingga bereaksi kepada orang lain sebagai musuh
* Pesimis terhadap kompetisi, seperti enggan bersaing dengan orang
lain dalam membuat prestasi
Jenis-jenis Konsep Diri

Konsep Diri Positif

* Yakin akan kemampuannya mengatasi masalah;


* Merasa setara dengan orang lain;
* Menerima pujian tanpa rasa malu;
* Menyadari, bahwa setiap orang mempunyai berbagai
perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya
disetujui masyarakat;
* Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup
mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak
disenanginya dan berusaha mengubahnya.
Karakteristik Orang yang mempunyai
Konsep Diri Positif
* 1) Menyakini betul-betul nilai-nilai dan prinsip-prinsip
tertentu serta bersedia mempertahankannya, walaupun
menghadapi pendapat kelompok yang kuat.
* 2) Mampu bertindak berdasarkan penilaian yang baik tanpa
merasa bersalah yang berlebihan, atau menyesali
tindakannya jika orang lain tidak menyetujui tindakannya.
* 3) Tidak menghabiskan waktu untuk mencemaskan apa yang
terjadi besok, apa yang telah terjadi waktu lalu dan apa
yang sedang terjadi waktu sekarang.
* 4) Memiliki kenyakinan pada kemampuannya untuk mengatasi
persoalan.
* 5) Merasa sama dengan orang lain walaupun terdapat
perbedaan latar belakang keluarga, ataupun yang lain.
Karakteristik Orang yang mempunyai
Konsep Diri Positif
* 6) Sanggup menerima dirinya sebagai orang yang
penting dan bernilai bagi orang lain.
* 7) Dapat menerima pujian tanpa berpura-pura rendah hati,
dan menerima penghargaan tanpa bersalah.
* 8) Cenderung menolak usaha orang lain untuk mendominasinya.
* 9) Sanggup mengaku kepada orang lain bahwa ia
mampu merasakan berbagai dorongan dan keinginan, dari
kekecewaan yang mendalam sampai kepuasan yang
mendalam pula.
* 10) Mampu menikmati dirinya secara utuh dalam berbagai
kegiatan yang meliputi pekerjaan, permainan,pengungkapan
diri yang kreatif, persahabatan, atau sekadae mengisi
waktu.
* 11) Peka pada kebutuhan orang lain, gagasan bahwa ia tidak bisa
bersenang-senang dengan mengorbankan orang lain.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Konsep Diri
a. Orang lain b. Kelompok Rujukan
 Harry StackSullivan  Setiap kelompok
menjelaskan bahwa jika mempunyai norma-
seseorang diterima norma tertentu.
orang lain, dihormati,
dan disenangi karena  kelompok rujukan
keadaan diri nya ,maka yaitu kelompok yang
seseorang tersebut secara emosional
akan cenderung mengikat seseorang
bersikap menghormati dan berpengaruh
dan menerima diri kita terhadap
 orang lain yang sangat pembentukan konsep
berpengaruh ialah diri individu
orang-orang yang paling
dekat dengan diri
seseorang
JOHARI WINDOWS

 Diciptakan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham di


tahun 1955
 Mengamati cara kita memahami diri kita sendiri
sebagai bagian dari proses komunikasi
 Konsep Johari Window sebagai perwujudan
bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain
yang digambarkan sebagai sebuah jendela.
“Jendela” tersebut terdiri dari matrik 4 sel, masing-
masing sel menunjukkan daerah self (diri) baik yang
terbuka maupun yang disembunyikan
Teori JOHARI WINDOWS

DAERAH TERBUKA (OPEN DAERAH BUTA (BLIND


AREA) AREA)
Diketahui diri sendiri Tidak diketahui diri
dan orang lain sendiri, tapi diketahui
orang lain

DAERAH TERSEMBUNYI DAERAH GELAP


(HIDDEN AREA) (UNKNOWN AREA)
Diketahui diri sendiri Tidak diketahui diri
tapi tidak diketahui sendiri maupun orang
orang lain lain
BIG FIVE PERSONALITY
Apa Itu Big Five?

Terdiri dari 5 dimensi besar


mengenai sifat kepribadian

Costa dan McCrae

Taksonomi Sifat kepribadian


Neuroticism
Kecenderungan mengalami emosi
negatif seperti marah, cemas dan
depresi
Individu yang memiliki nilai tinggi akan
mengalami tekanan psikologis, gejala
psikosomatis, kegelisahan dan
kemarahan
Ketika dalam suatu situasi yang tinggi
tingkat stresnya akan memiliki reaksi
yang negatif
Extroversion
Kecenderungan memiliki
emosi positif
Senang mencari stimulus,
kegiatan atau aktivitas
Senang berteman atau
bergaul
Memiliki kinerja yang lebih
baik pada tugas yang
membutuhkan perhatian
terbagi
Openness to Experience

Memiliki penghargaan untuk


seni, emosi, petualangan,
imajinasi, keingintahuan
Nilai tinggi:
 Fantasi
 Estetik
 Perasaan
 Ide
 Aksi
 Nilai
Agreeableness

Terus terang

Percaya

Altruisme

Kesederhanaan

Kelembutan

Kerelaan
Conscientiousness

Disiplin diri

Penuh tanggungjawab

Kompeten

Teratur

Berjuang mendapatkan
prestasi
Kaitan dengan Karir

• Para psikolog di bidang industri (karier), berpendapat bahwa kepribadian


berhubungan dengan jenis karier yg dipilih individu dan bagaimana
berfungsi dalam pekerjaan.
Misalnya:
Orang dengan tingkat extraversion tinggi, akan memilih dan lebih
cocok pada pekerjaan sosial & hiburan.
Orang dengan tingkat openness tinggi, akan lebih baik dalam
pekerjaan artistik (keingintahuan, kreativitas, pemikiran mandiri) &
pekerjaan yg bersifat menyelidiki (jurnalis, penulis lepas, dll).
Orang dengan tingkat conscientiousness yang tinggi akan sukses di
dalam pekerjaannya dan memiliki kinerja yang baik.
Tes Online
HOLLAND

https://openpsychometrics.org/tests/RIASEC/

BIG FIVE PERSONALITY


https://openpsychometrics.org/tests/IPIP-BFFM/

http://www.personalitytest.net/ipip/ipipneo1.htm
PERKEMBANGAN
KARIR
TUGAS PERKEMBANGAN KARIR

 Super menjelaskan mengenai


tugas perkembangan vokasional
melalui 5 periode perkembangan
manusia
 Setiap tahap memiliki tujuan yang
berbeda
 Nama dari tiap tahapan tersebut
mengindikasikan tujuan-tujuan pada
tahap tersebut
TUGAS PERKEMBANGAN KARIR

Keberhasilan dalam beradaptasi terhadap


setiap tugas perkembangan vokasional dapat
dilihat dari efektifitas atau keberhasilan
seseorang dalam fungsinya sebagai murid,
mahasiswa, pekerja, ataupun pensiunan.

Dalam setiap tahap, tugas perkembangan


vokasional dan persoalan dalam karir harus
dilalui agar kematangan karir dapat tercapai

Melewatkan tugas dalam tahap tertentu akan


membuat seseorang menghadapi kesulitan di
tahap selanjutnya
TUGAS PERKEMBANGAN KARIR

Growth

Exploration

Establishment

Maintenance

Disengagement
Tahap Perkembangan Karir Pertama :
Growth (Mengembangkan karir)
 Perkembangan karir pada anak Seseorang dengan konsep diri
dan remaja dengan usia 4-13 tahun, yang tidak jelas cenderung
meliputi pembentukan konsep diri kesulitan untuk memikirkan
vokasional. bagaimana gambaran diri mereka
dalam sebuah peran dalam
 Konsep diri vokasional merupakan pekerjaan.
keyakinan dan pikiran individu
mengenai dirinya yang berkaitan  Seseorang dengan self efficacy
dengan peran-peran dalam suatu yang rendah akan kesulitan dalam
pekerjaan atau kejuruan membangun karir dan cenderung
menghindari pengambilan
keputusan dan tidak dapat
berkembang.
Tahap Perkembangan karir pertama :
Growth (Mengembangkan karir)

1.
Membuat anak sadar akan masa depan
mereka bahwa kelak mereka akan memiliki
pekerjaan tertentu (Concerned)

2.
Meningkatkan kontrol personal terhadap
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
vokasional

3.
Membentuk konsep mengenai bagaimana
membuat pilihan pendidikan dan pekerjaan

4.
 Belajar untuk percaya diri dalam membuat
keputusan dalam memilih karir dan bagaimana
mengimplementasikannya
1. Career Concerns
Attachment terhadap orang Bayi dan anak yang
Berakar dari tua anak dapat membentuk membangun secure
kebergantungan terhadap konsep mengenai diri dan attachment terhadap
orang lain, yang berkembang
orang tua dan ditandai pada tahap perkembangan
orang tua atau
dengan interpersonal trust dan kehidupan pekerjaan pengasuhnya akan belajar
dan intrapersonal hope pada masa yang akan untuk mempercayai dirinya
datang. dan orang lain.

Gambaran positif mengenai Pada masa selanjutnya,


dirinya dan orang lain akan sebagai orang dewasa,
membentuk pandangan
perasaan aman membuat
mengenai hubungan antar
manusia yang membuat anak
individu dapat berinteraksi
dan remaja merasa aman untuk secara positif dengan mentor,
mengeksplor dunia pekerjaan supervisor, dan rekan
dan cita-cita. sejawatnya
2.Career Control
Pada masa anak-anak , perilaku
Berakar dari kemandirian proaktif seperti membuat keputusan,
dari orang tua dan ditandai bernegosiasi, menegakkan aturan,
dengan otonomi dan menahan diri untuk bersenang-
interpersonal dan senang akan meningkatkan
perasaan mampu dan
intrapersonal willpower.
mandiri/otonom.

Perilaku ini Individu yang tidak dapat


mengindikasikan sikap memiliki kontrol diri membiarkan
tegas dan kompeten keberuntungan, nasib, atau
dalam membuat pilihan orang lain untuk membuat
karir keputusan untuk dirinya.
3. Career Conception

Berakar dari kesalingtergantungan dengan orang lain dan ditandai


dengan koordinasi interpersonal initiative dan intrapersonal purpose
1.

Tugas perkembangan ini dimulai ketika keingintahuan yang mendorong anak


untuk mengeksplor siapa dirinya dan apa yang mereka inginkan , biasanya hal ini
membuat mereka bertanya mengenai makna hidup dan bagaimana menjalani
2. hidup, termasuk bagaimana seharusnya membuat keputusan dalam pilihan karir.

Hal tersebut menjadi landasan penjelasan dan harapan individu untuk


membangun dan membuat keputusan karir.
3.
4. Career Confidence
Berakar dari perasaan equality Career confidence dapat ditingkatkan
(sama) dengan orang lain dan dari penyelesaian masalah dalam
ditandai dengan interpersonal kehidupan sehari-hari, seperti
industriousness dan intrapersonal melakukan tugas-tugas rumah, tugas
confidence. sekolah, dan menyalurkan hobi.
Dalam teori perkembangan karir, Selain itu, menyadari bahwa diri dapat
kepercayaan menandakan bermanfaat dan produktif pada tugas-
perasaan efikasi diri mengenai tugas tersebut meningkatkan perasaan
kemampuan seseorang untuk self acceptance dan self worth
melakukan serangkaian tindakan
yang perlu dilakukan untuk
membuat dan
mengimplementasikan pilihan
pendidikan dan pekerjaan yang
sesuai dengan dirinya.
Tahap Perkembangan karir ke-2: Eksplorasi

• Tahap ini dialami individu pada usia 14 hingga 24 tahun.


• Pada masa ini individu menyesuaikan diri dengan lingkungan
atau masyarakat.
• Selama masa eksplorasi, masyarakat memiliki ekspektasi bagi
individu untuk belajar akan menjadi apa dan siapa.
• Sesuai dengan tujuan dalam tahap perkembangan ini, individu
diharapkan mengumpulkan informasi mengenai diri sendiri dan
berbagai macam pekerjaan untuk membuat keputusan dan
membangun karir yang sesuai dengan dirinya.
• Perilaku mencari informasi ini memberikan pengalaman dan
keahlian untuk menghadapi 3 tugas perkembangan vokasional
yaitu : crystallization, specification, dan actualization.
1. Crystallization
 Tugas pertama dalam tahap perkembangan eksplorasi yaitu
crystallizing vocational preference, dimana individu mengeksplor
seluas-luasnya untuk membentuk gagasan sementara mengenai
dimana posisi mereka didalam masyarakat
Pencarian ini juga mengembangkan sikap, kepercayaan dan
kompetensi yang diperlukan untuk mengkristalisasikan vokasional
self concept
remaja membuat cognitive map yang difasilitasi skema dengan
mengklasifikasikan berbagai macam pekerjaan dan informasi
yang menyertai pekerjaan tersebut.
2. Specification
 Menspesifikasikan pilihan pekerjaan yang sesuai , yang
dieksplor secara mendalam oleh individu dan disaring dari
pilihan-pilihan alternatif dalam rangka memutuskan pilihan
pekerjaan.
 Eksplorasi ini dilakukan dalam pendidikan, pelatihan dan
pengalaman kerja.
3. Actualization
 Individu menyadari sebuah pilihan dengan melakukan perbuatan
yang mengubah pilihan karirnya menjadi kenyataan
Mengaktualisasikan sebuah pilihan karir biasanya diikuti oleh pekerjaan
coba-coba di bidang pekerjaan tertentu sebelum bertahan disuatu
pekerjaan.
Pekerjaan awal menjadikan individu dapat mencoba pekerjaan yang
cocok dan selanjutnya berpindah ke pekerjaan yang lebih sesuai
dengandirinya.
Periode dimana pilihan-pilihan diaktualisasikan biasanya terjadi pada
masa transisi dari sekolah ke dunia bekerja.
Kemajuan pada tahap ini dimulai dari
mengembangkan keterampilan untuk
mempersiapkan diri pada pekerjaan tertentu
melalui sekolah, training, atau magang.
Tahap Perkembangan Karir ke -3:
Membangun Karir

Dialami oleh individu di usia 25 hingga 40 tahun.


Pada tahap ini individu mengimplementasikan konsep diri pada peran dalam pekerjaan.
Tujuan tahap ini adalah untuk menyatukan antara dunia di dalam diri dan diluar diri individu. Pekerjaan yang
dijalankan selain menjadi mata pencaharian, juga harus menjadi manifest dari passion yang dimiliki individu.
Pada tahap ini, pertama-tama individu mengimplementasikan konsep diri dengan menjadikan pekerjaan
menjadi aman (secure) dengan berasimiliasi dengan budaya organisasi dan membuat performa kerja yang
memuaskan.
Pada pertengahan masa ini individu menguatkan pekerjaan dengan memperlihatkan sikap kerja yang positif
dan kebiasaan yang produktif, serta membangun hubungan kerja yang harmonis dengan teman sekerja.
Tugas selanjutnya pada akhir masa ini, individu memiliki kemajuan terhadap tanggung jawab yang berbeda
atau baru.
Tahap Perkembangan Karir ke-4 :
Mempertahankan Karir

Tahap ini dilalui individu pada usia 45 hingga 64 tahun atau dari usia pertengahan
hingga masa pensiun.
Masyarakat mengharapkan orang dewasa pada usia ini telah matang dan
menetap pada pekerjaan mereka dengan ketertarikan dan komitmen terhadap
organisasi dimana mereka bekerja.
 Individu yang telah menetap pada pekerjaan yang telah dibangunnya, berarti
mereka telah masuk pada tahap mempertahankan karir.
Tujuan dari tahap ini adalah untuk mempertahankan seseorang dalam peran
kerjanya dan mempertahankan konsep diri
Super mengkonsepkan 3 style keberfungisan positif
seseorang dalam masa ini yaitu :

1. Holding (doing tasks), pada posisi ini individu


menemui tantangan yang timbul dari berbagai
macam hal seperti kompetisi dengan sesama pekerja,
kemajuan teknologi, peningkatan dalam tuntutan
dari keluarga, dan berkurangnya stamina. Apabila
mereka tidak meningkatkan diri pada pekerjaan yang
telah mereka bangun maka mereka harus melakukan
pekerjaan dengan baik hingga pensiun untuk
menghindari stagnasi.
Super mengkonsepkan 3 style keberfungisan
positif seseorang dalam masa ini yaitu :
2. Updating (doing task better), yaitu melakukan tugas
dengan sebaik mungkin dengan mengikuti kemajuan
arus pada bidang yang digeluti, dan memperbaharui
keterampilan dan pengetahuan.
Super mengkonsepkan 3 style keberfungisan
positif seseorang dalam masa ini yaitu :

3. Innovating (doing different tasks), yaitu melakukan tugas


dengan cara yang baru, melakukan tugas yang
berbeda-beda dan menemukan tantangan baru.
Tahap Perkembangan Karir ke -5 :
Melepaskan karir
Dialami individu diusia 65 keatas.
Tahap ini mencakup mengubah konsep diri vokasional, perencanaan
pensiun (melepaskan konsep diri vokasional ), dan kehidupan masa
pensiun (merefleksikan konsep diri vokasinal dan meninjau ulang
kehidupan).
Setelah mempertahankan pekerjaan sekian lama, individu akan
mengalami penurunan energi dan ketertarikan pada pekerjaan mereka.
Individu mulai melambat dari pekerjaannya, memberikan tugas-tugas
pekerjaan pada kolega yang lebih muda, dan memikirkan masa pensiun.
KEMATANGAN
KARIR
Definisi Kematangan Karir
Kematangan karir adalah keberhasilan individu untuk
menyelesaikan dan mengatasi tugas-tugas perkembangan karir
yang khas pada tiap-tiap tahap perkembangan karir

 Tingkat dimana individu telah menguasai tugas perkembangan


karirnya, baik komponen pengetahuan maupun sikap, yang
sesuai dengan tahap perkembangan karir
 Kematangan karir meliputi pengetahuan akan diri,
pengetahuan tentang pekerjaan, kemampuan memilih
pekerjaan, dan kemampuan merencanakan langkah-langkah
menuju karir yang diharapkan.
Definisi Kematangan Karir
– Kesiapan individu dalam memilih karir dan membuat keputusan
karir yang sesuai dengan kehendak hati serta kecenderungan
kepribadian dan tahap perkembangan karirnya

Kematangan karir adalah keberhasilan individu untuk Yost dan Corbishly


menyesuaikan dan membuat keputusan karir yang tepat
sesuai dengan tahap perkembangan karirnya
Definisi Kematangan Karir

Menurut Creed dan Prideaux

– Kesiapan individu untuk mengatasi tugas-tugas perkembangan pada tahap-


tahap perkembangan pertumbuhan, eksplorasi, pemantapan, pembinaan dan
penurunan.
– Kematangan karir juga merupakan kesiapan kognitif dan afektif individu untuk
mengatasi tugas-tugas perkembangan yang dihadapkan kepadanya. Kesiapan
kognitif terdiri dari kemampuan mengambil keputusan dan wawasan mengenai
dunia kerja sedangkan kesiapan afektif meliputi perencanaan karir dan
eksplorasi karir
APA ITU KEMATANGAN KARIR?

 Kematangan karir menunjukkan kesiapan sikap dan


kognitif untuk membuat pilihan mengenai
pendidikan dan kejuruan

 Kesiapan sikap berarti memiliki keterlibatan aktif


dalam merencanakan dan mengeksplorasi masa
depan berkaitan dengan pekerjaan.

 Kesiapan kognitif berarti memiliki pengetahuan


mengenai pekerjaan dan bagaimana membuat
keputusan karier yang tepat

5
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEMATANGAN KARIR
• orang tua model untuk anak. Harapan orang tua
1. Faktor orang terhadap anak mempengaruhi minat, aktivitas, dan
nilai pribadi yang mempengaruhi pemilihan karir
tua anak

Menurut • teman memperkuat aspirasi orangtua karena


F. Philip Teman sebaya individu memilih lingkungan pergaulan yang memiliki
tujuan yang konsisten dengan tujuan orang tua

Rice
• kemampuan orang tua dalam membiayai pendidikan
Sosial ekonomi anaknya

 masyarakat (membentuk sikap anak dalam menentukan


pola kehidupan), sekolah (sekolah bermutu baik, disiplin
Lingkungan tinggi mempengaruhi pembentukan sikap)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEMATANGAN KARIR

Menurut • masyarakat (membentuk sikap anak dalam menentukan

F. Philip
Lingkungan pola kehidupan), sekolah (sekolah bermutu baik, disiplin
tinggi mempengaruhi pembentukan sikap)

Rice
Pandangan • terbentuk karena lingkungan, tampak pada pendirian
hidup dan nilai

• pengharapan sosial untuk memilih tipe pekerjaan sesuai


Jenis kelamin dengan jenis kelamin
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEMATANGAN KARIR

Menurut • Berkaitan dengan kemampuan individu


Inteligensi
F. Philip untuk membuat keputusan
Rice
Bakat dan • Memudahkan individu untuk mencapai
Kemampuan Khusus keberhasilan dalam bekerja

Minat
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEMATANGAN KARIR

Pengetahuan
Pengetahuan diri
Menurut John tentang karir
O. Crites

Kemampuan
merencanakan Kemampuan
karir yang memilih pekerjaan
diharapkan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEMATANGAN KARIR
Faktor internal Faktor eksternal
• Nilai, cita cita dalam bidang pekerjaan • Masyarakat, mempengaruhi pandangan
merupakan perwujudan konkret dari
Menurut nilai kehidupan
yang dipegang teguh oleh setiap
keluarga
• Inteligensi, mempengaruhi efisiensi
Winkel pengambilan keputusan
• Keadaan sosial ekonomi Negara,
• Sosial ekonomi keluarga, menentukan
• Bakat khusus, memungkinkan individu tingkat pendidikan, koneksi
memasuki bidang pekerjaan tertentu,
mencapai tingkatan lebih tinggi dalam • Pengaruh keluarga
jabatan • Pendidikan, pandangan dan sikap yang
• Minat dikomunikasikan oleh pengajar
• Kepribadian, berpengaruh terhadap • pergaulan
kemampuan diri untuk bertahan dan
berhasil dalam karir yang dipilih
• Pengetahuan, informasi yang akurat
tentang dunia kerja dan diri sendiri
DIMENSI
12 Dimensi Kematangan Karir

1. Career Planning

2. Career Exploration

3. Decision Making

4. World of Work Information

Add a Footer
MENCARI INFORMASI
MENGENAI
PEKERJAAN

MENGETAHUI
BEBERAPA ASPEK
KERJA  Berbicara dengan orang
dewasa mengenai rencan
– rencana,
 Mengambil kursus –
kursus,
 Ikut ekstrakulikuler dan
memperoleh pendidikan
atau pelatihan untuk
suatu pekerjaan
Keinginan untuk mencari informasi
karir dengan menggunakan sumber
daya atau media yang ada
Orang tua
Guru
Orang dewasa yang memiliki karir
seperti yang diinginkan
Buku, artikel, dan film.

Add a Footer 14
 Mengetahui hal yang
harus
dipertimbangkan
dalam membuat
plihan pendidikan
dan vokasional
 Bagaimana individu
akan membuat
keputusan mengenai
karirnya

Add a Footer
WORLD OF WORK
INFORMATION
Terdiri dari dua komponen:

1. Tugas perkembangan
seperti kapan seseorang harus mencari tahu
tentang minat dan kemampuannya,
bagaimana cara orang lain melakukan
pekerjaannya, dan kenapa seseorang berganti
pekerjaan

2. Mengetahui tugas – tugas dalam suatu jabatan dan


perilaku – perilaku dalam bekerja.

Add a Footer 16
Donald E. Super
– Perencanaan karir / career planfulness
– Perencanaan sekarang dan masa depan
– Eksplorasi karir / career exploration
– Konsultasi dengan orang lain, pencarian dan keikutsertaan
– Informasi / information
– Pendidikan, tugas, tuntutan, kemajuan karir
– Pengambilan keputusan / decision making
– Prinsip dan praktis dalam pengambilan keputusan
– Orientasi / orientation
– Pengalaman, konsistensi, perwujudan kerja
John O. Crites
– Decisiveness in career decision making
– Menentukan karir yang diinginkan
– Involvement in career decision making
– Berpartisipasi aktif dalam proses pemilihan karir
– Independence in career decision making
– Kebebasan dalam menentukan pilihan karir
– Orientation in career decision making
– Orientasi pada kesenangan dan nilai pekerjaan
– Compromise in career decision making
– Mengkompromikan kebutuhan, keinginan, dan kenyataan
ASPEK
ASPEK-ASPEK
KEMATANGAN KARIR
– Pengetahuan tentang diri
– Mendapat informasi tentang diri sendiri, ex kebutuhan, nilai, aturan kehidupan,
minat kerja
– Pengambilan keputusan
– Memperoleh keterampilan pengambilan keputusan dan menerapkan dalam
pengambilang keputusan yang efektif
– Informasi karir
– Mengumpulkan informasi karir
– Integrasi pengetahuan diri dan karir
– Perencanaan karir
– Menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam perencanaan karir
21 Komponen Kematangan Karir
1. orientation to vocational choice (dimensi sikap yang menentukan pilihan
akhir pekerjaannya);
2. information and planning (dimensi kompetensi individu untuk memilih
jenis informasi tentang keputusan karir masa depannya dan perencanaan
yang sudah terlaksana);
3. Consistency of vocational preferences (konsistensi individu dalam pilihan
karir yang disukainya);
4. Crystalization of traits (kemajuan individu ke arah pembentukan konsep
diri);
5. vocational independence (kemandirian dalam pengalaman kerja);
6. wisdom of vocational preferences (dimensi yang berhubungan dengan
kemampuan individu untuk menentukan pilihan yang realistic yang
konsisten dengan tugas-tugas pribadinya).

Add a Footer
22 Prinsip Dasar Perkembangan
karir
1. Perkembangan karir merupakan proses seumur hidup
yang terjadi pada periode-periode perkembangan
tertentu

2. Konsep diri terbentuk pada saat masing-masing fase


kehidupan mendesakkan pengaruhnya pada perilaku
manusia.

Add a Footer
M E L I H AT
INFORMASI
GAMBARAN
KARIR
MELIHAT INFORMASI GAMBARAN KARIR
• Untuk mengetahui gambaran karir dapat melihat melalui pencarian lowongan pekerjaan berikut :

a.https://www.jobstreet.co.id/ a.https://id.jobsdb.com
TAMPILAN WEBSITE JOBSTREET
KLIK CARI PEKERJAAN
TAMPILAN WEBSITE JOBSDB
KETIKKAN PEKERJAAN YANG DIINGINKAN DI
KOLOM PENCARIAN
TAMPILAN LOWONGAN PEKERJAAN SESUAI
PENCARIAN
MEMBUAT CV
• Untuk memasukkan lamaran pekerjaan wajib mempunyai CV guna mengetahui profile calon
karyawan dan kemampuan yang dimiliki
• CV merupakan kepanjangan dari Curriculum Vitae
• CV biasanya terdiri dari :
 Data diri,
 Riwayat pendidikan
 Prestasi
 Pengalaman bekerja
 Pengalaman berorganisasi
 Kemampuan yang dimiliki
• Saat membuat CV sebaiknya dibuat semanarik mungkin dan data yang dijelaskan jujur
CONTOH CV (CURRICULUM VITAE)
CONTOH CV (CURRICULUM VITAE)
CONTOH SURAT LAMARAN KERJA
TUGAS INDIVIDU
• Mencari lowongan pekerjaan di website jobstreet atau jobsdb
• Setelah sudah menentukan pekerjaan apa dan perusahaan apa yang akan
dilamar
• Buatlah CV dan surat lamaran sesuai dengan perusahaan yang dituju
• Buatlah CV semenarik mungkin
• Tugas dikumpulkan dalam bentuk PDF dan kolektif dikumpulkan ke ketua kelas
• Pengumpulan tugas pada tanggal 13 Mei 2023
Person Fit
Environment
Teori Person Fit
Environment

– Teori Person Fit Environment merupakan teori yang menekankan pada


derajat kesesuaian antara pekerja dan lingkunganya.
– Salah seorang yang pertama mendeskripsikan mengenai teori ini
adalah Parson (1909). Terdapat 3 proposisi dalam teorinya, yaitu :
1. Setiap individu berbeda-beda
2. Pekerjaan juga berbeda-beda
3. Dengan mempelajari keduanya maka dapat tercapai kesesuaian
antara individu dengan pekerjaannya
Teori Person Fit Environment

– Pada pertengahan abad 20, Rodger (1952) mengemukakan


Tujuh point dalam perencanaan sebagai kerangka yang
biasanya dilakukan untuk diagnostic, asesmen, dan
rekomendasi
Ketujuh point tersebut adalah :

1. Physical make-up :
 Apakah individu memiliki hambatan atau kekurangan fisik
yang mungkin akan berpengaruh terhadap pekerjaannya ?
 Bagaimana penampilan, sikap, dan cara berbicaranya?

2. Attainments :
 Apa latar belakang pendidikannya?
 Dalam bidang apa?
 Seberapa baik ia dalam menyelesaikan sekolahnya ?
 Pelatihan dan pengalaman kerja apa yang ia miliki?
 Seberapa baik ketika ia bekerja di tempat sebelumnya?
Ketujuh point tersebut adalah :

3. General Intelligence :
 Bagaimana dengan kecerdasan umumnya ?

4. Special aptitudes :
 Apakah ia memiliki bakat tertentu, seperti menonjol
dalam mekanikal, atau berbakat dalam melukis atau musik?

5. Interest :
 minat dalam bidang apakah yang dimiliki individu?
Ketujuh point tersebut adalah :
6. Disposition :
 Sebaik apa individu dalam bergaul ?
 Apakah individu memiliki pengaruh terhadap orang lain?
Apakah individu merupakan seseorang yang stabil dan
dapat diandalkan ?
Apakah individu merupakan orang yang bergantung
kepada dirinya sendiri?

7. Circumstances :
 Bagaimana latar belakang atau keadaan keluarganya?
 Apa saja pekerjaan anggota keluarganya ?
Person Fit Environment
Holland

– Elaborasi teori Person Fit environment dikembangkan oleh


Holland pada tahun 1960an-1970an.
– Holland berfokus pada individual differences, yaitu
karakteristik-karakteristik yang membedakan seseorang
dengan yang lain
Holland beranggapan bahwa individu
mencari pekerjaan yang sesuai dengan
minatnya. Inti dari teori Holland adalah :
1. Manusia dan lingkungan pekerjaan dapat
dikategorikan menjadi enam tipe minat
yaitu realistic; investigate ; artistic;
social; enterprising; dan conventional.
2. Pilihan pekerjaan merupakan hasil dari
kecenderungan untuk mencapai
kesesuaian antara minat dan lingkungan.
3. Kesesuaian antara minat dan
pekerjaan/lingkungan menghasilkan
kepuasan dan stabilitas.
Enam tipe minat menurut Holland yaitu :

 Realistic : Menyukai pekerjaan


yang realistis seperti mekanik,
surveyor, petani, dan teknisi
listrik. Memiliki kemampuan
mekanikal, namun biasanya
kurang dalam kemampuan sosial.
Biasanya individu dalam kategori
ini digambarkan sebagai seseorang
yang tidak suka bersosialisasi,
konformis, keras kepala, praktis,
jujur, tidak fleksibel, dan tidak
suka berpura-pura (tulus).
Enam tipe minat menurut Holland yaitu :

 Investigative : menyukai
pekerjaan yang menulusuri hal-hal
tertentu, seperti ahli biologi, ahli
kimia, ahli fisika, dan ahli
antropologi. Individu dalam tipe
ini biasanya memiliki kemampuan
matematis dan kelimuan, namun
kurang dalam kemampuan dalam
memimpin. Individu dengan tipe
ini biasanya digambarkan sebagai
individu yang suka menganalisis,
kritis, ingin tahu, introspektif,
independen, dan rasional.
Enam tipe minat menurut Holland yaitu :

 Artistic : Menyukai pekerjaan


yang artistic, seperti composer,
musisi, sutradara, dan penulis.
Memiliki ketrerampilan menulis,
musical, dan keterampilan artistik
lainnya, tetapi biasanya kurang
dalam kemampuan klerikal.
Biasanya individu dengan tipe ini
digambarkan sebagai individu
yang emosional, ekspresif, intuitif,
terbuka, imajinatif, dan tidak suka
mengikuti aturan.
Enam tipe minat menurut Holland yaitu :

 Sosial : Menyukai pekerjaan


yang bersifat sosial, seperti
guru, konselor, dan psikolog
klinis. Memiliki bakat dalam
keterampilan sosial, tetapi
kurang dalam kemampuan
mekanis. Biasanya digambarkan
sebagai individu yang koperatif,
empati, suka bergaul, hangat
dan persuasif.
Enam tipe minat menurut Holland yaitu :

 Enterprising : Menyukai pekerjaan


yang menantang dan membutuhkan
usaha lebih seperti sales, manajer,
produser film. Memiliki kemampuan
berbicara dan leadership tetapi
kurang dalam keterampilan
keilmuan. Biasanya individu dengan
kemampuan ini dideskripsikan
sebagai individu yang menyukai
petualangan, ambisius, energetik,
senang bergaul, percaya diri dan
mendominasi.
Enam tipe minat menurut Holland yaitu :

 Conventional : Menyukai
pekerjaan yang konvensional
seperti pustakawan, akuntan,
banker, dan ahli pajak.
Memiliki kemampuan klerikal
dan matematis, tetapi kurang
dalam kemampuan artistic.
Biasanya digambarkan
sebagai orang yang peduli,
teliti, kurang fleksibel, kurang
imajinatif, dan hemat.
PERKEMBANGAN KARIR
TUGAS PERKEMBANGAN KARIR

 Super menjelaskan mengenai tugas


perkembangan vokasional melalui 5 periode
perkembangan manusia
 Setiap tahap memiliki tujuan yang berbeda
 Nama dari tiap tahapan tersebut
mengindikasikan tujuan-tujuan pada tahap
tersebut
TUGAS PERKEMBANGAN KARIR
Keberhasilan dalam beradaptasi terhadap setiap
tugas perkembangan vokasional dapat dilihat dari
efektifitas atau keberhasilan seseorang dalam
fungsinya sebagai murid, mahasiswa, pekerja, ataupun
pensiunan.
Dalam setiap tahap, tugas perkembangan vokasional
dan persoalan dalam karir harus dilalui agar
kematangan karir dapat tercapai
Melewatkan tugas dalam tahap tertentu akan
membuat seseorang menghadapi kesulitan di tahap
selanjutnya
TUGAS PERKEMBANGAN KARIR

GROWTH
EXPLORATION
ESTABLISHMENT
MAINTENANCE
DISENGAGEMENT.
Tahap Perkembangan karir pertama : Growth
(Mengembangkan karir)
 Perkembangan karir pada anak dan remaja dengan
usia 4-13 tahun, meliputi pembentukan konsep diri
vokasional.
 Konsep diri vokasional merupakan keyakinan dan
pikiran individu mengenai dirinya yang berkaitan
dengan peran-peran dalam suatu pekerjaan atau
kejuruan
 Seseorang dengan konsep diri yang tidak jelas
cenderung kesulitan untuk memikirkan bagaimana
gambaran diri mereka dalam sebuah peran dalam
pekerjaan.
 Seseorang dengan self efficacy yang rendah akan
kesulitan dalam membangun karir dan cenderung
menghindari pengambilan keputusan dan tidak
dapat berkembang.
Tahap Perkembangan karir pertama : Growth
(Mengembangkan karir)
Terdapat 4 tugas perkembangan karir yang biasanya
ditanamkan kepada anak pada masa ini :
Membuat anak sadar akan masa depan mereka
bahwa kelak mereka akan memiliki pekerjaan
tertentu (Concerned)
Meningkatkan kontrol personal terhadap kegiatan-
kegiatan yang berhubungan dengan vokasional
Membentuk konsep mengenai bagaimana
membuat pilihan Pendidikan dan pekerjaan
Belajar untuk percaya diri dalam membuat
keputusan dalam memilih karir dan bagaimana
mengimplementasikannya.
1. Career concerns
 berakar dari kebergantungan terhadap orang tua dan
ditandai dengan interpersonal trust dan intrapersonal hope.
Attachment terhadap orang tua anak dapat membentuk
konsep mengenai diri dan orang lain, yang berkembang pada
tahap perkembangan dan kehidupan pekerjaan pada masa
yang akan datang.
Bayi dan anak yang membangun secure attachment terhadap
orang tua atau pengasuhnya akan belajar untuk mempercayai
dirinya dan orang lain.
Gambaran positif mengenai dirinya dan orang lain akan
membentuk pandangan mengenai hubungan antar manusia
yang membuat anak dan remaja merasa aman untuk
mengeksplor dunia pekerjaan dan cita-cita.
 Pada masa selanjutnya, sebagai orang dewasa, perasaan
aman membuat individu dapat berinteraksi secara positif
dengan mentor, supervisor, dan rekan sejawatnya
2. Career control

Berakar dari kemandirian dari orang tua dan


ditandai dengan otonomi interpersonal dan
intrapersonal willpower.
Pada masa anak-anak , perilaku proaktif seperti
membuat keputusan, bernegosiasi, menegakkan
aturan, dan menahan diri untuk bersenang-senang
akan meningkatkan perasaan mampu dan
mandiri/otonom.
Perilaku ini mengindikasikan sikap tegas dan
kompeten dalam membuat pilihan karir
 Individu yang tidak dapat memiliki kontrol diri
membiarkan keberuntungan, nasib, atau orang lain
untuk membuat keputusan untuk dirinya.
3. Career conception

 Berakar dari kesalingtergantungan dengan orang


lain dan ditandai dengan koordinasi interpersonal
initiative dan intrapersonal purpose.
Tugas perkembangan ini dimulai ketika
keingintahuan yang mendorong anak untuk
mengeksplor siapa dirinya dan apa yang mereka
inginkan , biasanya hal ini membuat mereka bertanya
mengenai makna hidup dan bagaimana menjalani
hidup, termasuk bagaimana seharusnya membuat
keputusan dalam pilihan karir.
Hal tersebut menjadi landasan penjelasan dan
harapan individu untuk membangun dan membuat
keputusan karir.
4. Career confidence
 Berakar dari perasaan equality (sama) dengan
orang lain dan ditandai dengan interpersonal
industriousness dan intrapersonal confidence.
Dalam teori perkembangan karir, kepercayaan
menandakan perasaan efikasi diri mengenai
kemampuan seseorang untuk melakukan serangkaian
tindakan yang perlu dilakukan untuk membuat dan
mengimplementasikan pilihan pendidikan dan
pekerjaan yang sesuai dengan dirinya.
Career confidence dapat ditingkatkan dari
penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari,
seperti melakukan tugas-tugas rumah, tugas sekolah,
dan menyalurkan hobi.
Selain itu, menyadari bahwa diri dapat bermanfaat
dan produktif pada tugas-tugas tersebut
meningkatkan perasaan self acceptance dan self
worth
Tahap Perkembangan karir ke-2: Eksplorasi
• Tahap ini dialami individu pada usia 14 hingga 24 tahun.
• Pada masa ini individu menyesuaikan diri dengan lingkungan atau
masyarakat.
• Selama masa eksplorasi, masyarakat memiliki ekspektasi bagi
individu untuk belajar akan menjadi apa dan siapa.
• Sesuai dengan tujuan dalam tahap perkembangan ini, individu
diharapkan mengumpulkan informasi mengenai diri sendiri dan
berbagai macam pekerjaan untuk membuat keputusan dan
membangun karir yang sesuai dengan dirinya.
• Perilaku mencari informasi ini memberikan pengalaman dan
keahlian untuk menghadapi 3 tugas perkembangan vokasional
yaitu : crystallization, specification, dan actualization.
1. Crystallization
 Tugas pertama dalam tahap perkembangan eksplorasi yaitu
crystallizing vocational preference, dimana individu mengeksplor
seluas-luasnya untuk membentuk gagasan sementara mengenai
dimana posisi mereka didalam masyarakat
Pencarian ini juga mengembangkan sikap, kepercayaan dan
kompetensi yang diperlukan untuk mengkristalisasikan vokasional self
concept
remaja membuat cognitive map yang difasilitasi skema dengan
mengklasifikasikan berbagai macam pekerjaan dan informasi yang
menyertai pekerjaan tersebut.
2. Specification
 Menspesifikasikan pilihan pekerjaan yang sesuai , yang diekslpor
secara mendalam oleh individu dan disaring dari pilihan-pilihan
alternative dalam rangka memutuskan pilihan pekerjaan.
Eksplorasi ini dilakukan dalam pendidikan, pelatihan dan
pengalaman kerja.
3. Actualization
 Individu menyadari sebuah pilihan dengan melakukan perbuatan yang mengubah
pilihan karirnya menjadi kenyataan
Mengaktualisasikan sebuah pilihan karir biasanya diikuti oleh pekerjaan coba-
coba di bidang pekerjaan tertentu sebelum bertahan disuatu pekerjaan.
Pekerjaan awal menjadikan individu dapat mencoba pekerjaan yang cocok dan
selanjutnya berpindah ke pekerjaan yang lebih sesuai dengandirinya.
Periode dimana pilihan-pilihan diaktualisasikan biasanya terjadi pada masa
transisi dari sekolah ke dunia bekerja.
Kemajuan pada tahap ini dimulai dari
mengembangkan keterampilan untuk
mempersiapkan diri pada pekerjaan tertentu
melalui sekolah, training, atau magang.
Tahap Perkembangan karir ke -3: Membangun karir
Dialami oleh individu di usia 25 hingga 40 tahun.
Pada tahap ini individu mengimplementasikan konsep diri pada peran dalam
pekerjaan.
Tujuan tahap ini adalah untuk menyatukan antara dunia di dalam diri dan diluar diri
individu.Pekerjaan yang dijalankan selain menjadi mata pencaharian, juga harus
menjadi manifest dari passion yang dimiliki individu.
Pada tahap ini, pertama-tama individu mengimplementasikan konsep diri dengan
menjadikan pekerjaan menjadi aman (secure) dengan berasimiliasi dengan budaya
organisasi dan membuat performa kerja yang memuaskan.
Pada pertengahan masa ini individu menguatkan pekerjaan dengan memperlihatkan
sikap kerja yang positif dan kebiasaan yang produktif, serta membangun hubungan
kerja yang harmonis dengan teman sekerja.
Tugas selanjutnya pada akhir masa ini, inidividu memiliki kemajuan terhadap
tanggung jawab yang berbeda atau baru.
Tahap Perkembangan karir ke-4 : Mempertahankan
karir
Tahap ini dilalui individu pada usia 45 hingga 64 tahun atau dari usia
pertengahan hingga masa pensiun.
Masyarakat mengharapkan orang dewasa pada usia ini telah matang
dan menetap pada pekerjaan mereka dengan ketertarikan dan
komitmen terhadap organisasi dimana mereka bekerja.
 Individu yang telah menetap pada pekerjaan yang telah
dibangunnya, berarti mereka telah masuk pada tahap
mempertahankan karir.
Tujuan dari tahap ini adalah untuk mempertahankan seseorang
dalam peran kerjanya dan mempertahankan konsep diri
Super mengkonsepkan 3 style keberfungisan
positif seseorang dalam masa ini yaitu :
1. Holding (doing tasks), pada posisi ini individu menemui
tantangan yang timbul dari berbagai macam hal seperti
kompetisi dengan sesama pekerja, kemajuan teknologi,
peningkatan dalam tuntutan dari keluarga, dan berkurangnya
stamina. Apabila mereka tidak meningkatkan diri pada pekerjaan
yang telah mereka bangun maka mereka harus melakukan
pekerjaan dengan baik hingga pensiun untuk menghindari
stagnasi.
Super mengkonsepkan 3 style keberfungisan positif
seseorang dalam masa ini yaitu :
2. Updating (doing task better) , yaitu melakukan tugas dengan
sebaik mungkin dengan mengikuti kemajuan arus pada bidang
yang digeluti, dan memperbaharui keterampilan dan
pengetahuan.
Super mengkonsepkan 3 style keberfungisan positif
seseorang dalam masa ini yaitu :
3. Innovating (doing different tasks), yaitu melakukan tugas dengan
cara yang baru, melakukan tugas yang berbeda-beda dan
menemukan tantangan baru.
Tahap Perkembangan karir ke -5 : Melepaskan karir
Dialami individu diusia 65 keatas.
Tahap ini mencakup mengubah konsep diri vokasional,
perencanaan pensiun (melepaskan konsep diri vokasional ), dan
kehidupan masa pensiun (merefleksikan konsep diri vokasinal dan
meninjau ulang kehidupan).
Setelah mempertahankan pekerjaan sekian lama, individu akan
mengalami penurunan energi dan ketertarikan pada pekerjaan
mereka.
Individu mulai melambat dari pekerjaannya, memberikan tugas-
tugas pekerjaan pada kolega yang lebih muda, dan memikirkan
masa pensiun.

Anda mungkin juga menyukai