Anda di halaman 1dari 3

Metode Uji Aktivitas Antioksidan Radikal

1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH)
By edhisambada

Metode yang paling sering digunakan untuk menguji aktivitas antioksidan tanaman obat adalah
metode uji dengan menggunakan radikal bebas DPPH. Tujuan metode ini adalah mengetahui
parameter konsentrasi yang ekuivalen memberikan 50% efek aktivitas antioksidan (IC50). Hal ini
dapat dicapai dengan cara menginterpretasikan data eksperimental dari metode tersebut. DPPH
merupakan radikal bebas yang dapat bereaksi dengan senyawa yang dapat mendonorkan atom
hidrogen, dapat berguna untuk pengujian aktivitas antioksidan komponen tertentu dalam suatu
ekstrak.

Karena adanya elektron yang tidak berpasangan, DPPH memberikan serapan kuat pada 517 nm.
Ketika elektronnya menjadi berpasangan oleh keberadaan penangkap radikal bebas, maka
absorbansinya menurun secara stokiometri sesuai jumlah elektron yang diambil. Keberadaan
senyawa antioksidan dapat mengubah warna larutan DPPH dari ungu menjadi kuning (Dehpour,
Ebrahimzadeh, Fazel, dan Mohammad, 2009). Perubahan absorbansi akibat reaksi ini telah
digunakan secara luas untuk menguji kemampuan beberapa molekul sebagai penangkap radikal
bebas.

Metode DPPH merupakan metode yang mudah, cepat, dan sensitif untuk pengujian aktivitas
antioksidan senyawa tertentu atau ekstrak tanaman (Koleva, van Beek, Linssen, de Groot, dan
Evstatieva, 2002; Prakash, Rigelhof, dan Miller, 2010).

Gambar 1. Gugus kromofor dan auksokrom DPPH


Gambar 2. Perubahan warna larutan pada
reaksi radikal DPPH dengan antioksidan (Witt, Lalk, Hager, dan Voigt, 2010)

Berikut adalah contoh gambar dari aplikasi metode DPPH:

Gambar 3. Hasil uji pendahuluan aktivitas antioksidan (A = kontrol negatif, B = kontrol


positif [rutin], dan C = larutan uji [fraksi air ekstrak etanolik daun selasih])

Untuk penentuan nilai IC50 suatu sampel jangan lupa untuk mengoptimasi dan memvalidasi
metode yang Anda pakai. Optimasi metode berupa penentuan OT dan lambda maksimum.
Validasi metode dengan parameter akurasi, presisi, linearitas, range, dan spesifisitas.

Menurut Ariyanto cit. Armala (2009), tingkat kekuatan antioksidan senyawa uji menggunakan
metode DPPH dapat digolongkan menurut nilai IC50 (Tabel I).

Tabel I. Tingkat kekuatan antioksidan dengan metode DPPH

Intensitas Nilai IC50


Sangat kuat < 50 g/mL
Kuat 50-100 g/mL
Sedang 101-150 g/mL
Lemah > 150 g/mL

PUSTAKA
Armala, M. M., 2009, Daya Antioksidan Fraksi Air Ekstrak Herba Kenikir (Cosmos caudatus H.
B. K.) dan Profil KLT, Skripsi, 39, Fakultas Farmasi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Dehpour, A.A., Ebrahimzadeh, M.A., Fazel, N.S., dan Mohammad, N.S., 2009, Antioxidant
Activity of Methanol Extract of Ferula Assafoetida and Its Essential Oil Composition, Grasas
Aceites, 60(4), 405-412.

Koleva, I.I., van Beek, T.A., Linssen, J.P.H., de Groot, A., dan Evstatieva, L.N., 2002, Screening
of Plant Extracts For Antioxidant Activity: A Comparative Study on Three Testing Methods,
Phytochemical Analysis, 13, 8-17.

Prakash, A., Rigelhof, F., dan Miller, E., 2010, Antioxidant Activity,
http://www.medallionlabs.com, diakses tanggal 14 September 2010.

Witt, S., Lalk, M., Hager, C., dan Voigt, B., 2010, DPPH-Test: Determination of Scavenger
Properties, http://www.baltic-analytics.de/index. php?id=7&L=1, diakses tanggal 14 September
2010.

Anda mungkin juga menyukai