Disusun Oleh :
Kelompok : 21
1)
Dengan mengganti material silinder, hubungan di atas tetap berlaku tetapi berbeda untuk
nilai , , dan yang sama. Maka dapat disimpulkan bahwa nilai juga bergantung pada sifat
material, yaitu konduktivitas material, . Maka persamaan 1) menjadi:
= 2)
= = 3)
Nilai negatif diberikan karena arah perpindahan panas konduksi adalah menuju
temperatur yang lebih rendah.
Distribusi Temperatur
Distribusi temperatur di dalam suatu plane wall dapat ditentukan dari persamaan perpindahan
panas beserta dengan kondisi batas yang telah ditentukan. Untuk kondisi stedi dan tidak ada
cetusan panas di dalam benda, persamaan perpindahan panas dapat dituliskan sebagai
( ) = 0
Dari persamaan di atas dapat disimpulkan hanya berlaku untuk keadaan perpindahan panas
satu dimensi, konduksi dalam keadaan stedi tanpa ada cetusan panas, fluks panas konstan,
dan independen terhadap x.
Jika konduktivitas termal dari material wall diasumsikan konstan, persamaan sebelumnya dapat
diintegralkan dua kali untuk mendapatkan solusi umum
() = 1 + 2
Untuk memperoleh konstanta hasil integrasi, C1 dan C2, harus ada kondisi batas. Kondisi batas
dapat diambil pada x = 0 dan x = L, sehingga
(0) = 1
() = 2
Sehingga nanti diperoleh solusi umum dengan konstanta sebelumnya sebagai
() = (2 1) + 1
Persamaan di atas merupakan persamaan distribusi temperatur untuk konduksi panas satu
dimensi dengan asumsi yang telah disebutkan sebelumnya.
Dari persamaan distribusi temperatur, kita dapat menentukan besarnya perpindahan panas yang
terjadi dari persamaan
= = (1 2)
Resistansi Termal
Tahanan termal didefinisikan dengan perbedaan temperatur dibagi dengan fluks panas.
Tahanan termal untuk kasus konduksi tunak adalah:
,1 ,2
, =
Catat debit air, arus listrik, dan tentukan tegangan maksimum yang telah diketahui
Susun spesimen bagian atas, tengah, dan bawah menjadi satu lalu jepit dengan menggunakan toggle
clamp
pada kondisi awal, catat data temperaturnya. Pastikan bahwa temperatur posisi satu lebih besar dari
posisi setelahnya
Catat perubahan temperatur di HT10XC dengan range 5 menit. Pastikan temperatur
akan meningkat setiap dilakukan pengukuran
Bila sudah mengambil lima buah data, matikan HT10XC dan tunggu sampai batas
aman temperatur, lalu buka penjepitnya
A. Pertanyaan Umum
1. Karena seiring perubahan waktu temperatur pada spesimen mencapai kondisi tunak,
dimana perpindahan panas mempertahankan kondisi distribusi temperatur tiap titik.
Pada setiap waktu yang sudah ditentukan itu akan terjadi kenaikan temperature pada
ujung spesimen yang dipanaskan. Sedangkan pada ujung yang didinginkan
menggunakan air dijaga tetap yang tampak menunjukkan tidak berubah secara
signifikan. Hal ini juga disebabkan karena adanya kondisi transien yang semakin
meningkat sehingga lama kelamaan konduktivitas akan semakin mengecil.
2. Jika daya diperbesar, disipasi panas akibat resistansi arus listrik meningkat. Akibatnya
terjadi perpindahan panas makin tinggi yang menyebabkan naiknya distribusi
temperatur. Jika daya diturunkan, temperaturnya pun akan turun. Selisih temperature
pada ujung termokopel yang dipanaskan akan lebih besar. Akibatnya kemiringan akan
lebih curam daripada digunakan temperature pemanasan yang digunakan lebih rendah.
3. Terjadi perbedaan pada kurva distribusi temperatur praktikum kali ini, perbedaannya
ada pada material yang digunakan. Karena berbeda material maka karakteristik
distribusi temperature akan berbeda satu sama lain. Pada material yang memiliki
konduktitivitas yang lebih tinggi akan terlihat gradien kemiringan temperature pada
material di tengah akan lebih besar. Pada material yang memiliki konduktivitas panas
lebih tinggi mampu menghantarkan panas lebih banyak banyak, sehingga penurunan
temperature dalam waktu yang sama akan lebih besar. Kemiringan dapat terlihat pada
data yang tersajikan di pengolahan data. Untuk luas permukaan kami tidak mengamati
secara langsung pengaruh yang diberikan. Namun dengan menggunakan rumus
konduksi bisa terlihat :
=
Semakin besar luas penampang akan semakin besar kalor yang tersalurkan pada
material. Jika diplot pada grafik akan semakin besar luas penampangnya akan semakin
curam kemiringannya.
B. Pertanyaan Khusus
Percobaan A
1. Saat t = 25 menit dan diasumsikan sudah tunak, didapat k = 158.9 W/mK
2. Perhitungan konduktivitas termal dapat dihitung dengan rata-rata temperatur per posisi,
lalu dilakukan regresi untuk menentukan nilai k dari data tersebut. Didapatkan K =
158.75 W/mK maka material atas dan bawah memiliki konduktivitas termal yang sama
karena memiliki gradien yang sama.
3. Menurut buku Incropera, Frank P.,Fundamentals of Heat and Mass Transfer 6th Ed.,
konduktivitas termal dari kuningan dengan campuran 70% Cu dan 30% Zn pada
temperatur 300 K adalah 110 W/mK. Dari percobaan didapatkan data sebagai berikut:
K(W/mK)
T(Menit)
0 421.46
5 226.20
10 152.57
15 158.06
20 138.92
25 148.11
Didapatkan bahwa data semakin mengecil mendekati nilai sebenarnya. Hal ini
disebabkan karena efek transien pada sistem, jika sistem dibiarkan akan mencapai
kondisi tunak. Terjadi perbedaan pada nilai pada literatur dan percobaan adalah nilai
yang ada pada literatur adalah saat 300 K dan tidak terjadi perubahan temperatur, serta
kondisi pengujian telah dikondisikan agar tidak terjadi disturbansi pada hasil
pengukuran. Dan adanya thermal paste antar bahan yang membantu perpindahan panas
karena menghilangkan tahanan kontak akibat permukaan benda yang tidak rata.
4. Dari data dilihat bahwa pada bagian bawah, konduktivitas termal kuningan terlihat
mendekati nilai yang sama, pada bagian tengah konduktivitas naik dengan drastis
akibat dari termal paste, dan pada bagian atas selisih temperatur tiap titik kecil,
sehingga dihasilkan konduktivitas termal yang besar juga.
=
"
Resistansi termal konduksi pada kondisi tunak ditentukan dengan persamaan berikut :
,1 ,2
, =
= + ,
Jumlah perpindahan panas konduksi linear yang terjadi kemudian dapat dihitung
menggunakan persamaan berikut :
=
3. Waktu dapat memengaruhi nilai konduktivitas termal material yang terukur karena sistem
yang sedang diukur belum tentu telah mencapai keadaan tunak. Hal ini dapat dilihat pada
data nilai k kuningan terhadap waktu pengukuran pada tabel di bawah berikut :
T (menit) k
(W/m.K)
0 421.46
5 226.20
10 152.57
15 158.06
20 138.92
25 148.11
4. Material yang berbeda juga memengaruhi proses perpindahan panas konduksi linear
karena material yang berbeda memiliki nilai konduktivitas termal (k) yang berbeda.
Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data, diperoleh nilai konduktivitas termal dari
kuningan pada spesimen bagian tengah pada waktu menit ke-25 (dimana diasumsikan
telah mencapai keadaan tunak) adalah 158.9 W/m.K, sedangkan nilai k untuk stainless
steel pada bagian dan waktu yang sama adalah 49.9 W/m.K.