Bayi Aterm (BCB-SMK) SC a/I PEB + Post Asfiksia Berat+ Gangguan napas
sedang
PENDAHULUAN
Gangguan napas dapat merupakan suatu keadaan lanjutan dari suatu asfiksia,
terutama pada neonatus. Gangguan napas pada bayi terjadi terutama pada bayi post
asfiksia dengan derajat berat. Gangguan napas ditandai dengan adanya peningkatan
frekuensi napas lebih dari normal, adanya tarikan dada saat bernafas, kulit dan bibir
membiru serta merintih. Selain menilai dari pemeriksaan fisik, informasi mengenai
umur kehamilan bayi sangat penting diketahui untuk dapat menegakkan diagnosis
etiologik kasus pada gangguan nafas sehingga penanganan yang diberikan tepat dan
rasional.1
Asfiksia pada bayi baru lahir (BBL) adalah kegagalan napas secara spontan
dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir. Asfiksia pada bayi baru
lahir merupakan penyebab kematian 19% dari 5 juta kematian bayi baru lahir setiap
tahun. Diperkirakan bahwa sekitar 23% seluruh angka kematian neonatus di seluruh
dunia disebabkan oleh asfiksia neonatorum, dengan proporsi lahir mati yang lebih
besar. 3
Sindrom gangguan napas ataupun sering disebut sindrom gawat napas
(Respiratory Distress Syndrome /RDS) adalah istilah yang digunakan untuk disfungsi
pernapasan pada neonatus. Gangguan ini merupakan penyakit yang berhubungan
dengan keterlambatan perkembangan maturitas paru. 2
Gangguan ini biasanya juga dikenal dengan nama Hyaline membrane disease
(HMD) atau penyakit membran hialin, karena pada penyakit ini selalu ditemukan
membran hialin yang melapisi alveoli. Sindrom gangguan pernapasan adalah
kumpulan gejala yang terdiri dari dispnea atau hiperapnea dengan frekuensi
pernapasan lebih dari 60 kali/menit, sianosis, rintihan pada ekspirasi dan kelainan
otot- otot pernapasan pada inspirasi.3
RDS sering ditemukan pada bayi prematur. Insidens berbanding terbalik
dengan usia kehamilan dan berat badan. Artinya semakin muda usia kehamilan ibu,
semakin tinggi kejadian RDS pada bayi tersebut. Sebaliknya semakin tua usia
kehamilan, semakin rendah pula kejadian RDS atau sindrome gangguan napas.
Persentase kejadian menurut usia kehamilan adalah 60-80% terjadi pada bayi yang
lahir dengan usia kehamilan kurang dari 28 minggu, 15-30% pada bayi antara 32-36
minggu dan jarang sekali ditemukan pada bayi cukup bulan (matur). Insidens pada
bayi prematur kulit putih lebih tinggi dari pada bayi kulit hitam dan sering lebih
terjadi pada bayi laki-laki dari pada bayi perempuan.4
Selain itu, kenaikan frekuensi juga ditemukan pada bayi yang lahir dari ibu
yang menderita gangguan perfusi darah uterus selama kehamilan, misalnya : Ibu
penderita diabetes, hipertensi, hipotensi, seksio serta perdarahan antepartum.4
BAB II
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS
Nama : An.By. Ny. AA
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 1 hari
Tanggal lahir : 21 Oktober 2016/ pukul 17.00 WITA
Alamat : DS Lamadong II, Buol
Agama : Islam
Waktu Masuk : 22 Oktober 2016/ pukul 18.35 WITA
Tempat Pemeriksaan : Ruang Perawatan Kamar Bayi RS Undata
Identitas Orang Tua :
Nama Ibu : Ny. A
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : BTN Citra Pesona Indah B/C No. 05 Palu
B. ANAMNESIS (ALLOANAMNESIS)
a. Keluhan utama : Sesak
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Bayi laki-laki berusia 1 hari rujukan dari RS Bayangkara, masuk
kamar perawatan bayi Peristi pada tanggal 22 Oktober 2016 pukul 17.00
dengan keluhan sesak, merintih (+) dan terdapat retraksi dinding dada.
c. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Bayi lahir tanggal 21 Oktober 2016 pukul 11.35 WITA dengan SC
(Sectio Cesaria) atas indikasi Ibu Pre-Eklamsia Berat (PEB). Bayi tidak
langsung menangis dan sianosis. Bayi merintih dan terdapat retraksi dinding
dada. Berat Badan Lahir 2800 gram, Panjang badan lahir 48 cm. A/S : 1/2/3.
Air ketuban warna hijau. Kelainan kongenital tidak ada.
Riwayat kehamilan ibu G2P1A0, usia ibu sewaktu mengandung 25
tahun, usia kehamilan cukup bulan. Ibu memiliki riwayat hipertensi, tidak ada
demam selama kehamilan, pemeriksaan kehamilan 4 kali selama hamil di
bidan sesuai dengan yang dianjurkan bidan. Ibu tidak mengkonsumsi obat-
obatan selama hamil. Sehari-hari ibu layaknya ibu rumah tangga melakukan
kegiatan rumah, selama kehamilan ibu menghindari mengangkat beban yang
berat dan pekerjaan rumah terlalu keras.
C. PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital
Denyut Jantung : 112 kali/menit
Pernapasan : 80 kali/menit
Suhu : 36,5 o C
Pemeriksaan Antropometrik
Berat badan lahir : 2700 gram
Panjang badan : 48 cm
Sistem Neurologi
Tingkat keadaran : letargi
Aktivitas : aktif
Fontanela : datar
Sutura : belum menutup
Kejang : Tidak ada
Refleks cahaya : (+)
- Tonus otot :NN
NN
Sistem Pernapasan
Sianosis : (-)
Merintih : (+)
Apnea : (-)
Retraksi dinding dada : (+)
Pergerakan dinding dada : simetris bilateral
Pernapasan cuping hidung : (-)
Stridor : (-)
Bunyi napas : Bronkovesikular (+/+)
Bunyi nafas tambahan : (-)
SKOR DOWN
Frekuensi napas :1
Retraksi :1
Sianosis :0
Udara masuk :1
Merintih :1
Total :4
Kesimpulan : Gawat napas
WHO : Gangguan napas sedang
Sistem Kardiovaskular
Bunyi jantung : S1, S2 murni reguler
Murmur & Gallop : (-)
Sistem Hematologis
Pucat : (-)
Anemia : (-)
Sistem Gastrointestinal
Kelainan dinding abdomen : (-)
Muntah : (-)
Diare : (-)
Organomegali : (-)
Bising usus : (+) kesan normal
Umbilikus : keluaran (-), edema (-), warna keluaran (-)
Sistem Genitalia
Keluaran : (-)
Anus : (+)
Pemeriksaan Lain
Ekstremitas : normal, lengkap akral hangat
Turgor : kembali segera,baik
Tulang belakang : normal
Kelainan kongenital : (-)
SKOR BALLARD
Maturitas neuromuskular
Sikap tubuh :4
Persegi jendela :3
Rekoil lengan :2
Sudut poplitea :3
Tanda selempang :3
Tumit ke kuping :2
Maturitas fisik
Kulit :2
Lanugo :3
Permukaan plantar :3
Payudara :3
Mata/telinga :3
Genitalia :4
Total skor : 35
Estimasi umur kehamilan : 38 minggu
E. TERAPI
Terapi di RS Bayangkara :
- Oksigen 1-2 lpm
- Infus Dextrose 5 % 8 tpm
- Inj. Cefotaxime 150 mg/ 12 jam
- Inj. Gentamicin 8 mg/ 12 jam
- Inj. Dexametason 0,5 mg/ 8 jam
23 Oktober 2016
Subject Bayi sesak (+), keadaan umum lemah(+)
Object Tanda-tanda vital
Denyut jantung : 100 x/menit
Respirasi : 56 x/menit
Suhu : 36,4 0C
Berat badan : 2700 gram
DOWNE SCORE
- Frekuensi Napas :1
- Retraksi :1
- Sianosis :0
- Udara masuk :1
- Merintih :0
- Total skor :3
Kesimpulan : Tidak ada gawat napas
Sistem Gastrointestinal
Kelainan dinding abdomen : Tidak ada
Muntah : Tidak ada
Diare : Tidak ada
Residu lambung : Tidak ada
Organomegali : Tidak ada
Bising usus : (+), kesan normal
Umbilikus
Keluaran : (-)
Warna kemerahan : (-)
Edema : (-)
Sistem Saraf
- Aktivitas : Kurang aktif
- Kesadaran : Letargi
- Fontanela : Datar
- Sutura : Belum fusi
- Refleks terhadap cahaya : RCL (+)/(+), RCTL (+)/(+)
- Kejang : (-)
- Tonus otot :NN
NN
Sistem Genitalia
- Anus imperforata : (-)
- Laki-laki :
Hipospadia : (-)
Hidrokel : (-)
Hernia : (-)
Testis : (-)
Pemeriksaan Lain
Ekstremitas : normal, akral hangat
Turgor : baik
Tulang belakang : normal
Follow Up :
24 Oktober 2016
Subject Bayi sesak (+), Letargi (+)
Object Tanda-tanda vital
Denyut jantung : 112 x/menit
Respirasi : 58 x/menit
Suhu : 36,4 0C
Berat badan : 2700 gram
Sistem Gastrointestinal
Kelainan dinding abdomen : Tidak ada
Muntah : Tidak ada
Diare : Tidak ada
Residu lambung : Tidak ada
Organomegali : Tidak ada
Bising usus : (+),kesan normal
Umbilikus
Keluaran : (-)
Warna kemerahan : (-)
Edema : (-)
Sistem Saraf
- Aktivitas : Aktif
- Kesadaran : Compos mentis
- Fontanela : Datar
- Sutura : Belum fusi
- Refleks terhadap cahaya : RCL (+)/(+), RCTL (+)/(+)
- Kejang : (-)
- Tonus otot :NN
NN
Sistem Genitalia
- Anus imperforata : (-)
- Laki-laki :
Hipospadia : (-)
Hidrokel : (-)
Hernia : (-)
Testis : (-)
Pemeriksaan Lain
Ekstremitas : normal, akral hangat
Turgor : baik
Tulang belakang : normal
Kelainan kongenital: Tidak ada
Pemeriksaan Laboratorium :
Gula darah sewaktu (tanggal 22 Okktober 2016) : 56 mg/dl
Gula darah sewaktu (tanggal 23 Okktober 2016) : 202 mg/dl
Follow Up :
25 Oktober 2016
Subject Bayi sesak (-), demam (-), KU membaik
Object Tanda-tanda vital
Denyut jantung : 112 x/menit
Respirasi : 50 x/menit
Suhu : 36,4 0C
Berat badan : 2700 gram
Sistem Gastrointestinal
Kelainan dinding abdomen : Tidak ada
Muntah : Tidak ada
Diare : Tidak ada
Residu lambung : Tidak ada
Organomegali : Tidak ada
Bising usus : (+), kesan normal
Umbilikus
Keluaran : (-)
Warna kemerahan : (-)
Edema : (-)
Sistem Saraf
- Aktivitas : Aktif
- Kesadaran : Compos mentis
- Fontanela : Datar
- Sutura : Belum fusi
- Refleks terhadap cahaya : RCL (+)/(+), RCTL (+)/(+)
- Kejang : (-)
- Tonus otot :NN
NN
Sistem Genitalia
- Anus imperforata : (-)
- Laki-laki :
Hipospadia : (-)
Hidrokel : (-)
Hernia : (-)
Testis : (-)
Pemeriksaan Lain
Ekstremitas : normal, akral hangat
Turgor : baik
Tulang belakang : normal
Kelainan kongenital: Tidak ada
Pemeriksaan Laboratorium :
Gula darah sewaktu (tanggal 22 Okktober 2016) : 56 mg/dl
Gula darah sewaktu (tanggal 23 Okktober 2016) : 202 mg/dl
Follow Up :
26 Oktober 2016
Subject Bayi sesak (-), demam (-), KU baik
Object Tanda-tanda vital
Denyut jantung : 145 x/menit
Respirasi : 47 x/menit
Suhu : 36,5 0C
Berat badan : 2700 gram
Kepala : Normocephal, ubun-ubun besar datar dan lunak
Sistem Pernapasan : merintih (-), apneu (-), retraksi dinding dada (-),
bronkovesikuler, bunyi tambahan (-)
DOWNE SCORE
- Frekuensi Napas :0
- Retraksi :0
- Sianosis :0
- Udara masuk :0
- Merintih :0
- Total skor :0
Kesimpulan : Tidak ada gawat napas
Kriteria gangguan napas WHO: tidak ada gangguan napas
Sistem Gastrointestinal
Kelainan dinding abdomen : Tidak ada
Muntah : Tidak ada
Diare : Tidak ada
Residu lambung : Tidak ada
Organomegali : Tidak ada
Bising usus : (+),kesan normal
Umbilikus
Keluaran : (-)
Warna kemerahan : (-)
Edema : (-)
Sistem Saraf
- Aktivitas : Kurang aktif
- Kesadaran : Compos mentis
- Fontanela : Datar
- Sutura : Belum fusi
- Refleks terhadap cahaya : RCL (+)/(+), RCTL (+)/(+)
- Kejang : (-)
- Tonus otot :NN
NN
Sistem Genitalia
- Anus imperforata : (-)
- Laki-laki :
Hipospadia : (-)
Hidrokel : (-)
Hernia : (-)
Testis : (-)
Pemeriksaan Lain
Ekstremitas : normal, akral hangat
Turgor : baik
Tulang belakang : normal
Kelainan kongenital: Tidak ada
Pemeriksaan Laboratorium :
Gula darah sewaktu (tanggal 22 Okktober 2016) : 56 mg/dl
Gula darah sewaktu (tanggal 23 Okktober 2016) : 202 mg/dl
Darah Rutin (tanggal 24 Oktober 2016):
WBC : 10,91 x 103/UL
RBC : 4,90 x 106 / UL
PLT : 345 x 103/UL
Hb : 17 g/dl
HCT : 46,4 %
Assesment Post Gangguan Napas Sedang
Plan - IVFD D5 % 8 tpm
- Inj. Cefotaxime 2x150 mg/ 12 jam/IV
- Inj. Gentamicin 2x8 mg/ 12 jam/IV
- Inj. Dexametason 3x0,5 mg/ 8 jam/IV
- ASI/PASI 8x 30-35 cc
- Observasi TTV/ jam
Follow Up :
27 Oktober 2016
Subject Bayi sesak (-), demam (-), KU baik
Object Tanda-tanda vital
Denyut jantung : 140 x/menit
Respirasi : 45 x/menit
Suhu : 36,7 0C
Berat badan : 2700 gram
Kepala : Normocephal, ubun-ubun besar datar dan lunak
Sistem Pernapasan : merintih (-), apneu (-), retraksi dinding dada (-),
bronkovesikuler, bunyi tambahan (-)
DOWNE SCORE
- Frekuensi Napas :0
- Retraksi :0
- Sianosis :0
- Udara masuk :0
- Merintih :0
- Total skor :0
Kesimpulan : Tidak ada gawat napas
Kriteria gangguan napas WHO: tidak ada gangguan napas
Sistem Gastrointestinal
Kelainan dinding abdomen : Tidak ada
Muntah : Tidak ada
Diare : Tidak ada
Residu lambung : Tidak ada
Organomegali : Tidak ada
Bising usus : (+),kesan normal
Umbilikus
Keluaran : (-)
Warna kemerahan : (-)
Edema : (-)
Sistem Saraf
- Aktivitas : Kurang aktif
- Kesadaran : Compos mentis
- Fontanela : Datar
- Sutura : Belum fusi
- Refleks terhadap cahaya : RCL (+)/(+), RCTL (+)/(+)
- Kejang : (-)
- Tonus otot :NN
NN
Sistem Genitalia
- Anus imperforata : (-)
- Laki-laki :
Hipospadia : (-)
Hidrokel : (-)
Hernia : (-)
Testis : (-)
Pemeriksaan Lain
Ekstremitas : normal, akral hangat
Turgor : baik
Tulang belakang : normal
Kelainan kongenital: Tidak ada
Pemeriksaan Laboratorium :
Gula darah sewaktu (tanggal 22 Okktober 2016) : 56 mg/dl
Gula darah sewaktu (tanggal 23 Okktober 2016) : 202 mg/dl
LANDASAN TEORI
Gangguan napas pada bayi baru lahir adalah keadaan bayi yang sebelumnya
normal atau bayi dengan asfiksia yang sudah berhasil diresusitasi tetapi beberapa saat
kemudian mengalami gangguan napas, ditandai dengan frekuensi napas bayi > 60
kali / menit mungkin menunjukkan satu atau lebih tanda tambahan gangguan napas
yakni : frekuensi napas bayi <30 kali/menit, sianosis sentral,apneu (henti napas > 20
detik). Gangguan napas dapat disebabkan oleh adanya kelainan paru (pneumonia),
kelainan jantung (penyakit jantung bawaan, disfungsi miokardium), kelainan SSP,
hipoglikemia, asidosis, kelainan anatomi dan kelainan lain seperti sindrom aspirasi
meconium, transient tacipneu of the newborn, dan penyakit membrane hyaline.2
PEMBAHASAN
Pada kasus diagnosa kerja yang diangkat adalah Bayi Aterm (BCB-SMK) SC
a/I PEB +Asfiksia Berat (Post)+ Gangguan napas sedang (post). Diagnosa ini
didasarkan pada anamnesis, pemeriksaan fisik, maupun pemeriksaan penunjang
selama 7 hari perawatan di ruang Peristi.
Diagnosa Bayi Aterm (BCB SMK) ditegakkan berdasarkan anamnesis
didapat kehamilan cukup bulan, serta pada pengukuran berat badan berbanding usia
gestasi didapatkan pada kurva Lubschenco Bayi Cukup Bulan Sesuai Masa
Kehamilan, serta pada pemeriksaan Ballard Score didapatkan total skor 35, estimasi
usia kehamilan 38 minggu.
Asfiksia berat diangkat sebagai diagnose karena diduga terjadi gawat janin
(fetal distress) sebelum persalinan. Fetal distress merupakan keadaan dimana janin
tidak menerima oksigen yang cukup sehingga mengalami hipoksia. Gawat janin dapat
disebabkan oleh beberapa faktor resiko : faktor ibu, faktor plasenta, dan tali pusat
serta faktor bayi. Pada kasus ini, faktor ibu yaitu riwayat ibu dengan partus dengan
tindakan (sectio ceasarea), Atas indikasi ibu pre-eklamsia berat, berisiko untuk
terjadi persalinan premature, pertumbuhan Janin Terhambat (PJT), terjadi sekitar 30
40% pada preeklamsia superimposed, solusio plasenta, terjadi 4 8 kali lebih sering
pada kehamilan dengan hipertensi kronis, perinatal asfiksia, kematian perinatal
mendekati 25% pada hipertensi kronis yang berat sehingga dapat meningkatkan
morbiditas dan mortalitas bayi.
Penilaian asfiksia berdasarkan skor APGAR pada menit 0, 1, 5 dan 10. Pada
kasus ini, didapatkan nilai APGAR 1/2/3 yang menandakan kondisi bayi baru lahir
yaitu asfiksia berat (APGAR 3). Penilaian APGAR dihentikan ketika skornya 7.
Penilaian ini di lakukan di RS Bayangkara.
Selanjutnya pada kasus ini bayi masuk ke peristi dengan keluhan sesak,
merintih dan terdapat retraksi dinding dada yang merupakan tanda bahwa bayi
mengalami gangguan napas sedang yakni frekuensi napas >60 kali / menit dengan
retraksi dinding dada, merintih saat ekspirasi serta tanpa sianosis sentral.
Gangguan napas sedang ini disebabkan karena faktor predisposisi berupa, persalinan
dengan tindakan (section caesarea), serta riwayat asfiksia berat. Manajemen pada
gangguan napas sedang pasien ini yakni melanjutkan pemberian O2 1-2 l/m Oksigen
1 lpm dengan pemberian cairan IVFD D5 % 8 tpm, Inj. Cefotaxime 2x150 mg/ 12
jam/IV, Inj. Gentamicin 2x8 mg/ 12 jam/IV, Inj. Dexametason 3x0,5 mg/ 8 jam/IV
dan ASI/PASI 8x 20 cc.
Prognosis pada kasus ini ialah dubia et bonam, dimana diagnosa Bayi Aterm
(BCB-SMK) SC a/I PEB + Asfiksia Berat (post)+ Gangguan napas sedang (post)
telah diberikan manajemen sesuai target, dan proses penanganan sesuai protokol.
DAFTAR PUSTAKA