DI SUSUN OLEH
NAMA : BADRUL KHUROIZ
NIM : 201423053
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan tugas dari mata kuliah
HIDROLIC DAN PNEUMATIC.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dan bermanfaat. Saya
menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik, dan
saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada semua
pihak-pihak terkait yang telah membantu sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Badrul Khuroiz
1
TEKNIK MESIN U-23 ISTA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya setiap cairan dapat digunakan sebagai media transfer daya.
Tetapi dalam sistem hidrolik memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu yang
berhubungan dengan konstruksi dan cara kerja sistem. Cairan hydraulic adalah
media yang memungkinkan terjadinya peralihan tekanan dan energi yang juga
berfungsi sebagai media pelumasan, sehingga mengurangi gesekan yang terjadi
pada bagian bagian komponen yang bergerak.
1.3 Tujuan
Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui definisi enis aliran yang terjadi
pada sistem hidrolik.
I.4 Manfaat
Dapat dijadikan bahan kajian belajar dalam rangka meningkatkan prestasi
diri khususnya dan meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya.
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
2
TEKNIK MESIN U-23 ISTA
Aliran adalah gerakan benda cair/ fluida hidrolik yang di sebabkan oleh
perbedaan tekanan pada dua titik dalam waktu tertentu.
Dalam sistem hidrolik, aliran terbagi menjadi 2 jenis, yaitu aliran laminar
dan aliran turbulensi.
Aliran laminar merupakan aliran pada sistem hidrolik yang perpindahan
fluidanya lancar dari satu titik ke titik yang lain, sehingga semua partikel
3
TEKNIK MESIN U-23 ISTA
fluidanya bergerak paralel ke semua arah tertentu dan inilah kondisi ideal yang
paling diharapkan dari sebuah aliran.
Aliran turbulensi, sebenarnya aliran fluida pada hidrolik sistem lebih
sering mengalami banyak ketidakteraturan dari yang diinginkan. walaupun fluida
secara umum mengalir menuju arah tertentu yang diinginkan, dia juga mengalir
melalui saluran-saluran kecil, hambatan sudut yang sangat tajam, bahkan melalui
sebuah orifice yang kecil. Sehingga partikel fluida mengalir tidak beraturan, dan
menyebabkan gesekan dan gerakan yang tidak efisien. Aliran jenis inilah yang
dinamakan aliran turbulensi.
Pemberian kode dengan huruf seperti di atas artinya adalah sebagai berikut :
Misalnya oli hidrolik dengan kode : HLP 68 artinya :
H = Oli hidrolik
4
TEKNIK MESIN U-23 ISTA
L = kode untuk bahan tambahan oli (additive) guna meningkatkan pencegahan
korosi dan / atau peningkatan umur oli
P = kode untuk additive yang meningkatkan kemampuan menerima beban.
68 = tingkatan viskositas oli ( lihat tabel pada HO 4 )
Pada dasarnya cairan hidrolik tahan api ini dibuat dari campuran oli
dengan air atau dari oli sintetis.
a. Viscocity
Viscosity atau kekentalan adalah ukuran ketahanan (resistance) fluida
untuk mengalir. Minyak bumi cenderung menjadi encer apabila terjadi
kenaikan temperature (panas) dan cenderung mengental apabila temperature
menurun.(dingin). Bila viscositas terlalu rendah ( terlalu encer) fluida akan
bisa menerobos melewati seal atau sambungan sambungan (Connection).
Apabila viscositas fluida terlalu tinggi (terlalu kental) maka akan
mengakibatkan operasi tersendat - sendat. Untuk mengukur besar viskositas
diperlukan satuan ukuran. Dalam sistem standar internasioanal satuan
viskositas ditetapkan sebagai viskositas kinematik (kinematic viscosity)
dengan satuan ukuran mm2/s atau cm2/s.
VK dalam satuan 1 cm2/s = 100 mm2/s.
5
TEKNIK MESIN U-23 ISTA
cm2/s juga diberi nama Stokes (St) berasal dari nama Sir Gabriel
Stokes (1819-1903). mm2/s disebut centi-Stoke ( cSt). Jadi 1 St = 100 cSt
Disamping satuan tersebut di atas terdapat satuan yang lain yang juga
digunakan dalam sistem hidrolik yaitu :
Redwood 1; satuan viskositas diukur dalam sekon dengan simbol ( R1 ).
Saybolt Universal; satuan viskositas juga diukur dalam sekon dan dengan
simbol (SU).
Engler; satuan viskositas diukur dengan derajat engler ( 0E )
Untuk cairan hidrolik dengan viskositas tinggi dapat digunakan faktor
berikut:
R1 = 4,10 VK
VK = Viskositas Kenematik
SU = 4,635 VK
E = 0,132 VK.
Dalam standar ISO viskositas cairan hidrolik diklasifikasikan menjadi
beberapa viscosity Grade dan nomor gradenya diambil kira-kira pertengahan
antara viskositas minimum ke viskositas maximum.
6
TEKNIK MESIN U-23 ISTA
Misal : ISO VG 22 , angka 22 diambil dari rata-rata antara 19,80 dan
24.20.
Karena oli untuk pelumas gear box juga sering digunakan untuk
instalasi hidrolik maka grade menurut SAE juga dibahas di sini. Berikut ini
adalah grading berdasarkan SAE dan konversinya dengan ISO-VG. Dijelaskan
juga di sini aplikasi penggunaan oli hidrolik sesuai dengan nomor gradenya.
Tabel grading berdasarkan SAE dan konversinya dengan ISO-VG
b. Indeks Viscosity
Indeks viscosity adalah ukuran untuk perubahan fluida dalam
viscositas sehubungan dengan perubahan temperature. Bahan additive yang
disebut Viscosity index improper ditambahkan kedalam fluida supaya
viscositas yang sesuai selalu dipertahankan secara konstan pada segala kondisi
temperature.
Cairan hidrolik dikatakan memiliki viscositas index tinggi apabila
terjadinya perubahan viskositas kecil (stabil) dalam rentang perubahan suhu
yang relatif besar. Atau dapat dikatakan bahwa cairan hidrolik ini dapat
digunakan dalam rentang perubahan suhu yang cukup besar.
Cairan hidrolik terutama oli hidrolik diharapkan memiliki viscosity
index (VI) = 100. Bahkan kebanyakan oli hidrolik diberi tambahan bahan
(additives) yang disebut VI improvers untuk meningkatkan VI menjadi
7
TEKNIK MESIN U-23 ISTA
lebih tinggi dari 100. Oli hidrolik dengan indeks viskositas tinggi juga disebut
multigrade oils.
Untuk mengetahui perubahan viskositas ini perhatikan Ubbelohdes
viscosity temperature diagram berikut ini (gambar 3).
8
TEKNIK MESIN U-23 ISTA
pelumasan komponen komponen secara baik pada saat mengalami tekanan
dan temperature yang sangat tinggi, additive tersebut mengurangi efek
gesekan dan melindungi alat dari kerusakan akibat penerimaan beban yang
berlebihan (galling), lecet (scoring) kemacetan (seizure) dan keausan (wear)
e. Anti Foaming
Gerakan sistem hidrolik yang benar adalah berdasarkan fakta bahwa
fluida/ oli pada dasarnya tidak bisa di pampatkan. Apabila fluida/oli
bercampur dengan udara atau foam (buih) akan mengakibatkan oli hidrolik
bisa terkompresi sehingga terjadi gangguan gelembung udara di dalam oil
( berbusa), hal demikian bisa mengakibatkan ganguan operasi dan kerusakan
parah pada komponen karena kekurangan pelumasan. Bahan additive anti buih
(anti foaming additive) di tambahkan kedalam fluida/ oli hidrolik untuk
mencegah terjadinya gelembung gelembung udara dan untuk mengurangi
proses foaming ( terjadinya oli berbusa).
9
TEKNIK MESIN U-23 ISTA
Gaya yang sangat kecil dapat digunakan untuk mengangkut gaya yang
besar.
Penerus gaya (oli) juga berfungsi sebagai pelumas.
Beban dengan mudah bisa dikontrol dengan menggunakan katup pengatur
tekanan (relief valve).
Dapat dioperasikan pada kecepatan yang berubah-ubah.
Arah operasi dapat dibalik seketika.
Lebih aman jika beroperasi pada beban berlebih.
Tenaga dapat disimpan dalam akumulator.
10
TEKNIK MESIN U-23 ISTA
2. Mineral base hydraulic fluid
Merupakan high quality petroleum oil, dari hasil tambang bahan
mineral. Umumnya berwarna merah. Mempunyai viskositas yang relatif stabil
terhadap berbagai perubahan temperatur. Dipergunakan dengan seal dari
bahan sintetis, karena dari hasil bahan mineral tidak bersifat korosif terhadap
logam. Salah satu dari jenis ini adalah Mil-H-5606 yang banyak dipergunakan
pada pesawat terbang kecil.
11
TEKNIK MESIN U-23 ISTA
Fluida hidrolik dalam applikasinya mempunyai empat fungsi utama,
yaitu :
1. Sebagai penerus gaya
Aplikasi fluida sebagai penerus gaya, fluida harus dapat mengalir
dengan mudah melalui komponen-komponen salurannya. Terlalu banyak
hambatan untuk mengalir, akan sangat besar tenaga yang hilang. Fluida
sedapat mungkin harus mempunyai sifat tidak kompresibel sehingga gerakan
yang terjadi pada saat pompa dihidupkan atau katup dibuka dengan segara
dapat dipindahkan.
12
TEKNIK MESIN U-23 ISTA
Dalam hal tertentu, fluida adalah hanya sebagai pengisi (penutup)
terhadap tekanan di dalam suatu komponen hidrolik.
4. Sebagai pendingin
Sirkulasi minyak oli melalui pipa-pipa penghantar dan seluruh dinding
bak penampung (reservoir) akan menyerap panas yang ditimbulkan dalam
sistem hidrolik. Disamping fungsi-fungsi utama diatas, fluida hidrolik akan
lebih baik apabila memenuhi persyaratan-persyaratan, antara lain :
Mampu mencegah korosi atau kontaminasi
Mampu mencegah adanya pembentukan endapan, getah oli dan pernis
Tidak mudah membentuk buih-buih oli
Memelihara kestabilan dengan sendirinya, dengan cara demikian akan
mengurangi ongkos penggantian fluida
Secara relatif mampu menjaga nilai kekentalan walau dalam perbedaan
temperatur tinggi
Memisahkan kandungan air
Sesuai atau cocok dengan penyekat dan gasket yang dipakai pada
komponen
13
TEKNIK MESIN U-23 ISTA