Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

JENIS ALIRAN FLUIDA PADA SISTEM


HIDROLIC

DI SUSUN OLEH
NAMA : BADRUL KHUROIZ

NIM : 201423053

MATA KULIAH : HIDROLIC DAN PNEUMATIC

DOSEN : Dr.Ir. SURYADI,MT

JURUSAN TEKNIK MESIN


INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AL-KAMAL
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan tugas dari mata kuliah
HIDROLIC DAN PNEUMATIC.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dan bermanfaat. Saya
menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik, dan
saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada semua
pihak-pihak terkait yang telah membantu sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.

Jakarta, 14 Juli 2017

Badrul Khuroiz

1
TEKNIK MESIN U-23 ISTA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya setiap cairan dapat digunakan sebagai media transfer daya.
Tetapi dalam sistem hidrolik memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu yang
berhubungan dengan konstruksi dan cara kerja sistem. Cairan hydraulic adalah
media yang memungkinkan terjadinya peralihan tekanan dan energi yang juga
berfungsi sebagai media pelumasan, sehingga mengurangi gesekan yang terjadi
pada bagian bagian komponen yang bergerak.

1.2 Rumusan Masalah


1) Jenis Aliran Pada Hidrolik ?

1.3 Tujuan
Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui definisi enis aliran yang terjadi
pada sistem hidrolik.

I.4 Manfaat
Dapat dijadikan bahan kajian belajar dalam rangka meningkatkan prestasi
diri khususnya dan meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya.

BAB II
PEMBAHASAN MATERI

2.1 Pengertian Aliran Fluida

2
TEKNIK MESIN U-23 ISTA
Aliran adalah gerakan benda cair/ fluida hidrolik yang di sebabkan oleh
perbedaan tekanan pada dua titik dalam waktu tertentu.

Sebagai contoh, pasokan air di perkotaan baik yang menggunakan pompa


maupun tampungan air ( Dam/ Tanki) bekerja atas dasar perbedaan tekanan antara
titik satu dengan titik yang lain.dengan demikian ketika kran di buka, tekanan
yang lebih tinggi pada pada titik pasokan air, akan mendorong air mengalir ke titik
tekanan yang lebih rendah yaitu di titik dimana kran air di buka.
Aliran biasanya dilambangkan dengan huruf Q berasal dari kata Quantity
atau jumlah, dan dihitung dengan satuan LPM (liter per menit).
Aliran = Velocity x Area
Q=VxA

Dalam sistem hidrolik, aliran terbagi menjadi 2 jenis, yaitu aliran laminar
dan aliran turbulensi.
Aliran laminar merupakan aliran pada sistem hidrolik yang perpindahan
fluidanya lancar dari satu titik ke titik yang lain, sehingga semua partikel

3
TEKNIK MESIN U-23 ISTA
fluidanya bergerak paralel ke semua arah tertentu dan inilah kondisi ideal yang
paling diharapkan dari sebuah aliran.
Aliran turbulensi, sebenarnya aliran fluida pada hidrolik sistem lebih
sering mengalami banyak ketidakteraturan dari yang diinginkan. walaupun fluida
secara umum mengalir menuju arah tertentu yang diinginkan, dia juga mengalir
melalui saluran-saluran kecil, hambatan sudut yang sangat tajam, bahkan melalui
sebuah orifice yang kecil. Sehingga partikel fluida mengalir tidak beraturan, dan
menyebabkan gesekan dan gerakan yang tidak efisien. Aliran jenis inilah yang
dinamakan aliran turbulensi.

2.2 Fluida Hidrolik


Fluida hidrolik adalah darah kehidupan sistem hidrolik maka bila
perawatan fluida dilakukan secara tidak benar atau tidak baik akan merusak sistem
tersebut.Kebanyakan fluida hidrolik berbahan baku minyak bumi yang diproses
sampai menjadi sangat halus. Kemudian unsur unsur yang di sebut bahan
tambahan (additives) tersebut mengontrol kekentalan oli (viscocity) mengurangi
proses berbuih, mencegah karat dan mengurangi terjadinya karat.
Secara garis besar cairan hidrolik dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1. Oli hidrolik (Hydraulic oils)
Oli hidrolik yang berbasis pada minyak mineral biasanya digunakan secara
luas pada mesin-mesin perkakas atau juga mesin-mesin industri.
Menurut standar DIN 51524 dan 512525 dan sesuai dengan
karakteristik serta komposisinya oli hidrolik dibagi menjadi tiga (3) kelas :
Hydraulic oil HL
Hydraulic oil HLP
Hydraulic oil HV

Pemberian kode dengan huruf seperti di atas artinya adalah sebagai berikut :
Misalnya oli hidrolik dengan kode : HLP 68 artinya :
H = Oli hidrolik

4
TEKNIK MESIN U-23 ISTA
L = kode untuk bahan tambahan oli (additive) guna meningkatkan pencegahan
korosi dan / atau peningkatan umur oli
P = kode untuk additive yang meningkatkan kemampuan menerima beban.
68 = tingkatan viskositas oli ( lihat tabel pada HO 4 )

2. Cairan Hidrolik tahan Api (Low flammabilty)


Yang dimaksud dengan cairan hidrolik tahan api ialah cairan hidrolik yang
tidak mudah atau tidak dapat terbakar. Cairan hidrolik semacam ini digunakan
oleh sistem hidrolik pada tempat-tempat atau mesin-mesin yang resiko
kebakarannya cukup tinggi seperti :
a) Die casting machines
b) Forging presses
c) Hard coal mining
d) Control units untuk power station turbines
e) Steel works dan rolling mills.

Pada dasarnya cairan hidrolik tahan api ini dibuat dari campuran oli
dengan air atau dari oli sintetis.

a. Viscocity
Viscosity atau kekentalan adalah ukuran ketahanan (resistance) fluida
untuk mengalir. Minyak bumi cenderung menjadi encer apabila terjadi
kenaikan temperature (panas) dan cenderung mengental apabila temperature
menurun.(dingin). Bila viscositas terlalu rendah ( terlalu encer) fluida akan
bisa menerobos melewati seal atau sambungan sambungan (Connection).
Apabila viscositas fluida terlalu tinggi (terlalu kental) maka akan
mengakibatkan operasi tersendat - sendat. Untuk mengukur besar viskositas
diperlukan satuan ukuran. Dalam sistem standar internasioanal satuan
viskositas ditetapkan sebagai viskositas kinematik (kinematic viscosity)
dengan satuan ukuran mm2/s atau cm2/s.
VK dalam satuan 1 cm2/s = 100 mm2/s.

5
TEKNIK MESIN U-23 ISTA
cm2/s juga diberi nama Stokes (St) berasal dari nama Sir Gabriel
Stokes (1819-1903). mm2/s disebut centi-Stoke ( cSt). Jadi 1 St = 100 cSt
Disamping satuan tersebut di atas terdapat satuan yang lain yang juga
digunakan dalam sistem hidrolik yaitu :
Redwood 1; satuan viskositas diukur dalam sekon dengan simbol ( R1 ).
Saybolt Universal; satuan viskositas juga diukur dalam sekon dan dengan
simbol (SU).
Engler; satuan viskositas diukur dengan derajat engler ( 0E )
Untuk cairan hidrolik dengan viskositas tinggi dapat digunakan faktor
berikut:
R1 = 4,10 VK
VK = Viskositas Kenematik
SU = 4,635 VK
E = 0,132 VK.
Dalam standar ISO viskositas cairan hidrolik diklasifikasikan menjadi
beberapa viscosity Grade dan nomor gradenya diambil kira-kira pertengahan
antara viskositas minimum ke viskositas maximum.

Tabel berikut ini menunjukkan daftar viskositas grade ISO


Jadi yang digunakan untuk pemberian nomor VG adalah angka
pembulatan dari pertengahan diantara viskositas min. dan viskositas max.

6
TEKNIK MESIN U-23 ISTA
Misal : ISO VG 22 , angka 22 diambil dari rata-rata antara 19,80 dan
24.20.
Karena oli untuk pelumas gear box juga sering digunakan untuk
instalasi hidrolik maka grade menurut SAE juga dibahas di sini. Berikut ini
adalah grading berdasarkan SAE dan konversinya dengan ISO-VG. Dijelaskan
juga di sini aplikasi penggunaan oli hidrolik sesuai dengan nomor gradenya.
Tabel grading berdasarkan SAE dan konversinya dengan ISO-VG

b. Indeks Viscosity
Indeks viscosity adalah ukuran untuk perubahan fluida dalam
viscositas sehubungan dengan perubahan temperature. Bahan additive yang
disebut Viscosity index improper ditambahkan kedalam fluida supaya
viscositas yang sesuai selalu dipertahankan secara konstan pada segala kondisi
temperature.
Cairan hidrolik dikatakan memiliki viscositas index tinggi apabila
terjadinya perubahan viskositas kecil (stabil) dalam rentang perubahan suhu
yang relatif besar. Atau dapat dikatakan bahwa cairan hidrolik ini dapat
digunakan dalam rentang perubahan suhu yang cukup besar.
Cairan hidrolik terutama oli hidrolik diharapkan memiliki viscosity
index (VI) = 100. Bahkan kebanyakan oli hidrolik diberi tambahan bahan
(additives) yang disebut VI improvers untuk meningkatkan VI menjadi
7
TEKNIK MESIN U-23 ISTA
lebih tinggi dari 100. Oli hidrolik dengan indeks viskositas tinggi juga disebut
multigrade oils.
Untuk mengetahui perubahan viskositas ini perhatikan Ubbelohdes
viscosity temperature diagram berikut ini (gambar 3).

Gambar 3. Ubbelohdes viscosity temperature diagram


Viscosity-pressure characteristics.
Hal ini juga penting diketahui karena dengan meningkatnya tekanan,
meningkat pula viscosity index. Gambar 4 berikut ini menunjukkan diagram
viscosity pressure characteristic.

Gambar 4. viscosity pressure characteristic


c. Tekanan Ektrim
Fluida/ oli hidrolik mengandung bahan additive tekanan ekstrim
( extrem pressure additive) yang berguna untuk menjamin terjadinya

8
TEKNIK MESIN U-23 ISTA
pelumasan komponen komponen secara baik pada saat mengalami tekanan
dan temperature yang sangat tinggi, additive tersebut mengurangi efek
gesekan dan melindungi alat dari kerusakan akibat penerimaan beban yang
berlebihan (galling), lecet (scoring) kemacetan (seizure) dan keausan (wear)

d. Anti Oksidasi dan Keropos


Pada tahap tertentu semua oli bercampur dengan oksigen dari udara.
Oksigen yang berlebih akan mengubah komposisi kimia fluida dan
membentuk asam dan timbunan yang merugikan. Untuk mengatasi masalah
ini, fluida/ oli di beri bahan tambahan (additive) yang di sebut additive anti
oksidasi.

e. Anti Foaming
Gerakan sistem hidrolik yang benar adalah berdasarkan fakta bahwa
fluida/ oli pada dasarnya tidak bisa di pampatkan. Apabila fluida/oli
bercampur dengan udara atau foam (buih) akan mengakibatkan oli hidrolik
bisa terkompresi sehingga terjadi gangguan gelembung udara di dalam oil
( berbusa), hal demikian bisa mengakibatkan ganguan operasi dan kerusakan
parah pada komponen karena kekurangan pelumasan. Bahan additive anti buih
(anti foaming additive) di tambahkan kedalam fluida/ oli hidrolik untuk
mencegah terjadinya gelembung gelembung udara dan untuk mengurangi
proses foaming ( terjadinya oli berbusa).

Keuntungan-keuntungan sistem hidrolik :


Fleksibel dalam penempatan komponen transmisi tenaga.

9
TEKNIK MESIN U-23 ISTA
Gaya yang sangat kecil dapat digunakan untuk mengangkut gaya yang
besar.
Penerus gaya (oli) juga berfungsi sebagai pelumas.
Beban dengan mudah bisa dikontrol dengan menggunakan katup pengatur
tekanan (relief valve).
Dapat dioperasikan pada kecepatan yang berubah-ubah.
Arah operasi dapat dibalik seketika.
Lebih aman jika beroperasi pada beban berlebih.
Tenaga dapat disimpan dalam akumulator.

Kelemahan sistem hidrolik :


Sistem hidrolik membutuhkan suatu lingkungan yang betul-betul
bersih. Komponen-komponennya sangat peka terhadap kerusakan-kerusakan
yang diakibatkan oleh debu, korosi dan kotoran-kotoran lain, serta panas yang
mempengaruhi sifat-sifat minyak hidrolik.

2.3 Jenis-jenis fluida hidrolik


Pada dasarnya terdapat tiga jenis (kelompok) hydraulic fluid yaitu
fluida dari hasil tumbuh-tumbuhan (vegetable base), fluida hasil mineral
(mineral base), dan fluida sintetis. Masing-masing mempunyai sifat dan
karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa dicampur jenis yang satu
dengan jenis yang lain.

1. Vegetable base hydraulic fluid


Fluida jenis ini merupakan hasil dari tumbuh-tumbuhan. Bahan dasar
merupakan campuran dari caster oil dan alkohol. Diberi kode Mil-H-7644,
berwarna biru, kebiru-biruan (dyed blue) atau biru hijau (blue-green) dan
bersifat mudah terbakar. Meskipun memiliki sifat yang serupa dengan
hydraulic fluid untuk otomotif, tetapi keduanya tidak bisa dicampur. Fluida ini
membutuhkan seal dari karet alam (natural rubber). Banyak dipergunakan
pada pesawat jenis lama, dan sekarang tidak dipergunakan lagi.

10
TEKNIK MESIN U-23 ISTA
2. Mineral base hydraulic fluid
Merupakan high quality petroleum oil, dari hasil tambang bahan
mineral. Umumnya berwarna merah. Mempunyai viskositas yang relatif stabil
terhadap berbagai perubahan temperatur. Dipergunakan dengan seal dari
bahan sintetis, karena dari hasil bahan mineral tidak bersifat korosif terhadap
logam. Salah satu dari jenis ini adalah Mil-H-5606 yang banyak dipergunakan
pada pesawat terbang kecil.

3. Polyalphaolefin based fluid


Karena memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan dengan fluida jenis
lain, mineral base fluid ini dikembangkan menjadi synthetic hydrocarbon fluid
salah satunya oleh Bray Oil Company dengan identitas Braco 882 dan diberi
kode militer Mil-H-83282. Fluida jenis ini meskipun dapat terbakar tetapi
lebih tahan terhadap api dibandingkan vegetable base fluid dan dapat
dipergunakan dengan tipe seal, gasket ataupun hose yang sama dengan fluida
Mil-H5606 (dari karet sintetis).

4. Phosphate ester base fluid


Fluida ini merupakan fluida sintetis yang banyak dipergunakan untuk
pesawat transport sekarang ini. Lebih tahan terhadap api tetapi bukan berarti
fireproof dan pada kondisi tertentu dapat terbakar (flammable). Disamping itu
mempunyai kemampuan yang stabil pada berbagai kondisi temperatur.

Dalam perkembangannya, fluida ini dikelompokkan menjadi tipe I, II,


III, IV dan V. Sampai saat ini yang banyak dipergunakan adalah tipe IV
diantaranya adalah skydrol LD-IV dan skydrol 500B-4 dan tipe V (misalnya
skydrol V) yang diproduksi oleh Solutia. Phosphate ester base fluid
dipergunakan bersama dengan seal dari bahan buthyl synthetic rubber atau
Teflon fluorocarbon resin. Fluida jenis ini umumnya berwarna ungu (purple).
Dikarenakan sifatnya berbeda, maka perlu diperhatikan bahwa
perbedaan material dapat menyebabkan kerusakan pada system dan fluida.

11
TEKNIK MESIN U-23 ISTA
Fluida hidrolik dalam applikasinya mempunyai empat fungsi utama,
yaitu :
1. Sebagai penerus gaya
Aplikasi fluida sebagai penerus gaya, fluida harus dapat mengalir
dengan mudah melalui komponen-komponen salurannya. Terlalu banyak
hambatan untuk mengalir, akan sangat besar tenaga yang hilang. Fluida
sedapat mungkin harus mempunyai sifat tidak kompresibel sehingga gerakan
yang terjadi pada saat pompa dihidupkan atau katup dibuka dengan segara
dapat dipindahkan.

2. Fluida sebagai pelumasan


Sebagian besar pada komponen hidrolik, pelumasan bagian dalam
disediakan oleh fluida cair. Elemen pompa dan komponen-komponen lain
yang bergesekan saling meluncur satu dengan dengan lainnya, sehingga antara
dua bidang yang melakukan gesekan itu perlu diberi lapisan film minyak,
untuk menjaga agar dua bidang itu tidak terjadi kontak langsung atau
bergesekan langsung. Untuk menjamin umur pemakian komponen hidrolik
lebih lama, kandungan oli harus terdiri dari bahan-bahan tambah utama yang
diinginkan untuk menjamin karakteristik anti keausan yang tinggi. Tetapi tidak
semua oli hidrolik mesti mengandung bahan tambah. Perusahaan komponen
hidrolik terkemuka VICKERS di AS memuji era baru industri oli hidrolik
yang mengandung bahan tambah untuk menurunkan keausan dalam jumlah
yang cukup. Untuk pelayanan hidrolik secara umum, jenis minyak oli hidrolik
semavcam ini memberikan perlindungan yang baik terhadap pemakaian
pompa dan motor, dan yang menguntungkan lagi adalah umur pelayanan
pemakaiannnya panjang. Disamping oli memberikan campuran yang sangat
bagus juga sifat perlindungan terhadap proses koorosi sangat baik pula. Jenis
oli semacam ini dikenal sebagai oli anti keausan.

3. Sebagai pengisi (sealing)

12
TEKNIK MESIN U-23 ISTA
Dalam hal tertentu, fluida adalah hanya sebagai pengisi (penutup)
terhadap tekanan di dalam suatu komponen hidrolik.

4. Sebagai pendingin
Sirkulasi minyak oli melalui pipa-pipa penghantar dan seluruh dinding
bak penampung (reservoir) akan menyerap panas yang ditimbulkan dalam
sistem hidrolik. Disamping fungsi-fungsi utama diatas, fluida hidrolik akan
lebih baik apabila memenuhi persyaratan-persyaratan, antara lain :
Mampu mencegah korosi atau kontaminasi
Mampu mencegah adanya pembentukan endapan, getah oli dan pernis
Tidak mudah membentuk buih-buih oli
Memelihara kestabilan dengan sendirinya, dengan cara demikian akan
mengurangi ongkos penggantian fluida
Secara relatif mampu menjaga nilai kekentalan walau dalam perbedaan
temperatur tinggi
Memisahkan kandungan air
Sesuai atau cocok dengan penyekat dan gasket yang dipakai pada
komponen

13
TEKNIK MESIN U-23 ISTA

Anda mungkin juga menyukai