Anda di halaman 1dari 4

2.1.

6 Klasifikasi Stadium
Klasifikasi Duke-Masina, Jewett dengan modifikasi Strong-Marshal untuk
menentukan operasi atau observasi (Jiang & Lizhong 2008)
T= Pembesaran local tumor primer, ditentukan melalui: Pemeriksaan klinis,
uroghrafy, cystoscopy, pemeriksaan bimanual di bawah
Anestesi umum dan biopsy atau trans urethral reseksi.

Tis Carcinoma in situ (pre invasive Ca)


TX Cara pemeriksaan untuk menetapkan penyebaran tumor, tak dapat dilakukan

T0 Tanda-tanda tumor primer tidak ada


T1 Pada pemeriksaan bimanual didapatkan massa yang bergerak
T2 Pada pemeriksaan bimanual ada indurasi daripada dinding buli-buli
T3 Pada pemeriksaan bimanual indurasi atau massa nodular yang bergerak
bebas dapat diraba di buli-buli
T3a Invasi otot yang lebih dalam
T3b Perluasan lewat dinding buli-buli
T4 Tumor sudah melewati struktur sebelahnya
T4a Tumor mengadakan invasi ke dalam prostate, uterus vagina
T4b Tumor sudah melekat pada dinding pelvis atau infiltrasi ke dalam abdomen

N = Pembesaran secara klinis untuk pembesaran kelenjar limfe, pemeriksaan


klinis, lympgraphy, urography, operative
NX Minimal yang ditetapkan kel.Lymfe regional tidak dapat ditemukan
N0 Tanpa tanda-tanda pembesaran kelenjar lymfe regional
N1 Pembesaran tunggal kelenjar lymfe regional yang homolateral
N2 Pembesaran kontra lateral atau bilateral atau kelenjar lymfe regional yang
multiple
N3 Masa yang melekat pada dinding pelvis dengan rongga yang
bebas antaranya dan tumor
N4 Pembesaran kelenjar lymfe juxta regional
M=Metastase jauh termasuk pembesaran kelenjar limfe yang jauh, Pemeriksaan
klinis ,thorax foto,dan test biokimia
MX Kebutuhan cara pemeriksaan minimal untuk menetapkan adanya metastase
jauh, tak dapat dilaksanakan
M1 Adanya metastase jauh
M1a Adanya metastase yang tersembunyi pada test-test biokimia
M1b Metastase tunggaldalam satu organ yang tunggal
M1c Metastase multipledalam satu terdapat organ yang multiple
M1d Metastase dalam organ yang multiple
2.2 Konsep Dasar Keperawatan
2.2.1 Pengkajian Keperawatan
1. Identitas klien
a. Usia:
Menurut Brunner & Suddarth, 2004 Kanker kandungkemihlebih sering terjadi
pada orang dewasa berusia 50 sampai 70 tahun, usia rata-rata pada saat diagnosis
adalah 65 tahun, dan pada periode tersebutsekitar 75% dari kanker kandung kemih
terlokalisasi pada kandung kemih, 25% telah menyebar ke kelenjar getah bening
regional atau tempat yang jauh.
b. Jenis Kelamin:
Pria memiliki resiko 3 kali lipat lebih besar dibanding dengan wanita (Brunner &
Suddarth 2004).
c. Pekerjaan:
Pekerja di pabrik bahan kimia, penyamakkulit, pegawai salon, pewarna, karet,
minyak bumi, industri kulit, dan percetakan memiliki risiko lebih tinggi.
Karsinogenik yang spesifik meliputi benzidin, betanaphthylamine, dan 4-
aminobiphenyl. Perkembangan tumor dapat berlangsung lama(Emil Tanagho dan
Jack W. McAninch 2007).
d. Tempat Tinggal:
Terdapat insiden kanker kandung kemih yang tinggi di banyak negara di Afrika,
terutama Mesir, terkait paparan parasit Schistosoma haematobium, yang dapat
ditemukan dalam kandungan air di negara-negara ini (Connie Yarbro, dkk, 2010).
2. Riwayat keperawatan
a. Keluhan Utama : Klien akanmengeluhkan hematuria.
b. Riwayat Penyakit Sekarang:
Obstruktif : a. Kencing sedikit
b. Hematuria (terdapatnya darah dalam cairan urine)
c. Pancaran melemah
Iritatif : a. Frekwensi
b. Urgency ( dorongan ingin berkemih)
c. Nocturia (buang air kecil yang luar biasa sering di malam hari)
d. Urge inkontinencia (ketidakmampuan menahan kencing)
e. Dysuria (nyeri saat berkemih)
c. Riwayat Penyakit Dahulu:
Orang-orang yang memiliki riwayat kanker kandung kemih, infeksi kronis saluran
kencing, dan infeksi dari parasit memiliki kemungkinan untuk kembali memiliki
penyakit yang sama(National Cancer Institute2010).
d. Riwayat Kesehatan Keluarga:
Keluarga yang memiliki riwayat kanker kandung kemih maupun kankerlain
seperti kanker kolon dan kanker ginjal(RCC) akan menimbulkan resiko kanker
kandung kemih (National Cancer Institute2010).
e. Riwayat psikososial dan spiritual:-
f. Kondisi lingkungan rumah:
Pada area industry dengan penduduk padat yang memungkinkan lingkungan
terpaparoleh karsinogen tertentu, seperti: tembakau, 2-naftilamin, dannitrat
diketahui sebagai factor predisposisi tumor seltransisional Kebiasaan sehari-hari
Konsumsi 4 P (Pemanis, pewarna, pengawet, penyedap rasa), merokok, kopi.
3. Pemeriksaan fisik
Nyeri atau ketidak nyamanan : nyeri tekan abdomen, nyeri tekan pada area ginjal pada
saat palpasi, nyeri dapat digambarkan sebagai akut, hebat, tidak hilang dengan posisi
atau tindakan lain.
a. Keadaan Umum: Klien tampak pucat, merasamual.
b. Tanda-tanda vital:
1. Peningkatan TD, karena ada gangguan pada fungsial dosteron yang menyebab
kan vasokontriksi pembulu darah yang berakibat pada hipertensi
2. Peningkatan RR (Hiperventilasi), karena terjadi penurunan Hb yang berakibat
pada penurunan O2
c. Pemeriksaan fisik
1. Aktivitas/Istirahat
Gejala : Merasa lemah dan letih
Tanda : Perubahan kesadaran
2. Sirkulasi
Gejala : Perubahan tekanan darah normal (hipertensi)
Tanda : Tekanan darah meningkat, takikardia, bradikardia, disritmia
3. Integritas Ego
Gejala : Perubahan tingkah laku atau kepribadian
Tanda : Cemas, mudah tersinggung
3. B3 (Brain)
Kepala dan wajah tidak ada kelainan, pucat, mata: sklera icterus, conjunctiva
pucat, pupil isokor, leher tekanan vena jugularis normal. Persepsi sensori tidak
ada kelainan.
4. B4 (Bladder)
Inspeksi:
Obstruktif: a. Kencing sedikit
b. Hematuria (terdapatnya darah dalam cairan urine)
c. Pancaran melemah
Iritatif : a. Frekwensi
b. Urgency ( dorongan ingin berkemih)
c. Nocturia (buang air kecil yang luar biasa sering di malam hari)
d. Urge inkontinencia (ketidakmampuan menahan kencing)
e. Dysuria (nyeri saat berkemih)
Auskultasi : arterirenalisada bruit atautidak
Palpasi : teraba massa supra sympisis, diameter 10 x 10 cm, keras, fixed.
5. B5 (Bowel)
Mulut dan tenggorok kering, agak merah (iritasi) disebabkan adanya mual dan
muntah pada klien kanker kandung kemih.
6. B6( Bone)
Gangguanpada Renin-Angiotensin yang berakibat pada gangguan pompa Na
dan K, sehingga Na tidak dapat dikeluarkan yang menyebabkan edema pada
ekstermitas.

2.2.2. Diagnosa Keperawatan


1. Nyeri b.d respons inflamasi kandung kemih
2. Resiko tinggi infeksi b.d penurunan imunitas pasca kemoterapi dan radiasi
3. Kerusakan integritas kulit b.d pasca bedah, adanya stoma
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d asupan yang kurang,
peningkatan metabolisme, mual muntah
5. Kecemasan b.d tindakan invasive diagnostic, intervensi medic, rencana bedah.

Anda mungkin juga menyukai