Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Pertama tama penulis ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah Nya selama saya mengerjakan makalah ini sehingga penulis dapat
mengumpulkan tepat pada waktunya dengan judul Pengaruh Manipulasi Laporan Keuangan
Terhadap Dugaan Kasus Korupsi.

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi nilai mata kuliah bahasa Indonesia
dalam penulisan karya ilmiah. Makalah ini berisi mengenai bagaimana manipulasi keuangan dapat
mempengaruhi dugaan kasus korupsi. Sebagai kita ketahui, dewasa ini kasus korupsi marak terjadi
dan penulis ingin mengungkapkan bagaimana manipulasi laporan keuangan yang dibuat oleh
seorang akuntan dapat berhubungan dengan dugaan korupsi

Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan Ridho dan Hidayah Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalh ini.
2. Ibu dra. Ratnawati Yuni selaku dosen pengampu bahasa Indonesia yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga makalah ini diselesaikan
tepat waktu.
3. Orang tua yang telah memberikan dukungannya baik berupa dukungan, doa dan materi
serta moril
4. Teman teman yang telah memberikan dukungan dan semnagat kepada penulis
5. Para penulis makalah terdahulu yang telah menjadi inspirator sehingga penulis dapat
mengerjakan makalah ini

Melalui makalah ini, penulis berharap makalah ini memberikan wawasan bagi pembaca
lebih berhati hati dalam profesinya sehingga tidak terlibat dalam hal yang tidak diinginkan.
Dengan begitu, akuntan memiliki peran dalam mengurangi kasus korupsi di Indonesia.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu penulis
sangat membutuhkan kritik dan saran dari semua pihak sehingga diharapkan karya tulis ini dapat
sempurna.

i
Terimakasih atas perhatiannya, Mohon maaf apabila ada kata-kata dari penulis yang tidak
berkenan

Yogyakarta, 2 November 2016

Penulis,

Annisa Gantina Budhiyani

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................................. 1
1.3 TUJUAN .......................................................................................................................... 2
1.4 MANFAAT PENULISAN ............................................................................................... 2
BAB II............................................................................................................................................. 4
2.1 KECURANGAN DALAM LAPORAN KEUANGAN ................................................... 4
2.2 FAKTOR PENYEBAB KECURANGAN ....................................................................... 4
2.3 MANIPULASI MENURUT UNDANG - UNDANG ..................................................... 5
2.4 PENGERTIAN MANIPULASI & KORUPSI ................................................................. 5
2.5 HUBUNGAN MANIPULASI DENGAN KORUPSI ..................................................... 6
2.6 CONTOH KASUS MANIPULASI KEUANGAN DAN KORUPSI .............................. 6
2.7 DAMPAK MANIPULASI TERHADAP ETIKA PROFESI AKUNTAN ...................... 6
2.8 PERAN AKUNTAN TERHADAP KORUPSI................................................................ 7
BAB III ........................................................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 8
3.2 Saran ................................................................................................................................. 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sebuah laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil
usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.( Sofyan S. Harahap, 2006).
Laporan keuangan bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dalam suatu periode
tertentu. Informasi keuangan yang dapat menunjukkan prestasi perusahaan dalam menghasilkan
laba adalah laporan laba rugi. (Chariri dan Ghozali, 2007).
Laporan laba rugi adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode
tertentu (Kieso dan Weygandt, 2002). Melalui laporan laba rugi, dapat tercermin keuntungan
ataupun kerugian perusahaan. Namun, dalam proses pelaporannya tidak jarang ditemukan
beberapa pelanggaran salah satunya berpotensi dalam kasus korupsi dan dilakukan oleh orang
orang yang pintar dan ahli di bidangnya
Maraknya kasus korupsi belakangan ini tidak hanya melibatkan beberapa pejabat terkait
saja. Tapi juga melibatkan akuntan yang memberikan laporan keuangan yang palsu. Dalam kasus
korupsi, didalamnya juga berisi pelanggaran etika profesi akuntan yang berarti terjadi pelanggaran
akuntansi. Umumnya kecurangan akuntansi berkaitan dengan korupsi (Wilopo, 2006). Ada juga
beberapa kasus korupsi yang melibatkan akuntan public dikarenakan seorang akuntan public
tersebut menyajikan laporan keuangan yang telah dimanipulasi demi keuntungan pihak tertentu

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dalam makalah ini, penulis merumuskan beberapa masalah dalam rumusan makalah
sebagai berikut:

1. Bagaimana factor penyebab adanya manipulasi laporan keuangan dalam dugaan korupsi?

2. Bagaimana aturan undang undang mengenai tindakan manipulasi terhadap dugaan


kasus korupsi?

3. Bagaimana hubungan mengenai manipulasi laporan keuangan dan dugaan kasus korupsi?

1
1.3 TUJUAN
1.3.1 Tujuan umum

Secara umum, tujuan umum penulisan ini adalah memberikan gambaran


bagi pembaca mengenai sejauh mana tindakan manipulasi keuangan berpengaruh
terhadap penggelapan dana

1.3.2 Tujuan Khusus

Secara khusus, tujuan penulisan ini adalah:

1. Memberikan gambaran mengenai peran manipulasi keuangan


keuangan

2. Memberikan wawasan mengenai pengaruh manipulasi laporan


keuangan dan kasus korupsi

3. Memberikan pemahaman bagi pembaca mengenai tindak lanjut


manipulasi laporan keuangan pada dugaan kasus korupsi

1.4 MANFAAT PENULISAN


1.4.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penulisan ini dapat memberikan manfaat dalam:

1. memperkaya wawasan dan memberikan khasanah keilmuan dalam bidang


akuntansi mengenai adanya manipulasi dalam pembuatan laporan keuangan

2. memberikan pengetahuan peran akuntan dalam mengurangi tindakan korupsi

1.4.1 Manfaat Praktis

Secara praktis, penulisan ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. bagi penulis

penulis mendapatkan manfaat untuk lebih memahami tentang etika laporan


keuangan dan dugaan korupsi yang mungkin terjadi

2. bagi pembaca

2
memberikan wawasan dalam bidang akuntansi dimana adanya manipulasi
laporan keuangan yang mungkin terjadi sehingga menyebabkan dugaan kasus
korupsi

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KECURANGAN DALAM LAPORAN KEUANGAN


Association of Certified Fraud Examinations (ACFE 2000) mengatakan :
Kecurangan Laporan Keuangan dapat didefinisikan sebagai kecurangan yang
dilakukan oleh manajemen dalam bentuk salah saji material Laporan Keuangan yang
merugikan investor dan kreditor. Kecurangan ini dapat bersifat financial atau
kecurangan non financial.
Sedangkan menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) kecurangan laporan
keuangan merupakan salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau pengungkapan
dalam laporan keuangan untuk mengelabuhi pemakai laporan keuangan. Kecurangan dalam
laporan keuangan dapat menyangkut tindakan seperti sebagai berikut :
1. Manipulasi, pemalsuan atau perubahan catatan akuntansi atau dokumen pendukungnya
yang menjadi sumber data bagi penyajian laporan keuangan.
2. Representasi yang salah dalam atau penghilangan dari laporan keuangan peristiwa,
transaksi, atau informasi signifikan.
3. Salah penerapan secara sengaja prinsip akuntansi yang berkaitan dengan jumlah,
klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan.
Adapun klasifikasi tindakan yang meliputi kecurangan laporan keuangan adalah sebagai
berikut :
o Pertama, sengaja distorsi laporan keuangan sebagai alat untuk bertindak curang dengan
mengecoh pemakai atau kelompoknya tentang hasil usaha perusahaan. Dalam hal ini
yang menerima keuntungan langsung adalah pihak perusahaan atau pelaku kecurangan.
o Kedua, sengaja distorsi laporan keuangan untuk penyamaran tindakan kecurangan. dalam
hal ini yang diuntungkan tetap pihak perusahaan atau pelaku kecurangan

2.2 FAKTOR PENYEBAB KECURANGAN


Dalam manipulasi laporan keuangan atau yang biasa disebut fraud, ada beberapa factor
yang menyebabkan terjadinya hal tersebut. Beberapa diantara nya adalah:

4
1. Motivasi: adalah mendapatkan keuntungan bagi dirinya sendiri. Alasan pribadi dari
dirinya sendiri pun dapat menyebabkan penyebab untuk melakukan tindak kecurangan
2. Sarana : mencakup media yang dapat digunakan untuk melakukan kecurangan,
misalnya dokumen yang telah diatur, transaksi keuangan yang dilakukan secara tunai
dan tidak menggunakan sarana yang memadai pun dapat menjadi faktor sarana bagi
pelaku untuk melakukan tindak kecurangan.
3. Kesempatan : dengan kurangnya pengawasan internal dan pemhaman tentang aturan,
dapat menjadikan adanya ruang bagi pelaku lebih leuasa melakukan tindak kecurangan

2.3 MANIPULASI MENURUT UNDANG - UNDANG


Dalam UU No 5 Pasal 30J tahun 2011 tercantum:
Seorang akuntan publik melakukan manipulasi, membantu
melakukan manipulasi, dan/atau memalsukan data yang berkaitan dengan jasa yang
diberikan.
Jika seorang akuntan melanggar ketentuan yang disebutkan dalam UU No 5 Pasal 30J
tahun 2011 maka akan dipidana dengan pidana penjara paling banyak 5 tahun dan
denda paling banyak Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah)

2.4 PENGERTIAN MANIPULASI & KORUPSI


Kecurangan dalam laporan keuangan dapat meliputi manipulasi dan umumnya
kecurangan akuntansi berkaitan dengan korupsi (Wilopo, 2006).
Manipulasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia:
Upaya kelompok atau perseoragan untuk memengaruhi perilaku, sikap,
dan pendapat orang lain tanpa orang itu menyadarinya;
Korupsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia:
Pelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan dan
sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain

5
2.5 HUBUNGAN MANIPULASI DENGAN KORUPSI
Umumnya kecurangan akuntansi berkaitan dengan korupsi (Wilopo, 2006). Dalam
korupsi, tindakan yang lazim dilakukan. diantaranya adalah memanipulasi pencatatan,
penghilangan dokumen, dan mark-up yang merugikan keuangan negara atau perekonomian
negara. Indikasi adanya kecurangan akuntansi dapat dilihat dari bentuk kebijakan yang
disengaja dan tindakan yang bertujuan untuk melakukan penipuan atau manipulasi yang
merugikan pihak lain yang berkepentingan. Pandangan secara umum,korupsi merupakan
manipulasi uang negara oleh pejabat pemerintah

2.6 CONTOH KASUS MANIPULASI KEUANGAN DAN KORUPSI


Seorang akuntan publik yang membuat laporan keuangan perusahaan Raden Motor untuk
mendapatkan pinjaman modal senilai Rp 52 miliar dari BRI Cabang Jambi pada 2009, diduga
terlibat kasus korupsi dalam kredit macet. Ada empat kegiatan data laporan keuangan yang tidak
dibuat dalam laporan tersebut oleh akuntan publik, sehingga terjadilah kesalahan dalam proses
kredit dan ditemukan dugaan korupsinya. Dalam kasus ini, seorang akuntan publik terlibat kasus
kredit macet tersebut dan dijadikan tersangka (kompas, 2010).

2.7 DAMPAK MANIPULASI TERHADAP ETIKA PROFESI AKUNTAN


Ketika seorang akuntan terlibat dalam manipulasi laporan keuangan yang berujung pada
korupsi, maka akuntan tersebut akan melanggar beberapa kode etik, yaitu:
- Kode etik pertama yang dilanggar yaitu prinsip pertama tentang tanggung jawab
profesi.Prinsip tanggung jawab profesi ini mengandung makna bahwa akuntan sebagai
pemberi jasa professional memiliki tanggung jawab kepada semua pemakai jasa mereka
termasuk masyarakat. Jika seorang akuntan menerbitkan laporan keuangan
palsu/direkayasa, maka akuntan tersebut telah melanggar prinsip tangggung jawab profesi
- Kode etik kedua yang dilanggar yaitu prinsip kepentingan publik. Prinsip kepentingan
publik adalah setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka
pelaksanan kepada publik menghormati kepercayaan publik dan menunjukkan komitmen
atas profesionalisme mereka. Dengan dilakukannya manipulasi, maka akuntan telah
mengkhianati kepercayaan public

6
- Kode etik yang ketiga yang dilanggar yaitu prinsip integritas.Prinsip integritas yaitu untuk
memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik setiap anggota harus memenuhi
tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin. Ketika seorang
akuntan melakukan manipulasi, maka akuntan tersebut telah melanggar kepercayaan
publik pada dirinya.
- Kode etik keempat yang dilanggar yaitu prinsip objektifitas. Prinsip objektifitas yaitu
setiap anggota harus menjaga obyektifitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam
pemenuhan kewajiban profesionalnya. Jika akuntan melakukan manipulasi, berarti akuntan
tersebut tidak obyektif dan dianggap berat sebelah karena berusaha menguntungkan
tertentu
2.8 PERAN AKUNTAN TERHADAP KORUPSI
Peran akuntan dilihat dari sudut pandang mikro dimana akuntan dituntut untuk menjunjung
tinggi kapasitas moral dan profesionalisme. Sesuai dengan standar profesi akuntan publik
dalam standar umum bahwa akuntan dituntut untuk:
1. Memiliki kecakapan dan pelatihan yang cukup;
2. Memiliki sikap mental yang independen;
3. Bersikap professional.
Peningkatan kapasitas dan profesionalitas ini sangat penting dalam pemberantasan korupsi
karena upaya pemberantasan korupsi harus dimulai dari diri akuntan itu sendiri sebelum
melakukan upaya pemberantasan korupsi terhadap pihak lain. Dengan moral yang kuat dan
profesinalisme dalam melakukan proses pemeriksaan laporan keuangan maka akuntan tidak
mudah menerima suap untuk memberikan opini yang tidak benar dan tidak melaporkan
adanya kecurangan laporan keuangan yang ditemukannya. Inilah pentingnya peran seorang
akuntan untuk menjaga moral, kapasitas dan profesionalisme agar tidak terlibat baik
langsung maupun tidak langsung dalam tindakan korupsi.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, penulis menyimpulkan bahwa:
1. Manipulasi laporan keuangan termasuk dalam tindakan korupsi dan sangat
berbahaya bagi seorang akuntan jika terlibat kedalamnya karena hal tersebut dapat
merugikan negara
2. Manipulasi dapat memberikan dampak buruk bagi akuntan karena tindakan tersebut
melanggar kode etik profesi
3. Seorang akuntan berkaitan erat dengan kasus korupsi. Akuntan dapat membantu
praktik korupsi atau memberantasnya dengan menggunakan peran audit investigative
4. Jika seorang akuntan terbukti melakukan manipulasi, maka akan dihukum paling
lama 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 300.000.000

3.2 Saran
Berdasarkan penulisan yang ada, penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Sebagai seorang calon akuntan, kita harus berhati hati dan teliti dalam menyajikan
laporan keuangan
2. Sebaiknya tidak menerima suap dari pihak manapun yang meminta untuk menyajikan
laporan keuangan yang palsu
3. Sebaiknya bersikap professional dalam menjalani berbagai profesi
4. Sebaiknya memiliki kecakapan dan keahlian yang cukup
5. Memahami tentang tindakan korupsi dan pencegahan serta aturannya
6. Memiliki mental yang independen dan iman yang kuat

Anda mungkin juga menyukai