Pertama tama penulis ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah Nya selama saya mengerjakan makalah ini sehingga penulis dapat
mengumpulkan tepat pada waktunya dengan judul Pengaruh Manipulasi Laporan Keuangan
Terhadap Dugaan Kasus Korupsi.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi nilai mata kuliah bahasa Indonesia
dalam penulisan karya ilmiah. Makalah ini berisi mengenai bagaimana manipulasi keuangan dapat
mempengaruhi dugaan kasus korupsi. Sebagai kita ketahui, dewasa ini kasus korupsi marak terjadi
dan penulis ingin mengungkapkan bagaimana manipulasi laporan keuangan yang dibuat oleh
seorang akuntan dapat berhubungan dengan dugaan korupsi
1. Allah SWT yang telah memberikan Ridho dan Hidayah Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalh ini.
2. Ibu dra. Ratnawati Yuni selaku dosen pengampu bahasa Indonesia yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga makalah ini diselesaikan
tepat waktu.
3. Orang tua yang telah memberikan dukungannya baik berupa dukungan, doa dan materi
serta moril
4. Teman teman yang telah memberikan dukungan dan semnagat kepada penulis
5. Para penulis makalah terdahulu yang telah menjadi inspirator sehingga penulis dapat
mengerjakan makalah ini
Melalui makalah ini, penulis berharap makalah ini memberikan wawasan bagi pembaca
lebih berhati hati dalam profesinya sehingga tidak terlibat dalam hal yang tidak diinginkan.
Dengan begitu, akuntan memiliki peran dalam mengurangi kasus korupsi di Indonesia.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu penulis
sangat membutuhkan kritik dan saran dari semua pihak sehingga diharapkan karya tulis ini dapat
sempurna.
i
Terimakasih atas perhatiannya, Mohon maaf apabila ada kata-kata dari penulis yang tidak
berkenan
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Bagaimana factor penyebab adanya manipulasi laporan keuangan dalam dugaan korupsi?
3. Bagaimana hubungan mengenai manipulasi laporan keuangan dan dugaan kasus korupsi?
1
1.3 TUJUAN
1.3.1 Tujuan umum
1. bagi penulis
2. bagi pembaca
2
memberikan wawasan dalam bidang akuntansi dimana adanya manipulasi
laporan keuangan yang mungkin terjadi sehingga menyebabkan dugaan kasus
korupsi
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
1. Motivasi: adalah mendapatkan keuntungan bagi dirinya sendiri. Alasan pribadi dari
dirinya sendiri pun dapat menyebabkan penyebab untuk melakukan tindak kecurangan
2. Sarana : mencakup media yang dapat digunakan untuk melakukan kecurangan,
misalnya dokumen yang telah diatur, transaksi keuangan yang dilakukan secara tunai
dan tidak menggunakan sarana yang memadai pun dapat menjadi faktor sarana bagi
pelaku untuk melakukan tindak kecurangan.
3. Kesempatan : dengan kurangnya pengawasan internal dan pemhaman tentang aturan,
dapat menjadikan adanya ruang bagi pelaku lebih leuasa melakukan tindak kecurangan
5
2.5 HUBUNGAN MANIPULASI DENGAN KORUPSI
Umumnya kecurangan akuntansi berkaitan dengan korupsi (Wilopo, 2006). Dalam
korupsi, tindakan yang lazim dilakukan. diantaranya adalah memanipulasi pencatatan,
penghilangan dokumen, dan mark-up yang merugikan keuangan negara atau perekonomian
negara. Indikasi adanya kecurangan akuntansi dapat dilihat dari bentuk kebijakan yang
disengaja dan tindakan yang bertujuan untuk melakukan penipuan atau manipulasi yang
merugikan pihak lain yang berkepentingan. Pandangan secara umum,korupsi merupakan
manipulasi uang negara oleh pejabat pemerintah
6
- Kode etik yang ketiga yang dilanggar yaitu prinsip integritas.Prinsip integritas yaitu untuk
memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik setiap anggota harus memenuhi
tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin. Ketika seorang
akuntan melakukan manipulasi, maka akuntan tersebut telah melanggar kepercayaan
publik pada dirinya.
- Kode etik keempat yang dilanggar yaitu prinsip objektifitas. Prinsip objektifitas yaitu
setiap anggota harus menjaga obyektifitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam
pemenuhan kewajiban profesionalnya. Jika akuntan melakukan manipulasi, berarti akuntan
tersebut tidak obyektif dan dianggap berat sebelah karena berusaha menguntungkan
tertentu
2.8 PERAN AKUNTAN TERHADAP KORUPSI
Peran akuntan dilihat dari sudut pandang mikro dimana akuntan dituntut untuk menjunjung
tinggi kapasitas moral dan profesionalisme. Sesuai dengan standar profesi akuntan publik
dalam standar umum bahwa akuntan dituntut untuk:
1. Memiliki kecakapan dan pelatihan yang cukup;
2. Memiliki sikap mental yang independen;
3. Bersikap professional.
Peningkatan kapasitas dan profesionalitas ini sangat penting dalam pemberantasan korupsi
karena upaya pemberantasan korupsi harus dimulai dari diri akuntan itu sendiri sebelum
melakukan upaya pemberantasan korupsi terhadap pihak lain. Dengan moral yang kuat dan
profesinalisme dalam melakukan proses pemeriksaan laporan keuangan maka akuntan tidak
mudah menerima suap untuk memberikan opini yang tidak benar dan tidak melaporkan
adanya kecurangan laporan keuangan yang ditemukannya. Inilah pentingnya peran seorang
akuntan untuk menjaga moral, kapasitas dan profesionalisme agar tidak terlibat baik
langsung maupun tidak langsung dalam tindakan korupsi.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, penulis menyimpulkan bahwa:
1. Manipulasi laporan keuangan termasuk dalam tindakan korupsi dan sangat
berbahaya bagi seorang akuntan jika terlibat kedalamnya karena hal tersebut dapat
merugikan negara
2. Manipulasi dapat memberikan dampak buruk bagi akuntan karena tindakan tersebut
melanggar kode etik profesi
3. Seorang akuntan berkaitan erat dengan kasus korupsi. Akuntan dapat membantu
praktik korupsi atau memberantasnya dengan menggunakan peran audit investigative
4. Jika seorang akuntan terbukti melakukan manipulasi, maka akan dihukum paling
lama 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 300.000.000
3.2 Saran
Berdasarkan penulisan yang ada, penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Sebagai seorang calon akuntan, kita harus berhati hati dan teliti dalam menyajikan
laporan keuangan
2. Sebaiknya tidak menerima suap dari pihak manapun yang meminta untuk menyajikan
laporan keuangan yang palsu
3. Sebaiknya bersikap professional dalam menjalani berbagai profesi
4. Sebaiknya memiliki kecakapan dan keahlian yang cukup
5. Memahami tentang tindakan korupsi dan pencegahan serta aturannya
6. Memiliki mental yang independen dan iman yang kuat