Makalah Anfistum
Makalah Anfistum
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Anatomi tumbuhan, sebagai suatu disiplin ilmu yang terinci, merupakan salah
satu bagian botani yang tertua. Ilmu ini diawali oleh Nahemiah Grew dan Marcello
Malpighi di tahun 1671. Keuntungan disiplin ilmu yang tua ini adalah banyaknya
aspek dasar anatomi yang telah ditemukan, ditafsirkan, serta diterangkan. Dengan
demikian, para peneliti dapat memusatkan diri pada rincian yang lebih mendalam
serta penerapannya, dengan bertumpu pada landasan ilmu yang telah dibangun
melalui penelitian anatomi selama tiga abad.
Sebagaimana telah dilaksanakan sejak dahulu, salah satu sasaran anatomi
adalah untuk memahami fungsi struktur. Selain itu, disaat ini evolusi yang
didasarkan seleksi alam misalnya, telah diterima sebagai cara utama untuk
memahami tumbuhan. Kita mencoba memahami dampak suatu struktur khusus dan
kemudian membuat penilaian untuk mengetahui apakah struktur seperti itu secara
selektif menguntungkan. Sebagai pedoman diakui bahwa tumbuhan (termasuk
anatominya) mengalami evolusi dan berubah sejalan dengan waktu. Dianggap pula
bahwa tidak ada yang menyesuaikan diri dengan sempurna dalam semua segi
struktur.
Lingkungan hidup tumbuhan berubah ketika iklim menjadi dingin atau panas,
sewaktu-waktu deretan gunung timbul atau hilang terkena erosi, sehingga anatomi
yang tadinya sesuai bagi spesies tertentu menjadi tidak lagi sesuai secara optimum.
Mungkin sekali-kali akan ditemukan macam-macam struktur yang bertahap, diselingi
sejumlah struktur peralihan. Selain itu, ada kemungkinan masih ada bagian struktur
yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan tumbuhnya.
Pendekatan dalam mempelajari anatomi dewasa ini didasari seleksi alam.
Kini, bidang fisiologi, biokimia, dan genetika, telah cukup maju. Interaksi ketiga
bidang ini dengan anatomi memungkinkan penafsiran struktur anatomi yang lebih
jelas. Sekarang dapat dipahami dengan lebih baik struktur, fungsi, dan keuntungan
sejumlah organ dan jaringan. Anatomi tumbuhan mula-mula membahas fungsi
tumbuhan yang dinamis, disertai pemahaman mengenai jenis sel dan jaringan bila
diperlukan. Fungsi setiap struktur harus dianalisis tersendiri. Selain itu, pembahasan
fungsi tak lepas dari kajian perkembangan tumbuhan karena dalam perkembangan ini
struktur yang belum, sedang, dan selesai terdiferensiasi akan amat berbeda.
Perbedaan tersebut sering pula berkaitan denga fungsi.
B. Rumusan masalah
Adapun masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
Bagian-bagian dari organ tumbuhan dan penyusunnya
Fungsi dari organ-organ tumbuhan tersebut
Perbedaan antara penampang akar, batang, dan daun pada tumbuhan dikotil
dengan monokotil
Proses perkembangan dari organ- organ tumbuhan tersebut
C. Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan makalah ini adalah
mahasiswa mampu memahami dan mendeskripsikan struktur anatomi serta fisiologi
dari organ-organ tumbuhan dikotil maupun monokotil dan penyusunnya.
BAB II
PEMBAHASAN
EPIDERMIS
Sel epidermis akar berdinding tipis dan biasanya tanpa kutikula. Namun
kadang-kadang dinding sel paling luar berkutikula. Pada beberapa genera
sel epidermis akar muda dan rambut akar mensekresikan lendir
membentuk lapisan lendir pada tumbuhan darat, lendir tersebut dihuni
oleh bakteri. Stomata dapat ditemukan pada akar kecambah. Dinding
selnya tipis, tidak mempunyai ruang antarsel. Sifatnya semipermiabel,
terdapat rambut akar yang fungsinya mengisap air dan garam mineral dari
tanah,serta memperluas permukaan akar.
KORTEKS AKAR
Pada umumnya korteks terdiri tas sel parenkim. Pada sejumlah besar
monokotil, yang tidak melepaskan korteksnya semasa akar masih hidup,
banyak sklerenkim dibentuk. Parenkim tersebut dianggap berperan dalam
pengangkutan gas. Sel korteks biasanya besar dan bervakuola besar.
Plastid didalamnya menghimpun pati, lapisan paling dalam berkembang
menjadi endodermis dan beberapa lapisan korteks paling luar berkembang
menjadi eksodermis. Dindingnya tipis,banyak ruang antarsel. Fungsinya
untuk pertukaran zat dan menyimpan zat tepung.
EKSODERMIS
Struktur dan sifat sitokimiawi sel eksodermis mirip sel endodermis.
Dinding primer dilapisi oleh suberit, dna lapisna itu dilapisi lagi selulosa.
Lignin juga dapat ditemukan. Sel eksoderma mengangdung protoplas
hidup ketika dewasa. Kadang-kadang eksodermis diiringi disebelah
dalamnya oleh jaringan sklerenkim.
ENDODERMIS
Didaerah akar yang digunakan untuk penyerapan dinding sel endodermis
mengandung selapis suberin didinding aktiklinalnya yakni pada dinding
radial dan melintang. Rantinganya lapisan itu menyebabkan diberi nama
chaspary. Adanya pita chaspary membagi akar menjadi 2 bagian yang
terpisah. Pembagian ini penting bagi gerak selektif garam, mineral dan
air. setiap ion dalam larutan air tanah, mampu menembus epidermis dan
korteks akar. Bahkan bila seluruh korteks memiliki plasmalema yang
tidak permiabel didalamnya, ion tersebut dapat menembus korteks
melalui air dalam dinding dan ruang antar sel. Endodermis merupakan
pemisah antara korteks dan stele. Fungsinya untuk mengatur
masuknya air dan zat yang terleetak kedalam silinder pusat.
SILINDER PEMBULUH
Silinder pembuluh terdiri dari jaringan pembuluh dengan satu atau
beberapa lapisan sel disebelah luarnya yaitu perisikel. Dibagian dalam,
perisikel langsung berbatasan dengan protofloem dan protoxylem.
Perisikel dapat mempertahankan sifat meristematisnya. Didalamnya
terbentuk akar lateral felogen, dan sebagian dari cambium pembuluh.
d. fungsi akar
fungsi akar yaitu :
a. untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah,
b. dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
c. menyerap air dan garam-garam mineral terlarut.
Batang
Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Diujung
sumbu titik tumbuhnya batang dikelilingi daun muda dan menjadi tunas
terminal, dibagian batang yang lebih tua yang daunya saling berjauhan, buku
atau nodus tempat daun melekat pada batang dapat dibedakan dari ruas atau
internodus yang dibagian batang diantara dua buku yang berurutan. Diketiak
daun biasanya terdapat tunas ketiak. Berkaitan dengan habitat tumbuh,
dibedakan batang yang tumbuh dibawah tanah (rhizoma umbi lapis atau umbi
batang) didalam air atau didarat.
Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan
anatominya
1. Batang dikotil
Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar kedalam
a. epidermis