Intro
IKATAN DALAM SENYAWA ORGANIK
Selain karbon, unsur lain yang terdapat di dalam senyawa
organik adalah hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, dan
golongan halogen.
Karena unsur-unsurnya merupakan non logam, ikatan
senyawa organik merupakan ikatan kovalen
Section 14.1
CONTOH STRUKTUR SENYAWA ORGANIK
Dari rumus struktur berikut, mana yang memiliki struktur
senyawa yang benar?
Section 14.1
HIDROKARBON
Senyawa organik paling sederhana
Hanya mengandung unsur C dan H
Senyawa hidrokarbon terbagi menjadi senyawa hidrokarbon aromatik dan hidrokarbon
alifatik.
Section 14.2
HIDROKARBON AROMATIK
Mengandung satu atau lebih struktur benzene (C6H6) yang merupakan senyawa
terpenting dari hidrokarbon aromatik
Senyawa yang memiliki aroma yang khas dan bersifat carcinogen (cancer-causing
agent)
Section 14.2
HIDROKARBON AROMATIK LAINNYA
Section 14.2
HIDROKARBON ALIFATIK
Merupakan senyawa hidrokarbon yang tidak memiliki cincin
benzene
Terbagi menjadi empat kelompok besar, yaitu:
Alkana
Sikloalkana
Alkena
Alkuna
Section 14.3
ALKANA
Hidrokarbon yang hanya mengandung ikatan tunggal
Sering disebut hidrokarbon jenuh (saturated hydrocarbons)
Rumus umum CnH2n + 2
Penamaan diakhiri dengan -ana
Metana butana berbentuk gas = gas alam,minyak gas
Pentana C17H36 berbentuk cair = gasolin, kerosin
Lebih dari C18H38 berbentuk padat = diesel, petroleum, parafin,
pelumas, aspal
Alkana sering ditemukan pada produk cat, plastik, obat-obatan,
detergent, insektisida, dan kosmetik (6%).
Sisanya 94% digunakan sebagai sumber energi.
Section 14.3
SERI ALKANA DENGAN RUMUS UMUM CNH2N + 2
Section 14.3
VISUALISASI STRUKTUR ALKANA
Section 14.3
METHANE TETRAHEDRAL GEOMETRY
Ball-and-
Stick &
Space-Filling
Models
Carbons four
single bonds
form angles
of 109.5o
GUGUS ALKIL
Alkana yang telah kehilangan satu aton H
Rumus umum : CnH2n + 1
Dengan menggantikan satu atom H, maka namanya juga akan berubah dari metana
menjadi metil.
Section 14.3
ISOMER
Senyawa kimia yang memiliki rumus kimia/ molekul
sama tetapi memiliki rumus struktur molekul berbeda.
Isomerisasi : peristiwa terjadi ketika dua senyawa atau
lebih memiliki rumus molekul sama tetapi memiliki
struktur ikatan berbeda.
Terdiri dari 2 jenis, yaitu: Isomer struktur (kerangka,
posisi dan fungsional) dan geometri (cis dan trans).
Section 14.3
ISOMER STRUKTUR
pentana 2-metil-butana
2,2-dimetil-propana
JUMLAH KEMUNGKINAN ISOMER UNTUK ALKANA
Section 14.3
SIKLOALKANA
Senyawa hidrokarbon jenuh yang memiliki sekurang-kurangnya 1 cincin atom karbon,
rumus umum CnH2n
Sikloalkana paling sederhana adalah siklopropana yang memiliki 3 atom C
Section 14.3
ALKENA
Alkena merupakan senyawa yang memiliki ikatan rangkap
antara dua atom karbon
Rumus umum : CnH2n
Senyawa yang paling sederhana adalah etena (ethylene) =
C2H4
Bersifat sangat reaktif karena merupakan senyawa yang tidak
jenuh (unsaturated hydrocarbons)
Section 14.3
SERI ALKENA
Section 14.3
ALKUNA
Senyawa yang memiliki ikatan rangkap tiga antar atom karbon
Rumus umum : CnH2n-2
Senyawa paling sederhana adalah etuna (acetylene) = C2H2
Section 14.3
SERI SENYAWA ALKUNA
Section 14.3
REAKSI-REAKSI SENYAWA HIDROKARBON
Umumnya merupakan pemutusan dan pembentukan ikatan kovalen
Contoh : reaksi substitusi, adisi, oksidasi, dan eliminasi.
REAKSI SUBSTITUSI
atom atau gugus atom yang terdapat dalam suatu molekul digantikan oleh atom atau
gugus atom lain
umumnya terjadi pada senyawa yang jenuh
Contoh: Halogenasi hidrokarbon (penggantian atom H oleh halogen)
REAKSI ADISI
Terjadi pada senyawa yang mempunyai ikatan rangkap dua atau rangkap tiga (alkena,
alkuna), termasuk ikatan rangkap karbon dengan atom lain
molekul senyawa yang mempunyai ikatan rangkap menyerap atom atau gugus atom
sehingga ikatan rangkap berubah menjadi ikatan tunggal.
REAKSI ELIMINASI
molekul senyawa berikatan tunggal berubah menjadi senyawa
berikatan rangkap dengan melepas molekul kecil.
Reaksi eliminasi merupakan kebalikan dari adisi.
REAKSI OKSIDASI
Apabila senyawa alkana dibakar menggunakan oksigen,
senyawa yang dihasilkan ialah karbon dioksida dan air.
CH4(g) + O2(g) CO2(g) + H2O(g)
Oksidasi pada alkena:
Section 14.4
ALKIL HALIDA
Rumus umum RX, dimana X adalah halogen dan R
adalah gugus alkil
Contoh: CFC (chlorofluorocarbons) atau
diklorodifluorometana (Freon), kloroform, karbon
tetraklorida
Section 14.4
ALKOHOL
Senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil, - OH
Rumus umum: ROH
Penamaan berakhiran -ol
Contoh : metanol, etanol, etilen glikol
Section 14.4
ETER
Senyawa organik yang memiliki gugus alkoksi dengan dua residu
hidrokarbon yang dapat sama atau berbeda.
Rumus umum : R-O-R dengan rumus umum CnH2n+2O
Eter dikenal dengan alkoksi alkana
ALDEHID
Senyawa organik yang memiliki ikatan rangkap antara karbon dengan oksigen
(gugus karbonil)
Rumus umum : R COH
Penamaan berakhiran al atau aldehid
Contoh : metanal (formaldehid), etanal (asetaldehid), butanal (propionaldehid)
Aldehid dengan berat molekul rendah memiliki bau yang tajam, semakin
meningkatnya massa molekul aldehid, baunya menjadi lebih harum .
KETON
Senyawa organik yang memiliki gugus karbonil yang terletak di
antara dua atom karbon.
Rumus umum : R-COR
Penamaan berakhiran on
Contoh : propanon, butanon
AMINA
Senyawa organik yang mengandung nitrogen dan
bersifat basa.
Rumus umum: RNH2.
One or two additional alkyl groups could be attached to the
N atom, in place of H atoms.
Contoh senyawa amina: metilamina, dimetilamina,
dan trimetilamina.
Section 14.4
ASAM KARBOKSILAT
Mengandung gugus karboksil (COOH)
Rumus umum: RCOOH
Contoh: asam format, asam asetat
Section 14.4
ESTER
Ester senyawa yang memiliki gugus karboksil dengan
rumus umum : RCOOR
R dan R merupakan gugus alkil
Beberapa jenis ester memiliki bau yang menyenangkan,
contoh: aroma bunga-bungaan dan buah yang matang
dihasilkan oleh satu atau lebih senyawa ester
Section 14.4
PEMBENTUKAN ESTER
Merupakan reaksi antara asam karboksilat dengan alkohol.
Diperlukan suhu tinggi dan asam sulfat sebagai katalis.
Section 14.4
AMIDA
Adalah senyawa organik yang mengandung nitrogen dengan
rumus umum: RCONHR.
Amida terbentuk sebagai hasil reaksi asam karboksilat dan
amina
Section 14.4
Section 14.4