Jurnal Nefrolitiasis
Jurnal Nefrolitiasis
Nephrolithiasis
Tutor:
dr. Kristian Yoci, Sp. U
Presented By :
Kevina Suwandi
112016043
DEPARTMENT OF SURGERY
FACULTY OF MEDICINE KRIDA WACANA CHRISTIAN UNIVERSITY
PERIOD : MAY 29th 2017 AUGUST 8th 2017
MARDI RAHAYU HOSPITAL
KUDUS
Bacaan Jurnal
Nefrolithiasis
Pembimbing :
Dr. Kristian Yoci, Sp.U
Disusun Oleh :
Kevina Suwandi
112016043
METODE
The National Center for Biotechnology Information PubMed database digunakan
sebagai sumber referensi utama yang digunakan untuk menyelesaikan tinjauan ini. Kata
kunci dan frase yang dicari meliputi nephrolithiasis, review manajemen nephrolithiasis,
batu ginjal, manajemen batu ginjal, nefrolithiasis OMM, terapi ekspulsif, Medscape,
Google, dan database jurnal OVID juga digunakan untuk mengakses informasi referensi.
Materi yang diterbitkan pada tahun 2001 atau yang lebih baru disertakan dalam
penyusunan kajian ini.
EPIDEMIOLOGI
Insiden nephrolithiasis telah meningkat di beberapa wilayah di dunia, dua kali
lipat dalam tiga dekade terakhir. Studi di berbagai area seperti Amerika Serikat, Asia
Tenggara, Australia dan beberapa bagian di Eropa telah menghubungkan kenaikan
dramatis penyakit nephrolithiasis ini dengan faktor-faktor seperti jenis kelamin, etnisitas,
geografi, asupan cairan, diet, obesitas, penyakit usus dan peningkatan prevalensi dengan
klasifikasi sosial ekonomi yang lebih tinggi. Telah terlihat bahwa semakin rendah status
ekonomi, semakin rendah kemungkinan batu ginjal. Penyakit batu terutama mengenai
laki-laki muda berkulit putih. Di beberapa kalangan medis, nephrolithiasis telah dikenali
sebagai kelainan sistemik yang dikaitkan dengan peningkatan risiko pengembangan
penyakit sistemik umum seperti penyakit arteri koroner, diabetes dan penyakit ginjal
kronis.
PRESENTASI KLINIS
Presentasi nephrolithiasis akut memiliki banyak gejala klasik. Biasanya, individu
mengeluhkan kram dan nyeri abdomen dan nyeri pinggang, atau renal kolik yang hilang
timbul ,yang memburuk saat ada tekanan dan spasme otot polos ditimbulkan oleh
obstruksi batu. Gross atau hematuria mikroskopis, mual dan muntah yang tidak terkait
dengan penyakit akut abdomen atau peritonitis adalah gejala yang paling mungkin
mengindikasikan nefrolitiasis yang disebabkan oleh obstruksi ureter akut atau obstruksi
pelvis renalis dari kalkulus. Pasien dengan nefrolitiasis kronis dapat asimtomatik atau
hadir dengan gejala berulang seperti yang disebutkan di atas.
PERTIMBANGAN KHUSUS
Wanita hamil merupakan resiko tinggi terbentuknya batu ginjal dibandingkan
dengan wanita yang tidak hamil. Mereka dua kali lebih mungkin memiliki batu kalsium
fosfat dan dua atau tiga kali lebih mungkin terjadi pembentukan batu kalsium fosfat
daripada batu oksalat. Nephrolithiasis pada pasien ini membuat mereka berisiko tinggi
terhadap ISK dan persalinan preterm. USG adalah pilihan pencitraan yang baik.
Peningkatan perkembangan nephrolithiasis masa kanak-kanak dikaitkan dengan
peningkatan diabetes, obesitas dan hipertensi . Pasien tersebut lebih cenderung memiliki
kelainan metabolik dan anatomis, serta saturasi kalsium oksalat yang lebih tinggi. Studi
juga menunjukkan bahwa anak-anak yang menghasilkan batu karena kondisi turun-
temurun memiliki risiko kerusakan ginjal jangka panjang yang jauh lebih besar
dibandingkan dengan usia dewasa.
PENCEGAHAN
Tindakan untuk mencegah nefrolitiasis harus didiskusikan dengan pasien yang
memiliki riwayat atau berisiko batu ginjal. Minum air yang memadai, 2-3 liter per hari,
merupakan faktor pasien yang paling penting untuk meminimalkan risiko pembentukan
batu ginjal. Tindakan umum lainnya untuk mengurangi kemungkinan pembentukan batu
termasuk membatasi konsumsi protein, garam dan oksalat, serta menormalkan asupan
kalsium dan jus cranberry untuk mengurangi ekskresi oksalat. Pasien juga harus bekerja
untuk mempertahankan berat badan yang sehat dan mengendalikan gula darah. Secara
keseluruhan, bagaimanapun, tindakan pencegahan harus ditargetkan untuk membatasi
faktor risiko yang ada pada setiap sejarah pembentukan batu pasien. Intervensi lain
mungkin direkomendasikan berdasarkan klasifikasi batu pasien dan hasil lab diagnostik.
Riwayat medis dan obat yang diberikan diketahui berkontribusi pada pembentukan
kalkuli ginjal yang harus dipantau secara ketat.
KESIMPULAN / DISKUSI
Nephrolithiasis terutama mempengaruhi orang dewasa Kaukasia dan menjadi
predisposisi mereka terhadap peningkatan risiko pengembangan penyakit sistemik.
Riwayat dan pemeriksaan fisik yang tepat sangat penting untuk manajemen nefrolitiasis.
Pasien yang mengalami nyeri panggul, hematuria, mual dan muntah harus dievaluasi
untuk nefrolitiasis. Urinalisis dan CT Helikal non-kontras merupakan godl standart untuk
mendiagnosis penyakit ini. Setelah mendiagnosis dengan tepat, praktisi dapat
memberikan pengobatan nefrolitiasis. Manajemen yang tepat dapat mencegah
kemungkinan komplikasi pada kasus batu ginjal yang emergensi dan non emergensi.
Terapi ekspulsif medis difokuskan pada ukuran batu dan komposisi batu
,melancarkan aliran batu, mengurangi rasa sakit dan menurunkan risiko komplikasi yang
berhubungan dengan batu. Manajemen juga harus diarahkan untuk memperbaiki kondisi
endogen yang memfasilitasi pembentukan kalkuli. Pasien harus di edukasi tentang
kondisinya dan didorong untuk menerapkan tindakan pencegahan seperti asupan
makanan yang memadai dan control ke dokter teratur. Praktek ini meningkatkan
kesadaran dan pemahaman akan penyakit sambil mengurangi tingkat kekambuhan, risiko
komplikasi dan biaya perawatan.