Anda di halaman 1dari 16

STANDAR PROSEDUR

RS CITAMA Menerima Pasien Baru


Jl. Raya Pabuaran No. 52
Bojonggede-Bogor
Telp/fax: 021-879 855 55, 879 866 66
Website: www.rsucitama.co.id
Email:citamaraya@gmail.com
Nomor No.Revisi: 00 Halaman:
PROTAP KEBIDANAN Dokumen:
Tgl. Terbit: 20 Mei 2011
Pengertian Menerima pasien yang baru masuk keruangan kebidanan
untuk dirawat sesuai peraturan yang berlaku.
Tujuan Pasien segera memperoleh pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan.
Kebijakan Dilakukan pada :
Setiap pasien yang masuk untuk dirawat di ruang perawatan
Dikerjakan oleh :
Perawat / bidan yang bertugas diruang kebidanan
Peralatan PERSIAPAN :
Alat :
1. Tempat tidur dalam keadaan siap pakai.
2. Meja pasien.
3. Berkas catatan medik pasien.
4. Pemeriksaan untuk pemeriksaan fisik, yang terdiri dari :
Termometer
Tensimeter
Stetoskop
Timbangan berat badan
Pispot, stek pan
Bengkok / nierbekken
Prosedur LANGKAH-LANGKAH :
1. Pasien dan keluarganya diterima dengan ramah dan
penuh perhatian.
2. Pasien dan keluarganya diberi penjelasan mengenai tata
tertib ruang perawatan dan peraturan rumah sakit antar
lain:
ketentuan administrasi.
Waktu berkunjung.
Waktu pemeriksaan dokter.
Tidak boleh membawa barang-barang berharga.
Melakukan anamnesa / bila mungkin, mengenai
biodata, keluhan utama, riwayat penyakit dan lain-
lain.
Melakukan pemeriksaan fisik meliputi keadaan
umum pasien, suhu, denyut nadi, pernafasan ,
tekanan darah, timbang beat badan / bila perlu.
Catat semua hal ; anamnesa, pemeriksaan fisik
dalam catatan keperawatan yang ada dalam berkas
catatan medik.
Laporkan pasien baru tersebut kepada penanggung
jawab ruangan dan dokter yang bersangkutan.
Perawat mencatat dalam buku register ruangan
tentang, tanggal, jam masuk, biodata, register, MR,
dan diagnosa.
Semua alat yang dipakai dirapikan kembali, perawat
/ bidan mencuci tangan.
Unit Terkait Keperawatan.
SMF Kebidanan
Unit Gawat Darurat
STANDAR PROSEDUR
Penerimaan Bayi Baru Untuk Dirawat
RS CITAMA
Jl. Raya Pabuaran No. 52
Bojonggede-Bogor
Telp/fax: 021-879 855 55, 879 866 66
Website: www.rsucitama.co.id
Email:citamaraya@gmail.com
Nomor No.Revisi: 00 Halaman:
PROTAP KEBIDANAN Dokumen: Tgl. Terbit: 20 Mei 2011
Pengertian Menerima bayi yang baru masuk ke Rumah Sakit untuk
dirawat sesuai peraturan yang berlaku.
Tujuan Bayi segera memperoleh pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan.
Kebijakan a. Dilakukan pada setiap bayi baru lahir yang membutuhkan
perawatan.
b. Dikerjakan oleh :
perawat / bidan yang dinas diruang rawat bayi,kebidanan
Peralatan PERSIAPAN ALAT :
1. Meja periksa dalam keadaan siap pakai
2. Timbangan bayi. Dan alat pengukur panjang.
3. Termometer ,stetoskop ,senter ,spatel.
4. Kain kasa steril dan kapas dalam tempatnya.
5. Sarung tangan steril dalam tempatnya.
6. Korentang dalam tempatnya.
7. Gunting verban,pleister.
8. Bahan-bahan desinfektan,alcohol 70 %,bethadin.
9. Perangkat pertolongan darurat.
10. Perangkat pemberian oksigen lengkap dalam keadaan
siap pakai.
11. Alat pengisap lendir.
12. Obat-obat injeksi yang diperlukan antara lain; luminal,
aminopilin.
13. Disposible spuit
14. Alat tenun,antara lain ;pakaian bayi lengkap pook, baju,
gurita, laken bayi,selimut,perlak.
15. Ember bertutup untuk alat tenun bekas pakai.
16. Perlengkapan administrasi,berkas catatan medik, buku
resep, dan lembar catatan .
Prosedur LANGKAH-LANGKAH :
Perawat memakai barakshort dan masker (jika perlu)
1. Memeriksa identitas bayi antara lain : Tanda pengenal,
Jenis kelamin, Nomor register ibu dan bayi, Nama ibu
dan ayah (orang tua), Alamat orang tua. Meneliti
kelengkapan catatan medik (status medik bayi)
2. Termasuk sidik jari kaki bayi dan sidik jari ibu.
3. Bila ada data yang kurang jelas atau tidak sesuai segera
tanyakan pada perawat / petugas yang mengantar.
4. Membaringkan bayi ditempat tidur periksa.
5. Memeriksa fisik bayi secara lengkap.
6. Menimbang berat badan bayi dan mengukur panjang
badan serta mencatat hasilnya.
7. Merawat tali pusat.
8. Membersihkan dan bila perlu mengganti pakaian
bayi,lalu bayi dibaringkan di tempat tidur dalam posisi
sesuai kebutuhan.
9. Memberikan penjelasan kepada orang tua / kelurga
mengenai keadaan fisik bayi secara keseluruhan
terutama mengenai kecacatan.
Tindakan-tindakan yang akan dilakukan :
Menerangkan tata tertib Rumah Sakit antara lain;waktu
berkunjung dan ketentuan / peraturan, administrasi yang
berlaku.
Mengobservasi keadaan umum (tanda-tanda vital )dan
warna kulit secara berkala / teratur.
Mencatat identitas bayi dalam buku register ruangan dan
keadaan umum bayi dicatatan perawatan.
PERHATIAN
Dilarang menerima bayi tanpa tanda pengenal.
Bayi yang mempunyai kelainan / cacat harus segera
dilaporkan kepada orang tuanya dan penanggung jawab
ruangan atau dokter yang merawat.
Unit Terkait Unit Gawat Darurat
Ruang Perawatan
Ruang Perinatologi
STANDAR PROSEDUR
Identifikasi Pasien
RS CITAMA
Jl. Raya Pabuaran No. 52
Bojonggede-Bogor
Telp/fax: 021-879 855 55, 879 866 66
Website: www.rsucitama.co.id
Email:citamaraya@gmail.com
Nomor No.Revisi: 00 Halaman:
PROTAP KEBIDANAN Dokumen:
Tgl. Terbit: 20 Mei 2011
Pengertian Memberikan identitas / tanda pengenal pada pasien.
Tujuan 1. Mencegah pasien tertukar.
2. Mencegah kesalahan tindakan, seperti salah operasi dan
sebagainya.
3. Mencegah barang tertukar.
Kebijakan 1. Setiap pasien harus dibuatkan rekam medis tersendiri,
termasuk bayi.
2. Setiap rekam medis pasien diberi nomor rekam medis
sendiri dan nomor register pada waktu masuk.
3. Cara penulisan nama harus sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Untuk mencegah kesalahan tindakan, setiap
pasien yang akan dilakukan tindakan harus dicek ulang
kebenaran identitasnya (pasien diberi identitas).
4. Identitas pasien dituliskan pada gelang tahan air, berisi
nama pasien, umur, dokter yang merawat
6. Untuk bayi baru lahir :
Diberikan identifikasi nama orang tuanya (nama
ibu) dengan gelang tahan air dan tidak mudah lepas.
Diberikan cap kaki kanan dan kaki kiri pada rekam
medis bayi.
Untuk mencegah barang milik pasien tertukar atau hilang,
setiap pasien dilarang membawa uang / barang berharga
lainnya keruang rawat.
Prosedur Sesuai dengan masing-masing item, seperti :
1. Pemberian identifikasi pada bayi.
Pemberian identifikasi pada pasien (ibu, atau pasien dengan
penyakit lainnya)
STANDAR PROSEDUR
RS CITAMA
Jl. Raya Pabuaran No. 52 Identifikasi Bayi Baru Lahir
Bojonggede-Bogor
Telp/fax: 021-879 855 55, 879 866 66
Website: www.rsucitama.co.id
Email:citamaraya@gmail.com
Nomor No.Revisi: 00 Halaman:
PROTAP KEBIDANAN Dokumen: Tgl. Terbit: 20 Mei 2011
Pengertian Memberikan identitas / tanda pengenal pada bayi baru lahir.
Tujuan 1. Mencegah agar bayi tidak tertukar.
2. Memberikan rasa aman dan nyaman pada ibu dan
keluarga.
3. Untuk aspek hukum.
Kebijakan Dilakukan pada setiap bayi baru lahir yang hidup.
Dikerjakan oleh bidan, perawat, atau tim medis yang
diberi wewenang yang bertugas dikamar bersalin dan
kamar operasi.
Peneng warna biru untuk bayi laki-laki
Peneng warna merah untuk bayi perempuan.
Peralatan PERSIAPAN ALAT :
Peneng bayi sesuai dengan kebutuhan.
Bantalan stempel dan tinta stempel.
Kartu / status bayi.
Rekam medik ibu / status ibu.
Prosedur LANGKAH-LANGKAH :
1. Dokter / bidan setelah menentukan jenis kelamin,
menandatangani (RM 29) bayi pada kolom yang sudah
tersedia, begitu juga perawat dikamar operasi jika ibu
dilakukan operasi Sectio Caesaria.
2. Data yang sudah ada dicocokkan dan ditulis pada kertas
putih yang ada pada peneng bayi, yaitu:
1. Nama ibu sesuai dengan distatus
2. Jam lahir
3. Jenis kelamin.
3. Peneng ditulis dengan ballpoint dengan tulisan cetak.
4. Periksa kembali / yakinkan bahwa peneng sudah sesuai
dengan identitas bayi.
5. Pasang peneng kepergelangan tangan kiri bayi.
6. Periksa sekali lagi bahwa peneng tidak terlepas dan tidak
terlalu ketat.
8. Buat sidik telapak kaki bayi kiri dan kanan pada kolom
yang sudah disediakan.
9. Buat juga sidik ibu jari tangan kanan ibu pada rekam
medik bayi
10. Data data lain harus diisi sesuai dengan petunjuk yang
ada.
11. Pada waktu bayi akan pulang / meninggalkan RS, ibu
bayi harus menandatangani pada rekam medik bayi
Unit Terkait SMF Kebidanan.
SMF Anak.
Unit Perinatologi
Kamar Bersalin/Kamar OK
Ruang perawatan
STANDAR PROSEDUR
Mempersiapkan Klien Untuk
RS CITAMA
Jl. Raya Pabuaran No. 52 Sectio Caesaria Di Kamar Bersalin
Bojonggede-Bogor
Telp/fax: 021-879 855 55, 879 866 66
Website: www.rsucitama.co.id
Email:citamaraya@gmail.com
Nomor No.Revisi: 00 Halaman:
PROTAP KEBIDANAN Dokumen:
Tgl. Terbit: 20 Mei 2011
Pengertian Menyiapkan pasien yang akan dilakukan operasi Sectio
Caesaria (SC)
Tujuan Agar tindakan operasi SC berjalan dengan maximum
Kebijakan Klien dengan inikasi SC
Peralatan 1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Termometer
4. Pisau cukur
5. Benkok/nierbeken
6. Glicerin
7. Doppler
8. Spuit glicerin
9. Perlak
Prosedur Persiapan :
1. Klien hendaknya suda masuk RS atau dirawat 1 hari sebelum
dilakukan SC
2. Klien puasa minimal 6-8 jam sebelum dilakukan SC
3. Tanda tangan izin operasi SC dari suami atau keluarga
diformulir yang sudah disediakan
4. Pemeriksaan laboratorium lengkap (sesuai instruksi dokter)
5. Klisma (bila tidak ada kontra indikasi)
6. Premedikasi (sesuai instruksi dokter)
7. Persediaan dara bila diperlukan
8. Cukur didaerah yang akan dibedah dan sekitarnya
Pelaksanaan :
1. Pelaksanaan untuk klien rawa inap :
a. Menerima klien, tanyakan/minta surat pengantar rawat inap
dan rekam medik
b. Keluarga/suami klien diminta untuk mengurus
administrasinya (pemesanan kamar, surat izin operasi)
c. Klien dianamnesa riwayat obgyn
d. Klien ditensi, ukur suhu, nadi dengarkan djj, palpasi
e. Bila belum periksa laboratorium sebelumnya, segera
pemeriksaan sesuai instruksi dokter
f. Klien dicukur didaerah yang akan dibedah dan sekitarnya,
kemudian dilakukan klisma (bila tiak ada kontraindikasi min.
3-4 jam sebelum operasi)
g. Laporkan ke dokter operator, anastesi, kamar bayi dan kamar
bedah bahwa klien yang akan dioperasi SC suda masuk RS
beritahu tanggal, jam operasi, nama klien
h. Setelah status atau data-data klien lengkap, kemudian klien
diantar ke ruang perawatan sesuai dengan kamar yang
dipesan oleh klien/keluarga utk beristirahat sebelum
dilakukan operasi SC keesokan harinya
2. Pelaksanaan untuk pasien Cito Sectio Caesarea (SC) :
a. Bila sudah ada instruksi untuk dilakukan SC , beri
penjelasan pada klien, suami/keluarga tentang pentingnya
indakan SC dilakukan
b. Suami/keluarga diminta untuk mengisi formulir surat ijin
operasi dan ditandatangani
c. Dilakukan pencukuran didaerah yang akan dilakukan
operasi dan sekitarnya
d. Laporkan ke dokter anastesi, dokter anak/kamar bayi dan
kamar bedah tentang jam yang telah ditentukan oleh
dokter operator
e. Klien dipuasakan, bila ada gigi palsu, kaca mata, lensa
kontak, perhiasan, cat kuku dibersihkan, yang lain
diberikan kepada keluarga klien/suami
f. Klien diantar ke ruang operasi

3. Pelaksanaan untuk pasien yang tidak dirawat sebelumnya:


a. Menerima klien, tanyakan/minta surat pengantar/rekam
medik
b. Keluarga/suami klien diminta untuk mengurus
administrasinya (mengisi formulir, pemesanan kamar,
surat ijin operasi dari suami/keluarga untuk
ditandatangani)
c. Klien dianamnesa, nama, umur, kehamilan yang keberapa
d. Klien ditensi, diukur suhu, nadi, dengarkan djj, palpasi
e. Bila belum periksa laboraorium sebaiknya segera
periksakan
f. Klien dicukur didaerah yang dibeda dan sekitarnya
kemudian dilakukan klisma (min 3-4 jam sebelum
operasi) bila tidak ada kontraindikasi
g. Lapor ke dokter operator, anatesi, anak/kamar bayi,
kamar bedah bahwa pasien yang akan diopersi sudah
masuk RS
h. Setelah status/data-data pasien lengkap, kemudian pasien
pasien diantar ke kamar operasi, sebelumnya jika ada cat
kuku dibersihkan, kaca mata, lensa kontak, gigi palsu,
perhiasan dilepas dan diberikan kepada keluarga
Unit Terkait 1. Kamar Bersalin
2. Kamar Operasi
3. Ruang Rawat Inap
4. Ruang Bayi/Perinatologi
STANDAR PROSEDUR
RS CITAMA
Memakai Masker
Jl. Raya Pabuaran No. 52
Bojonggede-Bogor
Telp/fax: 021-879 855 55, 879 866 66
Website: www.rsucitama.co.id
Email:citamaraya@gmail.com
Nomor No.Revisi: 00 Halaman:
PROTAP KEBIDANAN Dokumen:
Tgl. Terbit: 20 Mei 2011
Pengertian Memakai pelindung/penutup hidung dan mulut
Tujuan Mencegah atau meminimalkan transmisi infeksi, melindungi baik
perawat maupun klien
Kebijakan Penggunaan masker saat melakukan tindakan yang menggunakan
teknik steril atau melakukan pekerjaan yang kemungkinan akan
mengganggu pernafasan atau dipakai oleh semua staf yang sedang
mengalami flu atau batuk
Peralatan masker
Prosedur 1. Cuci tangan
2. beritahu klien, maksud perawat memakai masker
3. Pasang masker menutupi hidung dan mulut
4. Tanggalkan masker bila prosedurtelah selesai dikerjakan
dengan cara melepaskan ikatan talinya, kemudian masker
dilipat dengan bagian luar didalam
5. Masker direndam dalam larutan/cairan Lysol 2 % (masker
disposibel langsung dibuang)
6. Hal-hal yang harus diperhatikan :
Masker hanya dipakai satu kali, kemudian dicuci/dibuang
Jika masker sudah lembab berarti tidk efektif lagi dan
harus dibuang
7. Jangan menggulung masker di leher dan kemudian dipakai
lagi
8. Tidak diperbolehkan memakai masker ke luar dari
lingkungan klien
Unit Terkait 1. UGD
2. Kamar operasi
3. Ruang rawat Inap
4. Kamar bersalin
5. Ruang bayi/perinatologi
STANDAR PROSEDUR
RS CITAMA
Mencuci Tangan
Jl. Raya Pabuaran No. 52 Dengan Cara Biasa
Bojonggede-Bogor
Telp/fax: 021-879 855 55, 879 866 66
Website: www.rsucitama.co.id
Email:citamaraya@gmail.com
Nomor No.Revisi: 00 Halaman:
PROTAP KEBIDANAN Dokumen:
Tgl. Terbit: 20 Mei 2011
Pengertian Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan dengan sabun
desinfektan sehingga siap untuk melakukan tindakan lain
Tujuan 1. Meminimalkan transmisi infeksi
2. Melindungi diri sendiri dari kuman
Kebijakan Prosedur ini dilakukan disemua unit dan semua staff dengan tujuan
perlindungan diri dan pencegahan infeksi nososkomial
Peralatan 1. Air bersih mengalir
2. Sabun desinfektan
3. Sikat lunak (bila perlu)
4. Handuk bersih dan kering
5. Lotion/pelembab (bila perlu)
Prosedur 1. Bebaskan tangan sampai dengan siku dari lengan baju, arloji,
cincin. Untuk efektif dan aman kuku harus pendek
2. Basahi kedua tangan dan kedua lengan bawah secara
keseluruhan
3. Beri sabun sampai berbusa, gosokan kedua telapak tangan,
telapak tangan kanan diatas punggung telapak kiri, telapak
kiri diatas punggung tangan kanan.
4. Jari-jari kedua telapak tangan saling menjalin
5. Balikkan jari-jari telapak tangan secara berlawanan dengan
kedua jari saling berpautan satu sama lain.
6. Tangan kanan menggenggam ibu jari kiri sambil diputar dan
digosok, begitu sebaliknya.
7. Jari-jari tangan kanan digenggam oleh telapak tangan kiri
kemudian diputar digosok ke depan dan ke belakang, begitu
sebaliknya.
8. Bilas dengan air mengalir sampai bersih
9. Keringkan dengan handuk kering dan bersih
10. Gunakan lotion/pelembab bila perlu
Unit Terkait 1. UGD
2. Kamar operasi
3. Ruang rawat Inap
4. Kamar bersalin
5. Ruang bayi/perinatologi
STANDAR PROSEDUR
Mencuci Tangan
RS CITAMA
Jl. Raya Pabuaran No. 52 Dengan Larutan Desinfektan
Bojonggede-Bogor
Telp/fax: 021-879 855 55, 879 866 66
Website: www.rsucitama.co.id
Email:citamaraya@gmail.com
Nomor No.Revisi: 00 Halaman:
PROTAP KEBIDANAN Dokumen:
Tgl. Terbit: 20 Mei 2011
Pengertian Mencuci tangan dengan larutan desinfektan
Tujuan 1. meminimalkan transmisi infeksi melalui tangan perawat
2. mengurangi/menghilangkan kuman yang ada di permukaan
kulit tangan perawat
Kebijakan Prosedur ini dilakukan disemua unit dan semua staff dengan tujuan
perlindungan diri dan pencegahan infeksi nosokomial
Peralatan 1. Sabun yang mengandung desinfektan
2. Larutan desinfektan dalam kom/tempat khusus
3. Lap tangan bersih dan kering atau alat pengering
Prosedur 1. Basahi kedua tangan dengan air mengalir dari jari tangan ke
arah siku
2. Cuci tangan dengan larutan desinfektan
3. Tangan disabuni dan digosok terutama disela-sela jari dan
kuku secara merata
4. Bilas tangan dari jari ke arah siku dibawah air mengalir sampai
bersih
5. Keringkan tangan dengan lap atau pengering
Unit Terkait 1. UGD
2. Ruang rawat inap
3. Kamar operasi
4. Kamar bersalin
5. Ruang bayi/perinatologi
STANDAR PROSEDUR
Memasang Bedside Rail
RS CITAMA (Penghalang Tempat Tidur)
Jl. Raya Pabuaran No. 52
Bojonggede-Bogor
Telp/fax: 021-879 855 55, 879 866 66
Website: www.rsucitama.co.id
Email:citamaraya@gmail.com
Nomor No.Revisi: 00 Halaman:
PROTAP KEBIDANAN Dokumen:
Tgl. Terbit: 20 Mei 2011
Pengertian Memasang pagar penghalang tempat tidur/pengamanan disisi
tempat tidur
Tujuan 1. mencegah klien terjatuh
2. Membantu pergerakan klien diatas tempat tidur
Kebijakan Prosedur ini perlu memperhatikan tingkat keamanan klien serta
kemudahan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
Peralatan 1. Penghalang yang sesuai dengan tempat tidur, dengan alat
fiksasi yang bekerja dengan baik
2. Tmpat tidur yang memiliki rail /jeruji penghalang
Prosedur 1. Beritahu dan jelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Kaji keadaan klien secara menyeluruh
3. Cuci tangan
4. Hentikan perdarahan (kalau perlu)
5. Rawat luka (kalau perlu)
6. Menentukan jenis balutan sesuai dengan keadaan klien :
terkilir, fraktur iga, luka, dll
7. Balut dengan mitella atau pembalut gulungan
8. Balut dengan plester perekat (stapping0 untuk tempat cedera
9. Cuci tangan
10. Dokumentasikan
Unit Terkait 1. UGD
2. Ruang rawat inap
STANDAR PROSEDUR
Menyiapkan Klien
RS CITAMA
Jl. Raya Pabuaran No. 52
Untuk Pindah Ke Ruang Perawatan
Bojonggede-Bogor (Post Partum)
Telp/fax: 021-879 855 55, 879 866 66
Website: www.rsucitama.co.id
Email:citamaraya@gmail.com
Nomor No.Revisi: 00 Halaman:
PROTAP KEBIDANAN Dokumen:
Tgl. Terbit: 20 Mei 2011
Pengertian Menyiapkan klien yang sudah selesai bersalin untuk pindah ke
ruang perawatan agar mendapat perawatan yang lebi lanjut sesuai
prosedur perawatan post partum (PP)
Tujuan 1. Agar klien merasa lebih nyaman istirahat setelah persalinan
2. Mendapat terapi lebih lanjut sesuai instruksi dokter yang
bersankutan
3. Mendapatkan masa penyembuhan awal yang lebi hygienis
dirumah sakit
4. Terawasi masa-masa pendarahan dan kontraksi uterus
5. Mobilisasi yang terarah
6. Penyesuaian perawatan bayi baru lahir
Kebijakan Klien dipindahkan 2 jam setelah selesai post partum
Peralatan Brancar, selimut
Prosedur Setelah klien mengalami pengawasan 2 jam post partum tidak
terjadi perdarahan dan kontraksi uterus baik maka kita lakukan
penatalaksanaan sebagai berikut :
1. Dilihat kembali kontraksi uterus dan perdarahan dengan cara:
Lihat kandung kemih penu atau tidak, kalau perlu
kateterisasi atau bak spontan
Tekan fundus uteri sambil lihat perdarahan pervagina
Observasi tanda vital
2. Lepaskan perivix epidural bila dipakai, tutup dengan satu
lembar kasa betadine pada bekas tusukan dan plester, periksa
canule perivix lengkap atau tidak
3. Pemasangan gurita, pembalut dan celana dalam
4. Baju dan kain sarung dikenakan
5. Rapikan rambut pasien
6. Menghubungi ruang perawatan untuk menjemput pasien ke
kamar bersalin
7. Serahkan pasien setelah kondisi siap dengan dilihat kembali
oleh perawat ruangan kontraksi uterus dan perdarahannya,
serahkan resep-resep dan instruksi dokter yang bersangkutan,
sesuaikan identitas pasien dengan status, sampaikan pesanan
lain sesuai dengan rencana medik lainnya.
Unit Terkait 1. Kamar Bersalin
2. Ruang Rawat Inap
STANDAR PROSEDUR
Menyiapkan Penjemputan Klien
RS CITAMA
Jl. Raya Pabuaran No. 52 Untuk Pindah Ke Ruang Perawatan
Bojonggede-Bogor
Telp/fax: 021-879 855 55, 879 866 66
Website: www.rsucitama.co.id
Email:citamaraya@gmail.com
Nomor No.Revisi: 00 Halaman:
PROTAP KEBIDANAN Dokumen: Tgl. Terbit: 20 Mei 2011
Pengertian Menjemput klien dari kamar bersalin setelah post partum atau dari
kamar bedah setelah SC
Tujuan Memberikan rasa nyaman pada klien dengan memindahkan ke
ruang perawatan setelah melewati 2 jam pemulihan di kamar
bersalin/kamar operasi
Kebijakan Klien dipindahkan setelah kondisinya stabil
Peralatan -
Prosedur 1. Klien dijemput dari kamar bersalin/kamar operasi diantar ke
kamar
2. Mengucapkan selamat kepada klien atas kelahiran
putra/putrinya
3. Memperkenalkan nama perawat/bidan yang akan merawat
klien
4. Memperhatikan keadaan umum klien (observasi suhu, nadi,
tensi)
5. Memperhatikan kontraksi uterus, perdarahan per vaginam dan
luka operasi
6. Memperhatikan kelancaran infus
7. Memperhatikan kandung kemih. Bila penuh, anjurkan untuk
BAK, tujuannya mencegah perdarahan
8. Memberitahu klien jika terjadi perdarahan per vaginam
banyak atau perdarahan pada luka operasi, keluhan pusing,
segera memberitahu perawat/bidan
9. Memberi penjelasan kepada klien :
Bahwa 6 jam post partum bila tidak pusing, klien boleh
coba duduk (mobilisasi bertahap)
Bila sehabis BAK, dicuci dengan air, kemudian luka
diberi sabun cair (sesuai program dokter)
Untuk klien post SC setelah 24 jam boleh duduk. Bila
infus dan cateter di aff, mobilisasi bertahap. Program
makan klien sesuai instruksi dokter
10. Menerangkan cara penggunaan fasilias kamar (bel, elfon,
remote tempat tidur, dll)
11. Menuliskan nama klien sesuai peneng tangan klien
12. Perawat/bidan meninggalkan klien dalam keadaan rapi
13. Perawat/bidan memberitahukan ke bagian gizi
14. Membaca instruksi dokter, permintaan obat ke apotik
15. Observasi kembali setelah 1 jam untuk melihat keadaan
umum dan keluhan
16. Lapor segera kepada dokter jaga bila terjadi sesuatu seperti
perdarahan hebat, dll
Unit Terkait 1. Kamar Bersalin
2. Ruang Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai