LABORATORIUM DARAH
Dosen:
M. Ali Yunasri, S.ST., M.MKes
Disusun oleh :
( 16308090 )
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahanNya
makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas
LABORATORIUM DARAH.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah dengan jurusan Analis Kesehatan. Dan disusun dengan
tujuan untuk membantu memperdalam ilmu pengetahuan tentang pemeriksaan Laboratorium Darah.
Meskipun kami berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun, selalu ada yang
kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik
lagi.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
Bab 2 Pembahasan
A. Pengertian 3
B. Jenis-jenis 4
C. Indikasi 9
D. Kontraindikasi 9
E. Persiapan Pasien 10
F. Persiapan alat 11
G. Prosedur Kerja
H. Manfaat
Bab 3 Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Bab 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma darah (cairan) dan sel darah. Sel darah terdiri
dari tiga jenis yaitu trombosit (keping-keping darah), leukosit (sel darah putih) dan eritrosit (sel darah merah).
Fungsi utama eritrosit adalah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel jaringan tubuh dan mengangkut
karbondioksida dari sel jaringan tubuh ke paru-paru. Hemoglobin adalah protein pernapasan (respiratory protein)
yang mengandung besi, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Dalam menunjang diagnosa suatu penyakit adalah dengan pemeriksaan laboratorium yang baik. Salah satu
pemeriksan laboratorium yang sering digunakan adalah pemeriksaan hemoglobin.
Pengumpulan atau pengambilan sampel darah yang baik merupakan langkah awal dalam menjamin ketelitian dan
kepercayaan terhadap hasil pemeriksaan laboratorium. Specimen darah untuk pemeriksaan hematologi
(pemeriksaan hemoglobin) dapat diperoleh dari darah vena ataupun darah kapiler.
Pembuluh darah vena yang membawa darah dari bagian tubuh yang masuk ke dalam jantung. Pada umumnya
darah vena banyak mengandung gas CO2. Pembuluh ini terdapat katup yang tersusun sedemikian rupa sehingga
darah dapat mengalir ke jantung tanpa jatuh kearah sebaliknya. Pembuluh darah kapiler pada umumnya meliputi
sel-sel jaringan, oleh karena itu secara langsung berhubungan dengan sel. Karena dindingnya yang tipis maka
plasma dan zat makanan merembes kecairan jaringan antar sel.
Susunan darah dalam kapiler dan dalam vena berbeda-beda. Darah vena berwarna lebih tua dan agak ungu kerena
banyak dari oksigennya sudah diberikan kepada jaringan. Darah dalam kapiler terus-menerus berubah susunan
dan warnanya karena terjadinya pertukaran gas.
Pemeriksaan laboratorium sangat penting untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit. Agar hasil
pemeriksaan laboratorium akurat dan dapat dipercaya harus dilakukan pengendalian terhadap pra analitik,
analitik, dan pasca analitik. Tahap pra analitik: persiapan pasien, pengambilan sampel darah, persiapan sampel,
penyimpanan sampel, persiapan kertas kerja. Tahap analitik:persiapan alat, kalibrasi alat, pengolahan sampel,
interpretasi hasil. Tahap pasca analitik: pencatatan hasil dan pelaporan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan di bahas pada makalah ini antara lain adalah:
f. Persiapan alat.
g. Prosedur kerja.
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui pengertian, jenis-jenis, indikasi, kontraindikasi, persiapan pasien, persiapan alat, prosedur kerja
dan manfaat dalam pemeriksaan laboratorium darah.
Bab 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian laboratorium darah
Darah
- Eritrosit / RBC
- Lekosit / WBC
Pemeriksaan darah lengkap (selanjutnya ditulis DL) adalah suatu tes darah yang diminta oleh dokter untuk
mengetahui sel darah pasien. Terdapat beberapa tujuan dari DL, di antaranya adalah sebagai pemeriksaaan
penyaring untuk menunjang diagnosa, untuk melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit dan untuk
melihat kemajuan atau respon terapi
Pada lembar hasil DL, yang umum tercatat adalah kadar hemoglobin, jumlah trombosit, jumlah leukosit, dan
hematokrit (perbandingan antara sel darah merah dan jumlah plasma darah.). Kadang juga dicantumkan LED
(Laju Endap Darah) dan hitung jenis leukosit.
d. Hematokrit : 35 45 %
Beberapa contoh interpretasi dari hasil DL secara sederhana antara lain bila kadar Hb turun menandakan anemia,
leukositnya meningkat melebihi normal mungkin menandakan terjadinya infeksi, trombositnya turun mungkin
saja menandakan terjadi infeksi virus, dan lain sebagainya.
Bagaimana cara pemeriksaannya? Darah kita diambil dengan menggunakan dispo (suntik) sekitar 2 cc,
dimasukkan ke dalam tabung yang telah berisi antikoagulan (EDTA atau sitrat), kemudian dibawa ke
laboratorium.
Kelompok : Hematologi
Subkelompok : -
Persiapan Pasien : -
b. Hematologi Lengkap
Kelompok : Hematologi
Subkelompok : -
Persiapan Pasien : -
Kelompok : Hematologi
Subkelompok : -
Metoda : Westergren
Persiapan Pasien : -
d. Eosinofil Total
Kelompok : Hematologi
Subkelompok : -
Metoda :N/A
Persiapan Pasien : -
Keterangan : -
e. Retikulosit
Nama : Retikulosit
Kelompok : Hematologi
Subkelompok : -
Metoda : Pengecatan
Persiapan Pasien : -
Kelompok : Hematologi
Subkelompok : -
Metoda : aglutinasi
Persiapan Pasien : -
Kelompok : Hematologi
Subkelompok : -
Metoda : Pengecatan
Persiapan Pasien : -
Kelompok : Hematologi
Subkelompok : -
Persiapan Pasien : -
i. Serum Iron
Kelompok : Hematologi
Subkelompok : -
Metoda :N/A
Persiapan Pasien : -
j. TIBC
Nama : TIBC
Kelompok : Hematologi
Subkelompok : -
Metoda :N/A
Persiapan Pasien : -
tubuh.
k. Ferritin
Nama : Ferritin
Kelompok : Hematologi
Subkelompok : -
Metoda :N/A
Persiapan Pasien : -
cadangan besi yang ada di dalam tubuh. Pemeriksaan ini bertujuan untuk evaluasi persediaan zat
i. Transferin
Nama : Transferin
Kelompok : Hematologi
Subkelompok : -
Metoda : -
Persiapan Pasien : -
Keterangan : Pemeriksaan Transferin dilakukan untuk menilai kadar b globin (pengikat dan pengangkut zat
besi) dalam tubuh.
j. G6PD
Nama : G6PD
Kelompok : Hematologi
Subkelompok : -
Persiapan Pasien : -
k. HB Elektroforesis
Nama : HB Elektroforesis
Kelompok : Hematologi
Subkelompok : -
Metoda : Elektroforesis
Persiapan Pasien : -
dan HbA2.
l. HbA2 Column
Kelompok : Hematologi
Subkelompok : -
Persiapan Pasien : -
l. Vitamin B12
Kelompok : Hematologi
Subkelompok : -
Metoda : Chemiluminescence
Persiapan Pasien : -
m. Asam Folat
Kelompok : Hematologi
Subkelompok : -
digunakan)
Metoda : Chemiluminescence
n. Sel LE
Nama : Sel LE
Kelompok : Hematologi
Subkelompok : -
Jenis Sampel : Darah EDTA
Metoda :N/A
Persiapan Pasien : -
Kelompok : Hematologi
Subkelompok : -
Persiapan Pasien : -
darah tepi.
a. Hemostasis adalah kemampuan alami untuk menghentikan perdarahan pada lokasi luka oleh spasme
pembuluh darah, adhesi trombosit dan keterlibatan aktif faktor koagulasi, adanya koordinasi dari endotel
pembuluh darah, agregasi trombosit dan aktivasi jalur koagulasi.
b. Urinalisis adalah tes yang dilakukan pada sampel urin pasien untuk tujuan diagnosis infeksi saluran kemih,
batu ginjal, skrining dan evaluasi berbagai jenis penyakit ginjal, memantau perkembangan penyakit seperti
diabetes melitus dan tekanan darah tinggi (hipertensi), dan skrining terhadap status kesehatan umum.
c. faal ginjal
d. faal hati merupakan pusat berbagai proses metabolisme, hal ini dimungkinkan sebab hati menerima darah
baik dari sirkulasi system dan juga dari system porta.
e. Glukosa adalah gula sederhana (monosakarida) yang berfungsi sebagai sumber utama energi di dalam tubuh
Indikasi Pengambilan Darah Arteri pada pasien dengan penyakit paru, bayi prematur dengan penyakit paru,
Diabetes Melitus berhubungan dengan kondisi asidosis diabetic.
Kontraindikasi Pengambilan Darah Arteri pada pasien dengan penyakit perdarahan seperti hemofilia dan
trombosit rendah.
E. Persiapan pasien
a. Puasa
Dua jam setelah makan sebanyak kira-kira 800 kalori akan mengakibatkan peningkatan volume plasma,
sebaliknya setelah berolahraga volume plasma akan berkurang. Perubahan volume plasma akan mengakibatkan
perubahan susunan kandungan bahan dalam plasma dan jumlah sel / l darah.
b. Obat
Penggunaan obat dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan hematologi misalnya : asam folat, Fe, vitamin B12 dll.
Pada pemberian kortikosteroid akan menurunkan jumlah eosinofil, sedang adrenalin akan meningkatkan jumlah
leukosit dan trombosit. Pemberian transfusi darah akan mempengaruhi komposisi darah sehingga menyulitkan
pembacaan morfologi sediaan apus darah tepi maupun penilaian hemostasis. Antikoagulan oral atau heparin
mempengaruhi hasil pemeriksaan hemostasis.
c. Waktu pengambilan
Umumnya bahan pemeriksaan laboratorium diambil pada pagi hari tertutama pada pasien rawat inap. Kadar
beberapa zat terlarut dalam urin akan menjadi lebih pekat pada pagi hari sehingga lebih mudah diperiksa bila
kadarnya rendah. Kecuali ada instruksi dan indikasi khusus atas perintah dokter.
Selain itu juga ada pemeriksaan yang tidak melihat waktu berhubung dengan tingkat kegawatan pasien dan
memerlukan penanganan segera disebut pemeriksaan sito. Beberapa parameter hematologi seperti jumlah
eosinofil dan kadar besi serum menunjukkan variasi diurnal, hasil yang dapat dipengaruhi oleh waktu
pengambilan. Kadar besi serum lebih tinggi pada pagi hari dan lebih rendah pada sore hari dengan selisih 40-100
g/dl. Jumlah eosinofil akan lebih tinggi antara jam 10 pagi sampai malam hari dan lebih rendah dari tengah
malam sampai pagi.
d. Posisi pengambilan
Posisi berbaring kemudian berdiri mengurangi volume plasma 10 % demikian pula sebaliknya. Hal lain yang
penting pada persiapan penderita adalah menenangkan dan memberitahu apa yang akan dikerjakan sebagai sopan
santun atau etika sehingga membuat penderita atau keluarganya tidak merasa asing atau menjadi obyek.
F. Persiapan Alat
o Bak instrument
o Spuit 3 atau 5 cc
o Bengkok
Tujuan:
Mendapatkan spesimen darah vena tanpa anti koagulan yang memenuhi persyaratan untuk pemeriksaan kimia
klinik dan imunoserologi.
Persiapan alat:
o Lancet
o Kapas alcohol
o Kapas kering
o Sarung tangan
o Pengalas
o Botol tempat darah yang diberi label, alat pengukur HB (HB Sahli),dll.tergantung jenis pemeriksaan.
o Bengkok
Tujuan:
Mendapatkan spesimen darah kapiler yang memenuhi persyaratan untuk pemeriksaan golongan darah dan
beberapa pemeriksaan rapid test imunologi.
Persiapan alat:
o kapas alkohol
o kapas steril
o plester
Tujuan:
Mendapatkan spesimen darah EDTAbyang memenuhi persyaratan untuk pemeriksaan morfologi sel darah tepi
dan hitung jumlah trombosit.
Persiapan alat:
o kapas alkohol
o plester
Tujuan:
Mendapatkan spesimen darah SITRAT yang memenuhi persyaratan untuk pemeriksaan laju endapan darah
metode Weatergreen dan pemeriksaan tes hemoragik.
G. Prosedur Kerja
Pelaksanaan
Cuci tangan
Pasang perlak/ kain pengalas dibawah daerah/ tempat yang akan diambil darahnya
Ikat bagian diatas daerah yang akan diambul darahnya dengan karet pembendung/tourniquet, pasien
dianjurkan mengepalkan tangannya.
Disinfeksi kulit yang akan ditusuk dengan kapas alcohol secara sirkuler
Tusukkan jarum kedalam vena dengan tangan dominan, lalu aspirasi apakah jarum sudah masuk vena
Buka karet pembendung ,lepaskan kepalan tanganya kemudian hisap sesuai kebutuhan.
Tarik jarum bersama spuitnya lalu bekas tusukan tekan dengan kapas alcohol dan diplester
Masukkan darah dalam spuit kedalam botol yang tersedia (memasukkan agak miring dan tidak terlalu
keras saat menyemprotkannya)
Beri label pada botol dan siap dibawa ke laboratorium untuk pemeriksaan
Cuci tangan.
Pelaksanaan:
Cuci tangan
Bersihkan daerah yang akan di tusuk alcohol 70% dan biarkan menjadi kering kembali
Pegang bagian yang akan di tusuk supaya tidak bergerak dan di tekan sedikit agar rasa nyeri berkurang
Tusuk dengan cepat memakai lancet steril, Pada ibu jari tusukan tegak lurus dengan garis sidik jari
Bila memakai anak daun telinga tusukan dilakukan dipinggir bukan pada sisinya tusukan harus cukup
dalam
Buang tetes darah pertama keluar dengan memakai kapas kering. Tetes darah berikutnya dipakai untuk
Pemeriksaan.
Cuci tangan
Darah yang telah diambil dialirkan kedalam tabung yang telah berisi EDTA 10%
Pelaksanaan:
Darah yang telah diambil sebanyak 1.6 ml dialirkan kedalam tabung yang telah berisi natriumsitrat 3.8 %
sebanyak 0.4 ml
H. Manfaat Pemeriksaan
Bab 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemeriksaan laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan atau
sample dari penderita dimana dapat berupa urine, darah, sputum(dahak) dll. Yang mana, pemeriksaan
laboratorium berfungsi untuk uji saring adanya penyakit subklinis, Konfirmasi pasti diagnosis, Menemukan
kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala klinis, Membantu pemantauan pengobatan,
Menyediakan informasi prognosis atau perjalanan penyakit, Memantau perkembangan penyakit, Mengetahui ada
tidaknya kelainan serta Memberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak didapati penyakit.
Dalam pemeriksaan laboratorium terdapat beberapa tahap yakni: Pra-analitik, Analitik, dan Pasca analitik.
Adapun pemeriksaan laboratorium khususnya dalam kasus neurobehaviour yakni: pada kasus meningitis
pemeriksaan laboratorium yang biasa dilakukan adalah pemeriksaan CSF, pemeriksaan darah dan pemeriksaan
serum elektrolit dan glukosa. dan pada kasus epilepsi dilakukam pemeriksaan laboratorium glukosa,pemeriksaan
kadar elektrolit dan pemeriksaan kalsium dan magnesium. Sedangkan pada kasus ensefalitis pemeriksaan
laboratorium yang biasa dilakukan adalah pemeriksaaan CSF dan pemeriksaan darah lengkap.
B. Saran
Bagi siswa keperawatan diharapkan dapat memanfaatkan makalah ini untuk menambah pengetahuan tentang
pemeriksaan laboratorium khususnya pada pemeriksaan laboratorium darah yang berguna bagi profesi dan orang
disekitar kita. Serta mengetahui pemeriksaan khusus guna mengetahui penyakit yang diderita.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.hi-lab.co.id/index.php/our-advice/164-hematologi
http://vivanaliz.wordpress.com/2009/04/10/pengambilan-sampel-darah-untuk-pemeriksaan-hematologi-kimia-
klinik-dan-imunoserologi/
http://electiveposting.fk.ui.ac.id/?page=elective_posting.download_syllabus_process&id=31.
http://laboratorium-analisys-rafsan.blogspot.com/2012/07/homeostatis.html
http://labkesehatan.blogspot.com/2010/02/urinalisis-1.html
http://alfakowombon.blogspot.com/2010/11/faal-hati.html
http://akatsuki-ners.blogspot.com/2011/02/hemoglobin-hba1c.html
http://kamuskesehatan.com/arti/profil-lipid/
http://ambartwins.wordpress.com/
http://asuhankeperawatankesehatan.blogspot.com/2012/10/pengambilan-darah-untuk-bahan.html