Anda di halaman 1dari 9

Permen ESDM No 30 Tahun 2009, Perseorangan Maupun Perusahaan Miliki Genset 200 KVA Harus

Miliki Izin Operasi Dari Dinas ESDM


Berdasarkan Undang Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang ketenaga listrikan, bahwa setiap genset diatas kapasitas 200 KVA
harus memiliki izin dari Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Menurut Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi Dinas ESDM Sumsel Irwan Saragih yang ditemui Senin 23 November
2015 mengatakan, dari data yang diterima pihaknya, mayoritas pemilik genset baik itu instansi pemerintah, swasta mupun
perseorangan tidak memiliki izin operasi. Sementara untuk kepemilikan genset 200 KVA hanya 30 perusahaan di Sumsel yang
bergerak di bidang perhotelan, pertambangan dan perkebunan telah memiliki izin operasi, dan ia menegaskan bagi yang tidak
memiliki izin, akan ada ancaman pidana 5 tahun dan denda Rp. 4 Milyar.
Sesuai UU No 30 Tahun 2009, kapasitas sampai dengan 25 KVA berupa laporan usaha penyediaan tenaga listrik untuk
kepentingan sendiri, untuk genset daya 25 hingga 200 KVA harus mendapatkan surat keterangan terdaftar dari Dinas ESDM
dengan masa berlaku sampai genset tersebut rusak. Sementara genset diatas 200 KVA harus memiliki izin operasi dari Dinas
ESDM dengan masa berlaku 5 tahun.
Rep : Mega Dwi Handayani
Kam : Feri Jati Nugroho

Sertifikasi Genset Mengacu UU Ketenagalistrikan


Jumat, 3 Juni 2016 | 11:05

Menteri ESDM
Sudirman Said. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.)

Berita Terkait
Sudirman Said: 12.659 Desa Belum Dialiri Listrik
Sudirman Said: Banyak Masukan dari Tim Sinkronisasi
Sudirman Said Minta Semua Pihak Tidak Berpolemik
Saratoga Dukung Lahirnya Tenaga Terampil Kelistrikan
Sudirman Said Sudah Siapkan Landasan yang Baik
JAKARTA Pemberlakuan regulasi terkait sertifikasi laik operasi (SLO) generator set (genset) sesuai dengan Pasal 44
Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan yang menyebutkan semua instalasi tenaga listrik yang
beroperasi wajib memiliki SLO.

Ketetapan tersebut hanya diberlakukan untuk instalasi yang baru, yaitu untuk instalasi yang akan dipakai harus dapat
sertifikasi laik operasi dari pihak independen yang bersertifikasi. Hal ini dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah No 62
tahun 2012, kata Menteri ESDM Sudirman Said, Kamis (2/6).

Dia mengungkapkan, penerapan regulasi tersebut dimaksudkan untuk keselamatan seper ti diatur dalam Undang-undang
Ketenagalistrikan, terutama untuk mencegah terjadinya kebakaran dan kecelakaan karena tersengat listrik.

Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan meliputi pemenuhan standardisasi peralatan dan pemanfaat tenaga listrik,
pengamanan instalasi tenaga listrik, dan pengamanan pemanfaat tenaga listrik. Mengenai biaya SLO untuk instalasi listrik
sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 8 Tahun 2016. Misalnya, untuk genset dengan daya listrik 450 Volt Amper (VA)
akan dipungut biayanya Rp 60.000, daya listrik 900 VA sebesar Rp 70.000, daya listrik 1.300 VA sebesar Rp 85.000, dan
daya listrik 2.200 VA sebesar Rp 95.000.

Selanjutnya, daya listrik 3.500- 7.700 VA berbiaya Rp 30 per VA, daya listrik 10.600-2.3000 VA berbiaya Rp 25/VA, daya
listrik 33.000- 66.000 VA berbiaya Rp 20/VA, dan daya listrik 82.500-197.000 VA berbiaya Rp 15/VA.

Sementara itu, pelaku usaha keberatan dengan Permen ESDM yang mengatur genset harus mempunyai sertifikat layak
operasi dari lembaga tertentu yang ditunjuk, dan ada sanksi pidana dan denda mencapai Rp 500 juta. Padahal, genset
sudah mempunyai SNI dari pabrik. Apalagi, untuk mendapatkan SLO, pemilik genset harus mengeluarkan biaya hingga
Rp 30 juta. (jn)

Setiap instalasi tenaga listrik yang beroperasi wajib memiliki Sertifikat Laik Operasi (Undang-Undang Nomor 30 Tahun
2009, Tentang Ketenagalistrikan)

Selasa, 18 Januari 2011

SERTIFIKAT LAIK OPERASI (SLO) INSTALASI TENAGA LISTRIK

Tenaga listrik yang dimaksud disini adalah suatu bentuk energi sekunder yang dibangkitkan, ditransmisikan, dan
didistribusikan untuk segala macam keperluan, tetapi tidak meliputi listrik yang dipakai untuk komunikasi, elektronika,
atau isyarat.

Disamping bermanfaat, tenaga listrik juga dapat membahayakan sehingga Pembangkitan, Transmisi, Distribusi dan
Pemanfaatannya harus memperhatikan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Guna tercapainya visi utama suatu instalasi tenaga listrik yaitu andal, aman dan akrab lingkungan yang harus dimiliki
oleh suatu instalasi pembangkitan, instalasi transmisi, instalasi distribusi dan instalasi pemanfaatan tenaga listrik serta
terpenuhinya aspek standarisasi dalam instalasi ketenagalistrikan, maka dikeluarkanlah suatu peraturan kebijakan
berupa regulasi-regulasi di bidang ketenagalistrikan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Kebijakan ini secara garis
besar diwujudkan untuk memenuhi aspek-aspek keselamatan ketenagalistrikan, keselamatan umum, keselamatan
lingkungan dan keselamatan instalasi bagi pengelola maupun pemilik instalasi ketenagalistrikan, sehingga dapat
diperoleh hasil akhir berupa instalasi tenaga listrik yang kompeten dan bersertifikat.
Didalam Undang-Undang nomor 30 tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan, pasal 44 ayat 4 dijelaskan bahwa Setiap
instalasi tenaga listrik yang beroperasi wajib memiliki SERTIFIKAT LAIK OPERASI

Bahkan didalam Undang-Undang Ketenagalistrikan terserbut dijelaskan juga ketentuan pidana bagi pengoperasian
instalasi tenaga listrik yang tidak memiliki SERTIFIKAT LAIK OPERASI, sebagaimana dicantumkan didalam pasal 54, ayat 1
dijelaskan bahwa Setiap orang yang mengoperasikan instalasi tenaga listrik tanpa SERTIFIKAT LAIK OPERASI
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda
paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)".

Pelaksanaan Sertifikasi Laik Operasi ini dimaksudkan untuk mengupayakan pengakuan laik operasi dari pemerintah yang
terkait atas instalasi pembangkitan, instalasi transmisi, instalasi distribusi dan instalasi pemanfaatan tenaga listrik
hingga terpenuhinya visi dalam bidang ketenagalistrikan yang akhirnya dapat dicapai suatu instalasi ketenagalistrikan
yang andal, aman, akrab lingkungan dan bersertifikat.

Tata cara pelaksanaan dan penerbitan SERTIFIKAT LAIK OPERASI instalasi tenaga listrik ini dapat dilihat didalam
Peraturan Menteri ESDM nomor 05 Tahun 2014, Tentang tata cara akreditasi dan sertifikasi ketenagalistrikn.

Terima Kasih

Salam

ARDISON, ST

Mata Uji Laik Operasi Instalasi Ketenagalistrikan

Mata Uji Laik Operasi Instalasi Pembangkit Tenaga Listrik.


Mata Uji (Test Items) Sertifikasi Laik Operasi Instalasi Pembangkitan Tenaga Listrik sesuai dengan Peraturan Menteri
ESDM No.10 Tahun 2016, Lampiran III, Huruf A s/d J, secara garis besar meliputi:

1. Pemeriksaan Dokumen

2. Pemeriksaan Desain

3. Pemeriksaan Visual

4. Evaluasi Hasil Uji Komisioning

5. Pengujian Unit

6. Pemeriksaan Dampak Lingkungan

7. Pemeriksaan Pengelolaan Sistem Proteksi Korosif

Selengkapnya dapat dilihat pada Peraturan Menteri ESDM No. 10 Tahun 2016, Lampiran III yang bisa didownload pada
bagian bawah blog ini.

Mata Uji Laik Operasi Instalasi Transmisi Tenaga Listrik.

Mata Uji (Test Items) Sertifikasi Laik Operasi Instalasi Transmisi Tenaga Listrik sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM
No.10 Tahun 2016, Lampiran III, Huruf K s/d R, secara garis besar meliputi:

1. Pemeriksaan Dokumen

2. Pemeriksaan Desain

3. Pemeriksaan Visual

4. Evaluasi Hasil Uji Komisioning

5. Pengujian Sistem

6. Pemeriksaan Dampak Lingkungan

Selengkapnya dapat dilihat pada Peraturan Menteri ESDM No. 10 Tahun 2016, Lampiran III yang bisa didownload pada
bagian bawah blog ini.

Mata Uji Laik Operasi Instalasi Distribusi Tenaga Listrik.


Mata Uji (Test Items) Sertifikasi Laik Operasi Instalasi Distribusi Tenaga Listrik sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM
No.10 Tahun 2016, Lampiran III, Huruf S s/d Z, secara garis besar meliputi:

1. Pemeriksaan Dokumen

2. Pemeriksaan Desain

3. Pemeriksaan Visual

4. Evaluasi Hasil Uji Komisioning

5. Pengujian Sistem

Selengkapnya dapat dilihat pada Peraturan Menteri ESDM No. 10 Tahun 2016, Lampiran III yang bisa didownload pada
bagian bawah blog ini.

Mata Uji Laik Operasi Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Tinggi dan Menengah.

Mata Uji (Test Items) Sertifikasi Laik Operasi Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Tinggi dan Menengah sesuai
dengan Peraturan Menteri ESDM No.10 Tahun 2016, Lampiran III, Huruf AA s/d BB, secara garis besar meliputi:

1. Pemeriksaan Dokumen

2. Pemeriksaan Desain

3. Pemeriksaan Visual

4. Evaluasi Hasil Uji Komisioning

5. Pengujian Sistem

Selengkapnya dapat dilihat pada Peraturan Menteri ESDM No. 10 Tahun 2016, Lampiran III yang bisa didownload pada
bagian bawah blog ini.

Terima Kasih

Salam

ARDISON, ST
UNDANG-UNDANG
UU No. 1/1970 tentang Keselamatan Kerja Download
UU UAP tahun 1930 Download
UU No. 13/2003 tentang KetenagaKerjaan Download
UU RI No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung Download
UU RI No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja Download
UU RI No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Download
UU RI No. 3 Tahun 1969-Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 120 tentang Higiene dalam Perniagaan dan Kantor-kantor Download
UU RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Download
UU RI No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah Download
UU RI No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air Downl0ad
UU_2009_022 lalu lintas dan angkutan jalan

PERATURAN PEMERINTAH
PP RI No. 1 Tahun 2009 tentang Perubahan ke enam atas PP RI No. 14 Tahun 1993 Download
PP RI No. 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Jamsostek Download
PP RI No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Download
PP RI No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah Download
PP RI No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air Download
PP RI No. 16 Tahun 2005 tentang Sistem Penyediaan Air Minum Download
PP RI No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya Beracun Download
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Pengolahan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Download
PP RI No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Beracun Download
PP RI No. 18/1999 Jo. PP No. 85 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Download
PP RI No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup Download
PP RI No. 85 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun (B3) Download
PP RI No. 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara Download
PP No.74/2001 tentang Pengelolaan Limbah B3 Download
PP No.36/2005 tentang pelaksanaan UU No.28 tentang Bangunan Gedung Download
EBOOK Kumpulan Peraturan K3 Download
PP UAP tahun 1930 Download
PP 07 /1973 Tentang Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan, dan Penggunaan Pestisida Download
PP 19/1973 TentangPengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja bidang Tambang Download
PP 11/1979 Tentang Keselamatan Kerja pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi Download
PP 50/2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Download

KEPUTUSAN/PERATURAN/INSTRUKSI PRESIDEN
Peraturan Presiden RI No. 33 Tahun 2005 tentang Pengesahan Amandemen Beijing Atas Protokol Montreal Tentang Bahan-Bahan
Yang Merusak Lapisan Ozon Download
Peraturan Presiden RI No. 46 Tahun 2005 tentang Pengesahan Amandemen Montreal Atas Protokol Montreal Tentang Bahan-Bahan
Yang Merusak Lapisan Ozon Download
Keputusan Presiden No. 92 Tahun 1998 tentang Pengesahan Protokol Montreal Tentang Zat-Zat Yang Merusak Lapisan Ozon,
Copenhagen, 1992 Download
Keputusan Presiden RI No. 23 Tahun 1992 tentang Pengesahan Vienna Convention For The Protection Of The Ozone Layer Dan
Montreal Protocol On Subtances That Deplete The Ozone Layer As Adjusted And Amended By The Second Meeting Of The Parties
London, 27 29 June 1990 Download

KEPUTUSAN/PERATURAN/INSTRUKSI MENTERI
PerMenakertrans RI No: Per. 13/Men/x/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja Download
PerMenakertrans RI No: Per. 09/Men/Vii/2010 tentang Operator dan Petugas Pesawat Angkat dan Angkut Download
PerMenakertrans RI No: Per. 08/Men/Vii/2010 tentang Alat Pelindung Diri Download
PerMenKes No: 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum Download
PerMenakertrans RI No: Per. 18/Men/Xi/2008 tentang Penyelenggaraan Audit SMK3 Download
PerMenaker No: Per. 03/Men/1998 tentang Tata Cara Pelaporan & Pemeriksaan Kecelakaan Download
PerMenaker No: Per. 01/Men/1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Tenaga Kerja dengan Manfaat Lebih Baik
dari Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Dasar Jamsostek Download
Peraturan Menteri Kesehatan No. 416/Men. Kes./Per/IX/1990 tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih Download
PerMenaker No: Per. 01/Men/1989 Syarat-syarat Operator Keran Angkat Download
PerMenaker RI No: Per. 04/Men/1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukkan Ahli
Keselamatan Kerja Download
Peraturan Menteri Kesehatan No. 718/Men. Kes./Per/XI/1987 tentang Kebisingan Yang Berhubungan Dengan Kesehatan Download
PerMenakertrans No: Per. 03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja Download
PerMenakertrans No: Per. 02/Men/1980 tentang pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dalam penyelenggaraan keselamatan
kerja Download
PerMenaker No: Per. 01 /Men/1976 tentang Kewajiban latihan hiperkes bagi dokter perusahaan Download
Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 Tahun 1964 Tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dalam Tempat
Kerja Download
Permen PU No. 6 Tahun 2011 Pedoman Penggunaan Sumber Daya Air Download
PermenLH No. 13 Tahun 2010 tentang UKL-UPL Download
Permen LH No. 18 Tahun 2009 Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3) Download
Permen LH No. 12 Tahun 2009 Pemanfaatan Air Hujan Download
Permen LH No. 03 Tahun 2008 Tata Cara Pemberian Simbol Dan Label Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Download
Permen ESDM No. 031 Tahun 2005 Pelaksanaan Hemat Energi Download
Permen PU No. 49 Tahun 1990 Tata Cara Dan Persyaratan Izin Penggunaan Air Dan Atau Sumber Air Download
Keputusan Menteri Kesehatan No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan
Industri Download
KepMenaker No: Kep-187/MEN/1999 Tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya Di Tempat Kerja Download
KepMenaker No: Kep-186/MEN/1999 Tentang Unit Penanggulangan Kebakaran Di tempat Kerja Download
Keputusan Menteri Kesehatan Repubik Indonesia No. 472/MENKES/PER/V/1996 Tentang Pengamanan Bahan Berbahaya Bagi
Kesehatan Download
KepMenaker RI No: Kep-245/1990 Hari K3 Nasional Download
KepMenaker No: Kep-333/MEN/1989 Tentang Diagnosis & Pelaporan Penyakit Akibat Kerja Download
KepMenaker No: Kep-147/MEN/1989 Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Kerja bagi Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Jamsostek Download
KepMenaker No: Kep-1135/ MEN/1987 Bendera K3 Download
Kepmen LH No. 111 Tahun 2003 Pedoman Mengenai Syarat Dan Tata Cara Perizinan Serta Pedoman Kajian Pembuangan Air Limbah
Ke Air Atau Sumber Air Download
Kepmen LH No. 112 Tahun 2003 Baku Mutu Air Limbah Domestik Download
Kepmen LH No. 142 Tahun 2003 Perubahan Atas KepMenLH No 111 Tahun 2003 Tentang Pedoman Mengenai Syarat Dan tata Cara
Perizinan Serta Pedoman Kajian Pembuangan Air Limbah Ke Air Atau Sumber Air Download
Kepmen LH No. 86 Tahun 2002 Pedoman Umum Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Download
Kepmenkes No. 907 Tahun 2002 Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air Minum Download
Kepmenaker No. 187 Tahun 1999 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya Di Tempat Kerja Download
Kepmen LH No. 48 Tahun 1996 Baku Tingkat Kebisingan Download
Kepmen LH No. 49 Tahun 1996 Baku Tingkat Getaran Download
Kepmen LH No. 50 Tahun 1996 Baku Tingkat Kebauan Download
Keputusan Kepala Bapedal No. 255 Tahun 1996 Tata Cara Dan Persyaratan Penyimpanan Dan Pengumpulan Minyak Pelumas/Oli
Bekas Download
Keputusan Kepala Bapedal No. 1 Tahun 1995 Tata Cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan Dan Pengumpulan Limbah
B3 Download
Keputusan Kepala Bapedal No. 2 Tahun 1995 Dokumen Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Download
Keputusan Kepala Bapedal No. 5 Tahun 1995 Simbol dan Label Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Download
Kepmen LH No: Kep-13/MENLH/3/1995 Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak Download
Permenaker No.05/MEN/1996 tentang SMK3 Download
Kep Men Menteri PU No.384/2004 tentang Pedoman K3 Pada Proyek Bendungan Download
Kep Men Naker No.186/1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran Download
Kep Men Kes No.1075/2003 tentang Pedoman Sistem Informasi Kesehatan Kerja Download
KepMenaker No.187 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya Download
SMK3 Departemen Pekerjaan Umum
Kebijakan K3 Departemen Pekerjaan Umum Download
Pakta komitmen K3 Departemen Pekerjaan Umum Download
Peraturan Menteri PU No.09/PRT/M/2008 tanggal 01 Juli 2008 tentang PEDOMAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN
UMUM : Bagian 1 Download , Bagian 2 Download, Bagian 3 Download
No : PER/01/MEN/1976 TENTANG KEWAJIBAN LATIHAN HIPERKES BAGI DOKTER PERUSAHAAN Download
No : PER.01/MEN/1978 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DALAM PENEBANGAN DAN PENGANGKUTAN
KAYU Download
NO : PER.03/MEN/1978 TENTANG PERSYARATAN PENUNJUKAN DAN WEWENANG SERTA KEWAJIBAN PEGAWAI
PENGAWAS KESELAMATAN KERJA DAN AHLI KESELAMATAN KERJA. Download
No: PER.01/MEN/1979 TENTANG KEWAJIBAN LATIHAN HYGIENE PERUSAHAAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
BAGI TENAGA PARA MEDIS PERUSAHAAN. Download
No. PER.01/MEN/1980 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA KONSTRUKSI BANGUNAN Download
No. Per.02/MEN/1980 TENTANG PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA DALAM PENYELENGGARAAN KESELAMATAN
KERJA. Download
No : PER.04/MEN/1980 TENTANG SYARAT-SYARAT PEMASANGAN DAN PEMELIHARAN ALAT PEMADAM API
RINGAN. Download
No : PER.01/MEN/1981 TENTANG KEWAJIBAN MELAPOR PENYAKIT AKIBAT KERJA Download
No : PER. 01/MEN/1982 TENTANG BEJANA TEKANAN Download
No : PER. 02/MEN/1982 TENTANG KUALIFIKASI JURU LAS DI TEMPAT KERJA Download
No: PER.03/MEN/1982 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN TENAGA KERJA. Download
No : PER.02/MEN/1983 TENTANG INSTALASI ALARM KEBAKARAN AUTOMATIK Download
No : PER.03/MEN/1985 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PEMAKAIAN ASBES Download
No: PER.04/MEN/1985 TENTANG PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI Download
No : PER.05/MEN/1985 TENTANG PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT Download
No : PER.04/MEN/1987 TENTANG PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SERTA TATA CARA
PENUNJUKAN AHLI KESELAMATAN KERJA Download
No : PER.01/MEN/1988 TENTANG KUALIFIKASI DAN SYARAT-SYARAT OPERATOR PESAWAT UAP Download
No : PER.01/MEN/1989 TENTANG KWALIFIKASI DAN SYARAT-SYARAT OPERATOR KERAN ANGKAT Download
No : PER.02/MEN/1989 TENTANG PENGAWASAN INSTALASI PENYALUR PETIR Download
No : PER-02/MEN/1992 TENTANG TATA CARA PENUNJUKAN KEWAJIBAN DAN WEWENANG AHLI KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA Download
No : PER.04/MEN/1995 TENTANG PERUSAHAAN JASA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Download
No : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Download
No : PER.01/MEN/1998 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMELIHARAAN KESEHATAN BAGI TENAGA KERJA DENGAN
MANFAAT LEBIH BAIK DARI PAKET JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DASAR JAMINAN SOSIAL TENAGA
KERJA. Download
No : PER.03/MEN/1998 TENTANG TATA CARA PELAPORAN DAN PEMERIKSAAN KECELAKAAN Download
No : PER.04/MEN/1998 TENTANG PENGANGKATAN, PEMBERHENTIAN DAN TATA KERJA DOKTER PENASEHAT Download
No : PER.03/MEN/1999 TENTANG SYARAT-SYARAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LIFT UNTUK PENGANGKUTAN
ORANG DAN BARANG Download
NO. : INS.11/M/BW/1997 TENTANG PENGAWASAN KHUSUS K3 PENAGGULANGAN KEBAKARAN Download
SURAT EDARAN DAN KEPUTUSAN DIRJEN PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN
PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN
NO. : KEP. 84/BW/1998 TENTANG CARA PENGISIAN FORMULIR LAPORAN DAN ANALISIS STATISTIK KECELAKAAN Download
NO : KEP. 407/BW/1999 TENTANG PERSYARATAN, PENUNJUKAN, HAK DAN KEWAJIBAN TEKNISI LIFT Download
NO. : KEP. 311/BW/2002 TENTANG SERTIFIKASI KOMPETENSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TEKNISI
LISTRIK Download
PERATURAN DAERAH
Peraturan Daerah Kabupaten Bogor No. 4 Tahun 2003 tentang Izin Pembuangan Air Limbah Download

Pemerikasaan instalasi akan memastikan kelayakan dari sebuah instalasi penangkal petir yang terpasang

Setiap instalasi Penangkal Petir sebaiknya diperiksa setiap setahun sekali yang dilakukan menjelang musim penghujan
(Internal Cek) , diharapkan selama musim penghujan instalasi yang telah terpasang dapat berfungsi dengan baik
sehingga bangunan akan aman dan terlindungi serta terhindar dari bahaya sambaran petir.

Setiap instalasi Penangkal Petir sebaiknya diperiksa setiap setahun sekali secara mandiri oleh teknisi ( internal cek ) dan
Pemeriksaan yang mendapatkan sertifikasi disnaker tiap dua tahun sekali

Sebagaimana peraturan pemerintah RI NO. :PER. 02/MEN/1989 TENTANG PENGAWASAN INSTALASI PENYALUR
PETIR maka pemeriksaan berkala oleh instansi terkait dalam hal ini adalah Disnaker, dilakukan setiap 2 tahun, hal ini
dapat terwujud apabila pihak Swasta/Instansi sadar perlunya keselamatan baik itu pada gedung dan isinya maupun
keselamatan bagi karyawan yang ada disekitar tempat kerja.
Kami sebagai Pihak Ketiga/Swasta menawarkan jasa akan keperluaan 2 hal tersebut :

1. Pemeriksaan berkala tahunan / Internal Cek


Bahwa pemerikasaan instalasi penyalur petir ini akan dilakukan dengan mengikuti standarisasi teknis dan
mengikuti aturan yang berlaku , Tujuan akhir dari Internal Cek adalah memberikan kepastian akan kelayakan
sebuah instalasi . sehingga dari pihak pemilik bangunan akan benar benar yakin akan fungsi penyalur petir yang
terpasang .
2. Pemeriksaan / Sertifikasi Disnaker dan Re-Sertifikasi Disnaker setiap 2 tahun sekali
Sedangkan Sertifikasi Disnaker dan Re-Sertifikasi Disnaker adalah menyertakan pihak Instansi Terkait di daerah
tersebut kali ini Disnaker Setempat . Di libatkannya dipak pemerintahan tidak lain karena masih ada keterkaitan
akan hasil uji kelayakan ini dengan berbagai kepentingan yang lain ( ISO , Asuransi )
Beberapa dokumen harus di siapkan bila akan di lakukan ijin pengesahan Disnaker diantaranya PERMOHONAN
PENGESAHAN DISNAKER
Lingkup Kerja Pemeriksaan Instalasi
Pemeriksaan instalasi penangkal petir meliputi pemeriksaan yang terdiri dari serangkaian pengujian terhadap sistem
penyalur petir yang ada , mulai dari jenis dan fisik material , spesifikasi teknis material , serta teknis pemasangan.

Hasil pemeriksaan instalasi penangkal petir berisi data teknis kondisi fisik instalasi penyalur petir, serta hasil spesifikasi
teknisnya sesuai standar operasional dan ketentuan yang berlaku.
Rekomendasi perbaikan atau penggantian akan diberikan bila ditemukan kesalahan ataupun potensi ketidaksesuaian ,
Untuk pelaksanaan perbaikan akan kembali menjadi kebijakan pihak pemilik akan pelaksanaanya.

Proses Pemeriksaan Instalasi Meliputi :


Pemeriksaan data teknis yang ada
Pengamatan visual peralatan dan sistem instalasi penangkal petir (di lokasi).
Pencatatan data lapangan ( di lokasi ).
Perbandingan kesesuaian teknis dengan standar nasional.
Melakukan evaluasi teknis dalam standarisasi yang dipakai
Analisa kelayakan instalasi
Laporan Hasil Pemeriksaan
Hasil Pelaporan Pemerikasaan Instalasi Penangkal Petir
Hasil laporan pemeriksaan akan disampaikan kepada pelanggan baik lesan atau tulisan . Bila ada temuan kelemah
menjadi dasar rekomendasi kami agar dilakukan perbaikan.

Perbaikan akan kekurangan dan kelemahan dari instalasi menjadi tanggung jawab penuh pihak pengelola bila tidak di
lakukan perbaikan ( Internal Cek ), Tetapi akan berbeda bila pemeriksaan berkala 2 tahunan , bila ditemukan ketidak
sesuaian maka dari Pihak Dinas Tenaga Kerja setempat tidak mensetujui kelayakan pakai dari fungsi keselamatan
Penyalur Petir .

Sertifikasi Disnaker
Sertifikasi Legal Regulasi akan dilakukan pihak Disnaker dengan menyertakan hasil pelaporan pemeriksaan dan
dilengkapi dokumen dokumen pendukung , gambar situasi , detail instalasi dan surat Permohonan Pengesahan .
Bila ada ketidak sesuaian maka pihak Instansi terkait ini akan meminta untuk melakukan perbaikan terlebih dahulu .

Pihak kami akan memprakarsai seluruh proses Sertifikasi Disnaker ini ,

Anda mungkin juga menyukai