Anda di halaman 1dari 25

Peregangan Otot dan Pelemasan Sendi

Pada saat akan memulai suatu aktifitas olahraga, stretching (peregangan) atau lebih dikenal orang
dengan istilah pemanasan (warm-up) ini sangat diperlukan. Stretching adalah bentuk dari penguluran
atau peregangan pada otot-otot di setiap anggota badan agar dalam setiap melakukan olahraga
terdapat kesiapan serta untuk mengurangi dampak cedera yang sangant rentan terjadi. Peregangan
merupakan salah satu bentuk persiapan awal dalam melakukan aktivitas olahraga, termasuk olahraga
beladiri. Pada perguruan beladiri modern biasanya dalam latihan sudah dimasukkan unsur ilmu
kesehatan dan olahraga, di antaranya teknik peregangan. Teknik peregangan perlu dikuasai oleh para
pelatih dan atlet karena manfaatnya sangat besar, namun tentu saja setiap cabang olahraga di samping
memiliki teknik peregangan yang bersifat umum juga memiliki teknik peregangan yang lebih spesifik.

Sebelum melakukan peregangan sebaiknya terlebih dahulu melakukan pemanasan (warm-up),


walaupun ada pendapat lain yang menyatakan bahwa pemanasan sebaiknya dilakukan setelah
melakukan peregangan. Pemanasan merupakan salah satu bagian dasar dari program latihan permulaan
yang terdiri dari sekelompok latihan yang dilakukan pada saat hendak melakukan aktivitas
olahraga. Peregangan otot dan pelemasan sendi penting dilakukan sebelum melakukan latihan yang
sesungguhnya. Hal ini dilakukan untuk mencapai hal-hal sebagai berikut.
Mengurangi kemungkinan terjadi cedera sendi dan otot.
Menghemat tenaga yang dikeluarkan ketika melakukan gerakan.
Mempersiapkan anggota badan untuk melakukan gerakan dalam latihan yang lebih berat.
Untuk melemaskan persendian agar mudah melakukan gerakan dan tidak kaku.
Peregangan otot dan pelemasan sendi di antaranya:
1. Peregangan Otot Tangan
Cara melakukan peregangan otot adalah sebagai berikut.
Berdiri tegak.
Tangan dibengkokkan di depan dada.
Tangan kanan memegang siku tangan kiri.
Tarik siku tangan kiri ke arah kanan dan tahan sebentar.
Kembali ke sikap semula.
Gantian dengan tangan kanan.
Dibengkokkan di depan dada.
Tangan kiri memegang siku tangan kanan.
Tarik siku tangan kanan ke arah kiri dan tahan sebentar.
Kembali ke sikap semula.
Dilakukan secara bergantian antara tangan kiri dan tangan kanan.
2. Peregangan Otot Leher
Cara melakukan peregangan otot leher adalah sebagai berikut.
Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu.
Kedua tangan di pinggang.
Putar leher ke kiri dua kali, ke kanan dua kali, dilakukan 2 8 hitungan.
Anggukan kepala ke bawah dua kali, ke atas dua kali, dilakukan 2 8 hitungan.
Miringkan kepala ke kiri dua kali dan ke kanan dua kali, dilakukan 2 8 hitungan.
3. Peregangan Otot Pinggul
Cara melakukan peregangan otot pinggul adalah sebagai berikut.
Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu.

Kedua tangan di samping badan.


Renggutkan badan ke bawah sampai, kedua tangan menyentuh lantai.
Kembali ke sikap semula.
Renggutkan badan ke belakang dengan kedua tangan memegang pinggul.
Lakukan secara bergantian.
4. Peregangan Otot Kaki
Cara melakukan peregangan otot kaki adalah sebagai berikut.

Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu.


Angkat kaki kanan dengan kedua tangan memegang lutut.
Tahan sebentar, kembali ke sikap semula.
Angkat kaki kiri dengan kedua tangan memegang lutut.
Tahan sebentar, kembali ke sikap semula.
Lakukan secara bergantian.
5. Pelemasan Sendi Lutut
Cara melakukan pelemasan sendi lutut adalah sebagai berikut.
Berdiri tegak kedua kaki rapat.

Kedua lutut dibengkokkan.


Kedua tangan memegang lutut.
Putar kedua lutut ke kanan dua kali dan ke kiri dua kali.
Dilakukan dalam 2 8 hitungan.
6. Pelemasan Sendi Bahu
Cara melakukan pelemasan sendi bahu adalah sebagai berikut.
Berdiri tegak kedua kaki rapat.

Kedua tangan direntangkan ke samping.


Putar kedua tangan dari mulai putaran lambat kemudian cepat.
Putar dari putaran kecil kemudian ke putaran besar.
Lakukan secara berulang-ulang.
7. Pelemasan Sendi Kaki
Cara melakukan pelemasan sendi kaki adalah sebagai berikut.
Berdiri tegak, kedua kaki rapat.

Kedua tangan di pinggang.


Angkat kaki kanan ke depan.
Putar ujung kaki ke kanan dan ke kiri.
Kembali ke sikap semula.
Angkat kaki kiri ke depan.
Putar ujung kaki ke kanan dan ke kiri.
Kembali ke sikap semula.
Lakukan secara bergantian antara kaki kanan dan kaki kiri.

1. PENGERTIAN PEREGANGAN (STRETCHING)


Pada saat akan memulai suatu aktifitas olahraga, stretching (peregangan) atau lebih dikenal orang
dengan istilah pemanasan (warm-up) sangat diperlukan. Stretching adalah bentuk dari penguluran atau
peregangan pada otot-otot di setiap anggota badan agar dalam setiap melakukan olahraga terdapat
kesiapan serta untuk mengurangi dampak cedera yang sangan rentan terjadi.
Anda tentu sering mendengar kalimat itu. Tetapi, kapan Sebaiknya peregangan (stretching) dilakukan?
Sebelum, setelah, atau sebelum dan setelah berolahraga? Berapa lama peregangan sebaiknya
dilakukan?
Stretching atau pereganganan otot adalah aktivitas yang biasanya dilakukan sebelum atau setelah
olahraga. Kegiatan ini bertujuan untuk membuat oto dan persendian menjadi fleksibel dan elastic.
Sehingga menjadi lebih mudah pada saat melakukan pergerakan. Selain hal tersebut , stretching juga
berfungsi menghindari cidera pada saat berolahraga.

2. RAHASIA DI BALIK PEREGANGAN


Masih banyak orang yang menganggapnya sebagai hal yang tidak penting. Padahal, peregangan sangat
penting dilakukan dan memiliki banyak manfaat, di antaranya :
1. Peregangan membuat tubuh dapat bergerak lebih efisien.
Selama sesi latihan, otot akan memendek saat mulai letih. Ini akan menghambat kemampuan tubuh
untuk menghasilkan kecepatan dan kekuatan serta menyebabkan langkah Anda kurang efisien dan lebih
pendek. Peregangan akan membuat otot tetap panjang dan memperbaiki elastisitas/fleksibilitas jaringan
tubuh
2. Peregangan akan membuat tubuh Anda lebih kuat. Peregangan setelah latihan atau di antara latihan
ketahanan dapat meningkatkan kekuatan sampai 20%.
3. Bila dilakukan dengan benar, peregangan akan membantu mencegah timbulnya cedera. Saat tepat
melakukannya.peregangan dapat dilakukan kapanpun, saat berolahraga maupun tidak. tidak ada
larangan untuk melakukan stretching.yang pasti, lakukanlah sebelum dan setelah aktivitas lain.
Peregangan yang dilakukan setelah aktifitas fisik, seperti latihan kardio, latihan kekuatan.atau olahraga
permainan, dapat membuat otot lebih hangat dan lentur, sehingga lebih mudah memanjang.

Tahapan peregangan sebelum melakukan aktivitas inti olahraga.


1.Mulailah latihan dengan pemanasan Selama lima menit.
Lakukan peregangan dinamis selama 5 menit, yaitu gerakan perlahan yang terkendali atau latihan
aerobik intensitas rendah, seperti bersepeda, berjalan, atau jogging. Tujuan pemanasan adalah
melenturkan otot yang tegang, yang dapat menimbulkan cedera
2. Lakukan Peregangan dengan lembut (smooth), diikuti oleh pemanasan yang lebih spesifik,
3. Lanjutkan dengan latihan inti,
4. Pendinginan, turunkan aktivitas kinerja fisik anda dengan jarak berjalan sambil melakukan gerakan-
gerakan kecil.jangan langsung duduk.
5. kemudian peregangan lagi. Peregangan dan pendinginan di penutup aktivitas olahraga dapat
mengurangi tumpukan asam laktat. Asam laktat adalah sampah sisa aktivitas fisik, kalau tertimbun
menyebabkan tubuh menjadi pegal-pegal.
Jangan sekali-kali melakukan peregangan sebelum Anda melakukan latihan aerobik intensitas rendah (
misalnya jogging). Peregangan dengan intensitas tinggi yang dilakukan sebelum latihan, saat otot masih
dingin dan kurang lentur, tidak akan bermanfaat dan justru akan menyebabkan tendon rentan cedera.
GERAKAN PEREGANGAN (STRETCHING)
1. PENGERTIAN PEREGANGAN (STRETCHING)
Pada saat akan memulai suatu aktifitas olahraga, stretching (peregangan) atau lebih dikenal orang
dengan istilah pemanasan (warm-up) ini sangat diperlukan. Stretching adalah bentuk dari penguluran
atau peregangan pada otot-otot di setiap anggota badan agar dalam setiap melakukan olahraga
terdapat kesiapan serta untuk mengurangi dampak cedera yang sangant rentan terjadi.
1. MANFAAT MELAKUKAN PEREGANGAN (STRETCHING)
Terdapat beberapa manfaat apabila seseorang melakukan gerakan peregangan sebelum memulai
aktifitas olahraga, diantaranya dapat dijelaskan di bawah ini:
1. Meningkatkan suhu (temperature) tubuh beserta jaringan-jaringannya.
2. Menaikkan aliran darah melalui otot-otot yang aktif.
3. Meningkatkan detak jantung sehingga akan mempersiapkan bekerjanya system cardiovascular
(jantung dan pembuluh darah).
4. Menaikkan tingkat energi yang dikeluarkan oleh metabolisme tubuh.
5. Meningkatkan kecepatan perjalanan sinyal syaraf yang memerintahkan gerakan tubuh.
6. Memudahkan otot-otot berkontraksi dan relaksasi secara lebih cepat dan efisien.
7. Meningkatkan kapasitas kerja fisik.
8. Mengurangi adanya ketegangan pada otot.
9. Meningkatkan kemampuan jaringan penghubung dalam gerakan memanjang (meregang).
10. Terjadi peningkatan kondisi secara psikologis.
11. Mengurangi dampak cedera.
1. MACAM GERAKAN-GERAKAN STRETCHING AKTIF
Stretching aktif adalah pemanasan atau peregangan yang dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain
serta dapat dilakukan dalam posisi berdiri atau duduk bahkan dengan tidur terlentang maupun
tengkurap. Gerakan peregangan yang dapat dan boleh dilakukan adalah sebagai berikut:
1. 1. Peregangan kepala: berfungsi untuk mengulur M. Trapezius
O: protuberentia occipitalis externa, linea nuchae superior, septunechea, processus spinosi, semua vert.
thoracalis
I: pars descendens dari bagian cranial septum nuchae pada extrimitas acromialis claviculae, pars
ascendens dari vert. thoracalis yang bawah pada tepi bawah spina scapulae.
Dengan persendian:
Articulatio atlanto occipetalis :
a. Condyli occipetalis
b. Fovea articularis superior atlantis
Articulatio atlanto opistrophica / atlantoepistropea lateralis :
1. Facies articularis inferior atlantis
2. Facies articularis superior epistrophei
Gerakan peregangan itu sendiri terdiri atas gerakan sebagai berikut:
1. Menundukkan kepala ke bawah dan meregangkan kepala ke atas dengan suatu hitungan tertentu.,
b) Menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri dengan suatu hitungan tertentu.
c) Mematahkan kepala ke kanan dan ke kiri dilakukan dengan suatu hitungan tertentu.
1. 2. Peregangan tangan dan lengan: bertujuan untuk meregangkan otot triceps, deltoid, biceps,
fleksor, dan ekstensor.
2. M.deltoideus
O: extrimitas acromialis claviculae acronym
I: tuberositas deltoidea humeri
1. M. bicep brachii
O: caput longum: tuberositas supraglenoidalis, caput breve: prossus coracoideus.
I: tuberositas radii
1. M. flexor carpi ulnaris
O: Caput humerale : epicondylus medialis humeri, caput ulnare: pinggir dorsal ulna
I: os pisifornie
Dengan persendian:
Articulatio humeri :
1. Caput humeri
2. Cavitas glenoidalis
Articulatio cubiti
1. Articulatio humeroradialis :
- Capitulum humeri
- Fovea capituli radii
1. Articulatio humeroulnaris :
- Trochlea humeri
- Incisura semilunaris
1. Articulatio radioulnaris proximalis :
- Circumferentia articularis radii
- Incisura radialis ulnae
Articulatio radioulnaris distalis :
1. Circumferentia articularis ulnae
2. Incisura ulnaris radii
Articulatio radiocarpea :
1. Facies articularis carpea radii
2. Cartilage triangilaris
Gerakan peregangannya terdiri atas:
a) Menekuk tangan kanan menyamping ke kiri dengan ditahan menggunakan tangan kanan dan
kemudian sebaliknya dengan hitungan tertentu.
b) Tangan kanan ditekuk di belakang kepala kemudian ditekan menggunakan tangan kiri dan
kemudian sebaliknya dengan hitungan tertentu.
c) Meregangkan/menarik kedua tangan ke atas dalam suatu hitungan tertentu.
d) Menekuk telapak tangan kanan ke atas dan ke bawah dengan hitungan tertentu serta demikian
jugan dengan tangan kiri.
1. 3. Peregangan pinggang & perut: ditujukan untuk meregangkan otot seratus, rectus abdominis,
latisimus dorsi, eksternal oblique,dan tendinous inscription.
1. M. subclavius
O: ujung bagian medial iga I bagian tulang
I: permukaan bawah clavicula sepanjang sulcus subclavius
1. M. pectoralis minor
O: costae II-V
I: processus coracoideus
1. M. serratus anterior
O: costae I-VIII
I: margo vertebralis scapulae
1. M. pectoralis major
O: pars clavicularis pada extrimitas sternalis claviculae, pars sternalis pada sternum dan rawan iga I-VI,
pars abdominalis pada vagina m. recti abdominis
I: crista tuberculi major.
a) Mencondongkan badan ke depan hingga mencium lutut dan sebaliknya ke belakang dengan suatu
hitungan tertentu,
b) Mencondongkan badan ke samping kanan dan ke samping kiri dengan hitungan tertentu.
c) Memutar badan ke kanan dan kiri dengan hitungan tertentu.
d) Peregangan perut dengan menegakkan badan seperti pada gambar di bawah ini:
1. 4. Peregangan tungkai & kaki: bertujuan untuk meregangkan otothamstring, gluteus,
semitendinosus, gracilis, gastrocnemius, peroneus, dan vastus.
2. a. M. gluteus maximus
O: Ala ossis ilium, permukaan belakang os sacrum dan os coccygis, lig. Sacroiliaca posteriora, lig.
sacrotuberosum
I: 2/3 bagian atas pada tractus iliobiatis, 1/3 bagian bawah pada tuberositas glutea femoris.
1. M. gastrocnimius
O: caput mediale: epicondylus medialis femoris, caput laterale: epicondylus lateralis femoris
I: tuber calcanei dengan perantaraan tendo calcanei (achillei)
a) Menekuk lutut ke atas dan ditempelkan ke dada dengan ditahan mengguanakan kedua tangan
secara bergantian dengan hitunganb tertentu.
b) Menekuk kaki ke belakang dengan ditahan menggunakan tangan dalam hitungan tertentu.
c) Dalam posisi start jongkok lari dalam hitungan tertentu dengan bergantian kaki kanan dan kiri
sebagai tumpuan.
d) Mendorong kaki ke depan dan ditahan dalam hitungan tertentu secara bergantian kaki kanan dan
kiri.
e) Kaki dalam posisi jongkok menggunakan hitungan tertentu.
1. PEREGANGAN ATAU STRETHING YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN
Bagi atlet melakukan peregangan yang berlebihan dianggap dapat meningkatkan kemungkinan
mengalami cidera pada ligament dan cedera yang ditandai dengan terlepasnya persendian atau biasa
disebut dislokasi. Pemikiran tersebut berdasarkan landasan teori bahwa adanya kelenturan yang
berlebihan (karena peregangan/stretching) akan dapat mengurangi kestabilan pada daerah persendian.
Maka dari itulah, latihan peregangan sebaiknya memperhatikan kondisi-kondisi sebagai berikut:
Jangan melakukan peregangan saat anda mengalami hal salah satu diantara;
a) Apabila tulang anda menghalangi gerakan anda (sukar bergerak).
b) Sedang mengalami patah tulang
c) Terdapat gejala peradangan atau infeksi akut
d) Terdapat gejala osteoporosis
e) Baru mengalami cidera atau keseleo
f) Terdapat pengurangan atau penurunan fungsi pada daerah pergerakan
Ada beberapa gerakan peregangan yang tergolong peregangan yang memiliki kemungkinan
terlalu berbahaya dan disarankan untuk dihindari diantaranya sebagai berikut:
1) Posisi Membalikkan Satu Kaki atau Dua Kaki
Ini dikarenakan gerakan ini dapat menyebabkan:
a) Meregangnya ligamen lutut bagian tengah
b) Meremukkan meniscus
c) Menaikkan ketidakstabilan lutut
d) Menekan dan memutar tempurung lutut, akibatnya tempurung lutut bergeser
2) Posisi Berdiri Dengan Kaki Lurus Merentang
Gerakan ini terdapat resiko sebagai berikut:
a) Menekan bagian tengah dari kedua lutut
b) Kelainan bentuk lutut yang permanent, seperti bentuk lutut yang pengkar keluar
c) Menyebabkan hipertensi lutut (tekanan berlebih)
d) Penekanan yang hebat pada lumbar vertebrae (tulang pinggang)
3) Posisi Tubuh Melengkung (The Bridge)
Gerakan ini disarankan untuk dihindari karena dapat menyebabkan:
a) Dapat memeras potongan tulang belakang
b) Menjepit urat syaraf
4) Berdiri Dengan Kaki Diluruskan (Dengan Kaki Dirapatkan)
Gerakan ini sebaiknya tidak dilakukan karena dapat memicu:
a) Mengakibatkan hypertensi lutut
b) Terjadi penekanan yang hebat pada lumbar vertebrae
5) Posisi Membalikkan Tubuh (Inversion)
Gerakan ini sebaiknya dihindari karena dapat mengakibatkan:
a) Meningkatkan tekanan darah
b) Dapat memecahkan pembuluh darah, khususnya pembuluh darah pada mata
c) Mengakibatkan cedera stabilitas pada tulang belakang
6) Menekuk Kaki Kanan Dan Kiri Ke Dalam Dengan Ditahan Menggunakan Tangan
7) Menekuk lutut
8) Menyilangkan 1 Kaki Dicondongkan Ke Samping
Gerakan-gerakan diatas sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan:
a) Liggamentum collaterale mediale meregang.
b) Merobek meniscus yang terjepit di antara condyli femoris dan os tibia.

Peregangan (Stretching) adalah latihan fisik yang merengangkan sekumpulan otot agar mendapatkan
otot yang elastis dan nyaman yang biasanya dilakukan sebelum atau sesudah olahraga.

Berikut manfaat stretching :


Manfaat Perenggang (Stretching):
Meningkatkan suhu tubuh beserta jaringan-jaringannya.
Menaikkan aliran darah melalui otot-otot aktif.
Meningkatkan detak jantung sehingga dapat mempersiapkan bekerjanya sistem jantung dan
pembuluh darah (cardiovaskular).
Menaikkan tingkat energi yang dikeluarkan oleh metabolisme tubuh.
Meningkatkan pertukaran (pengikatan) oksigen dalam hemoglobin.
Meningkatkan kecepatan perjalanan sinyal saraf yang memerintah gerakan tubuh.
Meningkatkan efisiensi dalam proses reciprocal innervation, sehingga memudahkan otot-otot
berkontraksi dan rileks secara lebih cepat dan efisien.
Meningkatkan kapasitas kerja fisik.
Mengurangi adanya ketegangan pada otot.
Meningkatkan kemampuan jaringan penghubung dalam gerakan memanjang atau meregang.
Terjadi peningkatan kondisi tubuh secara psikologis.
Dapat meningkatkan kebugaran fisik.
Bisa mengoptimalkan daya tangkap, latihan, dan penampilan pada berbagai bentuk gerakan yang
terlatih.
Dapat meningkatkan mental dan relaksasi fisik.
Dapat meningkatkan perkembangan kesadaran tubuh.
Dapat mengurangi risiko keseleo sendi dan cedera otot (kram)
Dapat mengurangi risiko cedera punggung
Dapat mengurangi rasa nyeri otot.
Dapat mengurangi rasa sakit yang menyiksa pada saat menstruasi bagi wanita.
Dapat mengurangi ketegangan otot.

Peregangan jika tidak dilakukan dengan benar akan membuat kehancuran di tubuh kita. Lalu bagaimana
melakukan peregangan dengan benar ?

1. Melakukan pemanasan sebelumnya


Melakukan peregangan pada otot yang dingin dapat meyebabkan resiko cedera.Oleh karna itu kita harus
melakukan pemanasan sebelumnya contoh ; jogging , bersepeda dalam intensitas rendah

2. Tidak melakukan gerakan melompat


Gerakan melompat akan membuat otot anda berkontraksi, bukan meregang.Akibatnya akan
menimbulkan sobekan kecil pada otot.

3. Melakukan peregangan dengan kesetaraan


anda tidak boleh stretching dengan fokus ke satu arah saja.Pastikan anda meregangkan bagian tubuh
secara sama, agar otot anda siap secara merata

4. Melakukannya pada batas maksimum


Ketika melakukan peregangan kita harus berusaha mencapai titik maksimum.Pada titik ini anda
akan merasakan tegangan yang ringan pada otot sekali lagi tegangan ringan bukan menyakitkan.Lalu
reps berikutnya anda harus berusaha kebih jauh dan tetap menjauhi ketegangan berlebih

5. Melakukan pernafasan yang benar


Saat tubuh dalam posisi meregang tariklah nafas dan saat bergerak keluarkan nafas.Bernafaslah dengan
baik dan teratur.

6. Hindari peregangan secara acak


Peregangan secara acak (atas - bawah - atas - bawah) , akan menyebabkan peredaran tidak teratur,
sehingga akan menimbulkan mual dan pusing.Jadi usahakan berurutan dari atas ke bawah atau bawah
ke atas
A. Sejarah Permainan Bola Voli

Permainan bola voli diciptakan oleh William B Morgan pada tahun 1895 di Holyoke (Amerika bagian
timur). William B Morgan adalah seorang pembina pendidikan jasmani pada Young Men Christain
Association (MCA).

Permainan bola voli di Amerika sangat cepat perkembangannya, sehingga tahun 1933 YMCA
mengadakan kejuaraan bola voli nsional.

Kemudian permainan bola voli ini menyebar ke seluruh dunia. Pada tahun 1974 pertama kali bola
voli dipertandingkan di Polandia dengan peserta yang cukup banyak. Maka pada tahun 1984 didirikan
Federasi Bola Voli Internasional atau Internationnal Voli Ball Federation (IVBF) yang waktu itu
beranggotakan 15 negara dan berkedudukan di Paris.
Permainan bola voli sangat cepat perkembangannya, antar lain disebabkan oleh :
1. tidak memerlukan lapangan yang luas.
2. Mudah dimainkan.
3. Alat-alat yang digunakan untuk bermain sangat sederhana.
4. Permainan ini sangat menyenangkan.
5. Kemungkinan terjadinya kecelakaan sangat kecil.
6. Dapat dimainkan di alam bebas maupun di ruang tertutup.
7. Dapat di mainkan banyak orang

Permainan bola voli masuk ke Indonesia pada waktu penjajahan Belanda (sesudah tahun 1928).
Perkembangan permainan bola voli di Indodesia sangat cepat. Hal ini terbukti pada Pekan Olahraga
Nasional (PON) ke-2 tahun 1952 di jakarta. Sampai sekarang permainanbola voli termasuk salah satu
cabang olahraga yang resmi dipertandingkan.

Pada tahun 1955 tepatnya tanggal 22 Januari didirikan Organisasi Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI)
dengan ketuanya W. J. Latumenten. Setelah adanya induk organisasi bola voli ini, maka pada tanggal 28
sampai 30 mei 1955 diadakan kongres dan kejuaraan nasional yang pertama di Jakarta.

Dengan melihat perkembangan permainan bola voli yang begitu pesat sangatlah tepat bila pemerintah
memilih permainan bola voli sebagai olahraga pendidikan di sekolah-sekolah. Hanya pada umumnya
permainan bola voli sedikit mengalami kesulitan di dalam memperkenalkan pada anak-anak didik.
Kesulitan ini terletak pada gerakan dasar permainan bola voli .
B. Teknik Dasar Permainan Bola Voli

1. Pengertian Teknik

Teknik adalah suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan pembuktian suatu peraktek dengan sebaik
mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang olahraga (khususnya cabang permainan
bola voli ).

Teknik dikatakan baik apabila dari segi anatomis/fisiologis mekanik dan mental terpenuhi secara benar
persyaratannya. Apabila diterapkan pencapaian prestasi maksimal untuk menganalisa gerakan teknik,
umumnya para guru atau pelatih akan dapat mengoreksi dan memperbaiki (Suharno, HP, 1983 : 3).

2. Kegunaan Teknik Pada Cabang Olahraga


Efisien dan Efektif untuk mencapai prestasi maksimal.
Untuk mencegah dan mengurangi terjadinya cidera
Untuk menambah macam-macam teknik atlet ada saat pertandingan. (Suharno, HP. 1982 : 30).
Atlet akan lebih mantap dan optimis dalam memasuki arena pertandingan (Engkos Kosasih, 1984 :
109).
3. Teknik Penguasaan Bola

Untuk dapat menguasai bola secara maksimal dan sempurna seorang pemain setidaknya harus memiliki
kemampuan-kemampuan seperti mampu melakukan passing atas secara baik dan benar dari teknik
dasar ini tidak diabaikan dan harus dilatih dengn baik, seseorang harus mengerti dan benar-benar dapat
menguasai teknik penguasaan bola dengan baik dan terus menerus, (Dleter Beullteshtahl. 1986 : 9).

Agar dapat bermain bola voli dengan baik, seseorang harus mengerti dan benar-berar dapat menguasai
teknik penguasaan bola dengan baik. Dengan menguasai teknik penguasaan bola dan latihan yang
continue diharapkan nantinya dapat bermain bola voli secara baik dan benar.

4. Passing Bawah

Passing bawah biasanya dipergunakan oleh para pemain jika bola datangnya rendah, baik untuk
dioperkan kepada teman seregunya maupun untuk dikembalikan ke lapangan lawan melewati atas
jaring atau net.

5. Passing Atas

Passing atas atau passing tangan atas adalah cara pengambilan bola atau mengoper dari atas kepala
dengan jari-jari tangan. Bola yang datang dari atas diambil dengan jari-jari tangan di atas, agak di depan
kepala (Aip Syarifuddin, 1997 : 69).
Gerakan passing bawah dan passing atas yang menunjukkan bahwa digunakan passing bawah pada saat
bola yang datangnya rendah atau berada di depan dada, sedangkan passing atas digunakan apabila bola
datangnya di atas atau melambung. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk menerima bola
service lebih baik dan tepat menggunakan passing bawah dibandingkan dengan passing atas, karena
kebanyakan bola sevice datangnya rendah dan berada di depan dada.

6. Service Bawah

Service bawah adalah cara melakukan pukulan permukaan dari petak service dengan memukul bola
dengan tangan dari bawah sebagai usaha menghidupkan bola dalam permainan (Aip Syarifuddin, 1997 :
70).
Service bawah merupakan service yang dilakukan dengan tangan bawah, siku diluruskan dan ayunan
tangan dari belakang ke depan melalui samping badan, salah satunya tangan memegang bola dan bola
tersebut dilambungkan baru dipukul. Service ini sangat populer dan sering dilakukan oleh pemain
pemula.

7. Service Atas

Service atas adalah cara melakukan pukulan permulaan dari bawah service dengan memukul bola dari
atas kepala sebagai usaha menghidupkan bola ke dalam permainan (Aip Syarifuddin, 1997 : 53).
Servise atas banyak variasinya, bola dapat dilambungkan dengan satu tangan atau dua tangan, tinggi
lambungan bola tergantung dari maksud pukulan dan kesenangan pribadi pemain. Namun pada
prinsipnya harus diusahakan agar bola dilambungkan sedemikian rupa tingginya, sehingga seluruh
rangkaian gerakan memukul menjadi satu gerakan yang tidak terputus-putus.

8. Service Samping

Service samping adalah melakukan pukulan permulaan dari daerah service dengan sikap berdiri
menyamping dan berat badan berada di kaki kanan (bagi yang tidak kidal), telapak tangan menghadap
ke atas (Mariyanto, 1995 : 119). Adapun pelaksanaan service samping adalah service berdiri
menyamping dengan tubuh bagian kiri lebih dekat dengan jaring (bagi yang tidak kidal) kedua tanga
bersama-sama memegang bola. Pada saat bola akan dilambungkan, maka badan diliukkan ke belakang
dan lutut ditekuk. Kedua tangan dijulurkan ke samping kanan, begitu bola lepas dari tangan, maka
tangan ditarik kesamping kanan bawah, berat badan berada di kaki kanan, telapak tangan menghadap
ke atas, pukulan tangan pada bola dibantu dengan liukan badan, lecutan lengan dan gerakan pergelangn
tangan sehingga bola setelah dipukul melambung dengan keras dan topspin.

9. Service Lompat

Service lompat adalah cara melakukan pukulan permulaan di daerah service dengan melompat setelah
bola dilambungkan dengan satu tangan atau dua tangan (Aip Syarifuddin, 1997 : 59). Service lompat
dilakukan dengan bola dilambungkan dengan satu atau dua tangan. Begitu bola dilambungkan diikuti
dengan melompat dan diusahakan bola berada di atas depan kepala. Bila bola telah berada di atas
depan kepala maka segeralah tangan kanan dipukulkan pada bola secepatnya.
10. Smash (Spike)

Smesh atau spike adalah gerakan memukul bola yang dilakukan dengan kuat dan keras serta jalannya
bola cepat, tajam dan menukik serta sulit diterima lawan apabila pukulan itu dilakukan dengan cepat
dan tepat (Aip Syarifuddin, 1997 : 58). Pada teknik smash inilah letak seninya permainan bola voli ,
apabila pemain hendak memenangkan pertandingan maka mau tidak mau mereka harus menguasai
teknik smash. Pemain yang pandai melakukan smash atau dengan istilah smasher harus memiliki
kelincahan, daya ledak, timing yang tepat dan mempunyai kemampuan memukul bola yang sempurna.
Pemain bola voli akan dapat melakukan berbagai variasi smash apabila pemain tersebut menguasai
teknik dasar smash secara baik dan benar.

11. Membendung

Membendung (Bloking) adalah bentuk gerakan seseorang atau beberapa orang pemain yang berada
didekat net/pemain depan (Aip Syarifuddin, 1997 : 58). Tujuan untuk menutupi atau membendung
datangnya bola dari lapangan lawan, caranya dengan menjulurkan kedua tangan ke atas dengan
ketinggian yang kanan lebih tinggi dari tepian atau bibir net.

Selama melakukan blocking perhatian harus terus menerus kepada bola, posisi smasher terhadap bola
dan pendangan mata dari pada smasher. Untuk menyesuaikan terhadap arah datangnya smash, maka
perlu mengadakan langkah atau step ke samping kiri atau ke kanan dengan maksud agar setiap saat
dapat melompat ke atas untuk melakukan blocking.

C. Passing Atas

1. Pengertian passing Atas

Passing atas merupakan teknik penguasaan bola yang penting untuk dipelajari. Passing atas adalah
dapat diartikan menyajikan bola atau mengoper bola dengan menggunakan jari tangan kepada lawan
atau langsung ke lapangan lawan, di samping itu passing atas yang baik akan mempengaruhi di dalam
pertandingan tetapi hal ini lebih menonjol dalam pertandingan tingkat tinggi dibandingkan pada
pertandingan yang lebih rendah.
Waktu melakukan passing atas harus diperhatikan beberapa hal, seperti yang dikembangkan oleh
Engkos Kosasih sebagai berikut :
Konsentrasi untuk melakukan passing atas.
Berlatih dan menyesuaikan diri untuk menguasai bola.
Lihat dan pelajari dimana tempat menempatkan bola yang tepat.
Ketahui posisi lemah regu lawan (Engkos Kosasih, 1985 : 109).

Beberapa cara di dalam melakukan passing atas dalam parmainan bola voli , antara lain :
1.1. Passing Atas Individu
Tempatkan badan di bawah bola.
Kedua kaki dibuka, lutut ditekuk, sehingga posisi tubuh berada dalam keadaan setengah jongkok.
Siku dibengkokkan, jari-jari tengah direnggangkan dan letak di depan atas dahi.
Sikap tangan seperti mangkok.
Pandangan ke arah datangnya bola.
Pada waktu bola datang, bola didorong dengan jari-jari tangan, perkenaan tangan pada bola yaitu
ruas pertama dan kedua jari telunjuk sampai kelingking, sedangkan ibu jari hanya pada ruas pertama.
Untuk membantu gerakan jari-jari tangan, pergelangan tangan digerakkan kearah depan atas.
Setelah bola lepas dari tangan, diikuti dengan gerakan anggota badan dan langkah kaki ke depan
untuk menjaga keseimbangan (Edi Suparman, 1994 : 91).

1.2. Passing Atas Ke Dinding


Ada beberapa pendapat ahli mengenai passing atas ke dinding antara lain :

1. Theo Khelmen dan Dleler Kruber (1990 :40) menyatakan : dengan melakukan passing atas ke dinding
berturut-turut maka akan dapat menyempurnakan kemampuan mengarahkan bola.
2. Bonnie Robisson (1991 : 44 - 46 ) mengatakan seseorang pemain harus memperdalam kekuatan
tangan untuk mendorong bola ke dinding dengan jarak antara 90 12 cm dari dinding atau tembok.
Dalam penelitian ini ditetapkan jarak seseorang yang akan melakukan passing atas ke dinding sebagai
tempat pelaksanaan kegiatan adalah 120 cm, hal ini didasarkan atas uji coba.

D. Perasarana Permainan Bola Voli

1. Lapangan dan Ukurannya


Lapangan permainan bola voli berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 18 m dan lebar 9 m,
semua garis batas lapangan, garis tengah, garis daerah serang adalah 3 m (daerah depan). Garis batas
itu diberi tanda batas dengan menggunakan tali, kayu, cat/kapur, kertas yang lebarnya tidak lebih dari 5
cm. lapangan permainan bola voli terbagi menjadi dua bagian sama besar yang masing-masing luasnya
9 x 9 meter. Di tengah lapangan dibatasi garis tengah yang membagi lapangan menjadi dua bagian sama
besar. Masing-masing lapangan terdiri dari atas daerah serang dan daerah pertahanan.

Daerah serang yaitu daerah yang dibatasi oleh garis tengah lapangan dengan garis serang yang luasnya 9
x 3 meter.

2. Daerah Servise
Daerah service adalah daerah selebar 9 meter di belakang setiap garis akhir. Daerah ini dibatasi oleh dua
garis pendek sepanjang 15 cm yang dibuat 20 cm di belakang garis akhir, sebagai kepanjangan dari garis
samping. Kedua garis pendek tersebut sudah termasuk di dalam batas daerah service, perpanjangan
daerah service adalah kebelakang sampai batas akhir daerah bebas.

3. Jaring (Net)
Jaring untuk permainan bola voli berukuran tidak lebih dari 9,50 meter dan lebar tidak lebih dari 1,00
meter dengan petak-petak atau mata jaring berukuran 10 x 10 cm, tinggi net untuk putra 2,43 meter
dan untuk putri 2,24 meter, tepian atas terdapat pita putih selebar 5 cm.

4. Antene Rod
Di dalam pertandingan permainan bola voli yang sifatnya nasional maupun internasional, di atas batas
samping jaring dipasang tongkat atau rod yang menonjol ke atas setinggi 80 cm dari tepi jaring atau
bibir net. Tongkat itu terbuat dari bahan fibergelas dengan ukuran panjang 180 cm dengan diberi warna
kontras.

5. Bola
Bola harus bulat terbuat dari kulit yang lentur atau terbuat dari kulit sintetis yang bagian dalamnya dari
karet atau bahan yang sejenis. Warna bola harus satu warna atau kombinasi dari beberapa warna.
Bahan kulit sintetis dan kombinasi warna pada bola dipergunakan pada pertandingan resmi
internasional harus sesuai dengan standar FIVB.
Keliling bola 64 67 cm dan beratnya 260 280 grm, tekanan didalam bola harus 0, 39 0, 325
kg/cm2 (4,26 4,61 Psi) (294,3 318,82 mbar/hpa).

6. Pemain
Jumlah pemain dalam lapangan permainan sebanyak 6 orang setiap regu dan ditambah 5 orang sebagai
pemain cadangan dan satu orang pemain libero. Satu tim maksimal terdiri dari 12 pemain, saru coach,
satu sistem coach, satu trainer, dan satu dokter medis, kecuali libero, satu dari para pemain adalah
kapten tim, dia harus diberi tanda dalam score sheet.

Hanya pemain terdaftar dalam score sheet dapat memasuki lapangan dan bermain dalam pertandingan.
Pada saat coach dan kapten tim menandatangani scoresheet pemain yang terdaftar tidak dapat
diganti. Bola Voli
Bola Basket
Terbuat dari karet yang menggelembung dan dilapisi sejenis kulit, karet atau sintesis. Keliling bola tidak
kurang dari 75 cm dan tidak lebih dari 78 cm, serta beratnya tidak kurang dari 600 gram dan tidak lebih
dari 650 gram. Bola tersebut dipompa sedemikan rupa sehingga jika dipantulkan ke lantai dari
ketinggian 180 cm akan melambung tidak kurang dari 120 cm tidak lebih dari 140 cm.

2. Perlengkapan Teknik
2.1. Untuk pencatatan waktu diperlukan sedikitnya 2 buah stopwatch, satu untuk pencatat waktu dan
satu lagi untuk time out.
2.2. Alat untuk mengukur waktu 30 detik
2.3. Kertas score (Scoring Book) untuk mencatat/merekam pertandingan.
2.4. Isyarat scoring board, tanda kesalahan perorangan yakni angka 1 sampai dengan 5, serta bendera
merah dua buah untuk kesalahan regu.

3. Lapangan
3.1. Lapangan Permainan
Berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 26 m dan lebar 14 m yang diukur dari pinggir garis
batas. Variasi ukuran diperolehkan dengna menambah atau mengurangi ukuran panjang 2 m serta
menambah atau mengurangi ukuran lebar 1 m. Di lapangan ini terdapat beberapa ukuran seperti :
lingakaran tengah, dan lain sebagainya yang secara jelas dan terperinci akan diuraikan dalam gambar di
bawah nanti.

3.2. Papan Pantul


Papan pantul dibuat dari kayu keras setebal 3 cm atau dari bahan transparant yang cocok. Papan pantul
berukuran panjang 180 cm dan lebar 120 cm.. Tinggi papan, 275 cm dari permukaan lantai sampai ke
bagian bawah papan, dan terletak tegak lurus 120 cm jaraknya dari titik tengah garis akhir lapangan.

3.3. Keranjang

Keranjang terdiri dari Ring dan Jala. Ring tersebut dari besi yang keras dengan garis tengah 45 cm
berwarna jingga. Tinggi ring 305 cm dari permukaan lantai dan dipasang dipermukaan papan pantaul
dengan jarak 15 cm. Sedangkan jala terdiri dari tambah putih digantung pada ring. Panjang jala 40 cm.
TEKNIK DASAR PERMAINAN BOLA BASKET
1. Dribbling (Menggiring bola)
Dribbling atau memantul-mantulkan bola (membawa bola) dapat dilakukan dengan sikapberhenti,
berjalan atau berlari. Pelaksanaannya dapat dikerjakan dengan tangan kanan atau tangan kiri, seperti :
1. Dribble rendah
2. Dribble tinggi
3. Dribble lambat
4. Dribble cepat
2. Passing (Mengoper bola)
Macam-macam passing/operan dengan dua tangan :
1. The two hand chest pass : operan setinggi dada/ tolakan dada
2. The over head pass : operan atas kepala
3. The bounce pass : operan pantulan
4. The under hand passa : operan ayunan bawah
Macam-macam operan dengan satu tangan :
1. The side arm pass/the base ball pass : operan samping
2. The lop pass : operan lambung
3. The back pass : operan gaetan
4. The jump hand pass : operan lompat
Lemparan tolakan dada dengan dua tangan
Lemparan atau operan ini merupakan lemparan yang sangat banyak dilakukan dalam permainan.
Lemparan ini sangat bermanfaat untuk operan jarak pendek dengan perhitungan demi kecepatan dan
kecermatan dan kawan penerima bola tidak dijaga dengan dekat. Jarak lemparan ini antara 5 sampai 7
meter.

Lemparan samping
Lemparan samping berguna untuk operan jarak sedang dan jarak kira-kira antara 8 sampai 20 meter,
bisa dilakukan untuk serangan kilat.

Lemparan di atas kepala dengan dua tangan


Operan ini biasanya digunakan oleh pemain-pemain jangkung, untuk menggerakkan bola di atas
sehingga melampui daya raih lawan. Operan ini juga sangat berguna untuk operan cepat, bila pengoper
itu sebelumnya menerima bola di atas kepala.
Lemparan bawah dengan dua dua tangan
Lemparan atau operan ini sangat baik dilakukan untuk operan jarak dekat terutama sekali bila lawan
melakukan penjagaan satu lawan satu.
Lemparan kaitan
Operan kaitan sebaiknya diajarkan setelah lemparan-lemparan yang lain dikuasai. Operan ini digunakan
untuk dapat melindungi bola dan mengatasi jangkauan lawan terutama sekali bagi lemparan yang lebih
pendek dari panjangnya. Ciri lemparan ini : bola dilemparkan di samping kanan/kiri, terletak di atas
telinga kiri/kanan dan penerima ada di kiri kanan pelempar. Di samping operan-operan tersebut di atas,
masih ada lagi macam-macam operan yang pada hakekatnya adalah merupakan kombinasi dari operan
tersebut di atas.
3. Shooting (Menembak bola ke ring)

Cara memasukkan bola atau menembak (shooting)


Bila dilihat dari posisi badannya terhadap papan maka dapat dibedakan :
1. Menghadap papan (facing shoot)
2. Membelakngi papan (back up shoot)
Sedang cara pelaksanaannya dapat dilakukan dengan sikap berhenti, memutar, melompat dan berlari.
3. Menghadap papan dengan sikap berhenti :
a. tembakan dua tangan dari dada (two handed set shoot)
b. tembakan dua tangan dari atas kepala (two handed over head set shoot)
c. tembakan satu tangan (one hand set shoot)
d. tembakan satu tangan dari atas kepala (one hand over head shoot)
4. Menghadap papan dengan sikap melompat
5. Menghadap papan dengan sikap lari
6. Membelakangi papan dengan sikap berhenti
7. Membelakangi papan dengan sikap melompat
Cara berputar (Pivot)
Memutar badan dengan salah satu kaki menjadi as/poros putaran (setelah kita menerima bola).
a. pivot kemudian dribble (membawa bola)
b. pivot kemudianpassing (melempar bola)
c. pivot kemudian shooting (menembakan bola)
Olah kaki atau gerakan kaki (foot work)
Keterampilan penguasaan gerak kaki di dalam hal :
a. dapat melakukan start dengan cepat dan berhenti dengan segera tanpa kehilangan keseimbangan
b. cepat mengubah arahgerak baik dalam pertahanan maupun dalam penyerangan.
Menggiring bola dapat dibagi dua :
a. menggiring bola tinggi, gunannya untuk memperoleh posisi mendekati basket lawan.
b. Menggiring bola rendah, gunanya untuk menyusup dan mengacaukan pertahanan lawan, dan
menggiring bola dalam menghadapi lawan.
Materi Permainan Bola Basket Lengkap
Bola basket adalah permainan olahraga yang dilakukan secara berkelompok, terdiri atas dua tim yang
beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding dengan tujuan mencetak poin dengan
cara memasukkan bola ke dalam keranjang (RING) lawan.

A. Teknik Dasar Bola Basket

1. Teknik menggiring bola ( Dribbling)


Teknik dribbling adalah teknik membawa bola untuk menghindari lawan agar bisa mencetak poin.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan dribbling
Sikap melangkah kedua kaki agak di tekuk
Badan agak condong ke depan
Dorong bola ke lantai dengan menggunakan telapak tangan baik tangan kanan maupun kiri
Sumber gerakan mendorong dari siku
Dalam melakukan teknik dribbling Anda harus memantulkan bola setelah melangkah sebanyak 3 kali,
karena jika melebihi maka akan dianggap pelanggaran. Hal ini yang menguntungkan bagi lawan karena
nanti akan mudah untuk mendapatkan poin.

2. Teknik Mengoper ( Passing)


Teknik passing adalah gerakan melempar bola ke teman satu timnya dengan menggunakan satu atau
dua tangan. Teknik ini harus bisa dilakukan dalam permainan bola basket, karena untuk mencegah dari
lawan yang ingin merebut bola.
Ada 6 jenis passing yang kamu bisa lakukan untuk menyusun strategi dan bisa mendapatkan poin.
Overhead Pass
Chest Pass
Baseball Pass
Bounce Pass
Hook Pass
Under Pass
3. Teknik Pivot
Teknik pivot merupakan gerakan berputar ke segala arah dengan bertumpu pada salah satu kaki pada
saat pemain tersebut menguasai bola, sedangkan kaki yang dipindahkan dapat melewati depan atau
belakang. Fungsi gerakan pivot adalah untuk melindungi bola dari rebutan pemain lawan. Biasanya
pemain yang memiliki postur badang yang tinggi yang berada di sekitar ring basket lawan diberikan
tanggung jawab melakukan tugas menembak dan melakukan pivot.

4. Teknik menembak (Shooting)


Dalam melakukan permainan bola basket, teknik menembak (shooting) ini harus bisa dikuasai. Dengan
melakukan shotting yang tepat maka tim kamu akan mendapatkan poin.
Langkah-langkah yang harus kamu ketahui dalam melakukan teknik shooting
a. Teknik menembak dengan satu tangan
Sikap berdiri kaki kanan di depan dan kaki kiri di belakang.
Dengan kedua lutut rendah, bola di pegang oleh tangan kanan di atas kepala dengan jari
terbuka, sedangkan tangan kiri membantu memegang.
Kemudian bola di tembakan tangan dalam keadaan lurus
b. Teknik menembak dengan dua tangan
Teknik menembak dengan dua tangan sama halnya dengan teknik menembak dengan satu tangan,
namun ada perbedaannya yaitu ketika memegang dan mendorong menggunakan satu atau kedua
telapak tangan. Teknik menembak dapat dilakukan dengan melompat (lay up) atau tanpa melompat.

5. Teknik Rebound
Teknik ini juga berpengaruh dalam kemenangan permainan bola basket. Teknik rebound adalah teknik
menggagalkan lawan yang ingin memasukkan bola ke ring. Para pemain bola basket harus menguasai
teknik ini agar lawan kesusahan untuk mencetak poin.

B. Peraturan Permainan Bola Basket

1. Lapangan bola basket


Lapangan permainan terdiri atas lantai yang datar, keras dan bebas dari rintangan. Ukuran lapangan
berbentuk empat persegi panjang dengan rincian sebagai berikut:
- Panjang lapangan = 28 meter
- Lebar lapangan = 15 meter
- Diameter lingkaran lapangan = 3,6 meter
- Tinggi Ring = 2,75 meter
- Diameter Ring = 0,45 meter

1em;">
2. Waktu permainan
Pertandingan terdiri atas dua babak yang masing masing memakan waktu 20 menit dan 10 menit untuk
istirahat di antara kedua babak. Organisasi nasional maupun lokal diijinkan untuk memperpanjang
waktu dari 2 babak menjadi 4 babak, yang masing masing babak 10 menit. Khusus untuk bola basket
mini dilaksanakan 4 babak, tiap babak 10 menit dengan waktu istirahat 2 menit.

3. Bola lompat ( Jump ball )


Jump ball adalah bola yang di lambungkan oleh wasit ke udara di antara dua pemain yang berlawanan,
bola harus di sentuh salah satu orang pemain setelah mencapai titik tertinggi. Bila bola jatuh ke lantai
tanpa di sentuh salah satu pemain maka wasit harus mengulangi. Jump ball dilaksanakan pada saat :
1). Permulaan permainan dan sesudah istirahat
2). Dua orang pemain yang berlawanan memegang bola secara bersamaan.

4. Angka ( Nilai )
Gol terjadi kalau bola masuk ke dalam keranjang dari atas jatuh melewati jaring. Gol yang terjadi dari
tembakan lapangan mendapat nilai 2, sedangkan gol yang terjadi dari tembakan lapangan dari luar batas
three point mendapatkan nilai 3. Gol yang terjadi dari hasil tembakan hukuman mendapat nilai
1. Setelah terjadi gol dari tembakan lapangan, maka regu yang kemasukan segera memainkan bola
kembali dari garis akhir, dalam tempo 5 detik.

5. Bola Hidup dalam permainan bola basket


Bola menjadi hidup dalam permainan apabila:
Setelah mencapai titik tertinggi dan di sentuh oleh seorang pemain pada saat jump ball
Wasit menyerahkan bola kepada penembak
Operan dari luar lapangan dan bola menyentuh seorang pemain di lapangan bebas.
6. Bola Mati dalam permainan bola basket
Bola menjadi mati dalam permainan apabila :
Apabila suatu gol terjadi
Terjadinya suatu pelanggaran
Terjadi suatu kesalahan
Terjadi bola pegang atau bola nyangkut di ring
Wasit membunyikan peluit tanda berakhirnya pertandingan
dan bunyi istirahat dari operator pada waktu terjadinya peristiwa 30 detik di mana bola sedang
hidup.

7. Tembakan Bebas
Tembakan bebas adalah kesempatan yang di berikan kepada seorang pemain untuk melakukan
tembakan tanpa rintangan, gol dari tembakan bebas mendapat nilai 1.
8. Pelanggaran
Pelanggaran adalah sebuah penyimpangan dari peraturan-peraturan permainan. Hukuman yang
diberikan adalah kehilangan bola bagi tim yang melakukan pelanggaran.

9. Peraturan 3 detik
Pemain dilarang berada lebih dari tiga detik dalam daerah bersyarat lawannya, yaitu daerah diantara
garis akhir dan tepi yang jauh dari garis tembakan bebas waktu bola berada dalam teman satu timnya.
Ini berlaku untuk seluruh keadaan luar lapangan, dan hitungan tiga detik dimulai pada waktu pemain
yang memainkan bola berada di luar lapangan dan menguasainya.

10. Peraturan 5 detik, 10 detik dan 30 detik


peraturan lima detik apabila seorang pemain memegang bola, dalam tempo 5 detik bola harus segera
dimainkan, dioperkan kepada teman satu tim, atau di dribbling.

Peraturan 10 detik , suatu regu yang menguasai bola di bagian belakang harus segera memainkan bola
sampai melewati garis tengah.

Peraturan 30 detik bila suatu tim/ regu dalam penguasaan bola, maka dalam 30 detik bola harus
dilaksanakan percobaan penembakan ke ring basket lawannya.

11. Peraturan melemparkan bola kembali ke belakang ( back ball )


Seorang pemain yang sedang menguasai bola dan berada di garis depan tidak diperbolehkan
mengembalikan bola kembali ke belakang sampai melewati garis tengah, termasuk untuk lemparan dari
luar lapangan (throw in)

Anda mungkin juga menyukai