Anda di halaman 1dari 3

AROMATHERAPY DALAM PANDANGAN AGAMA

Menurut Dwi Rukma Santi, Peradaban manusia telah mengenal aromaterapi sejak 6000
tahun silam. Melalui tangan kimiawan dan dokter Muslim di era kekhalifahan, teknologi
pembuatan minyak esensial dan pengobatan dengan aromaterapi berkembang sangat pesat. Dunia
barat baru mengenal dan mengembangkan aromaterapi pada awal abad ke-20 M, sedangkan
peradaban Islam telah mengembangkannya 13 abad lebih awal. Sejarawan Sains Barat, Marlene
Ericksen dalam karyanya bertajuk Healing with Aromatherapy mengakui peradaban Islam sebagai
pelopor dan perintis aromaterapi modern. Menurutnya, penyulingan uap air pertama kali
ditemukan Dokter Muslim bernama Ibnu Sina (980 M-1037 M).

Wewangian (aroma terapi) mempunyai efek positif dalam menjaga kesehatan, karena ia
merupakan nutrisi (makanan) roh. Sementara roh adalah kendaraan bagi stamina. Dan stamina
akan meningkat dengan wewangian (bau harum). Aroma terapi sangat bermanfaat bagi organ-
organ bagian dalam, seperti otak dan jantung. Juga dapat membuat jiwa merasa senang. Oleh sebab
itu di dalam Shahih Muslim terdapat hadis dari Ibnu Umar yang menyatakan, bahwasanya Nabi
saw suka berasap (melakukan aroma terapi) dengan kayu gaharu. Sementara Aisyah menyatakan,
bahwasanya Nabi saw suka memakai minyak misik (kesturi) dan ambar (Abu Abdillah, 2014).

Dengan demikian bahwa dalam agama Islam aromaterapi diperbolehkan untuk menjaga
kesehatan. Adapun penjelasan dari Al-Quran dan hadist sebagai berikut menurut Dwi Rukma Santi
dan Abu Abdillah:

1. Al Quran surat Ar-Rahman ayat 11-12 Allah SWT berfirman, yang artinya : Di bumi itu
ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang. Dan biji-bijian yang
berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya (Q.S Ar-Rahman:11-12). Ahli tafsir
memiliki pendapat yang bervariasi mengenai ayat tersebut, bahwa yang dimaksud dengan
kata al-Raihan adalah semua tumbuhan yang baik baunya, ada yang memahami kata tersebut
dalam arti daun yang hijau yakni sebagai antonim dari al-ashf / daun yang kering, dan ada
yang berpendapat tanaman yang berbau harum yang tumbuh di permukaan bumi, baik yang
menjadi santapan manusia maupun santapan binatang.
2. Diriwayatkan dari Anas, ia berkata: Rasulullah saw bersabda:


Kesenangan duniawi yang kusukai adalah wanita dan minyak wangi. Dan kesejukan mataku
ada di dalam shalat.

3. Dari Abu Hurairah diriwayatkan, bahwasanya Nabi saw bersabda:



.

Barangsiapa yang ditawari raihan (sejenis tumbuhan yang harum baunya), maka
hendaklah ia tidak menolaknya. Karena raihan itu ringan dibawa dan harum baunya.

4. Dan dari Abu Hurairah juga diriwayatkan:


.

Barangsiapa yang ditawari minyak wangi, janganlah ia menolaknya. Karena minyak
wangi itu ringan dibawa dan harum baunya.

5. Sedangkan Abu Said menyatakan, bahwasanya Nabi saw bersabda:





.

Mandi Jumat adalah wajib bagi setiap orang dewasa, bersiwak, dan memakai minyak
wangi menurut kemampuannya.[8]
Abdillah, Abu. 2014. Buku Resep Obat Ala Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Surabaya:
Pustaka Elba

Santi, Dwi Rukma. Peradaban Islam Sebagai Pelopor Aromaterapi Modern. Diakses pada tanggal
4 September 2017 dari : http://www.uinsby.ac.id/kolom/id/154/peradaban-islam-sebagai-
pelopor-aromaterapi-modern

Anda mungkin juga menyukai