Anda di halaman 1dari 29

TUGAS

SYSTEM BAHAN BAKAR OTOMOTIF


PENGATURAN GOVERNOR DAN NOSEL

OLEH :

NAMA/NIM : VIKTORIUS LAMAWITAK (0801120630 )


FLORIANUS NAMAL (0801120603)
SEMESTER : V (LIMA)
PRODI : TEKNIK MESIN

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Mata Kuliah : Sistem Bahan Bakar Otomotif (SBBO)


Semester : V (Lima)
Alokasi Waktu : 2 45 menit.
Standar Kompetensi : Pengaturan Governor dan Nosel
Kode Standar Kompetensi : KPM 4451
Kompotensi dasar : Menjelaskan Pengaturan governor dan nosel
Indikator : 1. Menjelaskan cara kerja governor

2. Menjelaskan pengaturan governor

3. Menjelaskan pengaturan nosel

I. Tujuan pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan cara kerja dari governor
2. Siswa dapat mengetahui pengaturan governor dan nosel

II. Materi Ajar :


1. Cara kerja dari governor dan jenis-jenis governor

2. Pengaturan governor

3. Pengaturan nosel

III. Metode pembelajaran :


1. Tanya jawab
2. Penugasan

IV. Alat dan Bahan


Spidol
Papan tulis
Poster

V. Referensi
Modul pemeliharaan / Sistem bahan bakar diesel
Teknik bengkel PEDC Bandung
VI. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan awal :
o Apresiasi, penjelasan tentang cara kerja governor dan
jenis-jenis governor
o Penjelasan lingkup materi yang diajarkan
Kegiatan inti :
o Pembuatan soal oleh guru
o Siswa menjawab soal
Kegiatan akhir :
o Kesimpulan
VII. Penilaian
Penilaian proses dari hasil perkembangan pemahaman dan pekerjaan siswa
Tes formatif tertulis dalam bentuk essay test

SOAL
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bagian pengatur governor?
2. Jelaskan cara kerja dasr dari governor?
3. Jelaskan cara pengaturan governor sentrifugal
4. Sebutkan beberapa macam governor?
5. Jelaskan fungsi utama injector bahan bakar mesin diesel?

JAWABAN:

1. Bagian pengatur (governor) adalah komponen sistem penyaluran bahan bakar motor
bakar torak yang berfungsi untuk mengatur suplei kabut gas ke ruang bakar di dalam
silinder tetap terjaga konstan pada berbagai variasi beban, sehingga besar kecepatan
putar poros engkol tetap (stabil).

2. Kerja dasar governor adalah sebagai berikut : pada saat motor mati pegas pengembali
diafragma menekan diafragma dan batang bergigi ke arah kiri pada posisi bahan
bakar penuh. Jika motor di-starter sumber vakum dari plat trotel bekerja mendorong
diafragma ke arah kanan sehingga mengurangi penyaluran oleh pompa injeksi dan
mengontrol kecepatan motor sesuai dengan posisi trotel. Saat trotel dibuka, suplai
vakum pada diafragma menurun sehingga diafragma terdesak ke kiri oleh pegas
pengembali yang meningkatkan penyaluran bahan bakar dan kecepatan motor.
Vakum manifold menjadi hilang saat trotel membuka penuh sehingga pegas
pengembali mendesak diafragma pada posisi bahan bakar penuh. Vakum manifold
yang tertinggi adalah pada saat posisi trotel menutup dan diafragma terdesak pegas
pengembali untuk menggerakkan batang bergigi pada posisi bahan bakar minimum
atau idle.

3. Cara pengaturan governor sentrifugal

Posisi start :

Batang pengatur ditekan lebih dari maksimum (posisi start),

Plunyer diputar maksimum, langkah efektif paling besar .

Dengan demikian volume penyemprotan menjadi paling banyak.


Bobot sentrifugal membuka karena pedal gas pada posisi maksimum.

Posisi putaran idle :


Setelah mesin hidup pedal gas dilepas, batang pengatur kembali ke
posisi putaran idle.
Plunyer diputar sedikit, volume penyemprotan juga sedikit.
Bobot sentrifugal membuka tergantung pada putaran mesin. Putaran
mesin naik, bobot sentrifugal membuka dan volume injeksi diperkecil.
Putaran mesin turun, bobot sentrifugal menutup dan volume injeksi
diperbesar.
Posisi putaran menengah :

Pada putaran menengah posisi batang pengatur hanya ditentukan oleh


pengemudi.

Pedal gas sedikit ditekan, putaran mesin naik diatas putaran idle,
bobot sentrifugal membuka bebas dari pegas pengatur putaran idle
dan terletak pada pegas putaran maksimum.
Dengan demikian pada posisi putaran menengah governor tidak
bekerja.

Pembatas putaran maksimum :


Batang pengatur pada posisi maksimum, putaran mesin juga
maksimum. Bobot sentrifugal membuka sesuai dengan putaran
maksimum.
Apabila putaran mesin lebih tinggi dari putaran maksimum, bobot
sentrifugal membuka penuh maka batang pengatur tertarik ke arah stop
sedikit dengan demikian governor dapat membatasi putaran
maksimum.

4. Beberapa macam governor :


a. Governor diafragma vakum atau pneumatic
b. Govenor sentrifugal atau mekanis
c. Governor hidrolis
5. Fungsi utama injektor diesel adalah memberi bahan bakar pada ruang pembakaran
pada suatu kondisi pengkabutan (atomised state) serta dalam suatu pola semprotan
tertentu untuk menjamin adanya efisiensi pembakaran bahan bakar dan daya motor.

MATERI

PENGATURAN GOVERNOR

Bagian pengatur (governor) adalah komponen sistem penyaluran bahan bakar


motor bakar torak yang berfungsi untuk mengatur suplei kabut gas ke ruang bakar di
dalam silinder tetap terjaga konstan pada berbagai variasi beban, sehingga besar
kecepatan putar poros engkol tetap (stabil).
Kerja Dasar Governor
Bahan bakar diesel dari rangkaian tekanan rendah mendapat tekanan dari
pompa baling-baling atau pompa roda gigi. Jika kecepatan motor meningkat maka
tekanan tersebut juga meningkat. Tetapi hal tersebut diatur oleh alat regulasi pada sisi
jalan keluar pompa penyuplai, sehingga menjamin peningkatan tekanan yang
proporsional terhadap kecepatan motor. Jika motor berhenti maka pegas governor
mendesak batang pengontrol ke arah posisi bahan bakar penuh. Saat motor distarter
dan trotel idle, tekanan pegas governor kecil sehingga tekanan hidrolis dari pompa
penyuplai menimbulkan aksi pada piston governor dan menggerakkannya menekan
pegas untuk menggerakkan batang pengontrol pada posisi bahan bakar yang lebih
rendah (idle). Saat trotel dinaikkan hingga posisi medium, tekanan pegas governor
diperbesar oleh tuas pengontrol. Tekanan pegas mengalahkan tekanan hidrolis pompa
penyuplai sehingga menggerakkan batang kopntrol bergerak ke arah posisi bahan
bakar yang lebih tinggi dan kecepatan motor meningkat.
Kecepatan motor diatur oleh tekanan pegas governor hingga kecepatan motor
naik cukup tinggi supaya tekanan bahan bakar hidrolis pompa penyuplai lebih besar
dari tekanan pegas, maka penyaluran bahan bakar dihentikan. Pada bukaan trotel
maksimum, tekanan pegas governor berada pada nilai maksimum sehingga
penyaluran bahan bakar penuh dapat berlangsung, bergantung pada tekanan pompa
penyuplai. Kecepatan maksimum motor dikontrol oleh tekanan yang dihasilkan oleh
pompa penyuplai pada nilai yang dapat mengalahkan tekanan pegas governor. Jika ini
dicapai maka dicegah penyaluran bahan bakar yang lebih banyak. Jika tuas kontrol
digerakkan untuk mengurangi trotel, maka tekanan pegas governor berkurang,
kecepatan motor menjadi tinggi. Maka tekanan pompa penyuplai mendorong piston
sehingga mendesak pegas . Akibatnya batang kontrol bergerak mengurangi posisi
bahan bakar dan kecepatan motor pun berkurang
Kerja dasar governor adalah sebagai berikut : pada saat motor mati pegas
pengembali diafragma menekan diafragma dan batang bergigi ke arah kiri pada posisi
bahan bakar penuh. Jika motor di-starter sumber vakum dari plat trotel bekerja
mendorong diafragma ke arah kanan sehingga mengurangi penyaluran oleh pompa
injeksi dan mengontrol kecepatan motor sesuai dengan posisi trotel. Saat trotel
dibuka, suplai vakum pada diafragma menurun sehingga diafragma terdesak ke kiri
oleh pegas pengembali yang meningkatkan penyaluran bahan bakar dan kecepatan
motor. Vakum manifold menjadi hilang saat trotel membuka penuh sehingga pegas
pengembali mendesak diafragma pada posisi bahan bakar penuh. Vakum manifold
yang tertinggi adalah pada saat posisi trotel menutup dan diafragma terdesak pegas
pengembali untuk menggerakkan batang bergigi pada posisi bahan bakar minimum
atau idle.

Contoh mekanisme dan cara kerja governor dapat dilihat dalam Gambar 11.

Gambar 11. Contoh mekanisme dan cara kerja governor pada motor bensin
Governor motor diesel merupakan alat yang digunakan untuk mengontrol
kecepatan motor agar sesuai dengan besarnya beban kerja. Governor adalah alat
mekanis yang biasanya digunakan berpasangan dengan pompa injeksi bahan bakar.
Kerja governor dapat dikontrol dengan berbagai alat misalnya diafragma vakum,
pembeban sentrifugal atau tekanan hidrolis. Fungsi utama governor adalah
mengontrol besarnya bahan bakar yang diberikan oleh pompa injeksi sesuai posisi
katup trotel yang ditentukan oleh operator atau pengendara dan beban motor. Oleh
karena itu governor mengontrol keseluruhan kecepatan motor serta pada beberapa
motor juga mengontrol kecepatan idle.
Gambar 7: Governor yang mengontrol kecepatan maksimum dan idle

Seperti yang telah disebut di muka, governor berfungsi mengontrol penyaluran


oleh pompa bahan bakar sesuai dengan posisi trotel/katup cerat dan beban motor,
yang berarti mengontrol kecepatan motor atau menghentikannya dari kecepatan yang
berlebihan. Ada tiga jenis yang umum pada desain governor, yaitu diafragma yang
bekerja dengan vakum, pembeban sentrifugal dan hidrolis. Masing-masing desain
bekerja dengan cara yang berbeda satu sama lain tetapi memberikan hasil yang sama.
Prinsip dasar kerja ketiga governor sistem bahan bakar diesel adalah sebagai berikut :

Governor Diafragma Vakum atau Pneumatis


Governor diafragma vakum atau pneumatis mengontrol kecepatan trotel idle dan
maksimum dengan menggunakan vakum manifold untuk menggerakkan diafragma
yang memperngaruhi batang bergigi pengontrol dan pompa injeksi bahan bakar inline.
Governor seperti yang ditunjukkan dalam gambar 1.18 terdiri dari :
(a) sebuah unit vakum manifold yang terpasang pada jalan masukan manifold.
Termasuk pada unit ini adalah sebuah katup cerat dan dua jalan masuk vakum,
sebuah untuk bukaan katup trotel idle dan yang lainnya untuk bukaan maksimum.
(b) unit diafragma yang terpasang pada pompa injeksi. Unit ini meliputi diafragma
yang mengoperasikan batang bergigi pengontrol bahan bakar dan sebuah pegas
pengembali diafragma yang menekan diafragma pada posisi bahan bakar penuh.
Kedua unit dihubungkan dengan dua buah saluran vakum.
Gambar 18: Governor jenis diafragma vakum atau pneumatis sederhana

Governor pneumatik bekerja tergantung kevakuman didalam venturi.

Kevakuman yang ditimbulkan untuk meregulasi putaran mesin 40 80 milli bar.

Governor pneumatik dapat meregulasi setiap putaran (putaran idle putaran maksimum) dan
digunakan pada motor Diesel ukuran kecil yang mempunyai putaran tinggi.

Governor pneumatik dibagi dalam dua bagian utama :

a. Bagian venturi yang dipasang pada saluran isap mesin.

b. Bagian blok membran yang dipasang pada pompa injeksi


1. Nama bagian-bagian utama

1. Saringan 3udara
2
2. Venturi ( utama dan tambahan )
3. Throtel valve
4. Tuas penyetel
5. Saluran vakum
6. Pegas pengatur
7. Ruang vakum
8. Membran
9. Ruang atmosfer
10. Ventilasi ruang atmosfer
11. Batang pengatur

2. Pengatur governor pneumatik

a. Posisi start

Mesin mati, throtel dibuka


penuh, kevakuman nol.
Batang pengatur pada
posisi maksimum.

b. Posisi idle
Throtel pada penahan putaran idle
kecepatan udara tinggi kevakuman
besar dan batang pengatur tertarik
kearah stop / sedikit. Putaran
mesin menurun kevakuman
menurun batang pengatur
terdorong kearah maksimum.
Putaran mesin, naik kevakuman
naik, dst.

c. Posisi putaran maksimum dan pembatasan

Throtel pada penahan putaran


maksimum, kevakuman kecil batang
pengatur terdorong kearah volume
maksimum.

Putaran maksimum tercapai, bila


kekuatan kevakuman dan pegas
pengatur sebanding.

Jika putaran mesin naik lagi, maka


kecepatan udara bertambah naik
kevakuman naik, batang pengatur
tertarik kearah stop / sedikit, ada
pengurangan jumlah injeksi
putaran maksimum di regulasi

d. Cara mematikan motor

Throtel tambahan
1. Secara mekanis 2. Secara pneumatis
Batang pengatur ditarik kearah stop Dengan throtel tambahan, kevakuman
secara mekanis pada throtel regulasi menjadi besar
(lihat gambar) sekali, batang pengatur tertarik kearah
stop
e. Venturi tambahan

Fungsi utama :

Mengatur kevakuman pada ruang vakum pompa injeksi berdasarkan aliran udara

Mencegah putaran balik motor

Cara kerja :

Pada saat mesin berputar membalik,


saluran isap menjadi saluran buang.
Kecepatan gas buang pada venturi
tambahan besar, kevakuman pada
ruang vakum juga besar, batang
pengatur tertarik kearah stop
mesin mati.
3. Perlengkapan tambahan

Pada putaran idle, siklus regulasi kurang cepat, gerakan batang pengatur dari maksimum
ke minimum terlalu panjang sehingga putaran mesin tidak dapat stabil. Untuk mencegah
hal ini dipasang perlengkapan tambahan.

a. Pegas tambahan putaran idle dengan sekrup penyetel

Fungsi :

Meredam siklus regulasi yang

Pegas
Sekrup
Iidle
penyetel
terlalu besar sehingga putaran
idle dapat stabil
Ruang atmosfer dihubungkan
dengan saringan udara supaya
aliran udara tidak
mempengaruhi proses regulasi.
Contoh : isuzu

b. Pegas tambahan putaran idle dengan saklar nok

Pada putaran idle saklar nok, penekan


pegas tambahan putaran idle
sehingga siklus regulasi yang terlalu
besar dapat diperkecil.

Saat throtel dibuka, saklar nok


terlepas pegas tambahan tidak
berfungsi lagi.

Saklar nok
Pegas idle

c. Peredam getaran
Dengan spuyer Dengan karet peredam
Spuyer

Karet
peredam

celah

Tuas membran

Fungsi : meredam getaran vakum Celah berfungsi untuk menghindari


didalam blok membran yang getaran batang pengatur yang
ditimbulkan oleh kecepatan udara ditimbulkan oleh tuas membran.
didalam venturi. Karet peredam berfungssi meredam
Spuyer ini digunakan pada motor suara benturan yang ditimbulkan oleh
Diesel dengan jumlah silinder 6 dan 8 gerakan aksial dari tuas
silinder membran.dengan tuas sistem idle

Governor Sentrifugal atau Mekanis


Governor sentrifugal atau mekanis menggunakan flyweight yang berputar sebagai
alat standar operasinya. Pinsip kerjanya serupa dengan sistem maju mekanis distributor.
Saat motor dan pompa injeksi bahan bakar berputar, bekerja gaya sentrifugal pada
flyweight yang berputar yang mengontrol posisi batang bergigi atau batang pengontrol
bahan bakar pompa injeksi. Sebuah governor mekanis sederhana ditunjukkan pada gambar
1.19. Governor tersebut terdiri dari dua buah flyweight (A) yang beraksi pada batang
penghubung (sliding yoke) (E). Poros pompa injeksi yang menggerakkan motor
mengakibatkan flyweight bergerak ke arah luar sehingga mendesak sliding yoke pada
pegas governor (D). Tekanan pada pegas governor mengontrol posisi trotel, tekanan lemah
pada idle, tekanan kuat pada trotel membuka penuh. Pada saat batang penghubung
bergerak kembali karena tekanan pegas governor ia juga mengontrol posisi batang
pengontrol bahan bakar (C) sehingga mengontrol penyaluran bahan bakar dan kecepatan
motor. Semakin lemah tekanan pegas governor maka semakin kecil kecepatan motor yang
diperlukan untuk menggerakkan pembeban sentrifugal keluar untuk mengurangi
penyaluran bahan bakar dan menjaga kecepatan motor agar tetap perlahan. Semakin kuat
tekanan pegas governor maka semakin besar kecepatan motor yang diperlukan untuk
menggerakkan beban sentrifugal keluar untuk mengurangi penyaluran bahan bakar
sehingga kecepatan motor tetap tinggi.

Gambar 19: Governor sentrifugal sederhana

Kerja Dasar Governor Sentrifugal


Kerja dasar governor adalah sebagai berikut : saat motor telah berhenti pegas
governor menahan batang penghubung dan batang pengonrol bahan bakar pada posisi
bahan bakar penuh. Pada saat motor distarter terdapat gaya sentrifugal yang
menggerakkan beban ke luar, beban mengadakan aksi pada batang yoke dan
menggerakkannya melawan pegas governor yang bertekanan rendah, sehingga mendesak
batang bergigi pengontrol ke arah bahan bakar yang lebih sedikit (idle ) atau posisi
kecepatan motor yang rendah. Saat tekanan trotel meningkat maka tekanan pada pegas
governor meningkat sehingga mendesak batang yoke kembali pada posisi bahan bakar
penuh untuk meningkatkan kecepatan motor. Akhirnya dicapai suatu titik di mana beban
bergerak keluar dengan gaya sentrifugal yang mencukupi untuk mengurangi kembali
peningkatan penyaluran bahan bakar, sehingga menjaga kecepatan motor yang konstan.
Bahan bakar penuh diperoleh saat tekanan pegas governor cukup untuk menahan yoke
terhadap gaya sentrifugal beban, sehingga terjadi penyaluran bahan bakar dan kecepatan
motor yang maksimum.

Pengaturan Governor Sentrifugal

a). Posisi start


Batang pengatur ditekan lebih dari
maksimum (posisi start),

Plunyer diputar maksimum,


langkah efektif paling besar .

Dengan demikian volume


penyemprotan menjadi paling
banyak.
Bobot sentrifugal membuka karena
pedal gas pada posisi maksimum.

b). Posisi putaran idle

Setelah mesin hidup pedal gas


dilepas, batang pengatur kembali
ke posisi putaran idle.
Plunyer diputar sedikit, volume
penyemprotan juga sedikit.
Bobot sentrifugal membuka
tergantung pada putaran mesin.
Putaran mesin naik, bobot
sentrifugal membuka dan volume
injeksi diperkecil.
Putaran mesin turun, bobot
sentrifugal menutup dan volume
injeksi diperbesar.

c). Posisi putaran menengah


Pada putaran menengah posisi
batang pengatur hanya ditentukan
oleh sopir.

Pedal gas sedikit ditekan, putaran


mesin naik diatas putaran idle,
bobot sentrifugal membuka bebas
dari pegas pengatur putaran idle
dan terletak pada pegas putaran
maksimum.
Dengan demikian pada posisi
putaran menengah governor tidak
bekerja.

d). Pembatasan putaran maksimum

Batang pengatur pada posisi


maksimum, putaran mesin juga
maksimum. Bobot sentrifugal
membuka sesuai dengan putaran
maksimum.
Apabila putaran mesin lebih
tinggi dari putaran maksimum,
bobot sentrifugal membuka
penuh maka batang pengatur
tertarik ke arah stop sedikit
dengan demikian governor dapat
membatasi putaran maksimum.

Governor Hidrolis
Governor hidrolis merupakan alat mekanis yang menggunakan tekanan minyak
pelumas atau bahan bakar untuk menggerakkan piston servo untuk mengontrol operasi
batang pengontrol bahan bakar. Beberapa governor hidrolis menggunakan flyweight untuk
mengontrol tekanan cairan yang menggerakkan batang pengontrol. Tekanan hidrolis
minyak pelumas atau bahan bakar diperoleh dari pompa, baik yang bertipe baling-baling
ataupun bertipe roda gigi, dan biasanya merupakan pompa pengangkat utama dari pompa
injeksi bahan bakar. Tekanan pompa berubah jika kecepatan motor berubah, sehingga
menjadi media yang efektif dalam meraba rpm motor untuk mengontrol penyaluran bahan
bakar pompa injeksi.

Gambar 20: Governor hidrolis sederhana

Pengatur Putaran (Governor)

Pada motor Diesel yang dihisap hanya udara saja, isi silinder selalu dalam keadaan
maksimum. Putaran mesin dan gaya mesin hanya diregulasi dengan volume bahan bakar yang
diinjeksi.

Dengan pengatur putaran biasanya diregulasi putaran idle dan putaran maksimum.
Pengatur putaran (Governor) yang bekerja tergantung dari putaran mesin disebut Governor
Sentrifugal atau Governor Mekanis sedangkan yang bekerja berdasarkan kevakuman
dinamakan Governor vakum atau Goveernor Pneomatic.

Pada saat putaran lebih, daya mesin terus naik karena isi silinder masih baik.

Kenaikan daya dan putaran dapat mempercepat kerusakan mesin.

Supaya hal ini tidak terjadi, motor Diesel dilengkapi dengan governor yang membatasi
putaran dan daya maksimum

volume injeksi harus disesuaikan


a) Dengan tekanan atmosfer

Di daerah pegunungan tekanan udara


Pujon lebih rendah dan persediaan oksigen
juga lebih sedikit.

Pada motor Diesel yang di gunakan


di daerah pegunungan, volume
injeksi harus disesuaikan dengan

Surabay tekanan udara.


a

b) Dengan tekanan Turbo charger / super charger

Dengan Turbo charger / super


charger tekanan pemasukan udara
dapat lebih tinggi. Isi silinder dapat
lebih banyak. Volume yang
diinjeksikan disesuaikan dengan
Tekanan Turbo charger./ super
charger

c) Dengan kurva momen putar

Penyesuaian ini tergantung dari putaran mesin. Pada saat momen putar maksimum,
volume injeksi juga harus maksimum. Dengan putaran yang lebih tinggi, volume
penyemprotan harus diperkecil, karena isi silinder menjadi lebih sedikit. Tanpa
penyesuaian pada putaran tinggi gas buang akan menjadi hitam.

Konstruksi
- + 2

3
1

4
9
5
6

10

7
8
Nama-nama bagian
6. Pegas start
1. Tuas pengatur
7. Busing pengatur
2. Pegas pengatur
8. Saluran pengatur
3. Pegas idle
9. Bobot sentrifugal
4. Tuas start
10. Batang governor
5. Tuas penekan
Cara kerja

a). Posisi start


Tuas pengatur pada posisi start. Tuas
penekan tertarik oleh pegas pengatur.

Pegas start menekan tuas start. Dengan


demikian tuas start menggeser posisi
bushing pengatur kearah volume start /
volume banyak

h2 langkah efektif saat start

b). Posisi idle

Tuas pengatur pada posisi idle bobot


sentrifugal membuka tergantung dari
putaran idle dan pegas idle.

Putaran mesin naik, bobot sentrifugal


membuka bushing pengatur didorong
kearah stop / sedikit

Putaran mesin turun, bobot sentrifugal


menutup. Pegas idle dan pegas
pengatur menarik tuas penekan
bushing pengatur didorong kearah
maksimum

c). Regulasi putaran


Tuas pengatur pada posisi
maksimum. Pegas pengatur menarik
tuas penekan, bushing pengatur
didorong kearah maks. Putaran
mesin naik.

Bobot sentrifugal membuka, putaran


mesin dapat stabil, apabila gaya
sentrifugal seimbang dengan gaya
pegas pengatur

h2 = langkah efektif plunyer

d). Meregulasi putaran maksimum


Tuas pengatur pada posisi
maksimum. Pegas pengatur tertarik
penuh. Putaran mesin tinggi dan
volume penyemprotan banyak.

Putaran mesin bertambah naik bobot


sentrifugal membuka penuh bushing
pengatur didorong kearah stop /
sedikit terjadi pengghentian
penyemprotan, yang secara otomatis
dan secara langsung mengurangi
putaran motor.

Perlengkapan tambahan
1. Start dingin

Fungsi : Pengawalkan saat penyemprotan pada waktu start dingin.


4 5

1 Nama-nama bagian

1. Tuas
6 2. Pegas pengembali
3. Poros
4. Batang peluru
2 3
5. Lubang panjang
6. Cincin rol

Dengal kabel dan tuas ( secara manual )

Waktu start dingin, sopir


menarik kabel, dengan demikian
3 tuas start dingin memutar poros.
2
Batang peluru yang eksentris
1 mendorong cincin rol kearah
mengajukan saat penyemprotan
( 40 poros engkol )

1. Tuas
2. Kabel penarik 4
3. Penekan
4. Pegas
Dengan termo elemen ( secara automatis )

Termo elemen berfungsi sebagai


pengganti kabel penarik. Pada saat
suhu air pendingin rendah, tuas
tertarik kearah memajukan saat
penyemprotan.

Pada saat suhu air pendingin naik,


thermo elemen mendorong tuas
keposisi nol
1. Thermo elemen

2. Penyesuaian volume penyemprotan pada motor Diesel dengan turbo charger

Membran

Pada saat tekanan diatas membran


kecil, membran terdorong keatas

Jarum Pegas oleh pegas


Jarum menekan penahan, dengan
Batang tekan demikian tuas penekan
Penahan
mendorong bushing pengatur
kearah penyemprotan sedikit
Tuas tekan Pada saat tekanan diatas membran
naik, batang penekan terdorong
kebawah, jarum masuk lebih
kedalam
Tuas kontrol
Dengan demikian tuas penekan
mendorong bushing pengatur

(-) (+) kearah penyemprotan yang lebih

Bushing pengontrol banyak.

MATERI
PENGATURAN NOSEL

Injektor bahan bakar diesel merupakan alat yang digunakan untuk memberi
sejumlah bahan bakar diesel yang terukur pada ruang pembakaran. Injektor bisa
berupa atomiser, sprayer atau nozel. Cara kerja injektor kendaraan ringan pada
umumnya menggunakan pemberian bahan bakar bertekanan tinggi dari pompa injeksi
bahan bakar.
Beberapa jenis injektor bekerja dengan mekanisme gerakan mekanis dari
poros bubungan motor. Fungsi utama injektor diesel adalah memberi bahan bakar
pada ruang pembakaran pada suatu kondisi pengkabutan (atomised state) serta dalam
suatu pola semprotan tertentu untuk menjamin adanya efisiensi pembakaran bahan
bakar dan daya motor.

Gambar 1: Diagram sederhana injektor bahan bakar disel tipe injeksi pada setiap manifol

Pengabut dalam istilah lain disebutkan Injector nozzle adalah suatu alat
untuk menyemprotkan bahan bakar solar dalam hamburan-hamburan yang sangat
halus (bentuk kabutan) ke dalam suatu udara yang sedang dipadatkan (dikompresi) di
dalam ruang bakar silinder motor, dimana udara yang dipadatkan itu memiliki suhu
yang sangat cukup tinggi.
Penghamburan dari bahan bakar ke dalam udara yang bersuhu tinggi,
menyebabkan bahan bakar menguap membentuk gas dan selanjutnya bahan bakar
yang berobah menjadi gas akan terbakar.
Pembakaran bahan bakar akan menimbulkan panas yang sangat tinggi, dan
panas yang tinggi akan memiliki tenaga tekanan yang sangat besar. Dari keterangan di
atas dapat disimpulkan bahwa motor diesel sangat cocok sekali untuk operasi
peralatan yang memerlukan tenaga yang sangat besar.

Secara garis besar nozzle dapat dibagi atas model lubang dan model pin. Model
nozzle sangat menentukan bagi proses pembakaran dan bentuk ruang bakar. Jenis lubang
umumnya digunakan untuk mesin semprotan langsung, sedangkan model pin umumnya
digunakan untuk mesin yang mempunyai ruang bakar muka dan ruang bakar model
pusar. Untuk mesin diesel Hyundai FE 120 PS menggunakan nozzle jenis lubang (nozzle
hole). Bahan bakar dialirkan dari injection pump masuk ke nozzle hole. Ketika tekanan
bahan bakar melebihi nilai yang telah ditetapkan, tekanan bahan bakar akan
mengalahkan kekuatan spring dan mendorong needle valve ke atas dan menyemprotkan
- bahan bakar dari injection oriffice pad bagian ujung nozzle ke dalam silinder.
Tekanan penginjeksian dapat disetel dengan menambah atau mengurangi
jumlah washer pada spring.
- Nozzle holder menempatkan nozzle pada mesin dan berfungsi untuk
menetukan jumlah bahan bakar yang disemprotkan dan mengatur tekanan
penyemprotan. Nozzle ditahan oleh pin penekan dan tegangan pegas yang
dapat diatur dengan memutar mur, sehingga membukanya nozzle dapat diatur.
Penyambung pin dilengkapi dengan saringan yang dapat menahan semua
kotorankotoran dari bahan bakar ataupun kotoran-kotoran yang masuk ke pipa
saat dibuka.

Komponen penyemprotan yang mengatur bentuk pancaran bahan akar disebut


nosel (pengabut). Beberapa macam nosel yang banyak digunakan pada otor diesel
moderna adalah nosel katup jarum dan nosel pasak. Kedua jenis nosel ini bentuk
bentuk ujung katupnya berbeda sehingga bentuk kabut bahan bakar keluar juga berbeda.
Kabut bahan bakar yang keluar juga berbeda. Kabut bahan bakar yang keluar dari nosel
katup jarum berbentuk kerucut., sedangkan dari nosel pasak membentuk selubung
kerucut.
Cara kerja pengatur (Injector nozzle)
Bahan bakar dari pompa penekan bahan bakar dengan tekanan tinggi mengalir
melalui saluran bahan bakar menekan katup jarum hingga terangkat beberapa per
sepuluh milimeter, melalui lubang sempit (lubang nozzle) bahan bakar dikabutkan ke
dalam ruang bakar dalam silinder motor.
Bila pompa penekan bahan bakar berhenti menekan bahan bakar maka pada
saat itu penyemprotan bahan bakar berhenti, menyebabkan katup jarum menutup
lubang nozzle.
Katup jarum menutup lubang nozzle dengan kekuatan dari tekanan pegas.
Untuk mendapatkan tekanan penyemprotan bahan bakar yang dikehendaki dapat
dilakukan dengan merubau-rubah sekrup pengatur.
Saluran bahan bakar dan ruang dalam rumah nozzle harus selalu terisi penuh
dengan bahan bakar.
Bila penyemprotan bahan bakar telah selesai maka bahan bakar yang tidak ikut
dikabutkan akan dikembalikan melalui penghubung saluran balik untuk seterusnya
kembali ke pompa penekan bahan bakar.
Bila terjadi suatu kebocoran pada saluran-saluran bahan bakar dan udara dapat
masuk ke dalam dan bercampur dengan bahan bakar, maka untuk mengeluarkan udara
tersebut disediakan suatu tempat untuk mengeluarkan udara palsu tersebut yang
biasanya dipasang pada injector nozzle maupun pada pompa penekan bahan bakar.

A) Unit Peralatan Tester Injector Nozzle


Keterangan :
1. Pembacaan pengukuran tekanan tinggi penyemprotan bahan bakar dalam
satuan atmosfir (Kg/Cm2)
2. Pemegang pipa saluran bahan bakar untuk injector
3. Sekrup pengatur tekanan penyemprotan bahan bakar
4. Pemegang pengabut (injector holder)
5. Katup kontrol dipakai bila injector nozzle akan ditest
6. Badan pompa tester dan sekrup pembuangan udara palsu yang tercampur
dalam bahan bakar solar
B) Prosedur pengujian penyemprotan bahan bakar solar
1. Lepaskan injector nozzle dari silinder mesin dengan memakai alat extractor (alat
khusus) kemudian pasangkan pada alat tester injector.
2. Pengungkit tangan (hand tester) pada tester injector digunakan untuk mengetes dan
menyetel tekanan penyemprotan bahan bakar solar yang dikeluarkan oleh injector
nozzle. Tekanan penyemprotan bahan bakar antara 100 sampai 115 Kg/Cm 2.
3. Setel tekanan penyemprotan injecto nozzle dengan merubah-rubah sekrup pengatur
atas pegas penekan. Dengan merubah dan mengatur sekrup pengatur, tekanan
penyemprotan bahan bakar akan berubah besarnya tekanan penyemprotan bahan
bakar.
4. Tuas pengungkit tester harus digerakkan dengan perlahan-lahan pada waktu menyetel
tekanan penyemprotan bahan bakar.
5. Keadaan penyemprotan bahan bakar yang keluar dari lubang nozzle injector.
a. Bahan bakar harus menyemprot dalam bentuk kerucut kira-kira 4 derajat dari
gasris tengah lubang nozzle.
b. Tidak terdapat tetesan minyak setelah terjadi penyemprotan bahan bakar.
c. Penyemprotan bahan bakar dari injektor nozzle harus membentuk lingkaran pada
sebuah kertas putih yang ditempatkan pada jarak 30 Cm dari nozzle.
d. Pada waktu menerima tekanan sebesar 90 Kg/Cm 2 menurut petunjuk meteran
tester, dan tidak boleh terdapat kebocoran pada dudukan nozzle.
Setelah injector nozzle ditest dengan baik menurut buku petunjuk instruksi dari
pabrik mesin tersebut, dan telah sesuai hasil penyemprotan bahan bakar dan tekanan
penyemprotannya, maka dapat dilakukan pekerjaan pemasangan kembali injector nozzle
tersebut pada silinder mesin sesuai dengan prosedur pemasangan yang telah ditentukan.
Arti kode yang terdapat pada badan nozzle menunjukkan besarnya tekanan
penyemprotan bahan bakar yang keluar dari nozzle pengabut (Injector nozzle).

Anda mungkin juga menyukai