Dalam akuntansi komersial maupun dalam akuntansi pajak terdapat persamaan dalam melakukan
pencatatan yang harus dipersiapkan antara lain:
Terjadinya transaksi penyerahan barang kena pajak atau jasa kena pajak. Akun biaya yang digunakan
tetap sama dengan akun yang lazim digunakan dalam akuntansi komersial. Beberapa aplikasi dalam
menyusun ayat jurnal sehubungan dengan PPN
Transaksi perolehan barang kena pajak dan / atau jasa kena pajak
Rp 90.000.000
PPN Rp 8.730.000
Potongan tunai yang dicantumkan dalam faktur pajak Standar dapat mengurangi dasar pengenaan
pajak PPN. Ayat jurnal yang dapat disusun atas dasar transaksi diatas:
tgl akun D K
Pembelian 87.300.000
Pajak masukan 8.300.000
Kas 96.030.000
Jurnal yang dibuat:
tgl akun D K
Kas 96.300.000
Penjualan 87.300.000
Pajak keluaran 8.730.000
a. Pembelian kredit kepada PT Amanda seharga Rp 50.000.000 ( faktur Pajak belum dibuat)
b. Terdapat retur sebesar Rp 4.000.000 dalam hal ini tidak perlu dibuat nota retur karena faktur
pajak belum dibuat.
Rp 46.000.000
PPN 10 % Rp 4.370.000
3. Pembelian secara kredit kepada PT bagus seharga Rp 100.000.000,00. Tetapi hingga akhir bulan
belum dibayar dan faktur pajak belum diterima
4. Membayar utang muka pesanan BKP seharga Rp60.000.000,00. Faktur pajak telah diterima dan BKP
sampai akhir bulan belum dikirim / diterima
5. Pembayaran jasa konsultan di hongkong sebesar US $ 4.000. kurs jual per US $ 1,00= Rp 9.200,00.
Kurs Menteri Keuangan Rp 9.100,00 seperti dalam Undang-undang pemanfaatannJKP dari luar
negeri atau dari luar daerah pabean terutang PPN, dan terdapat juga PPh pasal 26 sebesar 20% (
untuk diperhatikan juga dalam kasus-kasus yaitu ada atau tidaknya tax treaty)
Rp 29.520.000
Total Rp 33.160.000