I. PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG TEORITIS
Sel otot polos berbentuk gelendong mempunyai diameter 2-5 micron dan
panjangnya 60-200 micron.
Ada dua tipe otot polos :
1. Multi unit smooth muscle
2. Visceral smooth muscle
Definisi
1. Otot Polos Multi Unit (Multi Unit Smooth Muscle)
Masing-masing serat berdiri sendiri, diinervasi oleh single nerve ending
seperti pada otot skelet (skeletal muscle fiber). Pada permukaan luar dari tiap
serat otot ditutup oleh lapisan yang disebut basement membrane like
substance, yang merupakan glukoprotein.
Sifat otot ini yang paling penting ialah bahwa kontraksi mereka hampir
seluruhnya karena rangsangan saraf dan sangat sedikit oleh faktor stimulasi
dari local tissue. Pada otot ini tidak terjadi kontraksi yang spontan.
Contoh :
- Otot ciliary dari mata
- Iris dari mata
- Nictating membran yang menutup
mata dari beberapa binatang
tingkat rendah
- Pilo erector muscle menyebabkan
berdirinya rambut
- Otot-otot polos dari pembuluh-
pembuluh darah besar
Contoh :
- Dinding alat pencernaan makanan
- Saluran empedu
- Ureter
- Uterus
Membran potensial otot polos besarnya bervariasi, berkisar antara 55-69
milivolt. Potensial aksi dari visceral smooth muscle ada 2 macam yaitu :
1. Spike potential
2. Action potential dengan plateau
Potensial aksi dapat terjadi dengan beberapa jalan :
1. Oleh hormon pada smooth muscle
2. Efek hormon pada smooth muscle
3. Transmitter substance dari serat saraf
4. Terjadi secara spontan dalam muscle fiber itu sendiri
Action potential sebagian besar terjadi pada smooth muscle itu sendiri
tanpa ada extrinsic stimulus. Ini biasanya dihubungkan dengan suatu basic
slow wave rhythm dari membrane potential. Slow wave itu sendiri bukan
suatu action potential. Tetapi apabila slow wave tersebut meningkat
mencapai nilai ambang (kira-kira 35 milivolt), suatu action potential akan
timbul dan menyebar ke seluruh bagian dari visceral smooth muscle, hingga
kemudian terjadi kontraksi. Karena itu slow wave sering disebut pula sebagai
gelombang pace maker.
2.2 BAHAN
1. Katak yang akan diambil lambungnya
2. Obat-obat yang akan diselidiki pengaruhnya terhadap otot polos :
a. Adrenalin 0,01 %
b. Asetilkolin 0,5 %
c. Sulfat atropin 0,01 %
d. Pilokarpin 0,5 %