Tugas SIM EMR Sunardi
Tugas SIM EMR Sunardi
TUGAS SIM
RUMAH SAKIT
Disusun Oleh :
SUNARDI
NPM. 1106122865
1106122865
OKTODER 2012
ABSTRAK
Banyak rumah sakit telah menggunakan sistem tradisional dalam rekam medis
dengan menggunakan kertas, yang memiliki beberapa masalah diantaranya kesalahan
dalam memberikan pemberian obat oleh perawat. Sistem electronic medical record (EMR)
atau catatan medis elektronik bisa memberikan solusi untuk masalah ini. Electronic
Medical Record (EMR) adalah kumpulan sistematis informasi kesehatan pasien berbasis
elektronik yang terhubung dan terintegrasi dengan sistem informasi dalam jejaring rumah
sakit. Data tersebut meliputi data demografi, riwayat medis, pengobatan, hasil uji
laboratorium dan radiologi, proses keperawatan, discharge planning dan bahkan informasi
penagihan. Dalam dokumentasi proses keperawatan bahasa perawatan memainkan
peranan penting dalam menjelaskan dan mendefinisikan fenomena dan tindakan
keperawatan. Standarisasi bahasa perawatan (Standardized Nursing Language) dengan
definisi yang diterima secara umum memungkinkan disiplin untuk menggunakan sistem
dokumentasi elektronik (EMR). Dengan EMR, data pasien dapat diakses langsung, pasien
dapat dilacak dengan mudah dan memberikan perlindungan yang dapat membantu
mencegah kesalahan medis.
I. Latar Belakang
Kebutuhan tentang perlunya rekam medis diseluruh dunia sebagai data yang sangat
diperlukan dalam proses identifikasi. Awal abad 20 rekam medic semakin berkembang
dengan adanya akreditasi pelayanan kesehatan (Rumah Sakit). Akreditasi pelayanan
kesehatan dilakukan berdasarkan bukti-bukti tertulis proses pelayanan kesehatan dan
administrasi untuk dinilai. Pencatatan rekaman medik perlu disosialisasikan pada
masyarakat sebagai obyek agar setiap individu mempunyai catatan rekaman medik untuk
memudahkan pemberian pelayanan kesehatan bila diperlukan sebagai salah satu sarana
komunikasi antar tenaga kesehatan
Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke berbagai
sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (medis) merupakan bidang yang
bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi informasi relatif tertinggal. Di
sisi yang lain, masyarakat menyadari bahwa teknologi informasi merupakan salah satu hal
penting dalam peradaban manusia untuk mengatasi (sebagian) masalah derasnya arus
informasi. Teknologi informasi (dan komunikasi) saat ini adalah bagian penting dalam
manajemen informasi. Perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih
750.000 artikel terbaru di jurnal keperawatan dipublikasikan tiap tahun), perawat akan
cepat tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai hal untuk mengudapte perkembangan
terbaru.7
Rekam medis berbasis komputer (Computer based patient record) Salah satu
tantangan besar dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi di rumah sakit.
Pengertian rekam medis berbasis komputer bervariasi, akan tetapi, secara prinsip adalah
penggunaan database untuk mencatat semua data medis, demografis serta setiap event
dalam manajemen pasien di rumah sakit maupun di klinik. Rekam medis berbasis
komputer akan menghimpun berbagai data klinis pasien baik yang berasal dari hasil
pemeriksaan perawat,dokter,dan tenaga kesehatan lain termasuk digitasi dari alat
diagnosisi (EKG, radiologi, dll), konversi hasil pemeriksaan laboratorium. 7
Pada dasarnya rekam medis elektronik adalah penggunaan metode elektronik untuk
pengumpulan, penyimpanan, pengolahan serta pengaksesan rekam medis pasien di rumah
sakit yang telah tersimpan dalam suatu sistem manajemen basis data multimedia yang
menghimpun berbagai sumber data medis. Jenis data rekam medis dapat berupa teks (baik
yang terstruktur maupun naratif), gambar digital (jika sudah menerapkan radiologi digital),
suara (misalnya suara jantung), video maupun yang berupa biosignal seperti rekaman
EKG. Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa proses adopsi inovasi EMR di Indonesia
berjalan lambat? Selain itu, yang tidak kalah pentingnya, bagaimana mempercepatnya?.8
Alasan klasik mengapa EMR tidak berkembang dengan cepat adalah tidak adanya
payung hukum yang jelas. Seringkali muncul pertanyaan, bagaimana perlindungan rumah
sakit jika terjadi tuntutan kepada pasien. Bagaimana keabsahan dokumen elektronik? Jika
terjadi kesalahan dalam penulisan data medis pasien, apakah perangkat elektronik memiliki
fasilitas log untuk tetap dapat mencatat data yang telah dimasukkan sebelumnya dan tidak
menghapus(delete) sehingga tetap bisa dikenali siapa yang memasukkan data tersebut serta
jenis data yang akan diganti?. Aspek regulasi dan legal memang tidak dapat menandingi
kecepatan kemajuan teknologi informasi. Depkes mempublikasikan Permenkes no
269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis sebagai pengganti Permenkes
749a/Menkes/Per/XII/1989. Tetapi ini juga tidak memberikan penjabaran secara rinci
tentang rekam medis elektronik. Hanya disebutkan bahwa penyelenggaraan rekam medis
dengan menggunakan teknologi informasi diatur lebih lanjut dengan peraturan tersendiri
(Pasal 2 ayat 2). Di sisi lain, masyarakat banyak berharap dengan UU ITE yang baru saja
disahkan oleh DPR untuk memberikan jaminan hukum terhadap transaksi elektronik. Tentu
saja mengharapkan UU ITE sebagai dasar pelaksanaan rekam medis elektronik tidak
mencukupi.8
Persoalan lain adalah ketersediaan dana. Aspek finansial menjadi persoalan penting
karena harus menyiapkan infrastruktur (komputer, jaringan kabel maupun nir kabel, listrik,
sistem pengamanan, konsultan, pelatihan dan lain-lain). Rumah sakit biasanya memiliki
anggaran terbatas, apalagi untuk teknologi informasi. Namun semua alasan diatas dapat
ditemukan solusinya, Diperlukan adanya kerjasama dari semua pihak khususnya
pemerintah dalam menciptakan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. 8
Untuk mendorong minat dan adopsi EMR, manfaat dan potensinya harus terus
menerus disosialisasikan. Sebagai contoh, EMR mampu menyimpan data pasien dalam
jumlah yang besar hanya menggunakan perangkat komputer yang bisa dijinjing. Selain itu,
rekam medis elektronik dapat memberikan peringatan jika perawat salah memberikan obat
atau ada reaksi antar obat. Dalam konteks ini, sosialisasi EMR harus menjadi bagian
penting dalam kampanye gerakan keselamatan pasien (patient safety). Ada pula yang
menunjukkan kelebihan rekam medis elektronik dalam menyimpan data medis multimedia
yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Meskipun belum ada rekam medis
elektronik yang benar-benar sempurna, secara teknologi sebenarnya sudah dalam fase
mature.8
Kegiatan sosialisasi tidak dapat berdiri sendiri. Sosialisasi EMR harus dilakukan
secara terus menerus dan memerlukan inisiatif tingkat nasional. Jika pemerintah serius
menjadikan EMR sebagai kunci untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, maka
harus ada tim yang secara serius merumuskan arah pengembangan EMR pada masing-
masing Rumah Sakit. Dengan demikian dia tidak akan terbebani dengan kegiatan rutin
(misalnya mengurusi pelaporan rutin rumah sakit). Mengingat sebagian besar rumah sakit
di Indonesia memiliki masalah klasik keterbatasan dana, tim tersebut dapat merumuskan
model standar perangkat lunak EMR yang bersifat public domain. Perangkat lunak tersebut
harus mengikuti kaidah-kaidah standar informatika untuk EMR.8
Menjadikan EMR sebagai bagian dari kebutuhan perawat merupakan bagian dari
proses difusi inovasi. Di setiap generasi, akan selalu ada early adopters yang akan menjadi
pionir dalam mengadopsi perkembangan terkini. Dia pulalah yang akan menjadi role
model bagi sesama sejawat. Dalam berbagai literatur mengenai keberhasilan adopsi EMR,
aspek clinical leadership ini sering mengemuka.8
Mengingat betapa pentingnya rekaman medis,maka diperlukan adanya kemajuan
dalam hal itu. Pencatatan rekaman medik secara digital harus di ketahui cara system
pencatatnnya dan perlu dikembangkan demi untuk memajukan pelayanan kesehatan yang
lebih efektif dan efisien sehingga dapat menurunkan angka kejadian medical error.
Rekam medis terdiri dari catatan-catatan data pasien yang dilakukan dalam
pelayanan kesehatan. Catatan-catatan tersebut sangat penting dalam pelayanan bagi pasien
karena dengan data yang lengkap dapat memberikan informasi dalam menentukan
keputusan, baik pengobatan, penanganan, tindakan medis dan lainnya. Dokter atau perawat
diwajibkan membuat rekam medis sesuai peraturan yang berlaku.7
Gambar 3. KARTU REGISTER REKAM MEDIK: perlu waktu lama, sulit dikelola
Sumber : Weed, L.L. Perspectives over 40 years. Proceedings of the ACM
Conference on the History of Medical Informatics, p 105. New York: ACM 1987)
Rekam kesehatan
Rekam medis elektronik Rekam kesehatan elektronik
personal
Rekaman/catatan elektronik
Rekaman/catatan elektronik
informasi terkait kesehatan
tentang informasi terkait Rekaman/catatan elektronik
(health-related information)
kesehatan (health-related informasi terkait kesehatan
seseorang yang mengikuti
information) seseorang yang (health-related information)
standar interoperabilitas
yang dibuat, dikumpulkan, yang mengikuti standar
nasional dan dapat dibuat,
dikelola, digunakan dan interoperabilitas nasional
dikumpulkan, dikelola,
dirujuk oleh dokter atau dan dapat ditarik dari
digunakan dan dirujuk oleh
tenaga kesehatan yang berhak berbagai sumber namun
dokter atau tenaga kesehatan
(authorized) di satu dikelola, dibagi serta
yang berhak (authorized) pada
organisasi pelayanan dikendalikan oleh individu.
lebih dari satu organisasi
kesehatan
pelayanan kesehatan
Data-data yang harus dimasukkan dalam Medical Record dibedakan untuk pasien
yang diperiksa di unit rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat. Setiap pelayanan apakah
itu di rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat dapat membuat rekam medis dengan data-
data sebagai berikut:
5. Diagnosis
6. Rencana penatalaksanaan
5. Diagnosis
11. Nama dan tanda tangan dokter, perawat atau tenaga kesehatan tertentu yang
memberikan pelayanan kesehatan.
12. Pelayanan lain yang telah diberikan oleh tenaga kesehatan tertentu dan
7. Diagnosis
10. Nama dan tanda tangan dokter, perawat atau tenaga kesehatan tertentu yang
memberikan pelayanan kesehatan.
11. Sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan dipindahkan ke sarana
pelayanan kesehatan lain dan
3. ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnosis akhir, pengobatan dan
tindak lanjut; dan
4. nama dan tanda tangan dokter atau perawat yang memberikan pelayanan kesehatan.
Pembuatan rekam medis dilaksanakan melalui pencatatan dan pendokumentasian
hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien.Setiap pencatatan ke dalam rekam medis harus dibubuhi nama, waktu dan tanda
tangan dokter, perawat atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan
kesehatan secara langsung.Bila terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan pada rekam
medis dapat dilakukan pembetulan dengan cara pencoretan tanpa menghilangkan catatan
yang dibetulkan dan dibubuhi paraf dokter, perawat atau tenaga kesehatan tertentu yang
bersangkutan.10 Dokter, perawat atau tenaga kesehatan bertanggungjawab atas pencatatan
atau pendokumentasian pada rekam medis.
PEMBAHASAN
Rekam medis adalah rekaman atau catatan mengenai siapa, apa, mengapa,
bilamana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan yang memuat
pengetahuan mengenai pasien dan pelayanan yang diperolehnya serta memuat informasi
Catatan merupakan tulisan-tulisan yang dibuat oleh dokter atau perawat mengenai
Sedangkan dokumen adalah catatan dokter, perawat, dan/atau tenaga kesehatan tertentu,
laporan hasil pemeriksaan penunjang, catatan observasi dan pengobatan harian dan semua
rekaman, baik berupa foto radiologi, gambar pencitraan (imaging). dan rekaman elektro
diagnostik.
Berkas rekam medis milik sarana pelayanan kesehatan isi rekam medis milik
pasien,oleh karena itu rekam medis harus sangat dijaga kerahasiaannya. dan disimpan oleh
petugas yang ditunjuk oleh pimpinan sarana kesehatan.Pemaparan isi rekam medis hanya
boleh dilakukan oleh dokter yang merawat pasien dengan izin tertulis pasien.Pimpinan
sarana pelayanan kesehatan dapat memaparkan isi rekam medis tanpa izin pasien
orang/badan yang tidak berhak. Berdasarkan alasan keamanan diciptakan sistim keamanan
Kebutuhan tentang perlunya rekam medis diseluruh dunia pada awal abad 20
administrasi untuk dinilai. Pencatatan data ke dalam rekam medis dan pengelolaannya
diperlukan ilmu dan keahlian. Oleh karena itu para perekam medis mendirikan asosiasi-
asosiasi (perhimpunan) perekam medis disetiap Negara di dunia ini. Misalnya di Amerika
Memasuki era globalisasi dari pasar bebas dengan tingkat persaingan yang tajam
Perkembangan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dibidang
transportasi darat, laut, dan udara. Kini pidana atau criminal yang dahulu tradisional
sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (medis) merupakan bidang yang
sisi yang lain, masyarakat menyadari bahwa teknologi informasi merupakan salah satu hal
penting dalam peradaban manusia untuk mengatasi (sebagian) masalah derasnya arus
informasi. Teknologi informasi (dan komunikasi) saat ini adalah bagian penting dalam
manajemen informasi. . Di dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu
cepat (kurang lebih 750.000 artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun),
dokter akan cepat tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai hal untuk mengudapte
perkembangan terbaru.7
lebih baik, salah satu metode yang dilakukan adalah Sistem Pencatatan Rekam Medik
Secara Digital. Dalam system ini, kita tidak mengunakan data rekaman berupa kertas,
namuan secara komputerisasi. Data-data pasien langsung disimpan dalam perangkat lunak
berupa tool/aplikasi, yang kemudian dilakukan proses digitalisasi yang mana dibuat dalam
suatu web/situs yang nantinya bisa dipublikasikan secara online dan tetap dijaga
kerahasiaannya.2
Rekam medis berbasis komputer (Computer based patient record) Salah satu
tantangan besar dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi di rumah sakit
adalah penerapan rekam medis medis berbasis komputer. Pengertian rekam medis berbasis
komputer bervariasi, akan tetapi, secara prinsip adalah penggunaan database untuk
mencatat semua data medis, demografis serta setiap event dalam manajemen pasien di
rumah sakit maupun di klinik. Rekam medis berbasis komputer akan menghimpun
berbagai data klinis pasien baik yang berasal dari hasil pemeriksaan dokter, digitasi dari
alat diagnosisi (EKG, radiologi, dll), konversi hasil pemeriksaan laboratorium maupun
interpretasi klinis. Rekam medis berbasis komputer yang lengkap biasanya disertai dengan
protokol klinik.7
Pada dasarnya rekam medis elektronik adalah penggunaan metode elektronik untuk
sakit yang telah tersimpan dalam suatu sistem manajemen basis data multimedia yang
menghimpun berbagai sumber data medis. Jenis data rekam medis dapat berupa teks (baik
yang terstruktur maupun naratif), gambar digital (jika sudah menerapkan radiologi digital),
suara (misalnya suara jantung), video maupun yang berupa biosignal seperti rekaman
EKG.8
Dengan cara ini, para petugas forensik akan lebih mudah dalam melakukan
identifikasi, karena mereka dapat secara langsung mendapatkan data-data yang mereka
Karena data-data yang disimpan tersebut sangat dibutuhkan bagi pasien, dokter dan
perawat. Data rekam medis dapat berupa manual maupun elektronik. Data rekam medis
manual sangat membutuhkan keamanan dari gangguan baik binatang seperti kutu buku,
bahaya kebakaran, banjir dan lainnya. Data rekam medis elektronik juga membutuhkan
spase dalam menyimpannya dan membutuhkan keamanan baik dari virus maupun
ancaman. Kabar gembira sekarang Microsoft Corp telah meluncurkan situs HealthVault
yang bermanfaat untuk menyimpan data rekam medis pasien walaupun sementara hanya
digunakan Amerika Serikat. Hal ini akan memberikan peluang karena setiap orang dapat
menyimpan data rekam medis pribadi ke Health Vault tetapi sekaligus ancaman karena
dengan adanya tempat menyimpan dan mengolah data pasien yang gratis apakah keamanan
data-data tersebut dapat terjaga. HealthVault juga menyediakan tempat untuk menyimpan
artikel atau makalah kesehatan. Agar dapat mengakses user dapat membuat ID Windows
Live. Ada yang menanggapi HealthVault dengan antusias maupun pesimistik, setuju atau
tidak setuju tidak setuju yang terpenting kita dapat mengambil nilai yang positif dan
Catatan medis elektronik adalah sebuah program perangkat lunak yang dengan
mudah melakukan penyimpanan catatan medis elektronik yang dikenal sebagai EMR
dalam bidang medis. Catatan medis yang disimpan dalam format elektronik itu akan berisi
info medis seorang pasien, software tersebu melacak kondisi kesehatan medis dalam
jangka waktu tertentu. Penggunaan utama catatan ini adalah selain untuk catatan pasien
memantau pengobatan atau perawatan keperluan administrasi. Jadi perangkat lunak medis
elektronik sangat membantu dan mudah untuk rumah sakit untuk mengetahui apa yang
terjadi dengan pasien pada waktu tertentu.Untuk lebih spesifik EMR akan memiliki
baik atau tidak mendukung kehidupan dibutuhkan, riwayat kesehatan, hasil tes
laboratorium dan sebagainya. Untuk staf medis baik itu dokter, perawat, dan administrator
rumah sakit lain ketika mereka memiliki catatan medis elektronik perangkat lunak yang
cara bekerja, ini adalah tabungan yang besar dalam beban kerja dan belum lagi waktu yang
berharga, yang menyediakan berkas yang lengkap dan relevan di ujung jari Anda.4
Pembuatan rekam medis dilaksanakan melalui pencatatan dan pendokumentasian
hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien.Setiap pencatatan ke dalam rekam medis harus dibubuhi nama, waktu dan tanda
tangan dokter, perawat atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan
kesehatan secara langsung.Bila terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan pada rekam
medis dapat dilakukan pembetulan dengan cara pencoretan tanpa menghilangkan catatan
yang dibetulkan dan dibubuhi paraf dokter, perawat atau tenaga kesehatan tertentu yang
riwayat pengobatan pasien harus dijaga kerahasiaannya oleh dokter, perawat, tenaga
2. Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum atas
perintah pengadilan;
kepada pimpinan sarana pelayanan kesehatan.Dalam laporan singkat rekam medic pasien
pasien. Rekam medik dapat meliputi beberapa elemen berbeda yang paling sering
dimasukkan adalah catatan tertulis, radiografi, study model, surat konsul, laporan
konsultan, fotografi klinis, hasil dari pemeriksaan khusus, serep obat, hasil laboratorium,
informasi pemeriksaan pasien, dan riwayat medis secara keseluruhan. Yang jelas hal ini
merupakan informasi yang sangat banyak dan sangat penting bagi praktisi untuk
mempertahankan hal ini dengan cara yang mudah dilakukan. Dalam catatan tertulis, yang
Data pengenal nama, tangal lahir, nomor telpon, dan keterangan kontak gawat
darurat.
o Pemeriksaan yang oleh perawat yang bersangkutan mengenai kesehatan umum dan
penampilan pasien.
o Kehamilan.
Diagnosa.
Rencana perawatan
Dental record juga merupakan alat bukti yang sah menurut hukum, menurut yang
tercantum dalam Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari yangmenertibkan aturan baru
yang lebih fleksibel, yakni Permenkes No. 269/Menkes/Per/III/2008. Beleid ini meruakan
peraturan pelaksanaan dari pasal 47 ayat (3) Undang-undang Praktek Kedokteran, sanksi
hukum dental record dalam pasal 79 U praktik Kedokteran secara tegas mengatur bahwa
setiap dokter atau perawat yang dengan sengaja tidak membuat rekam medis dapat
dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 tahun atau denda paling banyak Rp.
50.000.000,-. Dokter dan perawat yang tidak membuat rekam medic selain mendapat
sanksi hkum juga dapat dikenakan sanksi disiplin dan etik sesuai dengan UUPraktik
Forensic kedokteran gigi merupakan profesi yang saling melengkapi baik dalam
kedokteran gigi dan bidang hukum. Elemen yang paling penting dalam forensic kedokteran
gigi adalah bahwa praktisi umum menyediakan rekam antemortem (sebelum kematian)
untuk membantu identifikasi korban. Perawat forensic bisa dipangil untuk mengidentifikasi
korban yang tidak dapat diidentifikasi secara visual. Hal ini meliputi kasus korban
terbakar, korban yang sudah membusuk atau korban mutilasi. Identifikasi korban biasanya
dilakukan dengan cara membandingkan rekam antemortem (sebelum kematian) dan rekam
fotogradi, dan model studi sebaiknya disimpan hinga perawatan dan perawatan control
tuduhan atau pelanggaran kontrak. Terdapat batasan waktu yang dilakukan seperti:
Jika ada tuntutan berdasarkan pelangaran kontrak, tindakan harus dtingkatkan selama
Oleh sebab itu tuntutan akibat kelainan mungkin saja dapat terjadi dalam beberapa
tahun setelah perawatan dan penyimpanan rekam medic untuk waktu minimum 2 tahun
dianggap tidak adekuat. Organisasi kesehatan menyarankan bahwa rekam medic sebaiknya
disimpan selamanya. Hal ini dapat saja menyebabkan keterbatasan dalam ruang, sehingga
Rekam medic perawatan, X-ray, model studi dan persuratan disimpan selama 11 tahun
Untuk anak-anak, penyimpanan rekam medic dilakukan hingga anak tesebut berusia 25
tahun.
Model orthodontic model sebelum dan setelah perawatan disimpan selamanya dan
dengan ketat. Dengan mengikuti peraturan ini, dental record pasien akan tersedia jika
III. PENUTUP
III. 1. Kesimpulan
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana
pelayanan kesehatan. Rekam Medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas dan
dalam bentuk teknologi Informasi elektronik yang diatur lebih lanjut dengan peraturan
tersendiri.
Rekaman medik yang dikenal saat ini terdiri dari dua jenis, yaitu :
Rekam medik dalam bentuk kartu sudah jauh dari memadai. Lebih sering, kartu
rekam medik tersebut terlalu tebal, compang-camping, tidak terorganisasi secara rapi,
bahkan tidak terbaca catatan kemajuan, laporan konsultan, hasil radiologi dan catatan
perawat bercampur-aduk. Kartu rekam medik tersebut justru lebih membingungkan, bukan
mempermudah pelayanan merupakan tantangan yang berat bagi siapa saja yang mencoba
perkembangan saat ini menjadi rekam kesehatan elektronik tidak ditemukan. Meskipun
dari segi aplikasi, rekam pasien berbasis komputer sudah diterapkan sejak sekitar 40 tahun
yang lalu, namun konsepnya pertama kali diungkap secara mendalam dalam salah satu
publikasi IOM pada tahun 1991. Saat itu istilah yang digunakan masih rekam medis/pasien
1990an istilah tersebut berganti menjadi rekam medis elektronik dan rekam kesehatan
elektronik. Pada tahun 2008, National Alliance for Health Information Technology
menunjukkan bahwa EMR tidak hanya sekedar berubahnya kertas menjadi computer.
Meyakini bahwa kita akan mampu mengingat dan memproses semua variabel yang
dibutuhkan di sisi tempat tidur pasien pada waktu melakukan tindakan medis setelah
perpanjangan elektronik atas ingatan dan kapasitas analitik sebagaimana X-ray yang
tersebut, sebagaimana pengembara yang mengandalkan peta dan tidak sekadar mengingat
jalan-jalan yang harus dilalui melalui kursus geografi. Di samping itu, para dosen dan
Bisa dikaitkan dengan informasi lain yang berasal dari luar rekam medik
Penyimpanan lebih ringkas
Selain lebih baik dalam proses penggunaannya jika dibandingkan dengan rekam
medik kartu, rekaman medik elektronik/digital tidaklah sempurna, juga terdapat hambatan
kerja
Gambar (komputer grafik, gambar yang di-scan, hasil foto rontgen digital)
Untuk mendorong minat dan adopsi RME/EMR, manfaat dan potensinya harus
terus menerus disosialisasikan. Sebagai contoh, EMR mampu menyimpan data pasien
dalam jumlah yang besar hanya menggunakan perangkat komputer yang bisa dijinjing.
Selain itu, rekam medis elektronik dapat memberikan peringatan jika dokter salah
memberikan obat atau ada reaksi antar obat. Dalam konteks ini, sosialisasi EMR harus
menjadi bagian penting dalam kampanye gerakan keselamatan pasien (patient safety). Ada
pula yang menunjukkan kelebihan rekam medis elektronik dalam menyimpan data medis
multimedia yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Meskipun belum ada rekam
medis elektronik yang benar-benar sempurna, secara teknologi sebenarnya sudah dalam
fase mature.
III.2 Saran
Disarankan kepada semua perawat agar membuat dental record atau rekam medik
digital dari setiap pasiennya, agar pendataan terhadap pasien yang telah ditulis di rekam
medik digital dapat tersusun dengan rapi dan tentunya dengan dipergunakannya rekam
medic digital ini lebih mempermudah perawat untuk mengontrol setiap data pasien dan
Daftar Pustaka
Larabee,J.,Boldregini,S.,Elder-Sorrells,K.,Turner,Z.,Wender,R.,Hart,J.,Lenzi,p. (2001)
Evaluation of Documentation Before and After Implementation of a Nursing
Information System in An Acute Care Hospital. Computers in Nursing 19 (2):55-65
Marasovic,C.,Kenney, C.,Elliot,D.,Sindhusake,D.(1997) Attitudes of Australian Nurses
Toward The Implementation of A Clinical Information System. Computers in
Nursing (15)2: 91-98
Krummen, M.S. (2010). The Impact of the Electronic Medical Record on Patient
Roeder, J. (2009). The Elektronic Medical Record in the Surgical Setting. Association