Chapter 51 Scaling Dan Root Planing
Chapter 51 Scaling Dan Root Planing
kalkulus, root planing, kuretase gingiva, dan menghilangkan jaringan yang rusak.
masing-masing gigi.
menghilangkan plak dan deposit terkalsifikasi pada mahkota dan akar gigi,
dan debridemen jaringan lunak yang melapisi poket. Instrumen scaling dan
(3) Scaler hoe, chisel, dan file digunakan untuk menghilangkan kalkulus
5. Instrumen cleansing dan polishing, seperti rubber cups, brush, dan dental
Kualitas penggunaan dan ketajaman berberapa tipe steel yang digunakan pada
instrumen periodontal telah diuji, tetapi spesifikasinya beragam pada setiap pabrik.
Stainless steel digunakan sebagian besar oleh pabrik instrumen. Besi dengan
kandungan karbon tinggi juga tersedia dan dianggap unggul oleh beberapa dokter.
mengembangkan variasi alat yang menurut mereka paling efektif saat digunakan.
Probe Periodontal
dikalibrasi dalam milimeter, dengan ujung yang tumpul dan bulat. (Gambar 51-2).
Terdapat beberapa desain lain dengan kalibrasi milimeter yang beragam (Gambar 51-
3). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan probe memiliki tanda milimeter
dan tip berbentuk bola bundar kecil (Gambar 51-3. E). Idealnya, probe berbentuk
tipis, dan tangkainya bersudut untuk memungkinkan masuk dengan mudah ke dalam
poket. Daerah furkasi dapat dievaluasi dengan baik menggunakan probe melengkung
Ketika mengukur poket, probe dimasukkan dengan tekanan ringan dan tetap
ke bagian bawah poket. Bagian tangkai harus sejajar dengan sumbu panjang gigi yang
Gambar 51-3 Jenis probe periodontal. A, Probe marquis berkode warna. Kalibrasi dalam bagian 3
mm. B, Probe UNC-15, probe dengan panjang 15 mm dengan penandaan di setiap milimeter dan
kode warna di milimeter kelima, kesepuluh, dan kelima belas. C, Probe "O" Universitas Michigan,
dengan penandaan Williams (pada 1, 2, 3, 5, 7, 8, 9, dan 10 mm). D, Probe "O" Michigan dengan
penandaan pada 3, 6, dan 8 mm. E, Probe WHO, yang memiliki ujung bulat 0,5 mm dan penandaan
milimeter pada 3,5, 8,5, dan 11,5 mm dan kode warna pada 3,5-5,5 mm.
Gambar 51-4 Probe Nabers # 2 untuk mendeteksi daerah furkasi, dengan penandaan kode warna pada
3, 6, 9, dan 12 mm.
Sonde
karies dan untuk memeriksa kehalusan permukaan akar setelah root planing. Sonde
dirancang dengan beragam bentuk dan sudut, dengan berbagai kegunaan (Gambar
Gambar 51-5 Lima tipe sonde. A, # 17; B, # 23; C, EXD 11-12; D, # 3; E, # 3CH Pigtail.
Gambar 51-6 Penyisipan dua jenis sonde dan probe periodontal dalam sebuah poket untuk mendeteksi
kalkulus. A, Keterbatasan sonde pigtail dalam poket. B, Penyisipan sonde # 3. C, Keterbatasan sonde
# 3. D, Penyisipan probe periodontal.
Instrumen Scaling dan Kuretase
Gambar 51-7 Lima instrumen dasar scaling. A, kuret; B, sickle; C, file; D, chisel; E, hoe.
Sickle scalers memiliki permukaan datar dan dua cutting edge yang bertemu
membentuk ujung yang tajam. Bentuk instrumen menjadikan ujungnya kuat sehingga
tidak akan patah saat digunakan (Gambar 51-8). Sickle scalers terutama digunakan
membuatnya sulit untuk bilah sickle yang besar masuk ke dalam gingiva tanpa
merusak jaringan gingiva sekitarnya (Gambar 51-10). Bilah sickle scalers yang kecil
dan melengkung seperti 204SD dapat dimasukkan di bawah dasar kalkulus beberapa
Gambar 51-10 Adaptasi subgingiva di sekitar akar lebih baik dengan kuret dibandingkan dengan
sickle scaler; f, fasial; l, lingual
Penting untuk diingat bahwa sickle scalers dengan desain dasar yang sama
dapat memiliki ukuran bilah dan jenis tangkai yang berbeda untuk penggunaan
spesifik. Sickle scalers U15 / 30 (Gambar 51-11), Ball, dan Indiana University
memiliki ukuran yang besar. Jaquette sickle scalers # 1, 2, dan 3 memiliki bilah
ukuran sedang. Sickle scalers 204 yang melengkung tersedia dengan bilah besar,
sedang, atau kecil (Gambar 51-12). Nevi 2 posterior sickle scalers adalah desain baru
yang cukup tipis untuk dimasukkan beberapa milimeter ke dalam subgingiva untuk
berdasarkan daerah yang akan di-scaling. Sickle scalers dengan tangkai lurus
dirancang untuk gigi anterior dan premolar. Sickle scalers dengan tangkai bersudut
Kuret
yang dalam, root planing sementum yang berubah, dan menghilangkan jaringan
lunak di dasar poket periodontal (Gambar 51-13). Setiap instrumen memiliki cutting
edge pada kedua sisi bilah dan ujung yang membulat. Kuret lebih halus dari sickle
scaler dan tidak memiliki ujung atau sudut yang tajam selain cutting edge pada bilah
(Gambar 51-14). Oleh karena itu, kuret bisa beradaptasi dan memberikan akses yang
baik kedalam poket yang dalam dengan trauma jaringan lunak yang minimal (lihat
Gambar 51-10). Dalam penampang melintang, bilah terlihat semi sirkuler dengan
dasar cembung. Batas lateral pada dasar yang cembung membentuk cutting edge
dengan mata bilah berbentuk semi sirkuler. Terdapat cutting edge pada kedua sisi
kuret membuat bilah dapat beradaptasi lebih baik dengan permukaan akar, tidak
seperti desain yang lurus dan ujung meruncing pada sickle scaler yang dapat
menyebabkan laserasi dan trauma jaringan. Terdapat dua tipe dasar kuret: universal
Gambar 51-13 Kuret adalah pilihan instrumen untuk scaling subgingiva dan root planing.
Gambar 51-14 Karakteristik dasar kuret: bilah berbentuk sendok dan ujung membulat
Kuret Universal
sebagian besar area gigi dengan merubah dan mengadaptasikan finger rest, fulcrum,
dan posisi tangan operator. Ukuran bilah dan panjang serta sudut tangkai dapat
beragam, tetapi mata bilah kuret universal bersudut 90 derajat (tegak lurus) terhadap
tangkai bawah ketika dilihat pada potongan melintang dari ujung (Gambar 51-15, A).
Bilah kuret universal melengkung pada satu sisi dari kepala bilah ke ujung bilah.
Kuret Barnhart #1-2 dan 5-6 serta Kuret Columbia #13-14, 2R-2L, dan 4R-4L
(Gambar 51-16 dan 51-17, A) adalah contoh kuret universal. Kuret universal yang
populer lainnya adalah Kuret Younger-Good #7-8, Kuret McCalls #17-18, dan Kuret
Gambar 51-15 Prinsip jenis kuret dilihat dari ujung instrumen. A, Kuret universal. B, Kuret gracey.
Perhatikan keseimbangan sudut bilah pada Kuret Gracey.
Gambar 51-16 A, Kuret berujung ganda untuk menghilangkan kalkulus subgingiva. B, Potongan
melintang bilah kuret (panah) menghadap dinding sementum pada poket periodontal yang dalam. C,
Posisi kuret di dasar poket periodontal pada permukaan fasial gigi molar rahang bawah. D, Kuret
dimasukkan ke dalam poket dengan ujung mengarah ke apikal. E, Posisi kuret di dasar poket pada
permukaan distal gigi molar rahang bawah.
Gambar 51-17 A, Kuret Universal Columbia #4R-4L. B, Kuret Younger-Good #7-8, Kuret McCalls
#17-18, dan Kuret Universal Indiana University #17-18.
Kuret Gracey adalah contoh kuret area spesifik, satu set terdiri dari beberapa
instrument yang desain dan sudutnya disesuaikan dengan anatomi spesifik gigi.
scaling dan root planing subgingival karena memiliki adaptasi yang baik pada
anatomi akar yang kompleks. Kuret Gracey double-ended memiliki area gigi spesifik
sebagai berikut:
(3) Kuret Gracey #7-8 dan 9-10: gigi posterior: fasial dan lingual
Kuret Gracey single-ended satu set terdiri dari 14 instrumen. Meskipun kuret
Gambar 51 -18 Satu set Kuret Gracey. Dari kiri, #5-6, #7-8, #11-12, dan #13-14.
Gambar 51-19 Kuret Gracey #11-12. Perhatikan bengkokan ganda pada tangkai di design dan
berbentuk sudut untuk beradaptasi dengan area anatomi khusus pada gigi (Gambar 51-18).
Gambar 51-20. Kuret Gracey #13-14. Perhatikan bengkokan tajam bilah.
Kuret Gracey juga berbeda dari kuret universal yaitu bilahnya tidak pada
sudut 90 derajat terhadap tangkai bawah. Istilah keseimbangan bilah digunakan untuk
terhadap tangkai bawah (lihat Gambar 51-15, B). Angulasi yang unik ini
memungkinkan bilah disisipkan pada posisi yang tepat diperlukan untuk scaling
subgingiva dan root planing, dengan syarat tangkai sejajar dengan sumbu panjang
Kuret area spesifik juga memiliki bilah melengkung. Sedangkan bilah dari
kuret universal melengkung ke satu arah (Gambar 51-21, A), bilah Gracey
melengkung dari pangkal sampai ujung dan juga di sepanjang sisi cutting edge
(Gambar 51-21, B). Dengan demikian, hanya gerakan menarik yang dapat digunakan.
Tabel 51-1 merupakan daftar beberapa perbedaan utama antara kuret Gracey (area
Area Kerja Satu set terdiri atas banyak Satu kuret dirancang untuk
spesifik.
Bilah Pemotong
Penggunaan Salah satu cutting edge yang Kedua cutting edge digunakan;
samping. samping
tangkainya. tangkainya.
Kuret Gracey yang tersedia memiliki jenis tangkai yang "rigid" atau
"finishing". Kuret Gracey yang rigid tangkai dan bilahnya lebih besar, lebih kuat, dan
besar tanpa menggunakan scaler lain seperti sickles dan hoe. Meskipun beberapa
dokter lebih memilih sensitivitas taktil yang lebih tinggi dan tangkai fleksibel seperti
pada Kuret Gracey finishing, kedua jenis kuret Gracey ini cocok untuk root planing.
Tambahan kuret Gracey terbaru adalah kuret Gracey #15-16 dan #17-18.
Kuret Gracey #15-16 merupakan modifikasi dari kuret standar # 11-12 dan didesain
untuk permukaan mesial gigi posterior (Gambar 51-22). Kuret ini terdiri dari bilah
kuret Gracey # 11-12 dikombinasikan dengan sudut tajam tangkai kuret #13-14.
Ketika dokter menggunakan finger rest intraoral, seringkali sulit untuk memposisikan
tangkai Gracey #11-12 agar sejajar dengan permukaan mesial dari gigi posterior,
terutama pada gigi molar rahang bawah. Angulasi tangkai baru dari Gracey #15-16
memungkinkan adaptasi yang lebih baik dengan permukaan mesial gigi posterior dari
posisi depan dengan finger rest intraoral. Jika tumpuan alternatif seperti rest
ekstraoral atau rest pada rahang lawannya digunakan, kuret Gracey #11-12 cukup
bekerja dengan baik, dan kuret baru #15-16 tidak perlu digunakan. Kuret Gracey #17-
angulasi lebih tajam pada tangkai agar pembersihan bidang oklusal sempurna dan
akses yang lebih baik untuk semua permukaan distal gigi posterior. Posisi pegangan
bilahnya 1 mm lebih pendek untuk memungkinkan adaptasi yang lebih baik dari bilah
mm atau lebih (Gambar 51-23 dan 51-24). Fitur lain dari kuret After Five adalah
bilah ditipiskan agar dapat dimasukkan dengan halus ke subgingiva dan mengurangi
pembesaran jaringan dan tangkai berdiameter besar serta meruncing. Semua nomor
kuret Gracey standar kecuali untuk # 9-10 (yaitu, # 1-2, 3-4, 5-6, 7-8, 11-12, 13-14)
tersedia dalam seri After Five. Kuret After Five tersedia dalam desain finishing atau
rigid. Kuret After Five rigid sebaiknya digunakan untuk menghilangkan kalkulus
yang kokoh. Kuret After Five finishing yang lebih tipis digunakan untuk scaling
ringan atau deplaquing pada pemeliharaan jaringan periodontal, karena lebih mudah
masuk ke subgingival.
Gambar 51-22 Kuret Gracey terbaru # 15-16, yang dirancang untuk permukaan mesial gigi posterior,
menggabungkan bilah Gracey # 11-12 dengan tangkai. Gracey # 13-14
Gambar 51-23 Kuret After Five. Perhatikan tambahan 3 mm di tangkai terminalnya kuret After Five
dibandingkan dengan kuret Gracey standar. A, # 5-6; B, # 7-8; C, # 11-12; D, # 13-14. A B C D
Gambar 51-24 Perbandingan kuret After Five dengan kuret Gracey standar. Kuret rigid Gracey # 13-
14 beradaptasi dengan permukaan distal gigi molar pertama dan kuret rigid After Five # 13-14
beradaptasi dengan permukaan distal gigi molar kedua. Perhatikan tangkai ekstra panjang kuret After
Five, yang memungkinkan penyisipan lebih dalam dan akses yang lebih baik.
Mini-Bladed Curettes. Kuret ini, seperti kuret Hu-Friedy Mini Five, adalah
modifikasi dari kuret After Five. Kuret Mini Five memiliki bilah yang panjangnya
setengah bilah kuret After Five atau kuret Gracey standar (Gambar 51-25). Bilah
yang pendek memungkinkan lebih mudah dimasukkan dan beradaptasi pada poket
yang dalam dan sempit; furkasi; developmental grooves; line angles; dan poket yang
dalam, sempit pada bagian fasial, lingual, atau palatal. Kuret Mini Five dapat
digunakan dengan gerakan vertikal, di mana pun akar morfologi atau jaringan sempit
yang sulit dimasuki oleh bilah kuret Gracey standar atau kuret After Five, dengan
pembesaran jaringan yang minimal, dan tanpa trauma jaringan (Gambar 51-26).
adalah menggunakan kuret Gracey dengan gerakan horizontal toe-down. Kuret Mini
Five, bersama dengan instrumen berbilah pendek lainnya relatif baru, membuka
yang sebelumnya sangat sulit atau tidak mungkin dijangkau dengan instrumen
standar. Kuret Mini Five tersedia dalam dua bentuk yaitu desain finishing dan rigid.
Gambar 51-26 Perbandingan kuret rigid Gracey # 5-6 dengan kuret rigid Mini Five # 5-6 pada
permukaan palatal dari gigi seri sentral atas. Kuret Mini Five dapat dimasukkan ke dasar poket
anterior ini yang sempit dan digunakan dengan gerakan lurus vertikal. Kuret Gracey standar atau
Kuret After Five biasanya tidak dapat dimasukkan secara vertikal di daerah ini karena bilah terlalu
panjang.
Kuret Mini Five finishing lebih fleksibel dan bertangkai kecil sesuai untuk
scaling ringan dan deplaquing dalam perawatan jaringan periodontal dengan poket
yang kecil. Kuret Mini Five tersedia dalam semua nomor kuret Gracey standar,
Gracey Curvettes adalah set lain yang terdiri dari empat kuret berbilah mini;
Sub-0 dan #1-2 digunakan untuk gigi anterior dan premolar, sedangkan #11-12
digunakan untuk permukaan mesial gigi posterior, dan #13-14 untuk permukaan
distal gigi posterior. Panjang bilah instrumen ini 50% lebih pendek dibandingkan
kuret Gracey konvensional, dan bilah melengkung sedikit ke atas (Gambar 51-27).
permukaan gigi dibandingkan kuret lainnya, terutama pada gigi anterior dan pada line
angle (Gambar 51-28). Namun, kelengkungan ini juga membawa risiko tergoresnya
atau "grooving" ke permukaan akar pada permukaan proksimal gigi posterior ketika
Gracey Curvette #11-12 atau #13-14 digunakan. Fitur tambahan yang mewakili
berhadapan langsung dengan pegangan, ujung bilah tegak lurus dengan pegangan,
instrumen berbilah kecil yang ada. Namun, kuret berbilah mini telah menggantikan
Gambar 51-28 Gracey Curvette Sub-0 pada permukaan palatal dari gigi insisivus sentral atas. Tangkai
panjang dan pendek, melengkung, dan tip tumpul membuat instrumen ini superior untuk poket gigi
anterior yang dalam. Kuret ini memberikan adaptasi bilah yang sangat baik untuk lekukan akar sempit
pada gigi anterior rahang atas dan rahang bawah.
Gambar 51-29 Perbandingan tiga instrumen berbilah mini yang berbeda dirancang untuk digunakan
pada gigi anterior rahang atas dan rahang bawah. A, Hu-Friedy Mini Five # 5-6; B, Hu-Friedy
Curvette Sub-0; C, Hartzell Sub-0.
Kuret Langer dan Mini-Langer. Satu set kuret ini terdiri dari tiga kuret yang
menggabungkan desain tangkai kuret Gracey standar # 5-6, #11-12, dan #13-14
dengan bilah universal yang digerinda sebanyak 90 derajat dibandingkan bilah kuret
Gracey yang seimbang. Gabungan desain kuret Gracey dan universal ini memberikan
keuntungan berupa gabungan yang fleksibel dari tangkai dengan bilah kuret
universal. Kuret Langer #5-6 beradaptasi dengan permukaan gigi anterior bagian
mesial dan distal; kuret Langer #1-2 (tangkai Gracey # 11-12) beradaptasi dengan
permukaan distal dan mesial gigi posterior rahang bawah; dan kuret Langer #3-4
(tangkai Gracey # 13-14) beradaptasi dengan permukaan mesial dan distal gigi
posterior rahang atas (Gambar 51-30). Instrumen ini dapat beradaptasi pada kedua
permukaan gigi mesial dan distal tanpa mengubah instrumen. Kuret Langer standar
memilki tangkai lebih berat daripada kuret Gracey finishing tetapi kurang kaku
dibanding kuret Gracey rigid. Kuret Langer juga tersedia dengan tangkai rigid atau
Gambar 51-30 Kuret Langer kombinasi Gracey-type shank dengan Kuret blades universal. Kiri ke
kanan, #5-6, #1-2, dan #3-4.
ERNI
SISTEM EVA
untuk memperbaiki bagian proksimal dari restorasi alloy dan resin yang overhanging
EVA. File ini berbentuk simetris, terdapat sepasang, terbuat dari alumunium dalam
bentuk wedge yang menonjol dari tangkainya; satu sisi wedge merupakan diamond
coated dan sisi lainnya halus. File dapat dipasangkan pada dental handpiece khusus
yang menghasilkan gerakan resiprokal dalam frekuensi yang dapat diubah. Saat unit
restorasi dan sisi yang halus berdekatan dengan papila, file bergerak menghaluskan
kontur restorasi dengan cepat dan menguranginya sampai bentuk yang diinginkan.
RUBBER CUPS
Rubber cups terdiri dari rubber shell dengan atau tanpa webbed configuration
pada lubang bagian dalam (Gambar 51-48). Rubber cups digunakan pada handpiece
dengan prophylaxis angle khusus. Handpiece, prophylaxis angle, dan rubber cup
harus disterilisasi setelah digunakan tiap pasien, atau dapat menggunakan plastik
disposable untuk prophylaxis angle dan rubber cup yang kemudian dibuang (Gambar
51-49). Pasta untuk cleansing dan polishing yang baik mengandung flouride, harus
digunakan dan disimpan dalam keadaan lembab untuk meminimalisir panas akibat
friksi cup yang berputar. Pasta polishing tersedia dalam bentuk baik, medium, atau
pasir kasar yang dikemas dalam kemasan kecil, praktis, sekali pakai. Penggunaan
rubber cup yang agresif dengan bahan abrasif mungkin bisa menghilangkan lapisan
Gambar 51-49 Plastik disposable untuk prophylaxis angle pada rubber cup dan brush
BRISTLE BRUSHES
Bristle brushes tersedia dalam bentuk roda dan cup (Gambar 51-48). Brush
digunakan pada prophylaxis angle dengan pasta polishing. Penggunaan brush harus
sebatas mahkota untuk mencegah kerusakan pada sementum dan gingiva, karena
bristles kuat.
DENTAL TAPE
yang tidak bisa dicapai dengan instrumen polishing lain. Tape melewati
interproksimal, tetap menjaga sudut yang tepat terhadap sumbu panjang gigi dan
diaktivasi dengan gerakan labiolingual yang tetap. Perhatian khusus dilakukan untuk
mencegah lukanya gingiva. Area harus dibersihkan dengan air hangat untuk
AIR-POWDER POLISHING
berisi air hangat dan sodium bikarbonat untuk polishing dikenalkan pada awal tahun
1980an. Alat ini disebut Prophy-Jet, sangat efektif untuk membersihkan stain
ekstrinsik dan deposit lunak (Gambar 51-50). Stain dapat dibersihkan dengan cepat
dan efisien melalui abrasi mekanikal dan terdapat air hangat untuk pembilasan. Laju
aliran pembersih abrasif dapat diatur untuk meningkatkan jumlah bubuk untuk
menghilangkan stain yang tebal. Saat ini, banyak pabrik yang memproduksi system
gigi dapat hilang secara signifikan. Kerusakan pada jaringan gingiva bersifat
sementara dan tidak signifikan secara klinis, tapi restorasi amalgam, resin komposit,
semen dan material nonmetalik lainnya dapat menjadi kasar. Oleh karena itu,
bikarbonat tidak boleh digunakkan pada pasien dengan riwayat hipertensi, diet
penyakit infeksi tidask boleh dirawat dengan alat ini karena menghasilkan aerosol
mungkin.
prinsip umum. Posisi yang tepat dari pasien dan operator, pengaturan pencahayaan
dan dilakukannya retraksi untuk mendapatkan akses visibilitas yang baik, dan tidak
tumpulnya mata instrumen merupakan syarat syarat dasar yang harus dimiliki.
Anatomi gigi dan morfologi akar gigi serta kondisi jaringan periodontal juga
merupakan hal penting yang harus diketahui. Pengetahuan tentang desain instrument
yang baik akan membantu dokter untuk memilih instrumen yang tepat pada daerah
kerja. Selain prinsip tersebut, konsep dasar mengenai cara memegang instrumen,
finger rest, adaptasi, angulasi, dan pemberian tekanan pada instrumen harus dipahami
Adanya akses pada area kerja yang baik dapat membantu operator
menggunakan instrument dengan lebih teliti. Posisi pasien dan operator harus
memiliki aksesibilitas yang baik pada area kerja. Aksesibilitas yang tidak memadai
akan menghambat pekerjaan secara menyeluruh, membuat operator mudah lelah, dan
operator secara datar di lantai dengan paha sejajar dengan lantai. Operator harus dapat
mengamati area operasi sambil menjaga punggung agar tetap lurus dan tegak kepala.
Pasien harus dalam posisi terlentang dan diposisikan sehingga mulut berada di
dekat siku operator. Untuk penggunaan instrumen pada rahang atas, pasien diminta
untuk menaikkan dagu sedikit agar dapat memberikan visibilitas dan aksesibilitas
yang optimal. Untuk penggunaan instrumen pada rahang bawah, mungkin perlu untuk
menaikkan belakang kursi sedikit dan meminta pasien menurunkan dagu sampai
mandibula sejajar dengan lantai. Hal tersebut akan memudahkan pekerjaan pada
Akses penglihatan yang jelas dengan pencahayaan yang langsung dari cahaya
lampu dental chair merupakan hal yang harus dicapai (Gambar 51-51). Jika hal
langsung dengan menggunakan kaca mulut (Gambar 51-52), dan pencahayaan secara
tidak langsung dapat diperoleh dengan menggunakan kaca mulut untuk memantulkan
cahaya ke area kerja yang membutuhkan (Gambar 51-53). Akses penglihatan dan
pencahayaan secara tidak langsung sering digunakan secara bersamaan (Gambar 51-
54).
Gambar 51 51. Akses penglihatan dan pencahayaan secara langsung pada region kiri premolar
rahang bawah.
Gambar 51 52. Akses penglihatan secara tidak langsung pada permukaan lingual gigi posterior
rahang bawah.
Gambar 51 53. Pencahayaan secara tidak langsung dengan memantulkan cahaya pada region palatal
posterior rahang atas.
Retraksi pada area tertentu dapat memungkinkan visibilitas, aksesibilitas, dan
pencahayaan yang baik. Penggunaan jari tangan atau kaca mulut untuk meretraksi
jaringan biasanya tergantung dari lokasi pekerjaan gigi. Kaca mulut biasanya
digunakan untuk meretraksi bagian pipi atau lidah, sedangkan jari telunjuk biasanya
digunakan untuk meretraksi bibir atau pipi. Metode berikut ini dirasa sangat efektif
(1) Gunakan kaca mulut untuk memisahkan bagian pipi dan jari tangan yang
tidak bekerja dapat menarik bibir dan melindungi sudut mulut dari trauma
(2) Gunakan kaca mulut saja untuk menarik bibir dan pipi (Gambar 51-55).
(3) Gunakan jari tangan yang tidak bekerja untuk menarik bibir (Gambar 51-56).
Gambar 51 54. Kombinasi dari pencahayaan dan akses penglihatan secara tidak langsung pada
region anterior rahang atas.
iritasi pada sudut mulut. Apabila bibir dan kulit sekitar mulut pasien terlihat kering,
suatu tindakan pencegahan agar tidak terjadi cracking dan pendarahan. Retraksi harus
dilakukan secara hati - hati terutama bagi pasien dengan riwayat herpes labialis
rekuren, karena pasien tersebut mungkin mudah mengalami lesi herpes kembali
Gambar 51 56. Retraksi bibir dengan jari telunjuk dengan tangan yang tidak memegang instrument.
Gambar 51 57. Retraksi lidah dengan kaca mulut.
instrumen harus diperiksa dan dipastikan bahwa mereka bersih, steril, dan dalam
kondisi baik. Sisi ujung instrumen yang dipakai untuk pekerjaan klinik harus tajam
agar lebih efektif. Instrumen tajam dapat meningkatkan sensitivitas taktil dan
memungkinkan dokter agar bekerja lebih tepat dan efisien. Instrumen yang tumpul
trauma yang tidak perlu karena tenaga yang belebih yang relatif muncul.
retraksi yang efektif, tindakan instrumentasi dapat terhambat apabila terdapat saliva,
darah, dan debris debris di rongga mulut area kerja. Adanya saliva dapat
mengganggu visibilitas selama instrumentasi dan menghambat efektifitas kerja
karena finger rest yang baik tidak dapat diletakkan pada permukaan gigi yang licin
dan basah. Saliva ejector dapat digunakan untuk meminimalkan kondisi tersebut dan
Gambar 51 58. Modified Pen Grasp. jari tengah bersandar pada gagang instrumen.
Hal yang biasanya terjadi ketika dilakukan suatu tindakan instrumentasi pada
bagian subgingiva yaitu adanya perdarahan daerah gusi. Perdarahan tidak selalu
merupakan indikasi trauma dari teknik yang salah, melainkan dapat menunjukkan
adanya ulserasi pada epitel poket periodontal. Darah dan debris dapat diambil dari
area kerja dengan suction dan dengan blotting menggunakan kasa. Area kerja juga
pengaplikasian kassa agar area kerja tetap bersih. Jaringan margin gingiva yang ingin
diretraksi biasanya dapat dilakukan dengan cara memegang tepi kain kasa ke dalam
poket periodontal menggunakan bagian tumpul dari kuret. Segera setelah kasa
diambil, daerah subgingiva harus bersih, kering, dan terlihat jelas untuk evaluasi lagi
secara singkat.
Stabilisasi Instrumen
tersebut baik dan dapat dioperasikan secara baik pula oleh operator. Stabilitas dan
kontrol sangat penting untuk teknik instrumentasi yang efektif sehingga dapat
menghindari timbulnya cedera pada pasien atau dokter. Dua faktor utama yang
Pemegangan Instrumen
instrument dapat dikontrol dan digunakan secara efektif oleh operator. Teknik
pemegangan yang paling efektif dan stabil untuk semua instrumen periodontal adalah
modified pen grasp (Gambar 51-58). Meskipun teknik pemegangan instrument lain
masih memungkinkan, teknik modified pen grasp ini merupakan standar untuk teknik
Ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah digunakan untuk teknik modified pen
grasp, tapi jari tengah diposisikan sedemikian rupa sehingga sisi pad sebelah kuku
berada pada gagang instrumen. Jari telunjuk ditekuk pada sisi kedua dari ujung jari
dan diposisikan yang baik di atas jari tengah pada sisi yang sama dari gagang
instrumen.
Gambar 51 59. Standard pen grasp. Sisi jari tengah bersandar pada gagang instrumen.
Gambar 51 60. Palm and thumb grasp. Digunakan untuk menstabilkan instrumen selama mengasah.
Sisi bantalan ibu jari ditempatkan tengah antara jari tengah dan telunjuk di sisi
berlawanan dari gagang instrumen. Hal tersebut akan menciptakan sebuah triangle of
forces, atau tripod effect, yang meningkatkan kontrol karena dapat melawan
diaplikasikan. Kestabilan yang didapatkan dari teknik modified pen grasp tersebut
dapat mengontrol dokter agar tidak terjadi perubahan pada kontur gigi ketika
sensitivitas taktil.
Palm and thumb grasp pada (Gambar 51-60) berguna untuk menstabilkan
Sensitivitas tidak dapat dirasakan secara baik dengan teknik ini dan tidak cocok
Gambar 51 61. Intraoral conventional finger rest. Jari keempat terletak pada permukaan oklusal gigi
yang berdekatan.
Finger Rest
Finger rest berfungsi untuk menstabilkan posisi tangan dan instrumen dengan
membuat suatu titik tumpu ketika ada suatu gerakan yang diciptakan untuk
menggerakkan instrumen. Sebuah finger rest yang baik dapat mencegah cedera dan
laserasi gingiva serta jaringan sekitarnya dengan kualitas instrumen yang kurang
terkontrol. Jari keempat atau jari manis biasanya lebih disukai oleh kebanyakan
dokter sebagai finger rest. Meskipun jari tengah dapat digunakan sebagai finger rest,
tetapi hal ini tidak dianjurkan, karena teknik tersebut akan membatasi pergerakan
ketika mengaktifkan gerakan stroke dan kontrol serta sensitivitas taktil yang
diperoleh masih belum optimal. Kontrol secara optimal dapat dicapai ketika jari
tengah diletakkan diantara antara gagang instrumen dan jari keempat. The built up
fulcrum tersebut merupakan bagian integral dari tindakan yang mengaktifkan gerakan
stroke dalam menghilangkan kalkulus. Bila mungkin, dua jari ini harus dijaga
bersama-sama untuk bekerja sebagai satu unit titik tumpu selama scaling dan root
planing. Pemisahan jari tengah dan keempat selama gerakan stroke pada scaling dapat
Finger rest umumnya dapat diklasifikasikan menjadi finger rest intraoral dan
ekstraoral. Finger rest intraoral biasanya bertumpu pada permukaan gigi yang dekat
dengan area kerja. Teknik finger rest lainnya baik pada intraoral maupun ekstraoral
digunakan apabila posisi yang optimal sulit dicapai di area kerja. Contoh berikut
merupakan variasi dari teknik yang berbeda menggunakan finger rest intraoral:
(1) Conventional: finger rest diletakkan secara langsung pada permukaan
(2) Cross arch : finger rest diletakkan pada permukaan gigi di region yang
(3) Opposite arch : finger rest diletakkan pada permukaan gigi di rahang
yang berlawanan.
(4) Finger on finger : finger rest diletakkan pada jari telunjuk atau ibu jari
Gambar (51 62). Intraoral cross arch finger rest. Jari keempat berada pada permukaan insisial gigi
yang berada pada region berlawanan tetapi masih dalam satu rahang.
Gambar (51 63). Intraoral opposite arch finger rest. Jari keempat berada pada gigi rahang bawah
ketika gigi posterior rahang atas diinstrumentasikan.
instrumentasi khususnya di region posterior rahang atas. Titik tumpu ekstraoral bukan
termasuk dalam finger rest, karena ujung jari yang digunakan untuk bertumpu pada
bagian ekstraoral merupakan lanjutan dan finger rest pada bagian intraoral. Selain itu,
sebisa mungkin permukaan depan atau punggung jari diletakkan pada bagian wajah
pasien untuk mendapatkan stabilitas yang baik. Dua titik tumpu yang biasanya
tengah dan jari keempat pada kulit di bagian lateral mandibular khususnya
jari tengah dan jari keempat pada kulit di bagian lateral mandibular khususnya
Baik kedua intra oral finger rest dan titik fulcrum ekstra oral dapat
diaplikasikan dengan menempatkan jari telunjuk atau ibu jari dari tangan yang tidak
stabilisasi yang baik. Finger rest untuk jari tersebut biasanya diletakkan pada
lengkung rahang yang berlawanan atau dapat ditambahkan dengan tumpuan ekstra
oral.
Gambar (51 66). Ekstra oral palm down fulcrum.
Aktivasi Instrumentasi
Adaptasi
periodontal berada pada permukaan gigi dengan baik. Tujuan objektif dari adaptasi
yang baik yaitu untuk memastikan bahwa working end instrument dapat digunakan
pada kontur gigi yang akan dikerjakan. Adaptasi yang baik harus dipertahankan
dengan baik agar tidak terjadi luka atau trauma pada jaringan sekitar dan juga
permukaan akar gigi agar pekerjaan yang dilakukan efektif.
Mengadaptasikan probe dengan baik cukup sederhana. Ujung dan sisi dari
probe harus dapat dimasukkan sejajar dengan permukaan gigi dalam arah vertical.
Instrument yang lebih tajam seperti seperti kuret biasanya lebih sulit untuk
diadaptasikan. Ujung dari instrument tersebut dapat menyebabkan trauma dan laserasi
pada jaringan, maka dari itu adaptasi di daerah subgingiva merupakan hal yang
penting. Sepertiga bagian bawah dari working end yaitu beberapa millimeter dari
ujung tip instrument, harus dipertahankan tetap berkontak dengan gigi secara konstan
instrument dengan cara memutar gagang instrument terhadap jari telunjuk dan jari
tengah dengan ibu jari. Hal tersebut bertujuan untuk mengadaptasikan instrument
pada bagian gigi yang cembung maupun cekung. Pada permukaan gigi yang
cembung, akan terasa sulit untuk mengadaptasikan working end instrument pada
Gambar ( 51 70). Adaptasi dari ujung blade. Ujung kuret pada bagian kiri dapat beradaptasi dengan
permukaan akar gigi. Ujung kuret pada bagian kanan tidak dapat beradptasi dengan baik.
Gambar ( 51 71). Sudut angulasi blade. A. angulasi yang benar untuk insersi. B. 45 derajat sampai 90
derajat, angulasi yang benar untuk scaling dan rootplanning. C. kurang dari 45 derajat, angulasi yang
salah untuk scalng dan rootplanning. D. lebih dari 90 derajat, angulasi yang salah untuk scaling dan
rootplanning, angulasi yang benar untuk kuretase gingiva.
Angulasi
Angulasi merupakan sudut yang terbentuk antara permukaan tajam dari ujung
instrument dengan permukaan gigi. Istilah lain dikenal dengan tooth blade
relationship.
kuret pada daerah subgingiva membutuhkan sudut angulasi sebanyak 00. Ujung dari
instrument tersebut dapat dimasukkan dalam saku gusi secara mudah dengan
permukaan mata pisau kuret menghadap bagian permukaan gigi. Angulasi yang baik
untuk scaling dan rootplanning biasanya yaitu 45 - 900 . sudut tersebut biasanya
bergantung dari banyaknya jumlah kalkulus yang ada dan kondisi jaringan sekitar.
Sedangkan ketika ingin dilakukan kuretase gingiva, maka sudut angulasi yang
digunakan yaitu lebih dari 900 . Hal tersebut memungkinkan agar mata pisau
Tekanan Lateral
Tekanan lateral mengacu pada tekanan yang dibuat ketika gaya diterapkan
terhadap permukaan gigi dengan mata instrument. Jumlah gaya yang diberikan harus
disesuaikan dengan banyaknya kalkulus yang ada. Tekanan lateral yang diberikan
Ketika mengambil kalkulus, tekanan yang diberikan awalnya harus besar atau
cukup dan perlahan semakin berkurang menjadi ringan dan biasanya diterapkan untuk
menggunakan teknik yang tepat, maka biasanya hanya terambil bagian yang kasar
atau lembaran kecil dari kalkulus tersebut dan biasanya sulit untuk dideteksi serpihan
tersebut dan diambil kembali. Hal tersebut biasanya terjadi pada daerah
dengan teknik stroke yang berlebihan dapat menyebabkan trauma pada permukaan
akar gigi. Penggunaan secara hati hati dengan memberikan tekanan yang terkontrol
Strokes/ gerakan
Tiga tipe dasar dari stroke/ gerakan yang digunakan selama instrumentasi
periodontal: stroke eksplorasi, stroke scaling, dan stroke rootplaning. Semua gerakan
dasar tersebut dapat diaktifkan oleh tarikan atau gerakan dorongan dalam arah
vertikal, miring, atau arah horisontal (Gambar 51-72). Stroke vertikal dan miring
merupakan yang paling sering digunakan. Stroke horisontal digunakan secara selektif
pada line angles atau poket dalam yang tidak dapat dilakukan dengan gerakan
vertikal atau miring. Arah, panjang, tekanan, dan jumlah stroke yang diperlukan baik
untuk scaling atau root planing ditentukan oleh empat faktor utama: (1) posisi
gingiva, (2) kedalaman poket dan bentuk, (3) kontur gigi, dan (4 ) jumlah dan sifat
probe dan explorer untuk mengevaluasi dimensi saku gusi dan untuk mendeteksi
kalkulus dan penyimpangan dari permukaan gigi. Dengan instrumen berbilah seperti
kuret, gerakan eksplorasi dapat juga dilakukan ketika scaling dan rootplaning dalam
harus dapat menahan instrument dengan baik dan dapat memberikan tekanan dengan
tegas dari lateral terhadap permukaan gigi. Ujung mata instrumen harus dapat
arah koronal. Gerakan scaling harus dimulai dari arah bawah melalui pergelangan
tangan dengan melenturkan sedikit jari. Gerakan rotasi dari pergelangan tangan
disesuaikan dengan gerakan lengan bawah. Scaling stroke tidak dimulai pada
pergelangan tangan atau jari, juga tidak dilakukan secara independen tanpa
lengan bawah atau dengan meregangkan jari - jari. Penggunaan pergelangan tangan
dan lengan bawah dibandingkan dengan pergerakan jari telah lama diperdebatkan
oleh para ahli. Metode apapun masih belum dapat menjelaskan dengan teknik mana
yang paling efektif, kedua jenis metode gerakan scaling tersebut baik dengan
lengan bawah, kemudian ditumpukan pada sisa finger rest akan menghasilkan stroke
yang lebih kuat dan karena itu lebih disukai untuk scaling. Perenggangan jari
berbagai bidang seperti line angle dan ketika dibutuhkan gerakan horisontal pada
Dalam metode pergerakan tersebut, instrumen diarahkan dari lateral atau bagian
coronal kalkulus, dan jari-jari memberikan dorongan yang dapat mengambil deposit
atau kalkulus. Karena gerakan tersebut mungkin dapat membuat kalkulus masuk ke
dianjurkan.
menghaluskan dan mengeliminasi kalkulus dari permukaan akar. Meskipun hoe, file,
dan instrumen ultrasonik dapat digunakan untuk root planing, kuret secara umum
telah diakui menjadi instrumen yang paling efektif dan serbaguna untuk prosedur ini.
Desain kuret yang lebih mudah disesuaikan dengan kontur gigi subgingiva , membuat
kuret sangat cocok untuk root planing pada pasien dalam kasus periodontal. Dengan
gaya yang cukup besar, kuret dapat terus beradaptasi dengan gigi bahkan jika diberi
tekanan lateral.
Kuret Universal
permukaan gigi dapat diagunakan dengan satu ujung instrumen yang double ended
atau satu pasang instrumen yang single ended (lihat Gambar 51-16).
Pengunaan kuret dalam tiap kuadran manapun terhadap permukaan gigi dari
aspek fasial dimulai dengan menempatkan salah satu ujung kuret di permukaan
mesial, dan dilanjutkan dari ujung lainnya dari permukaan distal. Apabila operator
memulai dari aspek lingual di kuadran yang sama, maka instrument yang digunakan
biasanya yang memiliki ujung double ended. Hal tersebut menunjukkan bahwa
akhiran instrument yang digunakan pada permukaan mesial pada aspek fasial dapat
digunakan juga pada permukaan distal pada aspek lingual, dan sebaliknya. Kedua
ujung kuret universal yang digunakan untuk instrumentasi diindikasikan untuk gigi
instrument single ended dapat digunakan pada permukaan mesial dan distal dengan
yang pertama disesuaikan dengan permukaan mesial dengan gagang hampir sejajar
dengan permukaan mesial. Karena design ujung mata instrument kuret universal
dibuat 90 derajat ke tangkai instrumen yang lebih rendah dan jika bagian tangkai
instrument tersebut diposisikan sejajar dengan permukaan gigi, maka angulasi gigi
dengan blade adalah 90 derajat. Permukaan distal dari gigi posterior dapat dilakukan
juga dengan ujung mata instrument yang berlawanan dari instrument yang sama.
Gambar (51 73). Adaptasi dari kuret universal gigi posterior. Gambaran kuret universal yang
memiliki ujung pisau yang sama (a dan b) dan dapat disesuaikan pada permukaan mesial dan
permukaan distal dari gigi posterior.
harus berkontak dengan permukaan gigi, kecuali pada permukaan cembung dan
sempit seperti line angle. Meskipun seluruh ujung instrumen harus berkontak dengan
gigi, tekanan harus difokuskan pada sepertiga bagian bawah pisau instrumen selama
Keuntungan utama dari kuret ini adalah bahwa instrument tersebut dirancang
untuk digunakan secara universal pada semua permukaan gigi dan di seluruh wilayah
mulut. Namun, kuret universal memiliki keterbatasan dan tidak dapat digunakan
untuk poket yang dalam di mana pada bagian apical gigi telah mencapai furkasi,
dokter lebih memilih kuret Gracey dan modifikasi baru dari kuret Gracey, yang
dirancang khusus untuk scaling subgingiva dan root planing pada kasus periodontal.
Kuret Gracey
yang digunakan secara spesifik di tiap daerah kerja serta dirancang oleh Dr. Clayton
H. Gracey dari Michigan di pertengahan 1930-an. Empat fitur desain yang membuat
kuret Gracey unik yaitu: (1) kuret tersebut digunakan di area spesifik, (2) hanya satu
cutting edge di setiap instrumen yang digunakan, (3) ujung pisau instrumen
melengkung pada dua bagian, dan (4) ujung pisau instrument merupakan "offset
"(lihat Tabel 51-1.) Masing-masing fitur ini secara langsung mempengaruhi cara dan
Spesifikasi Area
Ada tujuh pasang kuret dalam satu set. Kuret Gracey nomor 1-2 dan 3-4
digunakan pada gigi anterior. Kuret Gracey nomor 5-6 dapat digunakan pada gigi
anterior dan gigi premolar. Permukaan fasial dan lingual gigi posterior dapat
diinstrumentasikan dengan kuret Gracey 7-8 dan 9-10. Kuret Gracey 11-12 dirancang
untuk permukaan mesial gigi posterior, dan nomor 13-14 menyesuaikan dengan
permukaan distal gigi posterior. Meskipun pedoman area penggunaan ini awalnya
didirikan oleh Dr Gracey, penggunaan kuret Gracey di daerah mulut selain dari area
yang khusus dirancang dapat dilakukan apabila prinsip-prinsip umum mengenai kuret
atas bagian pisau instrumen, ujung mata instrumen yang benar adalah sisi lebih besar dimana kurva
Seperti kuret universal, kuret Gracey memiliki pisau dengan dua sisi
pemotong. Namun, hal yang berbeda dengan kuret universal, instrumen Gracey
dirancang memiliki hanya satu mata pisau instrumen yang digunakan. Untuk
menentukan mata pisau instrumen yang benar dengan gigi yaitu, pisau harus
beradaptasi dengan permukaan fasial dan sejajar dengan lantai. Bila dilihat dari sudut
gambar diatas, mata pisau dapat terlihat sebagai suatu kurva yang mengarah ke
samping. Salah satu mata pisau akan membentuk kurva luar lebih besar, dan bentuk
lain yang lebih pendek yaitu kurva kecil. Kurva luar yang lebih besar, yang dikenal
sebagai "inferior cutting edge" atau mata pisau instrument yang lebih jauh dari
Sama halnya dengan tangkai kuret universal, tangkai dari kuret Gracey
melengkung ke atas. Namun, tangkai instrumen dari kuret Gracey juga melengkung
meningkatkan adaptasi pisau untuk permukaan cembung dan cekung dari morfologi
gigi. Hanya sepertiga bagian bawah atau setengah dari pisau Gracey yang berkontak
dengan gigi selama instrumentasi. Ujung mata pisau kuret universal, di sisi lain, lurus
cembung akar.
Offset Blade
Pisau kuret Gracey diasah pada sudut yang seimbang, yang berarti bahwa
permukaan mata pisau kuret tidak tegak lurus dengan tangkai bawah kuret seperti
pada kuret universal. Sebaliknya, kuret Gracey dirancang sehingga sudut angulasi
antara gigi dengan blade adalah 60 sampai 70 derajat ketika tangkai kuret bagian
bawah disejajarkan dengan permukaan gigi. Kuret Gracey awalnya dirancang untuk
digunakan dengan push stroke dan terdapat bevel untuk memberikan sudut angulasi
gigi dan blade sebanyak 40 derajat ketika tangkai bawah instrumen sejajar dengan
permukaan gigi. Selama bertahun-tahun, kuret Gracey hanya tersedia dalam bentuk
ini. Saat ini, kuret Gracey tersedia tidak hanya dalam desain push stroke tapi juga
dalam versi modifikasi untuk digunakan secara pull stroke. Hal tersebut penting agar
ketika membeli kuret Gracey, operator tidak memperoleh instrumen yang tidak benar
yang dirancang untuk pull stroke. Jika kuret Gracey yang dirancang untuk push
stroke kemudian digunakan dengan cara pull stroke dan sebaliknya, hal tersebut
cenderung hanya dapat menggosok kalkulus dan bukan mengeliminasi. Push stroke
trauma yang tidak semestinya pada epitel junctional dan dapat meninggalkan fragmen
Gambar (51 75). Cutting edge yang benar beradptasi dengan gigi.
Prinsip Penggunaan
1. Tentukan mata ujung pisau instrumen yang benar. Ujung pisau yang benar
diinstrumentasi. Bagian yang harus diperiksa yaitu dari ujung mata pisau
tangkai atas instrument bukan merupakan hal yang harus dilihat pada kuret
Gracey karena sudut angulasi dari tangkai bervariasi. Pada gigi anterior
tangkai bawah kuret Gracey nomor 1-2, 3-4, atau 5-6 harus sejajar dengan
mesial, distal, fasial, atau permukaan lingual gigi (Gambar 51-77). Pada gigi
posterior tangkai bawah dari kuret nomor 7-8 atau 9-10 harus sejajar dengan
permukaan fasial atau lingual dari gigi (Gambar 51-78); tangkai bawah nomor
11-12 harus sejajar dengan permukaan mesial gigi (Gambar 51-79); dan
tangkai bawah dari kuret nomor 13-14 harus sejajar dengan permukaan distal
3. Bila menggunakan finger rest intraoral, jari keempat dan jari tengah harus
dikontrol agar tetap stabil dalam titik tumpu dan dibantu oleh tindakan
pergelangan lengan.
mendapatkan sudut angulasi yang optimal saat bekerja pada gigi posterior
rahang atas.
kalkulus, terutama pada line angle atau ketika mengeliminasi tepi kalkulus
dengan memecah kalkulus menjadi beberapa bagian, mulai dari tepi lateral.
6. Biarkan pergelangan tangan dan lengan untuk melakukan gerakan
7. Pegangan antara ibu jari dan jari untuk menjaga ujung mata pisau beradaptasi
harus dikontrol terutama pada bagian line angle dan di permukaan cembung
gigi.
8. Kontrol tekanan lateral yang diberikan dari tekanan yang besar sampai
Gambar (51 76). Cutting edge yang tidak benar beradaptasi dengan gigi
Gambar (51 77). Kuret Gracey no 5 6 yang diadptasikan pada gigi anterior.
Gambar (51 78). Kuret Gracey no 7 8 yang diadaptasikan pada permukaan fasial gigi posterior.
Gambar (51 79). Kuret Gracey no 11 12 yang diadaptasikan pada permukaan distal gigi posterior.
Gambar (51 80). Kuret Gracey no 13 14 yang diadaptasikan pada permukaan mesial gigi posterior.
Extended- Shank Gracey Curettes
dimana 3 mm lebih panjang di tangkainya daripada kuret Gracey yang standar tetapi
tetap digunakan dengan teknik yang sama (lihat Gambar 51-23). Kuret tersebut paling
berguna untuk poket yang dalam pada rahang atas dan gigi posterior rahang bawah, di
mana tangkai kuret tersebut memungkinkan akses yang lebih baik, terutama untuk
bagian poket mesial dan distal (lihat Gambar 51-24). Meskipun tangkai kuret yang
standar akan membuat akses lebih mudah saat menggunakan finger rest intraoral,
penggunaan sebuah titik tumpu ekstraoral akan memungkinkan akses yang lebih baik
lagi dan menambah adaptasi untuk semua gigi posterior rahang atas. After Five
curretes memiliki tangkai instrument yang kaku dan harus digunakan untuk scaling
Mini bladed gracey curetes, seperti mini five curretes dan Gracey curvettes,
memiliki tangkai kuret yang 3 mm lebih panjang dari kuret Gracey standar dan mata
pisau yang 50% lebih pendek (lihat Gambar 51-26 dan 51-27) . Instrumen ini
umumnya digunakan dalam cara yang sama seperti kuret Gracey, kecuali untuk
1. Mini bladed gracey curet tidak boleh digunakan secara rutin di region yang
diakses, seperti furkasi, line angle, dan poket yang dalam, ketat, atau sempit
3. Mini bladed gracey curet bisa digunakan untuk scaling dengan tangkai kuret
diarahkan baik mesial atau distal. Bahkan, mini five curretes beradaptasi lebih
letakkan finger rest intraoral dekat dengan wilayah kerja. Ketika melakukan
tindakan root planing yang ringan atau deplaquing, gunakan finger rest
untuk mendapatkan akses ke dalam saku gusi pada molar kedua dan ketiga
rahang atas.
6. mini five curretes umumnya digunakan secara lurus dan digerakkan vertikal.
Instrumen tersebut juga dapat digunakan secara miring atau horisontal, tetapi
karena pendeknya mata pisau tersebut, gerakan yang didapat mungkin tidak
baik dan efektivitas untuk tindakan non-bedah atau bedah debridemen pada akar. Satu
studi menunjukkan bahwa Gracey Curvettes lebih baik dari kuret Gracey standar di
poket gigi anterior. Mini-bladed curettes akan memberikan adaptasi yang sangat baik
dengan sensitivitas sentuhan yang lebih baik daripada tip ultrasonic khususnya pada
daerah seperti line angles, furkasi yang sempit, permukaan cekung, permukaan fasial,
atau permukaan palatal dari akar. Studi juga menunjukkan bahwa Gracey Curvette
memberikan hasil yang lebih baik daripada tip ultrasonik pada daerah poket yang
Gambar (51 81). Mini Five curretes diadaptasikan pada permukaan palatal di gigi molar rahang atas
dengan ujung instrument diarahkan pada distal.