Anda di halaman 1dari 15

E.

INTERVENSI
1. Pre Operasi
No Diagnosa Noc Nic
1 Ansietas berhubungan dengan 1. Anxiety control Anxiety Reduction (penurunan
perubahan dalam status 2. Coping kecemasan)
kesehatan Kriteria Hasil : 1. Gunakan pendekatan yang
1. Klien mampu mengidentifikasi dan menenangkan
mengungkapkan gejala cemas 2. Nyatakan dengan jelas harapan
2. Mengidentifikasi, mengungkapkan terhadap pelaku pasien
dan menunjukkan tehnik untuk 3. Jelaskan semua prosedur dan
mengontol cemas apa yang dirasakan selama
3. Vital sign dalam batas normal prosedur
4. Postur tubuh, ekspresi wajah, 4. Temani pasien untuk
bahasa tubuh dan tingkat aktivitas memberikan keamanan dan
menunjukkan berkurangnya mengurangi takut
kecemasan 5. Berikan informasi faktual
mengenai diagnosis, tindakan
prognosis
6. Dorong keluarga untuk
menemani anak
7. Lakukan back / neck rub
8. Dengarkan dengan penuh
perhatian
9. Identifikasi tingkat kecemasan
10. Bantu pasien mengenal situasi
yang menimbulkan kecemasan
11. Dorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
12. Instruksikan pasien
menggunakan teknik relaksasi
13. Barikan obat untuk mengurangi
kecemasan
2 Resiko jatuh berhubungan 1. Trauma risk for Fall Prevention
dengan kesulitan melihat 2. Injury risk for 1. Mengidentifikasi defisit
Kriteri hasil : kognitif atau fisik pasien
1. Keseimbangan: kemampuan untuk yang dapat meningkatkan
mempertahankan ekuilibrium potensi jatuh dalam
2. Gerakan terkoordinasi: kemampuan lingkungan tertentu
otot untuk bekerjasama secara 2. Mengidentifikasi perilaku
volunter untuk melakukan gerakan dan faktor yang
yang bertujuan mempengaruhi resiko jatuh
3. Perilaku pencegahan jatuh: 3. Mengidentifikasi
tindakan individu atau pemberi karakteristik lingkungan
asuhan untuk meminimalkan faktor yang dapat meningkatkan
resiko yang dapat memicu jatuh potensi untuk jatuh
dilingkungan individu (misalkan lantai yang licin)
4. Kejadian jatuh: tidak ada kejadian 4. Sarankan perubahan dalam
jatuh gaya berjalan pada pasien
5. Pengetahuan: pemahaman 5. Dorong pasien untuk
pencegahan jatiuh menggunakan tongkat atau
6. Pengetahuan: keamanan pribadi alat bantu jalan
7. Gerakan terkoordinasi 6. Kunci roda dari kursi roda,
8. Lingkungan rumah aman tempat tidur atau brankar
selama transfer pasien
7. Tempat artikel mudah
dijangkau dari pasien
8. Ajarkan pasien bagaimana
jatuh untuk meminimalkan
cedera
9. Memantau kemampuan
untuk mentransfer diri dari
tempat tidur ke kursi dan
demikian pula sebaliknya
10. Memberikan pencahayaan
yang memadai untuk
meningkatkan visibilitas
11. Menyediakan lampu malam
disamping tempat tidur
12. menyediakan lajur anti
tergelincir, permukaan
lantai nontrip/tidak
tersandung
13. Menyediakan permukaan
nonslip/anti tergelincir di
bak mandi atau pancuran
14. Berkolaborasi dengan
anggota tim kesehatan lain
untuk meminimalkan efek
samping dari obat yang
berkontribusi terhadap jatuh
(misalnya, hipotensi
ortostatik dan kiprah goyah
2. Post Operasi

No Diagnosa Noc Nic


1 Nyeri akut berhubungan dengan 1. Pain Level, NIC :
agen cedera biologis 2. Pain control, Pain Management
3. Comfort level 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
Kriteria Hasil : komprehensif termasuk lokasi,
1. Mampu mengontrol nyeri (tahu karakteristik, durasi, frekuensi,
penyebab nyeri, mampu kualitas dan faktor presipitasi
menggunakan tehnik nonfarmakologi 2. Observasi reaksi nonverbal dari
untuk mengurangi nyeri, mencari ketidaknyamanan
bantuan) 3. Gunakan teknik komunikasi
2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang terapeutik untuk mengetahui
dengan menggunakan manajemen pengalaman nyeri pasien
nyeri 4. Kaji kultur yang mempengaruhi
3. Mampu mengenali nyeri (skala, respon nyeri
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) 5. Evaluasi pengalaman nyeri masa
4. Menyatakan rasa nyaman setelah lampau
nyeri berkurang 6. Evaluasi bersama pasien dan tim
5. Tanda vital dalam rentang normal kesehatan lain tentang
ketidakefektifan kontrol nyeri masa
lampau
7. Bantu pasien dan keluarga untuk
mencari dan menemukan dukungan
8. Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
9. Kurangi faktor presipitasi nyeri
10. Pilih dan lakukan penanganan nyeri
(farmakologi, non farmakologi dan
inter personal)
11. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi
12. Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
13. Berikan analgetik untuk mengurangi
nyeri
14. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
15. Tingkatkan istirahat
16. Kolaborasikan dengan dokter jika ada
keluhan dan tindakan nyeri tidak
berhasil
17. Monitor penerimaan pasien tentang
manajemen nyeri
Analgesic Administration
1. Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas, dan derajat nyeri sebelum
pemberian obat
2. Cek instruksi dokter tentang jenis
obat, dosis, dan frekuensi
3. Cek riwayat alergi
4. Pilih analgesik yang diperlukan atau
kombinasi dari analgesik ketika
pemberian lebih dari satu
5. Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan beratnya nyeri
6. Tentukan analgesik pilihan, rute
pemberian, dan dosis optima
7. Pilih rute pemberian secara IV, IM
untuk pengobatan nyeri secara teratur
8. Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik pertama
kali
9. Berikan analgesik tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
10. Evaluasi efektivitas analgesik, tanda
dan gejala (efek samping)
2 Ansietas berhubungan dengan 1. Anxiety control Anxiety Reduction (penurunan
perubahan dalam status kesehatan 2. Coping kecemasan)
Kriteria Hasil : 14. Gunakan pendekatan yang
1. Klien mampu mengidentifikasi dan menenangkan
mengungkapkan gejala cemas 15. Nyatakan dengan jelas harapan
2. Mengidentifikasi, mengungkapkan terhadap pelaku pasien
dan menunjukkan tehnik untuk 16. Jelaskan semua prosedur dan apa
mengontol cemas yang dirasakan selama prosedur
3. Vital sign dalam batas normal 17. Temani pasien untuk memberikan
4. Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa keamanan dan mengurangi takut
tubuh dan tingkat aktivitas 18. Berikan informasi faktual
menunjukkan berkurangnya mengenai diagnosis, tindakan
kecemasan prognosis
19. Dorong keluarga untuk menemani
anak
20. Lakukan back / neck rub
21. Dengarkan dengan penuh
perhatian
22. Identifikasi tingkat kecemasan
23. Bantu pasien mengenal situasi
yang menimbulkan kecemasan
24. Dorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
25. Instruksikan pasien menggunakan
teknik relaksasi
26. Barikan obat untuk mengurangi
kecemasan
3 Resiko infeksi berhubungan 1. Immune Status Infection Control (Kontrol infeksi)
dengan prosedur invasif 2. Knowledge : Infection control 1. Bersihkan lingkungan setelah dipakai
3. Risk control pasien lain
Kriteria Hasil : 2. Pertahankan teknik isolasi
1. Klien bebas dari tanda dan gejala 3. Batasi pengunjung bila perlu
infeksi 4. Instruksikan pada pengunjung untuk
2. Mendeskripsikan proses penularan mencuci tangan saat berkunjung dan
penyakit, factor yang mempengaruhi setelah berkunjung meninggalkan
penularan serta penatalaksanaannya, pasien
3. Menunjukkan kemampuan untuk 5. Gunakan sabun antimikrobia untuk
mencegah timbulnya infeksi cuci tangan
4. Jumlah leukosit dalam batas normal 6. Cuci tangan setiap sebelum dan
5. Menunjukkan perilaku hidup sehat sesudah tindakan kperawtan
7. Gunakan baju, sarung tangan sebagai
alat pelindung
8. Pertahankan lingkungan aseptik
selama pemasangan alat
9. Ganti letak IV perifer dan line central
dan dressing sesuai dengan petunjuk
umum
10. Gunakan kateter intermiten untuk
menurunkan infeksi kandung kencing
11. Tingktkan intake nutrisi
12. Berikan terapi antibiotik bila perlu

Infection Protection (proteksi terhadap


infeksi)
1. Monitor tanda dan gejala infeksi
sistemik dan local
2. Monitor hitung granulosit, WBC
3. Monitor kerentanan terhadap infeksi
4. Batasi pengunjung
5. Saring pengunjung terhadap penyakit
menular
6. Partahankan teknik aspesis pada
pasien yang beresiko
7. Pertahankan teknik isolasi k/p
8. Berikan perawatan kuliat pada area
epidema
9. Inspeksi kulit dan membran mukosa
terhadap kemerahan, panas, drainase
10. Ispeksi kondisi luka / insisi bedah
11. Dorong masukkan nutrisi yang cukup
12. Dorong masukan cairan
13. Dorong istirahat
14. Instruksikan pasien untuk minum
antibiotik sesuai resep
15. Ajarkan pasien dan keluarga tanda
dan gejala infeksi
16. Ajarkan cara menghindari infeksi
17. Laporkan kecurigaan infeksi
18. Laporkan kultur positif
4 Resiko cedera berhubungan 1. Risk Kontrol Environment Management (Manajemen
dengan faktor kogniktip Kriteria Hasil : lingkungan)
1. Klien terbebas dari cedera 1. Sediakan lingkungan yang aman
2. Klien mampu menjelaskan untuk pasien
cara/metode untukmencegah 2. Identifikasi kebutuhan keamanan
injury/cedera pasien, sesuai dengan kondisi fisik
3. Klien mampu menjelaskan factor dan fungsi kognitif pasien dan
resiko dari lingkungan/perilaku riwayat penyakit terdahulu pasien
personal 3. Menghindarkan lingkungan yang
4. Mampumemodifikasi gaya hidup berbahaya (misalnya memindahkan
untukmencegah injury perabotan)
5. Menggunakan fasilitas kesehatan 4. Memasang side rail tempat tidur
yang ada 5. Menyediakan tempat tidur yang
6. Mampu mengenali perubahan status nyaman dan bersih
kesehatan 6. Menempatkan saklar lampu ditempat
yang mudah dijangkau pasien.
7. Membatasi pengunjung
8. Memberikan penerangan yang cukup
9. Menganjurkan keluarga untuk
menemani pasien.
10. Mengontrol lingkungan dari
kebisingan
11. Memindahkan barang-barang yang
dapat membahayakan
12. Berikan penjelasan pada pasien dan
keluarga atau pengunjung adanya
perubahan status kesehatan dan
penyebab penyakit.
F. Implementasi
Implentasi keperawatan disesuaikan dengan intervensi keperawatan yang telah dibuat sebelumnya

G. Evaluasi
Pre Operasi
1. Ansietas berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan
a. Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
b. Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas
c. Vital sign dalam batas normal
d. Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan
2. Resiko jatuh berhubungan dengan kesulitan melihat
a. Keseimbangan: kemampuan untuk mempertahankan ekuilibrium
b. Gerakan terkoordinasi: kemampuan otot untuk bekerjasama secara volunter untuk melakukan gerakan yang bertujuan
c. Perilaku pencegahan jatuh: tindakan individu atau pemberi asuhan untuk meminimalkan faktor resiko yang dapat
memicu jatuh dilingkungan individu
d. Kejadian jatuh: tidak ada kejadian jatuh
e. Pengetahuan: pemahaman pencegahan jatiuh
f. Pengetahuan: keamanan pribadi
g. Gerakan terkoordinasi
h. Lingkungan rumah aman
Post Operasi
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
a. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri,
mencari bantuan)
b. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
c. Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
d. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
e. Tanda vital dalam rentang normal
2. Ansietas berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan
a. Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
b. Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas
c. Vital sign dalam batas normal
d. Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan
3. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive
a. Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
b. Mendeskripsikan proses penularan penyakit, factor yang mempengaruhi penularan serta penatalaksanaannya,
c. Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
d. Jumlah leukosit dalam batas normal
e. Menunjukkan perilaku hidup sehat
4. Resiko cedera berhubungan dengan faktor kogniktip
a. Klien terbebas dari cedera
b. Klien mampu menjelaskan cara/metode untukmencegah injury/cedera
c. Klien mampu menjelaskan factor resiko dari lingkungan/perilaku personal
d. Mampumemodifikasi gaya hidup untukmencegah injury
e. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
f. Mampu mengenali perubahan status kesehatan

Anda mungkin juga menyukai