Menurut UU Nomor 5 Tahun 1974, desentralisasi adalah penyerahan urusan pemerintah dari
pusat kepada daerah. Pelimpahan wewenang kepada Pemerintahan Daerah, semata- mata
untuk mencapai suatu pemerintahan yang efisien. Pelimpahan wewenang tersebut
menghasilkan otonomi. Otonomi itu sendiri adalah kebebasan masyarakat yang tinggal di
daerahnya itu sendiri untuk mengatur dan mengurus kepentingannya sendiri.
Secara sederhana, pelimpahan wewenang pusat kepada daerah menjadi apa yang disebut
desentralisasi dan bentuk penerapannya adalah adanya otonomi tersebut.Segala hal yang telah
pusat berikan, yaitu wewenang dan tanggung jawab yang diserahkan menjadi tanggung jawab
daerah baik politik pelaksanaannya, rencana, pembiayaan, dan pelaksanaan adalah wewenang
dan tanggung jawab daerah itu sendiri.
Kesimpulannya adalah delegasi (pelimpahan atau pemberian) kewenangan pemerintah pusat
ke pemerintah daerah = Desentralisasi. Bentuk aplikasi Desentralisasi = Otonomi.
Kewenangan dan tanggung jawab jadi milih daerah itu sendiri, baik dari segi implementasi
kebijakan, perencanaan dan pendanaan.
Tujuan Sistem Desentralisasi
1. Mencegah pemusatan keuangan
2. Sebagai usaha pendemokrasian pemerintah daerah untuk mengikutsertakan rakyat
betanggung jawab dalam penyelenggaraan pemerintahan
3. Penyusunan program-program dalam perbaikan sosial ekonomi di tingkat local
Kelebihan Desentralisasi
Memperingan manajemen pemerintah pusat dalam menentukan kebijakan ataupun
kewenangan
Mengurangi tugas-tugas pekerjaan di pemerintah pusat
Untuk menentukan kebijakan ataupun sebuah keputusan Pemerintah daerah tak perlu
menunggu instruksi dari pemerintah pusat
Hubungan antar pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dapat meningkatkan semangat
kerja
Pelaksanaan kewenagan dan kebijakan menjadi lebih efisien
Kekurangan Desentralisasi
Koordinasi dalam pemerintahan akan terasa berat karena besar dan banyaknya struktur
pemerintahan yang ada
Kesesuaian ataupun Keseimbangan untuk berbagai macam kepentingan daerah mudah
terganggu.
Adanya Desentralisasi teritorial dapat menimbulkan kefanatikan terhadap daerahnya.
Keputusan yang diambil biasanya menjadi lama karena terlalu banyak perbedaan pendapat.
Menelan biaya yang besar serta sulit untuk memperoleh keseragaman.
Dampak Positif dan Negatif Desentraliasi
Aspek Ekonomi
Dampak positif sistem desentralisasi dari segi ekonomi adalah pemerintah daerah dapat
dengan mudah mengelola SDA yang dimilikinya, sehingga pendapatan daerah dan
pendapatan masyarakat meningkat.
Dampak negatif sistem desentralisasi dalam aspek ekonomi adalah dapat menimbulkan
KKN jika terdapat pejabat daerah (tidak benar).
Aspek Sosial Budaya
Dampak positif sistem desentralisasi pada aspek sosial budaya adalah dapat memperkuat
ikatan sosial budaya daerah dan mengembangkan kebudayaan dimiliki setiap daerah.
Dampak negatif sistem desentraliasi pada aspek sosial budaya adalah setiap daerah
berlombang-lomba untuk menonjolkan kebudayaannya. Sehingga secara tidak langsung,
dapat melunturkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia itu sendiri.
Aspek Keamanan
Dampak positif sistem desentralisasi dari segi keamanan adalah suatu upaya untuk
mempertahankan NKRI dengan kebijakan kebijaksanaan dapat meredam setiap daerah
untuk memisahkan diri dengan NKRI.
Dampak negatif sistem desentralisasi dari segi keamanan adalah desentralisasi juga dapat
berpotensi konflik antar daerah, jika terdapat daerah yang kurang puas dengan sistem
yang menyangkut NKRI.
Aspek Politik
Dampak positif sistem desentralisasi dalam bidang politik adalah daerah lebih aktif dalam
mengelolah daerahnya karena sebagian besar keputusan dan kebijakan berada dan
diputuskan di daerah tersebut.
Dampak negatif sistem desentralisasi bidang politik adalah terdapat euforia berlebihan
jika kewenangan tersebu disalah gunakan untuk kepentingan golongan dan kelompok
tertentu demi kepentingan pribadi atau oknum. Hal ini sulit dikontrol pemerintah di
tingkat pusat.
2. Desentralisasi Fiskal
Desentralisasi Fiskal adalah penyerahan kewenangan fiskal dari pemerintah pusat kepada
pemerintahan daerah.
Manfaat desentralisasi fiskal adalah:
Efisiensi ekonomis.
Anggaran daerah untuk pelayanan publik bisa lebih mudah disesuaikan dengan preferensi
masyarakat setempat dengan tingkat akuntabilitas dan kemauan bayar yang tinggi.
Peluang meningkatkan penerimaan pajak dari pajak daerah.
Pemerintah daerah bisa menarik pajak dengan basis konsumsi dan aset yang tidak bisa
ditarik oleh pemerintah Pusat.
Jenis
Sebelum Desentralisasi Fiskal Setelah Desentralisasi Fiskal
Desentralisasi